Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, makalah dengan judul “MASALAH
LINGKUNGAN LAUT DAN SOLUSINYA” dapat diselesaikan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. kami berharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya
BAB I
PENDAHULUA N
Jika laut tercemar oleh sampah plastik terus menerus maka tentu saja akan
merusak rantai makanan. Bagaimana tidak, ikan dan binatang laut lainnya bisa
saja memakan potongan plastik sedangkan plastik tidak bisa dicerna oleh dan
mengendap ditubuhnya dan ikan laut tersebut dimakan oleh manusia. begitu juga
dengan dengan mikroplastik, dimana air laut jika terkontaminasi dengan sampah
mikroplastik dan menguap menjadi air hujan dan kembali ketanah menjadi air
minum untuk manusia maka air tersebut juga mengandung material kimia yang
berbahaya bagi kehidupan manusia.
Mikroplastik sendiri merupakan polimer yang umumnya berasal dari
kantong plastik yang biasa kita gunakan yang secara perlahan-lahan hancur
namun tidak terurai. Pada sebuah penelitian Oseanografi M. Reza Cordova
mengatakan bahwa dari 76 plastik yang digunakan manusia hanya dua persen
yang didaur ulang, sementara yang sisanya masuk ke ekosistem. Sedangkan
semua sampah plastik yang ada diekosistem akan berakhir di lautan sehingga
mengancam biota yang ada. Dalam riset tersebut juga beliau menemukan hewan
yang mengkonsumsi mikroplastik akan mengalami tumor pada bagian saluran
pencernaan. Hal ini tentu saja mengindikasin bahwa sampah plastik berdampak
buruk pada mahluk hidup di laut.
Salah satu contoh kasus pada tahun 2018 didaerah Wakatobi digemparkan
oleh kejadian seekor ikan paus sperma (Physeter macrochepalus) terdampar dan
ditemukan warga dengan panjang kurang lebih 9,5 meter dan lebar 4 meter.
Setelah di evakuasi ternyata dalam perut ikan paus tersebut ditemukan sampah
yang didomiasi oleh sampah plastik dengan berat mencapai 5,9 kilogram sehingga
diduga bahwa kematian paus tersebut karena sampah plastik yang tidak bisa
dicerna. [ CITATION Pau201 \l 1057 ].
Pada tahun 2019 juga ditemukan seekor paus sperma betina yang hanyut
dan terdampar di Italia dengan panjang kurang lebih 8 meter dan bayinya 2 meter,
setelah dilakukan pembedahan ditemukan sekitar 22 kilogram plastik.
Namun semua hal diatas membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga
disini sangat diperlukan kesadaran kita sebagai manusia untuk tidak membuang
sampah sembarangan terutama di laut. Dengan tidak mengeluarkan biaya yang
terlalu besar kita sebagai mahasiswa juga bisa melakukan beberapa hal dibawah
ini.
a. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang terbuat dari plastik
b. Jika membuang sampah maka pilah terlebih dahulu dan buanglah pada
tempatnya bukan buang di laut.
c. Membawa kantung belanja sendiri saat belanja
d. Membawa alat makanan sendiri
e. Bawa botol minum sendiri
f. Mendonasikan pakaian-pakaian yang tidak terpakai
g. Mendaur ulang plastik menjadi bahan yang bisa dipakai lagi misalnya hiasan
seperti bunga dan lain-lain
Sumber-sumber sampah:
a) Rumah Tangga
b) Pertanian
c) Perkantoran
d) Perusahaan
e) Rumah Sakit
f) Pasar dll.
e) PP (Polypropylene)
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik
untuk bahan plastik terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti
tempat menyimpan makanan, botol minum dan
terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah transparan,
tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen lebih kuat
dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN
PLASTIK TERBAIK, terutama untuk tempat makanan dan minuman
seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol
minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang
berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan
minuman.
f) PS (Polystyrene)
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai
bahan tempat makan styrofoam, tempat minum
sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa
membocorkan bahan styrine ke dalam makanan
ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat
pada masalah reproduksi, dan sistem syaraf. Selain tempat makanan,
styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan
konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di
Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam
termasuk negara China.
g) OTHER
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis,
yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS
(acrylonitrile butadiene styrene), PC
(polycarbonate) dan Nylon.
Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan
dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat
rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan..
Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke
dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon.
Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Jadi mulai sekarang mulailah memperhatikan kode plastik sebelum
membeli. Sebisa mungkin gunakan tempat makanan atau minuman dengan
kode 4 atau kode 5 karena kode tersebut yang paling aman digunakan.
h) SM atau Sampah Masyarakat
Sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis
sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah
lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini
tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial
dimana-mana..
Air limbah
Tempat instilasi
Tampungan pasir
Tampungan kerikil
Tampungan tampungan
eceng gondok
Penyaringan
Tampungan ikan
2. Penggunaan Stainless Steel untuk Pengganti Plastik
Stainless steel merupakan suatu jenis besi yang terdiri dari beberapa logam
penyusun. Logam penyusunnya berupa mangan, besi, karbon, silikon, dan
nikel dalam jumlah takaran yang banyak, jenis besi stainless steel ini tahan
terhadap proses oksidasi/korosi/bahan tahan karat. Penggunaan plastic
yang terus-menerus merupakan tindakan yang tidak baik dikarenakan sifat
plastik yang sulit terurai dan penggunaannya yang sekali pakai, sedangkan
bahan stainless steel dengan pembersihan yang baik dapat dipakai secara
terus menerus. Plastic yang dipakai hanya sekali dapat mengakibatkan
pemborosan sedangkan pada bahan stainless steel tidak.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat kami
disimpulkan bahwa pencemaran sampah plastic yang bersifat thermoplastic dan
bersifat thermoset di Ternate Maluku Utara semakin meningkat. Dalam kasus ini
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dilaut, sudah saatnya
pemerintah dan masyarakat aktif dalam mengambil langka-langkah yang konkrit
untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan yang membawa dampak
buruk bagi kehidup kita.
DAFTAR PUSTAKA