Anda di halaman 1dari 6

HORMON

ABSTRAK
Hormon merupakan zat perantara kimiawi jarak jauh yang secara spesifik disekresikan ke dalam
darah oleh kelenjar endokrin sebagai respon terhadap sinyal yang sesuai. Peran olaharaga terhadap
hormon pertumbuhan dapat meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan
disekresi dari adenohypophysis meningkat saat latihan dengan lebih nyata meningkat berdasar
intensitas latihannya. Saat melakukan tidak terjadi peningkatan konsentras i hormon pertumbuhan
dalam darah. Puncak peningkatan hormon pertumbuhan sekitar 35 jam setelah latihan. Peran
olaharaga terhadap hormon pertumbuhan dapat meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan. Hal
ini dipengaruhi oleh hormon pelepas hormon pertumbuhan (GHRH-Growth Hormon Releasing
Hormon).

PEMBAHASAN
Hormon pertumbuhan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh seseorang.
Pada saat berolahraga, hormon pertumbuhan ini diproduksi bahkan cenderung meningkat. Produksi
dan peningkatan hormon pertumbuhan ini dapat mempengaruhi efek metabolisme dan efek
pertumbuhan pada tubuh seseorang. Dengan melakukan aktifitas fisik dapat menjaga dan
meningkatkan kesehatan tubuh seseorang. Dalam berolahraga tidak dikenal istilah tua. Justru orang
yang sudah tua dianjurkan untuk tetap berolahraga agara dapat terus beraktifitas sehingga fungsi
tubuh tetap berjalan dengan sebagi mana mestinya.

PEMBAHASAN
Hormon adalah zat kimia yang dibuat oleh sel-sel khusus kelenjar endokrin untuk
memengaruhi berbagai sistem dan proses yang terjadi di dalam tubuh.
Zat kiTia ini akan dilepaskan ke aliran darah untuk mengirimkan pesan ke jaringan dan organ
dalam tubuh manusia. Karena fungsinya ini, hormon sering disebut sebagai “pembawa
pesan kimia”.
Fungsi tubuh manusia sangat bergantung pada kerja kelenjar endokrin. Perubahan sedikit
saja pada zat kimia tubuh bisa menimbulkan masalah kesehatan tertentu.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.
Berikut adalah cara pemeriksaan, yaitu :
A. Alat & Bahan
1. Spuit, adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau
gas. Alat suntik terdiri dari tabung
2.Torniquet,  adalah pengikat berbentuk pita atau tali elastis yang umum digunakan untuk
menghentikan perdarahan luar yang cukup hebat.
3.Bak Instrumen, merupakan alat kesehatan yang berupa bak atau berbentuk seperti balok
dengan ukuran yang bermacam-macam. Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan alat-
alat kesehatan
4.Vacutainer Darah, adalah tabung reaksi steril yang berbahan baku kaca atau plastik,
dengan penghenti karet yang berwarna yang membuat segel vakum di dalam tabung
5.Alkohol Swab, merupakan salah satu alat kesehatan berupa kapas atau
tisu alkohol antiseptik yang digunakan untuk membersihkan luka dan pembersih alat-
alat medis
6.Plester, adalah perban kecil yang digunakan pada luka ringan yang tidak memerlukan
perban besar. Plester terbuat dari selembar kain kasa dan memiliki bantalan
7. Safety Box, adalah tempat sampah untuk limbah medis seperti membuang jarum suntik
yang telah dipakai oleh pasien/pengguna alat kesehatan sekali pakai

B. Sampel Spesimen
Hormon dapat dikenali melalui pengambilan sampel yang berupa air liur, serum (darah), atau air
seni.

a. Pada pengambilan sampel darah, perawat akan mengikatkan tali pembendung pada lengan
pasien untuk memudahkan pencarian vena. Ketika vena ditemukan, area sekitarnya harus
dibersihkan menggunakan antiseptik sebelum suntikan dimasukkan ke dalam vena untuk
mengambil sampel darah.
b. Pada pengumpulan air seni, pasien akan diberi wadah untuk menampung sampel urin. Saat
buang air kecil, pasien harus menampung air seni yang keluar pada aliran sedang. Wanita
yang diduga hamil disarankan melakukan tes ini saat urin pertama kali keluar di pagi hari,
karena kadar hCG akan sangat tinggi pada waktu tersebut.
c. Pengambilan sampel air liur menggunakan alat khusus (yang dapat dibeli secara online).
Kain penyeka liur akan digunakan untuk mengambil sampel, kemudian dikirim ke bagian
laboratorium untuk diperiksa.

Beberapa tes memerlukan persiapan tertentu, seperti puasa selama 8 jam bagi pasien yang akan
mengikuti pemeriksaan glukosa darah. Hasil tes yang bersama akan menunjukkan rentang normal
hormon dan menentukan apakah kondisi pasien termasuk normal atau tidak.

C. Prosedur Kerja
1. Persiapan flebotomis
Petugas mempersiapkan alat dan perlengkapan, mencuci tangan dan mengenakan sarung
tangan. Periksa apakah petugas menggunakan sarung tangan baru dan mengganti sarung
tangan saat menangani pasien baru.
2. Identifikasi
Petugas akan mengajukan pertanyaan seputar identitas pasien. Beri jawaban dengan jelas
untuk mencegah tertukarnya sampel atau formulir.
3. Pengecekan dan konfirmasi isi formulir permintaan pemeriksaan
Petugas akan membacakan pemeriksaan sesuai formulir. Simak dan pastikan tidak ada
pemeriksaan yang terlewat untuk mencegah pengambilan darah ulang karena sampel kurang.
4. Pemasangan label identitas pada tabung
Barcode atau label berisikan identitas pasien akan menempel di tabung sampel. Pastikan
identitas pada label memang berisi identitas kita untuk mencegah tertukarnya sampel dan
kesalahan memasukkan data.
5. Pengaturan posisi tangan dan pemasangan tourniquet
Tourniquet dipasang untuk memudahkan petugas menemukan vena sebagai lokasi
pengambilan darah. Tourniquet dipasang maksimal 1 menit. Ingatkan petugas jika pemasangan
lebih dari 1 menit, atau jika kita tidak nyaman karena memiliki kulit sensitif, mintalah
tourniquet dipasang di atas pakaian.

6. Pemasangan jarum steril dan baru


Pastikan petugas menggunakan jarum steril yang masih baru dikeluarkan dari kemasannya.
7. Pembersihan area pengambilan darah
Pastikan petugas membersihkan kulit pada area pengambilan darah dengan alkohol 70%
dengan arah spiral mengarah ke luar untuk mencegah kontaminasi dan infeksi. Pastikan area
yang sudah dibersihkan dibiarkan mongering selama 30 detik agar tidak menyebabkan nyeri
saat alkohol kontak dengan tempat masuknya jarum.
8. Pengambilan darah
Petugas akan memasukkan jarum dengan kemiringan 30 derajat. Menarik nafas saat jarum
ditusukkan dapat mengurangi rasa nyeri. Tabung akan diisi sampel sesuai batas volume tabung
dan yang sudah terisi akan dibolak-balik agar bercampur dengan zat tambahan pada tabung.
9. Pelepasan jarum dan menutup bekas pengambilan darah
Bekas pengambilan darah ditutup dengan kasa dan plester untuk mencegah pendarahan.
Penggunaan kapas tidak dianjurkan karena dapat menempel pada bekas tujuan.

D. Interprestasi Hasil
Saat ini dapat dilakukan pengukuran jumlah hormon yang beredar dalam darah dengan
menggunakan sejumlah teknik yang relatif mudah dan spesifik. Namun demikian uji klinis serta
pengukuran secara laboratorium harus selalu bersifat sebagai penunjang evaluasi klinik penderita,
selain melakukan pemeriksaan hormonal penting pula melakukan pengamatan gejala dan tanda-
tanda klinik yang menyertai Pemeriksaan hormon reproduksi diperlukan sekali dalam menilai
kelainan semenjak lahir, prepubertas, pubertas, dewasa sampai menopause, dan dari saat tidak
mempunyai keturunan sampai telah hamil, serta setelah melahirkan pun perlu pemeriksaan
hormonal ini. Dalam melakukan interpretasi pemeriksaan hormonal, tidak saja melihat nilai-nilai
standarnya, juga penting perbandingan atau rasio antara hormon yang satu dengan yang lain, juga
data yang mungkin diperlukan misalnya dalam hal timbulnya tanda-tanda pubertas, gambaran
heteroseksual, hirsutismus, riwayat pengobatan atau tindakan yang dapat mengganggu
perkembangan maupun fungsi organ seksual maupun reproduksi, adanya riwayat keluarga berupa
kelainan imaturitas seksual dan infertilitas, masalah haid, adanya riwayat aktivitas yang berlebihan,
kehilangan berat badan yang banyak, dan pola diet yang tidak wajar, serta data-data dari hasil
pemeriksaan fisik yang menunjang dalam melakukan penilaian efek biologi hormon dalam tubuh
seperti tinggi, berat badan indeks massa tubuh, perkembangan payudara maupun gejala yang
menyertai seperti galaktorea, distribusi dan jumlah dari rambut tubuh serta gejala-gejala lain dari
hirsutismus, pemeriksaan pada genitalia eksterna maupun interna. Berikut ini akan dibahas tentang
interpretasi pemeriksaan hormonal yang dapat membantu dalam menegakkan diagnosa klinis.
KESIMPULAN
Hormon pertumbuhan sangat penting bagi pertumbuha?;! dan perkembangan tubuh
seseorang. Pada saat berolahraga, hormon pertumbuhan ini diproduksi bahkan cenderung
meningkat. Produksi dan peningkatan hormon pertumbuhan ini dapat mempengaruhi efek
metabolisme dan efek pertumbuhan pada tubuh seseorang. Pengeluaran hormon
pertumbuhan dipengaruhi oleh usia , jenis kelamin, siklus menstruasi pada wanita,
pubertas, status gizi, aktivitas fisik, dan komposis i tubuh. Jaringan lemak mempunyai efek
negative yang kuat pada sekresi hormon pertumbuhan. Peran olaharaga terhadap hormon
pertumbuhan dapat meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan. Hal ini dipengaruhi oleh
hormon pelepas hormon pertumbuhan

LAMPIRAN
DAFTAR PUSAKA
https://prodia.co.id/id/infokesehatan/tipskesehatandetails/perhatikan-prosedur-pengambilan-darah

https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/hormon/

https://journal.uny.ac.id/index.php/medikora/article/download/4724/4071

Anda mungkin juga menyukai