Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MUHAMMAD JIHANT KHUDZAIFAH

NIM : IPA19008

MATA KULIAH : KEPERAWATAN DASAR II

Jawaban :

1) Perubahan sistem tubuh akibat imobilitas :


 Perubahan pada metabolisme tubuh
 Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
 Gannguan dalam kebutuhan nutrisi
 Perubahan sistem pernafasan
 Perubahan kardiovaskuler
 Perubahan sistem musculoskeletal
 Perubahan kulit
 Perubahan prilaku

2) Faktor yang mempengaruhi fungsi kulit :

1. Perubahan cuaca atau musim


Menurut para ahli, kulit akan melakukan penyesuaian terhadap cuaca untuk menjaga organ tubuh
lain tetap aman. Namun, setiap jenis kulit memiliki reaksi yang berbeda-beda.

Selain itu, cara Anda menggunakan pemanas atau pendingin ruangan untuk menanggapi cuaca di
luar ruangan juga dapat mempengaruhi kulit. Penting untuk menghindari pemanas atau pendingin
yang terlalu ekstrim untuk menjaga kulit tetap seimbang.

2. Kerusakan lingkungan
Cuaca bukan satu-satunya faktor eksternal yang bisa mempengaruhi kesehatan kulit. Faktor lain
seperti polutan, radikal bebas, dan sinar matahari juga turut punya andil. Bahkan, sinar matahari
dapat menyebabkan penuaan dini lebih cepat sekitar 80 persen.

3. Tingkat hormon
Ada beberapa tingkatan hormon yang bisa menyebabkan perubahan pada kulit Anda, seperti
menstruasi, penggunaan pil KB, kehamilan, menopause, dan pra-menopause. Dalam masa-masa
ini, kulit kan lebih berminyak dan berjerawat.

4. Pengobatan topikal
Pengobatan topikal mengandung beberapa bahan yang bisa menyebabkan kulit lebih sensitif,
seperti perubahan warna, terasa terbakar, iritasi, alergi, dan mengelupas. Untuk mengatasi hal ini,
pastikan untuk selalu menggunakan tabir surya.

5. Obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat membuat kulit terasa lebih kering. Sebaiknya, datang dan berkonsultasi
ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu.

6. Nutrisi
Ini termasuk ke dalam faktor nutrisi, yaitu pilihan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Contohnya
seperti tidak cukup minum air, kekurangan vitamin, mengonsumsi alkohol, kafein, dan tidak
melakukan diet seimbang dapat menyebabkan kulit sensitif.

7. Gaya hidup
Gaya hidup Anda juga bisa menyebabkan perubahan pada kulit, seperti stres, kurang tidur, kurang
olahraga, dan merokok. Anda memiliki kontrol terhadap tipe kulit yang dimiliki, jadi lakukanlah
yang terbaik.

3) Jenis – jenis Nutrisi :

1.Karbohidrat

Karbohidrat dihasilkan dari sintesis CO2dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun
(klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan sumber kalori bagi organisme heterotrof dapat
diperoleh dari nasi, jagung, gandum, ubi jalar, ketela pohon, kentang, dan sagu. Fungsi karbohidrat
yaitu sebagai sumber energi untuk beraktivitas.
2. Protein

Protein terdiri dari asam amino esensial (tidak dapat dibuat di dalam tubuh) dan asam amino non
esensial (dapat dibuat di dalam tubuh). Berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh, serta
dapat pula menyediakan energi. Menurut sumbernya, protein terbagi menjadi protein nabati yang
berasal dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan, padi-padian, dan sayuran, dan protein hewani
yang diperoleh dari daging hewan.
3. LemakBerdasarkan sumbernya, lemak juga dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani.
Lemak nabati diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah, dan buah alpukat. Sedangkan lemak
hewani diperoleh dari daging, keju, mentega, telur, ikan segar, susu, dan minyak ikan. Lemak
berfungsi sebagai penyedia energi cadangan, pembawa zat-zat makanan yang esensial, dan sebagai
pelindung organ-organ tubuh yang lunak, serta melindungi tubuh dari suhu rendah.

4.Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis
makhluk hidup. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan berbagai penyakit dan terjadinya
avitaminosis. 
5. MineralMineral merupakan zat anorganik dan diperlukan oleh tubuh untuk membantu berbagai
aktivitas yang terjadi dalam tubuh, seperti kerja otot, peredaran darah, pembekuan darah, dan lain-
lain. 
6.Serat
membantu mengurangi kolesterol, mencegah diabetes, sembelit, dan meningkatkan gerakan
usus.Beberapa bahan makananyang kaya serat adalah beras merah, kacang-kacangan, biji-
bijian, kacang-kacangan, buah, oatmeal, sayuran, buah-buahan dan biji chia.

4) Tujuan terapi nutrisi :


 Memperoleh nutrisi yang optimal.
 Memberikan kepuasan fisik dan psikologis yang dihubungkandengan makan.
 Meningkatkan berat badan.
 Meningkatkan control diri dengan mampu melakukan aktivitasharian secara mandiri.

5) Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh

Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

Ø Fase I :

Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi

dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

Ø Fase II :

Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

Ø Fase III :

Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam
sel.Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran

semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut
berpindah.

6) Cairan ekstraseluler (CES): cairan luar sel (40% air tubuh)

Ces dibagi menjadi:


a. Cairan interstisial (CIT): cairan disekitar sel (20% cairan ekstra seluler)

b. Cairan intravaskuler (CIV): cairan di pembuluh darah (80% cairan ektraseluler)

c. Cairan transeluler (CTS) : cairan yg terkandung di dlm rongga khusus dari tubuh (jumlah kecil,
sering diabaikan)

7) Pemeriksaan tanda tanda vital :

 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

Nilai tekanan darah merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskular bersamaan dengan
pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan darah dapat diukur dengan dua metode, yaitu metode
langsung : metode yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukkan kedalam pembuluh darah
yang di hubungkan dengan manometer. Metode ini merupakai cara yang paling tepat untuk
menentukan tekanan darah, tetapi memerlukan persyaratan dan keahlian khusus; metode tak
langsung : metode yang menggunakan sfigmomanometer. Pengukuran tak langsung ini menggunakan
dua cara, yaitu palpasi yang mengukur tekanan sistolik dan auskultasi yang dapat mengukur tekanan
sistolik dan diastolik dan cara ini memerlukan alat stetoskop.

Tujuan

Mengetahui nilai tekanan darah.

Alat dan bahan

1. Sfigmomanometer (tensimeter) yang terdiri dari :

§ Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka.

§ Manset udara.

§ Slang karet.

§ Pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup.

2. Stetoskop

3. Buku catatan tanda vital

4. Pena

Prosedur kerja

Cara palpasi
1. Jelaskan prosedur pada klien.

2. Cuci tangan.

3. Atur posisi pasien.

4. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi terlentang.

5. Lengan baju di buka.

6. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3cm di atas fossa cubiti

(jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar).

7. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.

8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.

9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20mmHg lebih tinggi dari titik

radialis tidak teraba.

10. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brakhialis dan kempeskan balon

udara manset secara perlahan-lahan dan berkesinambungan dengan memutar

sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.

11. Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali.

Nilai ini menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi.

12. Catat hasil.

13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Cara auskultasi

1. Jelaskan prosedur pada klien.

2. Cuci tangan.

3. Atur posisi pasien.

4. Letakkan lengan yang hendak diukur dalam posisi terlentang.

5. Buka lengan baju.


6. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3cm di atas fossa cubiti

(jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar).

7. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.

8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.

9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20mmHg lebih tinggi dari titik

radialis tidak teraba.

10. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brakhialis dan dengarkan.

11. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brakhialis dan kempeskan balon

udara manset secara perlahan-lahan dan berkesinambungan dengan memutar

sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.

12. Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar kembali denyut.

13. Catat tinggi air raksa pada manometer :

§ Suara Korotkoff I : menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi.

§ Suara Korotkoff IV/V : menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara

auskultasi.

14. Catat hasilnya pada catatan pasien.

15. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

 PEMERIKSAAN DENYUT NADI


 Nilai denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskular. Denyut nadi
dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi) atau dapat juga dilakukan
dengan alat elektronik yang sederhana maupun canggih. Pemeriksaan denyut nadi dapat
dilakukan pada daerah arteri radialis, pada pergelangan tangan, arteri brakhialis pada siku
bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis,
dan pada arteri frontalis pada bayi.

Tujuan

1. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan).


2. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskular.

Alat dan bahan

1. Arloji (jam) atau stop-watch.

2. Buku catatan nadi.

3. Pena

Prosedur kerja

1. Jelaskan prosedur pada klien.

2. Cuci tangan.

3. Atur posisi pasien.

4. Letakkan kedua tangan terlentang di sisi tubuh.

5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan di hitung).

6. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, jari tengah,

dan jari manis. Tentukan frekuensinya per-menit dan keteraturan irama,

dan kekuatan denyutan.

7. Catat hasil.

8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai