Anda di halaman 1dari 14

U N I V E R S I TA S M H T H A M R I N

MENGURAIKAN
PENGKAJIAN TENTANG
KATERERISASI,
STERILISASI KIT DAN
FETAL MONITORING
EQUIPMENT
F I E R LY P U T R I A Z Z A H R A 1 0 5 2 2 1 1 0 0 9
S I T I J A M I L A H AY U L I A N A 1052211019
S Y I FA N U R FA U Z I A H 1 0 5 2 2 1 1 0 2 2
SINA AMALIA 1052211025
R A D E N A LV I A Z Z A H R A 1052211028

OKTOBER 2022
Rincian Presentasi

-Pengenalan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan


dalam praktik kebidanan
-Kateterisasi
-Sterilisasi
-Fetal monitoring equipment
KATETER URINE ITU
APA?
kateter urine adalah tindakan memasukkan
selang ke dalam kandung kemih melalui
uretra atau saluran tempat mengalirnya
urine.Selang yang digunakan pun tidak
sembarangan.Melainkan, selang kecil tipis
yang terbuat dari karet atau plastik
berbahan lentur dan fleksibel.Pemasangan
kateter bertujuan agar pasien dapat kencing
dan membuang urine dengan normal.
JENIS KATETER
1. Kateter urine menetap
URINE
Kateter menetap atau indwelling catheter adalah kateter yang dimasukkan ke dalam kandung kemih.Jenis kateter ini dapat
digunakan dalam waktu singkat ataupunlama.Namun,penggunaan kateter disarankan kurang dari 30 hari.
2. Kateter urine kondom
Kateter urine kondom dikenal juga dengan sebutan kateter eksternal.Kateter jenis ini biasanya digunakan pria dengan keluhan
inkontinensiaurine.Seperti namanya,kateter eksternal dipasang di luar tubuh dan berbentuk seperti kondom yang menutupi kepala
penis pasien.
Kateter ini memiliki tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urin. Adapun,penggunaan kateter eksternal harus diganti setiap hari.
3. Kateter urine intermiten
Kateter urine intermiten merupakan kateter jangka pendek yang biasanya dipakai pasien yang belum mampu buang air kecil karena
operasi.
Saat kandung kemih dan saluran kemih kembali normal, maka kateter intermiten akan dilepas.
Kateter ini dapat dipasang sendiri atau dengan bantuan perawat. Cara memasang selang ini adalah melalui sayatan kecil pada uretra.
EFEK SAMPING KATETER
URINE
-Kejang dan nyeri kandung
kemih,kemungkinan terasa seperti
kram perut.
-Penyumbatan kateter oleh darah atau
kotoran lain.
- K e b o c o r a n k a t e t e r, y a n g m u n g k i n
terjadi karena adanya penyumbatan.
STERILISASI
sterilisasi yaitu proses atau kegiatan
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk
kehidupan.

tujuan sterilisasi:
-mencegah terjadinya infeksi
-mencegah makanan menjadi rusak
-mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
MACAM-MACAM
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik. fisik dan kimiawi:
STERILISASI
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) schingga
mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka
panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik
2. Sterilisasi secara fisik
Dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran Pemanasan
3. Sterilisasi dengan Cara KimiaBeberapa hal yang perlu diperhatikan pada sterilisasi dengan cara
kimia. yaitu:
-Rongga (space)
-Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
-Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
-Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
-Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat sangat mudah menguap
-Sebaiknya menyediakan hand lotion merawat tangan setelah berkontak dengan disinfekstan
FAKTOR YANG MEMPENGARUI
STERILISASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia, yaitu:
1. Jenis bahan yang digunakan
2. Konsentrasi bahan kimia
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu

Beberapa Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi. yaitu:


1.Alkohol
-Paling efektif untuk sterilisasi dan desinfeksi membran sel rusak
-Mendenaturasi protein dengan jalan dchidrasi & enzim tdk aktif
2.Halogen
-Mengoksidasi protein kuman
3 . Yo d i u m
-Konsentrasi yg tepat tidak mengganggu kulit
-Efektif terhadap berbagai protozoa
4.Klorin
-Memiliki warna khas dan bau tajam
-Desinfeksi ruangan, permukaan, serta alat non bedah
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi yaitu:
-sterilisator(alat untuk mensteril)harus siap pakai,bersih,dan masih berfungsi
-peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan jenis
peralatan,jumlah,dan tanggal pelaksanaan sterilisasi
-penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril
-tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai
-memindahkan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
-saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya,bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang
FETAL MONITORING
EQUIPMENT
Fetal monitoring merupakan metode
pengecekan keadaan janin di dalam rahim
sang ibu. Biasanya metode ini mengecek
denyut jantung, ritme jantung, dan ada atau
tidak adanya peningkatan atau pengurangan
kecepatan detak jantung sang janin.
Secara umum tahap-tahap fetal monitoring bisa diurutkan seperti berikut :
-Jel akan dipasangkan dan ditempel ke perut sang ibu yang dijadikan sebagai media untuk transduser
ultrasound
- Tr a n s d u s e r u l t r a s o u n d d i p a s a n g k a n k e p e r u t s a n g i b u d e n g a n t a l i d a n m e n g i r i m k a n r e k a m a n d e t a k
jantung janin ke perekam. Denyut jantung ini nantinya akan muncul ke layar dan dicetak di kertas khusus.
- P a d a s a a t k o n t r a k s i , To k o d i n a m o m e t e r ( a l a t m o n i t o r y a n g d i p a s a n g k a n d i p e r u t d e n g a n p o s i s i d i a t a s
rahim) eksternal dapat merekam pola dari kontraksi
Faktor yang menjadi kendala di dalam metode Electronic Fetal Monitoring (EFM) Seperti berikut :
-Malpraktik
Malpraktik ini biasanya terjadi karena perawat atau dokter yang bersangkutan memberikan keputusan yang tidak sesuai atau salah
setelah membaca hasil strip EFM.
-Kendala Institusional
K e n d a l a s e p e r t i k e k u r a n g a n d o p p l e r, k e n d a l a y a n g b e r k a i t a n d e n g a n r a m i f i k a s i j i k a t i d a k a d a k e r t a s s t r i p y a n g t e r s e d i a , i l m u
auskultasi dan ilmu bantu melahirkan harus dikuasai atau dipelajari ulang dan kendala lainnya dapat menghambat metode EFM
dilaksanakan.
-Bidan
Ta n p a d i s a d a r i , b i d a n j u g a b e r p e r a n b e s a r t e r h a d a p E F M . B i d a n a k a n m e n g a m b i l k e p u t u s a n u n t u k E F M d i d u a w a k t u y a n g k r i t i s
seperti, pada saat penilaian awal dan ketika bidan menganggap bahwa sang ibu hamil termasuk ke dalam kategori high-risk atau low-
risk
-Edukasi Persalinan
Edukasi persalinan, seperti kelahiran di Amerika Serikat, sekarang di dominasi dengan persalinan di rumah sakit daripada di rumah.
Perubahan ini dapat menjadikan pelatih edukasi persalinan dipekerjakan oleh rumah sakit yang dapat menimbulkan perbedaan
kepentingan dan perbedaan etis.
RESIKO DAN MNAFAAT
FETAL MONITORING
-Sejauh ini belum ada efek samping negatif yang tercatat pada penggunaan
EFM seperti fetoscope,Doppler atau external monitoring.Scalp electrode
atau Pencatut elektroda dapat menghasilkan sedikit efek pada kulit seperti
terpotong atau luka pada kepala janin,tetapi luka ini dapat sembuh dengan
cepat.
-Penggunaan EFM ini memiliki manfaat seperti diagnosa dan mengecekan
masalah yang terjadi pada janin.Sang dokter dapat membaca hasil EFM
yang berupa strip berisi detail mengenai denyut jantung dan indikator
lainnya.Setelah membaca hasil EFM ini maka dokter akan melakukan
penanganan sesuai dengan keadaan sang janin.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai