Disusun oleh :
1. Hanung Haninditya Paracima (S19233)
2. Loulita Aprilia Ayuningsyas (S19239)
3. Marlina Nanda Istiati (S19242)
4. Ma’ruf Choirul Imam (S19243)
5. Brigita Larasati (S18223) / Tidak Mengerjakan Tugas
FAKULTAS KESEHATAN
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan klien mengetahui pentingnya
perawatan kulit pada klien dengan HIV
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Pengertian HIV/AIDS
b. Mengetahui Penyebab HIV/AIDS
c. Mengetahui Tanda Gejala HIV/AIDS
d. Mengetahui Penularan HIV/AIDS
e. Mengetahui Perawatan Kulit
f. Mengetahui Manfaat Minyak Kelapa Murni Untuk Pasien HIV/AIDS
B. Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan tujuan
4. Kontrak waktu
Inti/Penyajian 1. Menjelaskan pengertiann 25 menit
HIV/AIDS
2. Menjelaskan penyebab HIV/AIDS
3. Menjelaskan tanda dan gejala
HIV/AIDS
4. Menjelaskan penularan HIV/AIDS
5. Menjelaskan ptningnya perawatan
kulit pada pasien HIV/AIDS
6. Menjelaskan manfaat minyak
kelapa murni untuk perawatan kulit
Penutup 1. Melakukan evaluasi ( memberikan 5 menit
kesempatan pada audiens untuk
bertanya )
2. Menyimpulkan materi
3. Mengucapkan salam
C. Setting
Penyaji
Moderator Notulen
Peserta Peserta
Peserta Peserta
Peserta Peserta
D. Evaluasi
1. Proses
a. Klien mengikuti penyuluhan dengan baik
b. Klien mengobservasi/mengikuti dengan saksama
2. Akhir
a. Klien dapat mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir dengan baik
b. Klien dapat mengetahui materi tentang HIV/AIDS
LAMPIRAN MATERI
A. DEFINISI
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi
dan penyakit. Obat atau metode penanganan HIV belum ditemukan. Dengan
menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan
penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan normal. AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada
tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuh tidak lagi
memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
B. PENYEBAB HIV/AIDS
AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang masuk
ke dalam tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah
putih yang melawan infeksi. Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin
lemah pula sistem kekebalan tubuh seseorang. Penularan HIV terjadi saat darah,
sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh
orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, antara lain:
1. Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui
vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular
melalui seks oral. Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila
terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau
sariawan.
2. Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV,
adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalnya
menggunakan jarum suntik bersama saat membuat tato, atau saat menggunakan
NAPZA suntik.
3. Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor
darah dari penderita HIV
D. PENULARAN HIV/AIDS
1. Hubungan seks
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, baik itu
melalui vagina, anal, maupun seks oral. Selain itu seseorang yang suka berganti-
ganti pasangan seksual juga lebih berisiko untuk terkena HIV.
2. Penggunaan jarum suntik
HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah orang yang
terinfeksi HIV. Berbagi pakai jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas
membuat seseorang berisiko sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.
3. Kehamilan, persalinan atau menyusui
Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui berisiko tinggi
untuk menularkan HIV kepada bayinya. Penting untuk berkonsultasi dengan
dokter jika Anda adalah penderita HIV yang tengah hamil agar risiko penularan
HIV pada bayi bisa ditekan.
4. Transfusi darah
Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa terjadi melalui transfusi darah.
Namun, kejadian ini semakin jarang terjadi karena adanya penerapan uji
kelayakan donor, termasuk donor darah, organ ataupun donor jaringan tubuh.
Dengan pengujian yang layak, penerima donor darah memiliki risiko yang rendah
untuk terinfeksi HIV.