Anda di halaman 1dari 32

NAMA : Muhammad Jihant K

NIM : IPA19008
 Molahidatidosa adalah kehamilan abnormal
dimana hampir seluruh vilikorialisnya
mengalami perubahan hidrofik.
 Uterus dan berkembang lebihcepat dari usia
gestasi yang normal, tidak dijumpai adanya
janin, kavum uterihanya terisi oleh jaringan
seperti rangkaian buah anggur
 Faktor ovum →ovum memang sudah patologik sehingga
mati, tetapi terlambat dikeluarkan

 Imunoselektif dari trofoblast

 Keadaan sosio ekonomi yang rendah

 Paritas tinggi

 Kekurangan protein

 Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas


 Mola hidatidosa lebih sering terjadi pada
puncak umur reproduktif.
 Wanita pada umur remaja muda atau
premenopausal yang paling beresiko.
 Wanita dengan umur 35 tahun keatas memiliki
peningkatan resiko 3 kali lipat.
 Wanita lebih tua dari 40 tahun mengalami
peningkatan sebanyak 7 kali lipat
dibandingkan wanita yang lebih mudah.
 Seberapa banyak partus sepertinya tidak
mempengaruhi resiko.
 Pada pasien dengan mola hidatidosa, 20%
kasus berkembang menjadi keganasan
trophoblastik.
 Setelah mola sempurna berkembang, invasi
uterus terjadi pada 15%pasien dan metastasis
terjadi pada 4% kasus.
 Mola hidatidosa dapat terbagi menjadi :
a. Mola hidatidosa komplet (klasik), jika tidak
ditemukan janin.
b. Mola hidatidosa inkomplet (parsial), jika
disertai janin atau bagian janin
 Teori missed abortion.
→ Mudigah mati pada kehamilan 3-5 minggu
karena itu terjadi gangguan peredarah
darah sehingga terjadi penimbunancairan
masenkim dari villi dan akhirnya
terbentuklah gelembung-gelembung.
 Teori neoplasma dari Park.
→ Sel-sel trofoblast adalah abnormal
danmemiliki fungsi yang abnormal dimana
terjadi reabsorbsi cairan yangberlebihan ke
dalam villi sehigga timbul gelembung.
 Aminore dan tanda- tanda kehamilan (+).
 Perdarahan kadang-kadang sedikit,
kadang-kadang banyak, karenaperdarahan
ini pasien biasanya anemis.
 Perbesaran uterus lebih besar dari usia
kehamilan
 Tidak teraba adanya janin, tidak adanya
balloment, tidak ada bunyi jantung anak
dan tidak nampak rangka janin pada rotgen
foto.
 Pada mola partialis, keadaan yang jarang
terjadi, dapat di ketemukan janin
 Hiperemisis lebih sering terjadi, lebih keras
dan dan lebih lama.
 Pre eklampsi atau eklamsi yang terjadi
sebelum kehamilan 24minggu
 Gejala klinik mirip dengan kehamilan muda
dan abortus imminens,tetapi gejala mual dan
muntah lebih berat.
 Gejala yang paling sering terjadi pada mola
sempurna yaitu perdarahan vagina.
 Jaringan mola terpisah dari desidua dan
menyebabkan perdarahan.
 Uterus dapat menjadi membesar akibat darah
yang jumlahnya besar dan cairan merah gelap
dapat keluar dari vagina.
 Gejala ini terjadi pada 97% kasus Mola
hidatidosa.
 Hiperemesis: Pasien juga melaporkan mual
dan muntah yang hebat. Ini diakibatkan
peningkatan kadar human chorionic
gonadotropin (HCG).
 Hiperthyroidisme: Sekitar 7% pasien juga
datang dengan takikardia, tremor, dan kulit
hangat
 Pemeriksaan Laboratorium
1. Quantitative beta-HCG
 Kadar HCG lebih dari 100,000 mIU/mL
mengindikasikan pertumbuhan trofoblas
yang berlebihan (exuberant trophoblastic
growth) dan dugaan adanya kehamilan mola
haruslah disingkirkan.
 Kadar HCG pada kehamilan mola biasanya
normal
2. Hitung darah lengkap dengan trombosit
Anemia merupakan komplikasi medis yang
umum terjadi, sebagaiperkembangan
(development) dari proses koagulopati.
3. Fungsi pembekuan (clotting function)
Tes ini dilakukan untuk menyingkirkan dugaan
adanyakomplikasi akibat proses perkembangan
koagulopati.
4. Tes fungsi hati
5. Blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin
6. Thyroxin
Meskipun wanita dengan kehamilan mola
secara klinis biasanya euthyroid, namun kadar
plasma thyroxin biasanya naik di atas nilai
normal wanita dengan kehamilan normal. Di
samping itu,gejala hyperthyroidism dapat
terjadi
 Utrasonography (USG) merupakan baku
emas (gold standard) untuk
mengidentifikasi kehamilan mola, baik
lengkap maupun parsial.
 Gambaran klasik mola adalah adanya pola
badai salju (snowstorm pattern) yang
mengindikasikan vili korionik hidrofik.
 Sementara USG yang high-resolution
mampu menunjukkan suatu massa
intrauterine complex yang berisi banyak
kista kecil (smallcysts)
 Sekali kehamilan mola ditegakkan maka
pemeriksaan selanjutnya adalah rontgen
thorax/ dada karena kecenderungan mola
untuk bermetastasis atau menyebar ke paru-
paru
 Anamnesis →Perdarahan pervaginam gejala
toksemia pada trimester I dan II,
hiperemesis gravidarum, gejala
tirotoksikosis dan gejala emboli paru.

 Pemeriksaan fisik →Uterus lebih besar dari


usia kehamilan, kista lotein balotemen
negatif, denyut jantung janin negatif.

 Pemeriksaan penunjang
Kehamilan dengan mioma, abortus,
hidramnion dan gemeli
 Perbaiki keadaan umum.

 Keluarkan jaringan mola dengan vakum kuretas


dilanjutkan dengankuret tajam. Lakukan kuretas bila tinggi
fundus uterus lebih dari 20minggu sesudah hari ketujuh.

 Untuk memperbaiki kontraksi, sebumnya berikan


uterotonik (20-40unit oksitosin dalam 250 cc/50 unit
oksitosin dalam 500 ml NaCl0,9%) bila tidak dilakukan
vakum kuretase, dapat diambil tindakanhisteroktomi.

 Histeroktomi perlu dipertimbangkan pada wanita yang


telah cukupumur dan cukup anak. Batasan yang dipakai
ialah umur 35 tahundengan anak hidup tiga
 Terapi proflaksis dengan sitostatik metroteksat atau
aktinomisin Dpada kasus dengan resiko keganasan
tinggi seperti umur tua danparitas tinggi.

 Pemeriksaan ginekologi, radiologi dan kadar Beta HCG


lanjutanuntuk deteksi dini keganasan.

 Terjadinya proses keganasan bisa berlangsung antara 7


hari sampai 3 tahun pasca mola. Yang paling banyak
dalam 6 bulan pertama.

 Pemeriksaan kadar Beta HCG tiap minggu sampai kadar


menjadi negatif selama 3 minggu lalu tiap bulan selama
6 bulan.

 Pemeriksaan foto toraks tiap bulan sampaikadar Beta


HCG negatif

Anda mungkin juga menyukai