DIABETES MELITUS
C. Etiologi
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui
dengan pasti dan dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui
bahwa Diabetes Mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang
menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang
mendasarinya.
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :
Faktor genetik
Faktor imunologi
Faktor lingkungan
a. Infeksi
b. Nutrisi
c. Stres
d. Hormonal
D. Klasifikasi
2.) Obesitas
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang sering nampak pada awal Diabetes Mellitus sebagai
berikut :
e. Mata kabur
F. Patofisiologi
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes
Mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita
Diabetes Mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi
glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah
bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang
terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa
meningkat melebihi 180 mg%.
Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke
metabolisme telah dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua
energinya pada lemak, kadar asam aseto – asetat dan asam Bihidroksibutirat
dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter sampai setinggi 10
Meq/Liter.
H. WOC
I. Pemeriksaan Penunjang
J. Penatalaksanaan
K. Penatalaksanaan Medik
1. Perencanaan Makan
a. KH 60 –70 %
b. Protein 10 –15 %
c. Lemak 20 25 %
Beberapa cara menentukan jumlah kelori uantuk pasien DM melalui
perhitungan mennurut Bocca: Berat badan (BB) Ideal: (TB – 100) – 10% kg
2. Latihan Jasmani
2) Biguanid
1. Pengkajian
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan
pucat.
d. Nutrisi
e. Neurosensori
f. Nyeri
g. Respirasi
h. Keamanan
i. Seksualitas
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Keperawatan
Tujuan :
Intervensi :
2.) Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa.
Rasional: Tipe dan jumlah dari cairan tergantung pada derajat kekurangan
cairan dan respons pasien secara individual.
Tujuan :
Intervensi :
1.) Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan
makanan yang dapat dihabiskan oleh pasien.
Tujuan :
Intervensi :
Rasional: Kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi media
terbaik bagi pertumbuhan kuman.
4). Berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh.
5). Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam.
Tujuan :
Intervensi :
4.) Selidiki adanya keluhan parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada
paha/kaki.
Rasional: Neuropati perifer dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang
berat, kehilangan sensasi sentuhan/distorsi yang mempunyai resiko tinggi
terhadap kerusakan kulit dan gangguan keseimbangan.
Tujuan :
Intervensi :
Intervensi :
Rasional: Harapan yang tidak realistis atau adanya tekanan dari orang
lain atau diri sendiri dapat mengakibatkan perasaan frustasi.kehilangan
kontrol diri dan mungkin mengganggu kemampuan koping.
3.) Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam
perawatan diri sendiri dan berikan umpan balik positif sesuai dengan
usaha yang dilakukannya.
4.) Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam
perawatan diri sendiri.
Tujuan :
- Mengungkapkan pemahaman tentang penyakit.
Intervensi :
4. Implementasi
b. Melakukan observasi
5. Evaluasi
RI, Kemenkes, (2019), Apa Saja Faktor Risiko Penyakit Diabetes Melitus (DM)
yang Tidak Bisa Diubah?, http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/8/apa-saja-faktor-risiko-penyakit-diabetes-
melitus-dm-yang-tidak-bisa-diubah (Online), diakses pada tanggal 31 Desember
2012
Carpenito, Lynda Juall, (1998), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta.
Doenges, E. Marylin, dkk, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan (edisi 3), EGC,
Jakarta.
Guyton and Hall, (1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC. Jakarta.
Price, A. Sylvia dan Lorraine M. Wilson, (1995), Patofisiologi, Edisi IV, EGC.
Jakarta.
Tjokronegoro, Arjatmo, Prof. dr. Ph.D, Hendra Utama,(1999), Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Edisi III, EGC. Jakarta.