Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Banyakpenyakit yang
menganggukelangsunganhidupmasyarakatbanyak. Penyakit-
penyakitinibukanhanyamunculdikarenakanketeledorandaripadapengidapituse
ndiri. Melainkanjugadarilingkunganluar yang ada di sekitarnya. Biasanya para
pasien yang ada di rumahsakit paling
gampangtertulardenganberbagaimacampenyakit yang
dapatmembahayakankehidupannyasendiri.
Tahapanpenting yang mutlakharusdilakukanselamabekerja di
ruangpraktikummikrobiologiadalahsterilisasi. Bahanatauperalatan yang
digunakanharusdalamkeadaansteril. Sterilisasiadalah proses
penghilangansemuajenis organism hidup, dalamhaliniadalahmikroorganisme
yang terdapatdalamsuatubenda. Proses
inimelibatkanaplikasi biocidal agent atau proses
fisikdengantujuanuntukmembunuhataumenghilangkanmikroorganisme. Setiap
proses baikfisika, kimiadanmekanik yang
membunuhsemuabentukkehidupanterutamamikroorganismedisebutsterilisasi.
Adanyapertumbuhan microorganism
emenunjukkanbahwapertumbuhanbakterimasihberlangsungdantidaksempurna
nyasterilisasi (Pratiwi,2006).
Sterilisasididesainuntukmembunuhataumenghilangkanmikroorgani
sme. Target
suatumetodeinaktivasitergantungdarimetodedantipemikroorganismeyaituterga
ntungdariasamnukleat, protein atau membrane mikroorganismetersebut.
Agenkimiauntuksterilisasidisebut sterilant Sterilisasibanyakdilakukan di
rumahsakitmelalui proses fisik, kimiadanmekanik. Setiap proses (baikfisika,

1
kimiamaupunmekanik)
yang membunuhsemuabentukkehidupanterutamamikrooranismedisebutdenga
n sterilisasi.
Adanyapertumbuhanmikroorganismemenunjukkanbahwapertumbuhanbakteri
masihberlangsungdantidaksempurnanya proses
sterilisasi. Jikasterilisasiberlangsungsempurna, makasporabakteri yang
merupakanbentuk paling resistendarikehidupanmikroba, akandiluluhkan
(Cappuccino, 2006).
Pembiakanmikrobadalamlaboratoriummemerlukan medium yang
berisizatharasertalingkunganpertumbuhan yang sesuaidenganmikroorganisme.
Zat haradigunakanolehmikroorganismeuntukpertumbuhan, sintesissel,
keperluan energy dalammetabolisme, danpergerakan. Lazimnya, medium
biakanberisi air, sumberenergi, zatharasebagaisumberkarbon, nitrogen, sulfur,
fosfat, oksigen, hidrogen, sertaunsur-unsurlainnya. Dalambahandasar medium
dapat pula ditambahkan factor pertumbuhanberupaasam amino, vitamin,
ataunukleotida (Lim, 2009).

1.2 Rumusan Masalah

a. Apasaja jenisdantipealatkesehatan beserta manfaatnya?


b. Apa prinsipdanprosedurpenggunaanalatkesehatan?
c. Bagaimana perawatan dan penyimpanan alat kesehatan ?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui jenis dan tipe alat kesehatan beserta manfaatnya.


b. Mengetahui prinsip dan prosedur penggunaan alat kesehatan.
c. Mengetahui perawatan dan penyimpanan alat kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 JenisdanTipeAlatKesehatan

A. Elektronik
1. Penlight
- Manfaat: Alat yang digunakan untuk mengamati perbesaran pupil.
- Prinsip kerja: untuk memberi penerangan pada daerah yang sedang
di periksa
- Cara penggunaan: pasang baterai, kemudian tekan tombol power di
penlight. Penlight sudah bisa di gunakan
2. Spygnomanometer atau tensimeter
- Manfaat: Alat yang digunakan untuk mengetahui tekanan darah.
- Prinsip kerja : untuk mengukur tekanan darah
- Cara penggunaan:
a. lilitkan manset tensimeter pada lengan atas (kiri atau kanan di
atas siku.manset dililitkan pada bagian ini karena disana
terdapat pembuluh darah arteri yang berasal langsung dari
jantung. Pembuluh ini terletak dekat dibaeah kulit, disebut juga
arteri brachialis.
b. Upayakan tensimeter diletakkan setinggi atau sejajar dengan
jantung baik dalam posisi tidur maupun duduk atau berdiri.
Tangan yang diperiksa dalam keadaan rileks.
c. Tutuplah kantup pengatur udara pada pompa karet manset
tensimeter dengan cara kekanan sampai habis.
d. Stetoskop dipasang pada telinga, bagian yang pipih di
tempelkan pada bagian dalam lipatan siku disebelah bawah
lilitan manset.

3
e. Pompalah udara kedalam manset dengan cara meremas pompa
karet berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan atau
mencapai 140 mmHg. Tekanan 140 mmHg ini atas dasar
20mmHg diatas tekanan sistole yang diperkirakan pada orang
dewasa normal (tidak menderita hipertensi) yaitu 120 mmHg.
f. Bila yang diperiksa adalah penderita hipertensi maka naikkan
20 mmHg secara bertahap. Manset yang dipompa menyebabkan
tekanannya meningkat dan menekan arteri brachialis sehingga
aliran darah berhenti mengalir.
g. Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar kekiri
dengan pelan-pelan agar udara dari manser keluar sedikit demi
sedikit sehingga aliran brachialis mengalir kembalu. Dengan
dan awasi suara yang timbul ketika katup manset dibuka, akan
terdengar suara duk duk duk. Suara lup dup lup dup yang
pertama kali di dengar do sebut juga dengan kototkow
3. Lampu spiritus
- Manfaat: Alatuntuk memanaskan larutan atau membantu
mengkondisikan steril pada proses inokulasi.
- Prinsip kerja : untuk mensterilkan dan memanaskan
- Cara penggunaan: Menyalakan api pada sumbu lampu spiritus
dan gerakkan alat diatas nyala api
4. Transcranial Doppler
- Manfaat:Alat untuk mengukur kecepatan aliran darah melalui
pembuluh darah otak. Digunakan untuk membantu dalam diagnosis
emboli, stenosis, vasospasm dari pendarahan subarachnoid
(perdarahan dari pecahnya aneurisma), dan masalah lain.
- Prinsip kerja : untuk mengetahui aliran darah pada otak
- Cara penggunaan:
a. Kecepatan aliran darah ini direkam oleh memancarkan suara
bernada tinggi gelombang dari USG, yang kemudian memantul
dari berbagai bahan yang akan diukur dengan probe yang sama.

4
b. Sebuah frekuensi tertentu yang digunakan (biasanya merupakan
kelipatan dari 2 MHz), dan kecepatan darah dalam
hubungannya dengan pemeriksaan menyebabkan pergeseran
fasa, di mana frekuensi bertambah atau berkurang.
c. Perubahan frekuensi ini berkorelasi langsung dengan kecepatan
darah, yang kemudian direkam secara elektronik untuk nanti
analisis. Normalnya sebuah kedalaman jarak dan sudut harus
diukur untuk mengetahui kecepatan yang benar. sebagai
pencatat dari sebuah sudut melalui pembuluh darah dan
kecepatan rendah buatan.
4. Fototerapi
- Manfaat: digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin serum
pada neonatus dengan hperbilirubinemia jinak hingga moderat.
- Prinsip kerja :untuk mengetahui kadar bilirubin
a. Letakkan bayi di bawah fototerapi,
b. Ubah posisi bayi setiap 2 jam,
c. Pastikan bayi diberi makan,
d. Lanjutkan terapi dan uji yang diprogramkan lainnya,
e. Pantau kulit bayi dan suhu inti setiap 2 jam atau lebih sering
sampai stabil (mis, suhu aksila 97,8 F, suhu rectal 98,9 F),
f. Pantau masukan dan haluaran cairan, timbang BB bayi dua
kali sehari. Perhatikan tanda- tanda dehidrasi (mis,
penurunan haluaran urine, fontanel tertekan, kulit hangat
atau kering dengan turgor buruk, dan mata cekung).
g. Tingkatkan masukan cairan per oral sedikitnya 25%,
h. Ukur kadar bilirubin serum setiap 12 jam, Jika serum
bilirubin tidak dapat diukur, hentikan fototerapi setelah tiga
hari. Bilirubin pada kulit dengan cepat menghilang dibawah
fototerapi. Warna kulit tidak dapat digunakan sebagai
panduan kadar bilirubin serum selama 24 jam setelah
penghentian fototerapi, Setelah fototerapi dihentikan

5
5. Uktrasonografi (USG)
- Manfaat: Untuk mengetahui keadaan bayi dalam kandungan.
- Prinsip kerja : memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu
gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz
2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar
monitor.
- Cara penggunaan:
a. Sambungkan saklar ke stopkontak
b. Tekan tombol power pada alat dan monitor
c. Kemudian ambil sensor dan letakan pada daerah yang akan
di periksa (hidupkan sensor)
d. Setelah selesai menggunakan kembalikan sensor dan
matikan
e. Jangan lupa mematikan USG dan rapikan kembali.
6. Inkubator
- Manfaat: Sebagai perawatan dan penyesuain suhu (penghangat)
bagi bayi yang lahir prematur atau lahir dini.
- Prinsip Kerja : untuk menetralkan suhu
- Cara penggunaan:
a. Dengan mengatur serta menstabilkan suhu dalam ruangan
incubator agar sesuai dengan suhu yang dibutuhkan oleh
bayi premature.
b. Pesawat ini menggunakan pemanasan elemen ( heater )
yang dikotrol oleh suatu rangkaian kontrol suhui agar suhu
tetap stabil. Heater akan bekerja pada saat sensor suhu
kurang dari setting suhu yang telah ditentukan, dan
sebaliknya apabila sensor suhu lebih besar dari setting suhu,
secara otomatis heater akan mati.
7. CT Scan

6
- Manfaat: Alat untuk mendeteksi pendarahan di otak,cedera
otak,patah tulang,tumor dan kanker serta penyakit dalam
lainya.
- Prinsip kerja : untuk mengetahui bila ada suatu gangguan pada
organ tubuh
- Cara penggunaan:
a. CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang
dihubungkan dengan komputer berdaya tinggi yang
berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh
gambaran panampang-lintang dari badan.
b. Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang secara
perlahan lahan dipindahkan ke dalam cincin CT Scan.
c. Scanner berputar mengelilingi pasien pada saat
pengambilan sinar rontgen. Waktu yang digunakan
sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45
menit sampai 1 jam, tergantung pada jenis CT scan yang
digunakan( waktu ini termasuk waktu check-in nya).
8. Mikroskop
- Manfaat: Alat untuk membantu mengamati benda-benda yang
sangat kecil seperti,mikroorganisme dan bagian-bagian sel.
- Prinsip kerja : untuk melihat benda yang berukuran saat kecil
atau tidak dapat di lihat oleh mata.
- Cara penggunaan:
a. Buka tutup lensa pada mikroskop
b. Pasang preparat pada tempatnya
c. Posisikan cahaya sesuai dengan objek yang akan di lihat
d. Sesuaikan ukuran lensa sesuai keingingan agar objek terlihat
jelas
e. Posisikan lensa obyektif dan lensa okuler pada objek yang
akan di lihat
9. Spirometer

7
- Manfaat: untuk mengevakuasi dan memonitor penyakit yang
berhubungan dengan penyakit paru dan jantung.
- Prinsip kerja: untuk mengetahui kondisi paru-paru dan jantung
- Cara penggunaan: Seseorang disuruh bernapas (menarik dan
menghembuskan napas) dimana hidungnya di tutup. Tabung
yang berisi udara akan bergerak naik turun, sementara itu drum
pencatat bergerak putar (sesuai arah jarum jam) sehingga
pencatatan akan mencatat sesuai dengan gerak tabung yang
berisi udara
10. Hearing Aid
- Manfaat : Alat yang digunakan untuk membantu pasien
mendengarkan yang mengalami gangguan pada telinga.
- Prinsip kerja: untuk membantu pasien yang mengalami
gangguan pendengaran
- Cara penggunaan:
a. Sebelum pakai set volume ke tingkat minimum, masukkan
alatnya ke telinga hingga pas.
b. Hidupka powernya pelan-pelan sambil volume di naikkan.
c. Jika sudah mengdengar feeback pada telinga secara benar,
jika tidak pas pada luabng telinga, ganti ear plug nya yang
lebih kecil.
d. Dan jika tidak digunakan cabut baterainya, kalau tidak
batere cepet habis karena nyala terus.

11. Endoskopi
- Manfaat: Alat untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada
alat pencernaan bagian atas dan tenggorokan.
- Prinsip kerja : Dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis
kelainan dalam rongga saluran cerna.Tindakan pengobatan
dengan resikonya jauh lebih ringan daripada tindakan operasi.

8
Serta dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih
nyaman, biaya lebih murah dan efisien.
- Cara penggunaan:
a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
b. Melepaskan gigi palsu dan kacamata (bila ada)
c. Menyemprotkan Xylocain 10% ke dalam orofaring
d. Memberikan suntukan premedikasi (sufas atropine 0,25%
+ buskopan 20mg, 10 mg dazepam atau sesuai program
dokter)
e. Mengatur posisi pasien tidur dengan posisi miring kekiri,
tangan kiri dibawah bantal dan tangan kanan di atas paha
kanan dan kaki ditekukkan
f. Memasang penyangga mulut (moutnh piece)
g. Menghubungkan skop dengan sumber cahaya dan suction
kemudian menghidupkan alat
h. Perawat 1 berdiri di belakang kepala pasien, bertugas
mempertahankan posisi ekstensi kepala pasien dan
mempertahankan fiberskop. Perawat 2 berdiri disebelah
kanan dokter
i. Kemudian perawat 1 memegang atau menahan mouth
piece agar fiberskop dimasukkan. Perawat mengobservasi
atau memonitor tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran,
bila ada perubahan-perubahan yang mengkhawatirkan
laporan pada dokter
j. Melakukan suction, bila terdapat slim atau air liur banyak
k. Setelah selesai dokter mengeluarkan fiberskop, perawat
mengobservasikan pasien sambil melepas mouth piece.
12. Pemacu jantung
- Manfaat: Alat untuk mengirimkan sinyal untuk mengatur detak
jantung direkomendasikan bagi pasien yang memiliki masalah
jantung yang menyebabkan jantungnya berdetak terlalu cepat

9
atau terlalu lambat sehingga menimbulkan beragam gejala,
seperti pingsan, pusing ringan, napas pendek, dan mudah lelah.
- Prinsip kerja : untuk membantu mengontrol detak jantung.
- Cara penggunaan: Pasang baterai terlebih dahulu, tempelkan
pemacu jantung di bawa
13. Elektrokardiografi
- Manfaat: Alat yang digunakan untuk mengetahui irama jantung.
- Prinsip kerja : merekaman informasi kondisi jantung yang
diambil dengan memasang electroda pada badan.Sinyal EKG
direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.
- Cara penggunaan:
a. Mampersiapkan alat EKG
b. Memastikan alat berfungsi dengan baik\mempersiapkan
pasien, bila pasien memakai jam tangan, gelang, logam lain
agar di lepaskan
c. Pasien dipersilahkan membuka baju atas dan kaos dalamnya
serta berbaring di atas tempat tidur, dan di anjurkan untuk
tidak teegang (rileks) serta memberitahukan prosedur yang
akan dilakukan
d. Membersihkan tempat-tempat yang akan ditempel elektroda
dengan kapas alkohol 70% pada bagian ventral kedua lengan
bawah (dekat pergelangan tangan) dan bagian lateral ventral
kedua tungkai bawah (dekat pergelangan kaki), serta dada.
Jika perlu dada dan pergelangan kaki di cukur.
e. Keempat elektroda ekstremitas diberi jelly
f. Oleskan sediki pasta elektroda pada tempat-tempat yang
akan di pasang elektroda.
g. Pasang keempat elektroda ekstremitas tersebut pada kedua
pergelangan tangan dan kaki dengan ketentuan:
Merah: lengan kanan (RA)
Kuning: lengan kiri (LA)

10
Hijau: tungkai kaki (LF)
Hitam: tungkai kanan (RF)
h. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi untuk elektroda
i. Pasang elektroda prekordial (VI-V6) disesuaikan dengan
kabel.
V1 padainterkosta keempat garis sternum kanan
V2 pada interkosta keeempat garis sternum kiri
V3 pada pertengahan V2 dan V4
V4 pada interkosta kelima garis pertengahan clavikula
V5 pada axilla sebelah depan kiri
V6 pada axilla sebelah belakang kiri
j. Tekan ON untuk menghidupkan alat
k. Atur posisi jarum penulis agar terletak ditengah lebar kertas,
kemudian membuat rekaman kalibrasi
l. Membuat rekaman EKG dari; Lead I,Lead II, Lead III, aVR,
aVL, aVf, V1, V2, V3, V4, V5, V6
m. Rekaman setiap sadapan di buat minimal 3 siklus
n. Setelah selesai membuat rekaman tekan power Off,
elektroda di lepas, sisa pasta elektroda di bersihkan dan
dipersilahkan mengenakan baju kembali
o. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan pada tempat seperti
semula
14. Steteskop
- Manfaat: Alat yang digunakan untuk mendengarkan detak jantung,
suara usus, pernapasan, dan mengetahui kerja paru-paru.
- Prinsip kerja : untuk mendengarkan kerja organ tertentu
- Cara penggunaan: Tinggal meletakkan bagian kepala stetoskop
pada dada atau pada daerah-daerah dengan denyut nadi yang mudah
teraba seperti lipatan siku, pangkal leher, dsb. Denyut ini dapat
dengan mudah diketahui melalui alat pendengar yang ada pada
stetoskop.

11
15. Head lamp
- Manfaat: untuk memeriksa rongga telinga,hidung,tenggorokan dan
mata melalui pantulan sinar
- Prinsip kerja: dilekatkan dengan ikat kepala (head band) dan dapat
menyala dengan perantaraan battery atau adaptor
- Cara penggunaan: pasang baterai pada head lamp, kemudian tekan
tombol power pada head lamp. Matikan lampu dengan menekan
kembali tombol power pada head lamp, lepas baterai jika tidak
digunakan agar awet.
16. Spirometer
- Manfaat : untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan
paru-paru seseorang untuk keperluan diagnosa fungsi paru-paru dan
jantung yang abnormal
- Prinsip kerja: untuk mengetahui kemampuan paru-paru dan jantung
- Cara penggunaan:
a. Spirometer harus telah di kalibrasi untuk volume dan arus udara
minimal 1 kali seminngu, selama pemeriksaan harus merasa
nyaman.
b. Klien harus bebas rokok minimal 2 jam sebelumnya, tidak
makan terlalu kenyang, tidak berpakaian terlalu ketat,
penggunaan obat pelega napas terakhir 8 jam sebelumnya untuk
aksi singkat dan 24 jam untuk aksi panjang.
c. Ruang pemeriksaan harus mempunyai sistem ventilasi yang
baik dan suhu udara berkisar 17-40 C

B. Logam
1. Bak Instrumen
- Manfaat: Untuk menaruh alat-alat kesehatan seperti gunting
anatomi dan pinset, jarum suntik dan lain-lain agar keadaan alat
tetap steril.
- Prinsip kerja : untuk menaruh alah-alat yang steril

12
- Cara penggunaan: Bak instrumen harus tertutup apabila alat tidak
digunakan untuk menjaga keseterilan alat-alat yang ada di
dalamnya.
2. Garpu tala
- Manfaat: Untuk pemeriksaan pendengaran.
- Prinsip kerja : mengukur ketajaman pendengaran (normal atau
tidak)
- Cara penggunaan:
a. Pegang garpu tala pada tangkainyadan pukulkan ketelapak
atau buku jari tangan yang berlawanan.
b. Letakkan tangkai garpu tala pada prosesus mastoideus klien
c. Anjurkan klien untuk memberi tahu pemeriksa jika ia tidak
merasakan getaran lagi
d. Angkat garpu tala dan dengan cepat tempatkan di depan
lubang telinga klien 1-2 cm dengan posisi garpu tala pararel
terhadap lubang telinga luar klien
e. Instruksikan klien untuk memberi tahu apakah ia masih
mendengar suara atau tidak

3. Spekulum hidung
- Manfaat: Untuk meginspeksi rongga hidung.
- Prinsip kerja : melihat keadaan sisi medial, lateral, superior dan
inferior vestibulum
- Cara penggunaan: Sisi medial vestibulum nasi dapat kita periksa
dengan cara mendorong spekulum ke arah medial. Untuk melihat
sisi lateral vestibulum nasi, kita mendorong spekulum ke arah
lateral. Sisi superior vestibulum nasi dapat terlihat lebih baik
setelah kita mendorong spekulum ke arah superior. Kita
mendorong spekulum ke arah inferior untuk melihat lebih jelas
sisi inferior vestibulum nasi.

13
4. Spekulum telinga (otoskop)
- Manfaat: untuk mengetahui kondisi bagian dalam telinga.
- Prinsip kerja: untuk memeriksa telinga
- Cara penggunaan:
a. Kepala klien tegak lurus ke depan, pasang otoscope oleh
tangan yang dominan.
b. Tangan yang lain secara perlahan menarik pinna ke atas-
belakang.Perawat melihat kanal eksternal secara perlahan
saat spekulum secara perlahan lahan dimasukkan.
c. Perawat harus berhati-hati dan menghindarkan penekanan
spekulum kedalam dinding kanal eksternal karena dapat
mengakibatkan nyeri.
d. Pinna dan otoscope terletak pada tempat yang nyaman pada
kanal eksternal, perawat mengkaji
5. Pispot
- Manfaat: Alat yang digunakan untuk menampung BAB atau BAK
pasien.
- Prinsip kerja : untuk menampung BAB dan BAK
- Cara penggunaan:
a. Pispot diatur sampai terletak dibawah bokong klien,
b. Jika klien tidak dapat melakukannya sendiri,
c. Perawat membantu dengan mengangkat bokong klien
menggunakan tangan kanan dan tangan kiri mengatur pispot
sampai terpasang tepat dan nyaman
6. Pinset
- Manfaat: Alat untuk menjepit, baik benda kecil maupun jaringan.
- Prinsip kerja :memudahkan tindakan keperawatan (mengambil
dengan cara menjepit)
- Cara penggunaan: Jepit alat yang akan di ambil dengan
menggunakan pinset dengan kuat agar alat tidak jatuh (biasaanya
di gunakan mengambil alat steril).

14
7. Speculum vagina
- Manfaat :Alat yang digunakan untuk membuka vagina.
- Prinsip kerja: memudahkan tindakan keperawatan pada daerah
vagina
- Cara penggunaaan:
a. Pegang spekulum pada bagian gagangnya, lalu kunci baut
spekulum dibuka.
b. Masukkan dalam vagina dalam keadaan ujung spekulum
tertutup dan posisi miring.
c. Setelah masuk, putar spekulum ke arah kiri, lalu buka bagian
depan (bagian yang mirip cocor bebek).
d. Kemudian kunci kembali baut hingga benar-benar paten
(terkunci).Lakukan tindakan selanjutnya.
8. Tissue foceps
- Manfaat: Alat untuk menjepit jaringan atau organ
- Prinsip kerja : akan mencapit organ atau jaringan yang ingin
dikeluarkan dari dalam tubuh setelah itu dokter akan memandu
dalam menariknya hingga keluar.
- Cara penggunaan: menggunakan ibu jari dan dua jari atau tiga anak
jari lainnya dalam satu tangan tekanan pegas mencul saat jari-jari
tersebut saling menekan searah yang berlawanan menghasilkan
kemampuan menggengam alat ini dapat menggengam objek atau
jarinagn kecil dengan cepat dan mudah serta memindahkan dan
mengeluarkan jaringan dengan tekanan yang beragam.
9. Anatomy pincet
- Manfaat: Alat untuk menjepit kasa, kapas, atau alat kesehatan
lainnya.
- Prinsip kerja : Mengambil atau menarik bagian alat-alat tubuh dan
memisahkan organ satu dengan organ yang lain.
- Cara pengunaan: Jepit alat yang akan di ambil dengan
menggunakan pinset dengan kuat agar alat tidak jatuh

15
10. Operating scissors (Gunting Diseksi )
- Manfaat:Alat yang digunakan untuk pembedahan saat operasi.
- Prinsip kerja: memotong perban (Kasa)
- Cara penggunaan: Sama seperti penggunaan gunting pada
umumnya. Namun pada penggunaan gunting perban, ujung gunting
yang lebih panjang dan runcing/tajam diposisikan di bawah dan
ujung yang tumpul diposisikan di atas.
11. Bandage scssors (Gunting Pembalut/Perban)
- Manfaat: Alat untuk menggunting perban/kasa.
- Prinsip kerja :memotong perban
- Cara penngunaan: Sama seperti penggunaan gunting pada
umumnya. Namun pada penggunaan gunting perban, ujung gunting
yang lebih panjang dan runcing/tajam diposisikan di bawah dan
ujung yang tumpul diposisikan di atas.
12. Needle holder
- Manfaat: Alat untuk menjepit jarum operasi/jarum bedah.
- Prinsip kerja :Memegang jarum jahit dan menyimpulkan benang
saat operasi .
- Cara penngunaan:
a. Needledi genggam pada jarak 2/3 dari ujung berlubang needle,
dan berada pada ujung jepitan needle holder.
b. Memegang needle dengan needle holder pada teknik ini akan
memudahkan tusukan jaringan pasa saat jahitan dilakukan.
c. Selain itu, pemegangan needle pada area dekat dengan engsel
needle holder atau pemegangan jarum akan menyebabkan
needle menekuk.
d. Kemudian belokkan needle sedikit kearah dapan pada jepitan
instrumen karena akan disesuaikan dengan arah alami tangan
ketika insersi dilakukan dan tangan akan terasa lebih nyaman.

16
e. Pada saat melakukan jahitan, jaga agar jari manis dan ibu jari
menetsp pada lubang handle saat menjahit dilakukan yang
membatasi pergerakkan tangan dan lengan.
f. Pegang needle holder dengan menggunakan telapak tangan
akan memberikan pengontrolan yang baik.
13. Suture needle
- Manfaat: jarum yang digunakan untuk menjahit luka operasi.
- Prinsip kerja : menjahit luka
- Cara penngunaan: Simpul lengkap harus kencang, dan kuat
sehingga tidak akan terlepas. Untuk menghindari infeksi bakteri,
simpul diletakan pada garis insisi. Simpul harusnya dibuat kecil.
Jangan mengiakt terlalu kencang untuk menghindari kerusakan
benang.
14. Scapel
- Manfaat: Alat yang digunakan untuk pemeriksaan lidah
- Prinsip kerja: menekan lidah
- Cara penngunaan: pegang area tumpul pisau dengan needle-holder
dan hubungkan lubang pada area tersebut pada lidah pegangan
sampai terkunci (terdengar bunyi)
15. Spatula
- Manfaat: untuk mengambil lendir pada serviks dalam pemeriksaan
kanker serviks
- Prinsip kerja: mengambil lendir pada rahim
- Cara penggunaan: pegang pada bagian batang (tengah) hingga
bagian yang mendekati ujung (bagian batang yang lebih kecil),
posisi jari seperti memegang sendok.
16. Klem (clam)
- Manfaat: untuk menghematosis jarinagan tipis dan lunak
- Prinsip kerja: untuk
- Cara penngunaan: tekan alat (klem) pada pangkal (sama halnya
memegang gunting) untuk membuka klem tersebut. Masukkan

17
ujungnya pada objek, tekan lagi pangkalnya untuk menutup atau
supaya terkunci.
17. periodontal probe
- Manfaat: untuk mengetahui kedalaman lubang pada gigi
- Prinsip kerja: pemeriksaan pada caries
- Cara penggunaan: anjurkan pasien untuk membuka mulutnya,
kemudian masukkan periodontal probe ke lubang gigi, kemudian
ukur. Bersihkan periodontal setelah digunakan dan simpan
18. Korentang
- Manfaat : untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa,
handscoen (sarung tangan), jas operasi, doek, dan laken kecil.
- Prinsip kerja: mengambil alat steril
- Cara penngunaan: tekan alat (klem) pada pangkal (sama halnya
memegang gunting) untuk membuka klem tersebut. Masukkan
ujungnya pada objek, tekan lagi pangkalnya untuk menutup atau
supaya terkunci.
C. Karet
1. Nelaton catheter
- Manfaat: alat untuk membantu BAK melalui saluran kencing.
- Prinsip kerja : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
- Cara penggunaan: nelaton catheter di olesi dengan jelly di bagian
ujungnya sebelum di masukkan kedalam alat genetal, kemudian
masukkan kedalam genetal.

2. Handscoun
- Manfaat: Menjaga kesterilan dan kebersihan tubuh dari infeksi,
mencegah terjadinya mikroorganisme.
- Prinsip kerja : pelindung dari mikroorganisme yang merugikan
- Cara penngunaan:
a. handscoun steril: ambil handscoun dengan menggunakan
korentang, kemudian masukkan tangan kedalam handscoun

18
(kanan atau kiri). Jangan sampai tangan menyentuh langsung
handscoun yang bagian luar tersebut. Kemudian ambil
handscoun yang satu menggunakan tangan yang sudah
memakai handscoun tetapi jangan sampai menyentuh bagian
handscoun yang dalam.
b. Handscoun biasa: ambil handscoun kemudian pakai di salah
satu tangan, ambil yang satu lagi (tidak usah menngunakan
korentang karena tidak steril, cukup dipakai seperti memaki
sarung tangan pada umunya)
3. Perlak pengalas
- Manfaat : digunakan untuk alas atau pelapis pasien yang dapat
menyerap dan menahan cairan dengan cepat dan mudah
- Prinsip kerja: sebagai pelapis supaya sprei tidak kotor
- Cara penngunaan: letakkan perlak pengalas di bawah pada daerah
yang ingin di beri tindakan (dibawah kepala, di bawah kaki dll)
4. Catgut
- Manfaat: benang bedah yang diabsobsi oleh tubuh.
- Prinsip kerja : Bersifat dapat diserap oleh tubuh, penyerapan
berlangsung dalam waktu 7-10 hari, dan warnanya putih dan
kekuningan.
- Cara penngunaan: masukkan pada needle untuk melakukan
penjahitan luka
5. Winged needle
- Manfaat: Alat yang digunakan untuk menyambung vena.
- Prinsip kerja : Mengambil sampel darah pada vena yang kecil pada
anak-anak atau bayi dan orang tua.
- Cara pengunaan:
6. Drain
- Manfaat: digunakan untuk menarik darah kotor atau cairan-cairan
yang tidak seharusnya disimpan dalam tubuh.

19
- Prinsip kerja : menarik darah kotor atau cairan-cairan yang tidak
seharusnya di simpan dalam tubuh, jadi selang kecil lewat tadi,
cairan-cairan tadi akan keluar mengalir ke luar ( ke tabung barovac
).
7. Set infus
- Manfaat: untuk membantu mengalirkan cairan infus ke pembuluh
darah pasien.
- Prinsip kerja: Yaitu digunakan oleh petugas medis untuk melakukan
pemasangan infus.
- Cara penggunaan:
a. Cuci tangan
b. Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian
karet atau akses selang ke botol infuse
c. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan
hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan
memenuhi selang dan udara selang keluar
d. Letakkan pangalas di bawah tempat ( vena ) yang akan
dilakukan penginfusan
e. Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung )
10-12 cmdi atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk
menggenggam dengan gerakan sirkular ( bila sadar )
f. Gunakan sarung tangan steril
g. Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
h. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di
bagian bawah vena da posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas
i. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo )
maka tarik keluar bagian dalam ( jarum ) sambil meneruskan
tusukan ke dalam vena
j. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan,
tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari

20
tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus
dihubungkan atau disambungkan dengan slang infuse
k. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis
yang diberikan
l. Lakukan fiksasi dengan kasa steril
m. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran
jarum
n. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
8. Reflek hammer
- Manfaat : Alat untukmemeriksakemampuanrefleksidaribagian-
bagiantertentutubuhkita, biasanyalututkita.
- Prinsip kerja: mengukur gerak refleks pada otot
- Cara penggunaan: posisi harus santai, bagian tubuh yang akan
diperiksa harus dalam posisi sesuai sehingga gerakkan fefleks otot
yang terjadi akan muncul dengan otomatis. Rangsangan yang
diberikan secara capt, langsung dan kerasnya tetap dalam batas
ambang (tidak perlu terlalu keras).
9. Urine bag
- Manfaat: Alat untuk menampung urine yang dihubungkan dengan
balloon cateter atau pengambilan urine pada sistem tertutup.
- Prinsip kerja : menampung urin
- Cara penggunaan: Urine bag digantung pada tepi tempat tidur atau
kursi roda tanpa menyentuh lantai dan jangan pasang urine bag
lebih tinggi dari abdomen.
10. Urinal
- Manfaat : alat yang digunakan untuk manampung urine pada pasien
yang tidak boleh atau tidak bisa ke WC.
- Prinsip kerja : menampung urin
- Cara penngunaan: dekatkan dan masukkan alat kelamin jika laki-
laki bila wanita dekatkan tunggu hingga urin keluar.
11. Colostomy Bag

21
- Manfaat : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi
colon (pembedahan usus buatan melalui otot dan kulit perut)
- Prinsip kerja:
- Cara penggunaan:
a. Bersihkan daerah sekitar colostomy, dan keringkan (efek
samping : Dapat menyebabkan alergi pada kulit , untuk itu
olesakan salep kulit 88 atau sejenisnya , untuk mengobati alergi
tersebut . biasanya alergi berlangsung tidak terlalu lama . lalu
bersihkan salp sekitar colostomy dan pasangkan kembali
colostomy bag . Berdasarkan pengalaman, lama kelamaan kulit
dapat menerima penggunaan kantong ini .)
b. Pemasangan pada saat masih basah oleh air / salp/ lendir dari
colostomy menyababkan kantong colostomy mudah lepas.
c. Buka kertas perekat Bagian A sedikit saja supaya kertas
perekat A1 yang dibawahnya bias di lepaskan . setelah itu
rekatkan kembali kertas perekat bagian A. lakukan hal yang
sama terhadap bagian B, C dan D sehingga bagian A1 & A2
terlepas , setelah itu lepaskan kertas A, B, C, dan D dari
perekatnya.
d. Kemudian pasangkan kantong colostomy secara merata .
usahakan jangan berkerut terutama bagian paling bawah dan
samping .
e. Jepit ujung colostomy bag degan penjepit kantong , setelah di
lipat beberapa kali agar tidak bocor .
12. Hot Water Botle / Botol Panas.
- Manfaat : untuk kompres panas
- Prinsip kerja:
13. Ice bag atau eskap
- Manfaat : untuk kompres dingin, menghilangkan nyeri.
- Prinsip kerja:

22
- Cara pengunaan: kedalam sebuah eskap es di masukkan air es
atau air dingin, kompres menggunakan air dingin dilakukan
didekat lokasi nyeri atau di dahi. Pemberian kompress ini dapat
dilakukan selama 5-10 menit (Potter & Perry, 2006)
D. Kain
1. Waslap
- Manfaat: digunakan untuk mengeringkan badan pasien.
- Prinsip kerja: mengeringkan badan
- Cara penggunaan: usapkan waslap pada daerah yang basah,
keringkan badan dari ke arah keluar.

2. Manset
- Manfaat: untuk membendung pembulu darah vena saat dilakukan
injeksi
- Prinsip kerja : memudahkan injeksi
- Cara pengunaan: pasang manset pada lengan atas, dengan batas
bawah manset 2-3 dari lipat siku, posisi manset yang akan menekan
tepat di atas denyut arteri brakhialis pompalah manset hingga
tekanan manset mencapai 30mmH hingga arteri radialis hilang.
Buka katub manset dan tekanan manset dibiarkan menurun hingga
terdengar bunyi pertama sampai bunyi terakhir. Turunkan tekanan
manset sampai 0 mmHg, lalu lepaskan manset.
3. Handuk
- Manfaat :Untuk mengeringkan badan saat selesai mandi.
- Prinsip kerja: mengeringkan badan
- Cara penngunaan: usapkan handuk pada area yang basah
4. Set balutan
- Manfaat: Untuk menutup luka yang terbuka.
- Prinsip kerja: membalut luka dan mencegah infeksi
- Cara penggunaan:

23
a. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester,
ikatan atau balutan dengan pinset.
b. Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan
larutan streril (NaCl).
c. Buang balutan kotor pada bengkok, lepaskan sarung tangan.
d. Gunakan sarung tangan steril lagi kemudian bersihkan luka
dengan larutan antiseptik, pegang kasa yang sudah dibasahi
larutan tersebut dengan pinset. Gunakan satu kasa untuk setiap
kali pakai.
e. Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi (gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari
insisi atau tepi luka).
f. Gunakan kasa untuk mengeringkan luka.
g. Pasang kasa steril kering pada insisi atau luka, gunakan plester
di atas balutan, fiksasi dengan ikatan atau balutan.
h. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah
disediakan
i. Buang semua bahan dan bantu pasien kembali ke posisi
nyaman.
5. Baju
- Manfaat: digunakan untuk melindungi tubuh pasien dan
memberikan rasa hangat serta nyaman pada pasien.
- Prinsip kerja: pelindung tubuh
- Cara pengunaan:
a. Ambil baju dengan mengangkat leher baju dengan kedua tangan
setinggi bahu.
b. Masukan kedua tangan ke lupang lengan baju dan biarkan
pembantu mengikat tali baju dari belakang.
c. Jaga bagian luar steril menghadap meja instrumen. Setelah itu
baju terpansang lengkap usahakan agar tangan tidak lagi
menyentuh bagian depan/luar baju operasi.

24
6. Sprei
- Manfaaat: digunakan sebagai pengalas tempat tidur untuk
memberikan rasa nyaman pada pasien.
- Prinsip kerja : sabagai pengalas agar sprei tidak cepat kotor
- Cara penngunaan: rentangkan sprei di atas tempat tidur, kemudian
rapikan (dengan cara memasukan sisa sprei kebawah tempat tidur).
7. Sarung bantal
- Manfaat : digunakan untuk melindungi bantal supaya debu atau zat
partikel asing tidak terhirup oleh pasien.
- Prinsip kerja: mencegah kotoran masuk ke paru-paru
- Cara penngunaan: ganti setiap satu minggu sekali
8. Tampon
- Manfaat : digunakan untuk memasang atau mengambil tampon
dalam saluran atau canal.
- Prinsip kerja : memudahkan menghentikan dan mudah menyerap
darah
- Cara penggunaan:
a. Cuci tangan
Saat memasukan tampon sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu,
untuk menghindari penyebaran jamur atau bakteri.
b. Memposisikan pasien duduk caranya, posisi lutut dilebarkan
agar memudahkan penggunaan tampon.
c. Jika berdiri, tempatkan satu kaki pada tempat yang lebih tinggi.
Namun kebanyakan wanita memilih posisi duduk.
d. Ketika sudah ditemukan lubang vagina, tahan tampon dengan
benar, gunakan jari telunjuk pada ujung aplikator.
e. Perlahan-lahan masukkan bagian atas, setengah tebal aplikator
ke dalam vagina. Masukan sampai jari menyentuh daging.
f. Tarik keluar aplikator dengan lembut keluar dari vagina.
Perhatikan cara yang tepat di kemasan tampon.

25
g. menghapus tampon mungkin tampak menyakitkan, tapi itu
hanya tidak nyaman jika otot mengepal. Ambil napas dalam-
dalam untuk melonggarkan otot, ini tidak menyakitkan.
h. Perlahan-lahan tarik tali atau string tampon. Mungkin merasa
beberapa gesekan sedikit dari serat kapas saat tampon keluar,
tetapi tidak menyakitkan.
i. Jika terasa sakit mungkin tampon kering, gunakan sedikit air
untuk membantunya keluar. Untuk beberapa tampon ada yang
dapat dibuang ke dalam tooilet. Namun yang tidak, itu bisa
dibuang menggunakan gumpalan tisu toilet atau plastik
kemasan untuk membuangnya.

9. Duk lobang
- Manfaat : digunakan untuk memudahkan dokter membedah pasien
agar fokus pada luka dan agar darah tidak berceceran kemana-mana
dan juga digunakan saat khitan/sunat, operasi ringan dan operasi
berat.
- Prinsip kerja: Agar darah tidak terceceran
- Cara penggunaan: meletakkan duk lubang pada luka atau daerah
yang ingin di bedah.
10. Bors Pom
- Manfaat : digunakan untuk membantu memompa air susu keluar
dari payudara wanita yang sedang menyusui.
- Prinsip kerja: memudahkan bumil untuk menyusui
- Cara penggunaan:Letakkan bors pom pada payudara,Kemudian
pompa borm pom nya, Jika sudah keluar asi, maka lepaskan borm
pom
11. Colostomy bag
- Manfaat : digunakan untuk menampung feses pada pasien setelah
operasi colon ( pembedahan usus buatan melalui otot dan kulit perut
).

26
- Prinsip kerja:
- Cara penggunaan:
a. Buka pakaian bagian atas sebagian.
b. Pasang perlak dan pengalasnya di bagian bawah anus buatan.
c. Dekatkan nierbekken dan kantong plastik
d. Siapkan colostomy bag dengan lubang sesuai dengan ukuran
stoma colostomy
e. Pakai handschoen
f. Buka plester pada coloscomy bag (kalau perlu pakai wash
bensin)
g. Masukkan colostomy bag yang bekas ke dalam kantong plastik.
h. Buka barier dari kassa dengan menggunakan pinset, masukkan
ke nierbekken
i. Bersihkan daerah colostomy dengan menggunakan NaCl 0,9%
dan kapas lidi
j. Setelah bersih sekitar colostomy dikeringkan, lalu diolesi zink
oil.
k. Lilitkan kassa kering sekitar stoma.
l. Rekatkan colostomy bag bila perlu dapat diperkuat dengan
plester
m. Lepaskan perlak dan pengalas
n. Kenakan pakaian, rapikan tempat tidur
o. Perawat lepaskan handschoen, mencuci tangan
p. Membuat catatan keperawatan.
12. Transfusi set
- Manfaat:Alat untuk mentranfusi darah.
- Prinsip kerja:
- Cara penggunaan:
a. Cuci tangan.
b. Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untyk digunsksn
setelah transfusi set.

27
c. Gunakan selang infus yang mempunyai filter (selang Y
atau tunggal).
d. Lakukan pemberian infus NaCl terlebih dahulu sebelem
pemberian transfusi darah lakukan terlebih dahulu transfusi
darah dengan melakukan identifikasi kebenaran produk
darah:
periksa kompa tibilitas dalam kantung darah , memeriksa
kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa
kadaluarsanya, dan periksa adanya bekuan.
e. Buka set pemberian darah untuk selang Y , atur ketiga klem
untuk selang tunggal klem pengatur pada posisi off.
Cara transfusi darah dengan selang Y:
1. Tusuk kantong NaCl 0,9%.
2. Isi selang dengan NaCl 0,9%.
3. Buka klem pengatur pada selang Y, dan hubungkan
dengan kantong NaCl 0,9%.
4. Tutup/ klem pada selang yang tidak digunakan.
5. Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (
biarkan runag filter terisi sebagian ).
6. Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang
terisi NaCl 0,9% .
7. Kantung sarah perlahan dibalik balik 1-2 kali agar sel-
selnya tercampur kemudian tusuk kantung darah pada
tempat penusukan yang tersedia dan buka klem pada
selang dan filter terisi darah.
E. Kaca
1. Termometer
- Manfaat:
a. Thermometer raksa digunakan untuk mengukur suhu yang
memposisikan termometer di axilla.

28
b. Thermometer Oral digunakan untuk mengukur suhu tubuh
melalui mulut (oral), termometer jenis ini tidak cocok digunakan
pada anak dibawah usia 6 th.
c. Thermometer Rectal merupakan jenis thermometer yang
digunakan pada bagian rectal (anus)
- Prinsip kerja : pengukuran suhu sesuai dengan tempatnya
- Cara penggunaan:
a. Termometer rasa: Kibaskan termometer sehingga air raksaanya
turun dibawah mencapai posisi normal. Termometer raksa harus
menyentuh kulit, kemudian rapatkan lengan agar termometer
terjepit kuat selama 3-5 menit. Kemudian ambil termometer dan
lihat angka yang menunjukan suhu tubuhnya.
b. Termometer oral: pastikan tidak ada makanan di dalam
mulutnya, letakkan ujung termometer itu dibawah lidahnya
selama 3 menit. Kemudian suruh klien untuk menggatupkan
bibirnya di sekeliling termometer. Pada saat termometer di
mulut jangan sampai menggigit atau berbicara. Anjurkan untuk
relaks dan bernapas biasa melalui hidung. Kemudian ambil
termometer dan baca hasilnya.
c. Termometer rectal: posisikan termometer dalam keadaan
normal, lumasi ujung termometer dengan jelly yang larut air.
Kemudian baringkan klien di atas tempat tidur, masukkan ujung
termometer kedalam dubur sejauh 1-2 cm atau sampai ujung
termometer yang dilapisi logam masuk semua ke dalam lubang
dubur. Namun bila terasa ada sesuatu yang menahan jangan di
masukkan lebih jauh dari 1 cm. Tunggu sampai 3 menit
kemudian baca hasil pengukuran.
2. Overbed baby bassine acare
- Manfaat : untuk ranjang perawatan bayi.
- Prinsip kerja : bayi di letakan di atas kaca yang sudah di alasi dan
mudah di pndah ke tempat yang lain.

29
- Cara penggunaan:
3. Kaca mata operasi ( Gugel )
- Manfaat : sebagai proteksi terhadap percikan cairan tubuh maupun
benda lain pada saat melakukan operasi di rumah sakit.
- Prinsip kerja : gunakan di mata seperti memakai kaca mata ada
umumnya
- Cara penggunaan: menggunakan kacamata seperti pada umumnya
d. Nilon
1. Penyangga Leher
- Manfaat: untuk pendukung leher kepala pasien, terapi menyetel
kembali sum-sum tulang belang dan mengurangi rasa sakit
- Prinsip penggunaan: menguraangi rasa sakit pada leher
- Cara penggunaan:
a. Tarik cervical collar, dan pastikan lebih panjang lalu buka
lipatan sisi belakang, ebelum memposisikan X Collar ke leher
pasien, lakukan resusitasi manual (imobilisasi leher) terlebih
dulu.Pegang X collar dengan 1 tangan dari atas punggung. X
collar diposisikan sedekat mungkin dengan kulit atau punggung
pasien.
b. Hindari menempatkannya di lipatan pakaian, kemudian
lingkarkan collar diseputar leher pasien, hubungkan penyangga
(depan leher dan belakang) lalu kunci.Pas kan posisi C collar di
sejajar garis dagu.
c. Saat menepatkan posisi collar di dagu dengan tangan kiri,
sesuaikan sisi-sisi straps. Gunakan tangan kanan untuk
memundurkan velcro sebelah kiri pasien. Sesuaikan sisi-sisi
strap dan velcro sebelah kanan pasien.
d. Agar memastikan kanan dan kiri simetris atau tidak maka
gunakan kode warna sebagi skala pengalokasian di masing-
masing sisi collar.

30
e. Pada pemasangan vertikal, pegang sisi dagu dengan jari-jari
untuk menekan tombol kuning biru diatas agar menyesuaikan
dengan dada pasien, disebut juga dengan ACS (Adjustable
Chest Support).
f. Pastikan collar terletak dalam posisi netral pada leher. Kunci
ACS dengan menekan tombol kunci kiri dan kanan. Untuk
melengkapi aplikasi prosedur dan meningkatkan pemulihan
pasien, maka strap X diagonal dipasang. Sambil menahan sisi
kiri ACS dengan tangan kanan, dorong sisi kiri strap X keluar
dengan tangan kiri.
g. Pastikan tepat pemasangannya. Lanjutkan pemasangan strap X
ke sisi kanan pasien secara diagonal tepat pada bagian sisi
velcro yang sewarna dengan warna X trap.
h. Lengkapi strap X bagian kanan pasien dengan prosedur yang
sama dengan strap X sebelumnya dengan warna berbeda.
Gunakan tangan kanan untuk mendorong plester dan memegang
sisi kana strap X
2. Sabuk pelindung ibu hamil
- Manfaat: melindungi bayi yang ada di dalam kandungan
- Prinsip kerja:
- Cara penggunaan: buka lembaran sabuk, kedua sabuknya tidak
menutupi lingkar pinggang dan simpul syaraf di daerah panggung,
kemudian lekatkan tali pada perekat.
e. Email
19. Bengkok
- Manfaat : digunakan sebagai tempat alat-alat yang sudah dipakai
saat menolong pasien.
- Prinsip kerja:
- Cara penggunaan: letakkan bengkok pada daerah
20. Baskom

31
- Manfaat : Alat yang digunakan untuk menampung air atau untuk
memandikan pasien
- Prinsip kerja:
- Cara penggunaan:

2.2 Perawatan dan Penyimpanan alat kesehatan


A. Peralatan Elektronik
- Perawatan : peka terhadap goncangan perlu dihindari dari
goncangan, hindari medan magnet sehingga sensitifitasnya tidak
berubah, tidak tahan suhu di atas 25 C, suhu yang digunakan
berkisar 18 C-25 C, gunakan vacum cleaner untuk menyedot debu.
- Penyimpanan : Setelah penggunaan peralatan elektronika, peralatan
hendaknya dibersihkan dari kotoran dan debu kemudian disimpan
di ruangan yang kering.

B. Logam
- Perawatan: Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air
(sebaiknya dibawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran
yang melekat, kemudian direndam didalam larutan desinfektan
sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang telah
dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam
sekurang-kurangnya 24 jam. Peralatan disabuni satuper satu,
kemudian dibilas. Selanjutnya direbus didalam air sampai
mendidih. Setelah air mendidih sekurang-kurangnya 15 menit baru
diangkat.
- Penyimpanan : Menyusun alat-alat ke dalam bak instrumen dalam
keadaan bersih/kering, kemudian bungkus bak instrumen berisi alat
dengan kain.
C. Karet

32
- Perawatan: Peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastik
dihilangkan dengan kapas bersih. Bagian didalamnya dibersihkan
dengan menyemprotkan air dari spuit atau air mengalir sambil
dipijit-pijit sampai bersih. Setelah bersih, peralatan kemudian
direndam didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua
jam, selanjutnya disabuni dan dibilas. Setelah air mendidih,
peralatan dimasukkan dan dibiarkan antara 5-10 menit, baru
diangkat dengan korentang steril. Setelah itu peralatan disimpan
ditempat yang steril
- Penyimpanan : Bersihkan kotoran darah atau cairan obat dengan
cara mencuci dengan sabun kemudian keringkan dengan menjemur
dibawah sinar matahari atau hembusan udara hangat.Setelah itu
taburi talk pada seluruh permukaan karet.
D. Kain
- Perawatan: Media kultur yang akan di bersihkan terlebih dahulu di
bersihkan dari kotoran, kemudian kain tersebut di rebus dengan
kertas agar setelah bersih tidak terkontaminasi dengan kuman
maupun bakteri lagi.
- Penyimpanan: simpan di tempat yang kering, bersih dan terbebas
dari kotoran
E. Kaca
- Perawatan: Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus, dan pompa
angin untuk membersihkan debu dari permukaan kaca atau gelas.
Usahakan pada waktu membersihkan lensa jangan sampai merusak
lapisan lensa.Membersihkan bahan atau kotoran dari gelas
sebaiknya segera setelah dipakai dapat menggunakan : air yang
bersih,
- Penyimpanan: simpan pada ruangan yang suhunya berkisar 27 C-
37 C dan diberi tambahan lampu 25 watt.Ruangan tempat
penyimpanan diberi silicon sebagai zat higroskopis
F. Nylon

33
- Perawatan: dibersihkan dari kotoran, di rendam di desinfektan
kemudian selang beberapa saat di cuci sampai bersih. Kemudian di
keringkan.
- Penyimpanan: di simpan di tempat yang kering bersih dan terbebas
dari kotoran.
G. Email
- Perawatan: dibersihkan dari kotoran kemudian bersihkan dengan
sabun dan desinfektan hingga bersih, kemudian bilas dengan air
bersih. Biarkan alat hingga kering sendiri.
- Penyimpanan: simpan di tempat yang tertutup bersih dan kering

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
A. Alat kesehatan di bedakan berdasarkan tipe elektronik, logam, kain,
karet, nilon dan email.
B. Perawatannya alat-alat kesehatan berbeda, karena setiap alat kesehatan
bahan pembuatannya berbeda
b. Saran

34
DAFTAR PUSTAKA

Budhi, Nike Subekti. 2008. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir. EGC
:Jakarta

Cappuccino,J.G.2006. Microbiology: A Laboratory Manual. Jakarta: EGC

Pedoman Tata Cara Sertifikasi Sarana Distribusi Alat Kesehatan Kemenerian


Kesehatan RI Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2013

Kuyati, Eni.2006. ketrampilan dan prosedur laboratorium. Jakarta: EGC

Ditjen Bina Farmasi dan Alkes.2006. Pharmaceutical Care untuk penyakit


Diabetes Mellitus. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 9, 29, 30,
32, 39, 43

35
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2007, Pedoman
Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Daerah Kepulauan.
Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2008, Pedoman


Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, Kementrian Kesehatan RI,
Jakarta.

Ratnaningrum, E., 2002, Pengembangan Model Pengadaan Alat Kesehatan Habis


Pakai untuk Mencapai Efisiensi Biaya di Instalasi Farmasi RSUD Kota Semarang,
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Sulistyo, S.R., 2011. Analisis Sistem Perencanaan dan Pengendalian Persediaan


Alat Medis Habis Pakai di Gudang Farmasi RSUP Dr. Sardjito. Laporan Tugas
Akhir Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin & Industri, Universitas
Gadjah Mada.

Departemen Kesehatan RI., Pedoman Cara Distribusi Alat Kesehatan Yang Baik,
2006

Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di instalasi Farmasi


Kabupaten/Kota.2010.

Direktorat bina obat publik dan perbekalan kesehatan Direktorat jenderal bina
kefarmasian dan alat kesehatan Kementerian kesehatan RI.

Dumais, M. (2007). Use error: A nurses perspective.Biomedical Instrumentation


and Technology, 38(4), 313-315

Clifford, T. L. (2007). An introduction to the ASPAN position statement on


perianesthesia safety. Journal of Perianesthesia Nursing, 22(6), 367-369

Lim, Kee-Hak, 2009. Preeclampsia, Harvard Medical School. Available from :

36
37

Anda mungkin juga menyukai