Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap HIV/AIDS


Pokok bahasan : HIV/AIDS
Sub pokok bahasan : Pencegahan HIV
Sasaran : Masyarakat
Waktu : 1 Jam
Tempat : Balai Desa

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS selama 1 jam diharapkan masyarakat
dapat memahami bahaya HIV/AIDS serta masyarakat dapat mengetahui tanda-tanda dan
dapat melakukan pencegahan HIV/AIDS

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan mengenai HIV/AIDS diharapkan masyarakat dapat
memahami
a. Memahami apa itu HIV/AIDS
b. Memahami gejala HIV/AIDS
c. Memahami cara penularan HIV/AIDS
d. Memahami cara pencegahan HIV/AIDS
e. Memahami diagnosis HIV/AIDS
f. Memahami cara penataklasanaan HIV/AIDS

C. POKOK MATERI INTI


a. Pengertian HIV/AIDS
b. Gejala HIV/AIDS
c. Cara penularan HIV/AIDS
d. Cara pencegahan HIV/AIDS
e. Diagnosis HIV/AIDS
f. Pengobatan HIV/AIDS

D. METODE YANG DIGUNAKAN


a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab

E. MEDIA YANG DIGUNAKAN


Media yang digunakan untuk acara penyuluhan HIV/AIDS ini yaitu mengunakan brosur
dan LCD proyektor
F. RENCANA KEGIATAN SAAT PENYULUHAN
a. Pendahuluan
1. Pembukaan
2. Perkenalan
3. Maksud dan tujuan
4. Menjelaskan topik penyuluhan
5. Menjelaskan waktu penyuluhan
b. Pelaksanaan
1. Menayakan pengetahuan masyarakat mengenai HIV/AIDS
2. Menjelaskan tentang HIV/AIDS
c. Penutup
1. Menyimpulkan materi yang diberikan kepada masyarakat
2. Sesi Tanya jawab
3. Salam penutup

G. RENCANA EVALUASI
a. Melakukan kontrak waktu minimal sehari sebelum acara dimulai
b. Tempat diselengarakan acara di balai desa
c. Peserta sosialisasi hadir pada tempat yang telah digunakan
d. Acara dimulai tepat waktu
e. Demonsentrasi penggunaan kondom
f. Peserta mengajukan pertanyaan, dan pemateri menjawsab pertanyaan
g. Masyarakat mengetahui bahaya HIV/AIDS
h. Masyarakat dapat memahami materi yang diberikan

H. SUMBER LITERATUR
Dr. Aprilia Fitrina..2020. HIV Dan AIDS. Halodoc. Diakses pada tanggal 8 Desember
2021.
Dr. Pittara. 2021. Gejala HIV dan AIDS. Alodokter.com. Diakses pada tanggal 8 Desember
2021. https://hellosehat.com/seks/hivaids/penyakit-hiv-aids/
Nuzzillah Nur Arifatun. Dyah Mahendrasari Sukendra. 2017. ANALISIS
PENGETAHUAN DAN SIKAP NARAPIDANA KASUS NARKOBA TERHADAP
PERILAKU BERISIKO PENULARAN HIV/AIDS. Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia.
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN TENTANG HIV/AIDS
A. PENGERTIAN HIV/AIDS
Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah
putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia
dan membuatnya lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sulit sembuh dari berbagai
penyakit infeksi oportunistik dan bisa menyebabkan kematian.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit
yang timbul karena kekebalan tubuh yang menurun yang disebabkan oleh infeksi HIV.
Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah
terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran
penernaan, otak dan kanker.

B. GEJALA HIV/AID/AID/AIDS
a. Tahap 1 infeksi HIVakut
Pada tahap ini system kekebalan tubuh orang yang teinfeksi HIV akan membentuk
antibody untuk melawan virus HIV. Gejala muncul 2-4 minggu, gejalanya meliputi
1. Demam hingga mengigil
2. Muncul ruam dikulit
3. Muntah
4. Nyeri pada sendi dan otot
5. Pembengkakan kelenjar getah bening
6. Sakit kepala
7. Sakit perut
8. Sakit tenggorokan dan sariawan
b. Tahap 2 infeksi HIV kronis (masa laten)
Infeksi tahap ini bias berlangsung beberapa tahun bahkan decade, pada tahap ini virus
HIV tetap aktif merusak daya tahan tubuh tetapi virus berkembang biak dalam jumlah
sedikit, gejala nya berupa
1. Berat badcan menurun
2. Berkeringat dimalam hari
3. Batuk
4. Diare
5. Mual dan muntah
6. Herpes zoster
7. Pembengkakan kelenjar getah bening
8. Sakit kepala
9. Kelelahan
c. Tahap 3 AIDS
Pada tahap ini system kekebalan tubuh sudah rusak parah sehingga penderita akan lebih
mudah terserang infeksi lain. Gejala AIDS meliputi
1. Berat badan menurun tanpa diketahui sebabnya
2. Berkeringat dimalam hari
3. Bercak putih dilidah, mulut, kelamin dan anus
4. Bitnik ungu dikulit yang tidak bias hilang
5. Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari
6. Diare kronis
7. Infeksi jamur dimulut, tenggorokan atau vagina
8. Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher dan selangkangan
9. Gangguan saraf sperti sulit berkonsentrasi, lupa ingatan dan kebingungan
10. Mudah memar atau berdarah
11. Tubuh terasa mudah lelah
12. Mudah marah dan defresi
13. Ruam atau bitnik dikulit
14. Sesak nafas

C. PENULARAN HIV/AIDS
a. Hubungan seksual
b. Transfusi darah
c. Penggunaan jarum suntik.
d. Ibu hamil kepada anak yang dikandungnya
 Antenatal: saat bayi masih berada di dalam rahim, melalui plasenta.
 Intranatal: saat proses persalinan, bayi terpapar darah ibu atau cairan vagina.
 Postnatal: setelah proses persalinan, melalui air susu ibu
.
D. PENCEGAHAN HIV/AIDS
Lima cara untuk mencegah penularan HIV, dikenal konsep “ABCDE” sebagai berikut.
a. A (Abstinence), artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang
belum menikah.
b. B (Be faithful), artinya Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-
ganti pasangan).
c. C(Condom), artinya Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan
menggunakan kondom.
d. D (Drug No), artinya Dilarang menggunakan narkoba.
e. E (Education), artinya pemberian Edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV,
cara penularan, pencegahan dan pengobatannya.

E. DIAGNOSIS HIV/AIDS
a. Tes antibody
Bertujuan untuk mendeteksi antibody yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi
HIV
b. Tes antigen
Bertujuan mendeteksi protein yang menjadi bagian dari virus HIV yaitu p24, tes dapat
dilakukan 2-6 minggu setelah pengidap diyakini terinfeksi HIV
c. Hitung del CD4
d. CD4 merupakan bagian dari sel darah putih yang dihancurkan oleh HIV, jumlah CD4
normal 500-1400 sel per milliliter kubik darah. AIDS terjadi jika hitung sel CD4
dibawah 200 sel permililiter kubik darah
e. Pemeriksaan viral load (HIV RNA)
Bertujuan untuk menghitung RNA, bagian dari virus HIV yang berfungsi
menggandakan diri. jumlah RNA yang lebih dari 100.000 kopi per milliliter darah
menandakan infeksi HIV baru saja terjadi
f. Tes resitensi (kekebalan)
Bertujuan untuk menentukan jenis obat obat anti HIV yang akan digunakan bagi
penderita HIV

F. PENGOBATAN HIV/AIDS
a. HIV/AIDS belum dapat disembuhkan
Sampai saat ini belum ada obat-obatan yang dapat menghilangkan HIV dari dalam
tubuh individu. Obat-obat yang digunakan berfungsi menahan perkembangbiakan virus
HIV dalam tubuh, bukan menghilangkan HIV dari dalam tubuh.
Pengobatan HIV/AIDS
b. Untuk menahan lajunya tahap perkembangan virus terdapat beberapa obat yang
digunakan yaitu, antiretroviral dan infeksi oportunistik. Obat antiretroviral adalah obat
yang dipergunakan untuk retrovirus seperti HIV guna menghambat perkembangbiakan
virus. Obat infeksi oportunistik adalah obat yang digunakan untuk penyakit yang
muncul sebagai efek samping rusaknya kekebalan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai