Reaksi yang paling karakteristik senyawa karbonil adalah adisi terhadap ikatan
mana oksigen mengemban muatan negatif. Sepsies ini kemudian terprotonasi atau
Jika reaksi dikatalisis dengan asam, mula-mula elektrofil terikat pada oksigen
kemudian diikuti dengan serangan nukleofil terhadap karbon karbonil yang telah
teraktifkan.
Aldehida dan keton dapat bereaksi dengan air menghasilkan 1,1-diol, atau
geminal (gem) diol. Reaksi ini adalah revesible (dapat balik), gem diol dapat
Contoh:
kesetimbangan dapat diabaikan. Hal ini terjadi karena gugus metil pada aseton
menstabilkan ikatan rangkap karbonilnya melalui pengaruh mendorong electron dan
kesetimbangan tapi juga terhadap kecepatan reaksi adisi. Keadaan transisi untuk
heksafluoroaseton berjalan lebih cepat (lebih reaktif) dari pada aseton, sedangkan
senyawa-senyawa seperti di-t-butil keton dan asetofenon bereaksi jauh lebih lambat.
Kecepatan reaksi adisi terhadap senyawa karbonil tidak hanya dipengaruhi oleh
struktur senyawa karbonil tapi juga dipengaruhi oleh kondisi dimana reaksi itu
dijalankan. Dalam hal hidrasi asetaldehida, reaksi hanya berjalan lamnat pada pH 7,
tetapi bila pH dinaikkan atau diturunkan maka reaksi berjalan lebih cepat. Adapun