Anda di halaman 1dari 39

KEPERAWATAN

MEDIKAL BEDAH
Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat karena
combustio pada daerah kepala, dada, abdomen,
punggung dan ekstremitas atas, dan terdapat bullae.
Keluhan saat ini nyeri pada luka, haus, aktifitas
keseharian dibantu, terpasang infus 2 jalur. Berapa
persen luas luka bakar pada pasien, jika dihitung
menurut Rule of Nine?

A. 45 D. 67
B. 54 E. 72
C. 63
Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat karena
combustio pada daerah kepala, dada, abdomen,
punggung dan ekstremitas atas, dan terdapat bullae.
Keluhan saat ini nyeri pada luka, haus, aktifitas
keseharian dibantu, terpasang infus 2 jalur. Berapa
persen luas luka bakar pada pasien, jika dihitung
menurut Rule of Nine?

A. 45 D. 67
B. 54 E. 72
C. 63
Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat karena
combustio pada daerah kepala, dada, abdomen,
punggung dan ekstremitas atas, dan terdapat bullae.
Keluhan saat ini nyeri pada luka, haus, aktifitas
keseharian dibantu, terpasang infus 2 jalur. Berapa
persen luas luka bakar pada pasien, jika dihitung
menurut Rule of Nine?

A. 45 D. 67
B. 54 E. 72
C. 63
Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat karena
combustio pada daerah kepala, dada, abdomen,
punggung dan ekstremitas atas, dan terdapat bullae.
Keluhan saat ini nyeri pada luka, haus, aktifitas
keseharian dibantu, terpasang infus 2 jalur. Berapa
persen luas luka bakar pada pasien, jika dihitung
menurut Rule of Nine?

A. 45 D. 67
B. 54 E. 72
C. 63
Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat karena
combustio pada daerah kepala, dada, abdomen,
punggung dan ekstremitas atas, dan terdapat bullae.
Keluhan saat ini nyeri pada luka, haus, aktifitas
keseharian dibantu, terpasang infus 2 jalur. Berapa
persen luas luka bakar pada pasien, jika dihitung
menurut Rule of Nine?

A. 45 D. 67
B. 54 E. 72
C. 63
Seorang perempuan berusia 36 tahun, dirawat di RS dengan HIV positif. Saat ini
pasien sudah diperbolehkan pulang. Pada saat perawat merencanakan pulang dan
memberikan Pendidikan kesehatan, suami pasien bertanya kepada perawat “Apa
yang harus kami lakukan agar saya tidak tertular HIV?” Apa jawaban perawat yang
paling tepat?

A. Hindarkan kontak langsung dg kulit istri anda


B. Hindarkan berbicara terlalu dekat dg istri anda
C. Jangan menggunakan handuk yang telah dipakai istri
anda
D. Tempatkan pasien di ruangan khusus yang terpisah
dengan keluarga
E. Selalu gunakan kondom saat berhubungan intim dg istri
anda
Seorang perempuan berusia 36 tahun, dirawat di RS dengan HIV positif. Saat ini
pasien sudah diperbolehkan pulang. Pada saat perawat merencanakan pulang dan
memberikan Pendidikan kesehatan, suami pasien bertanya kepada perawat “Apa
yang harus kami lakukan agar saya tidak tertular HIV?” Apa jawaban perawat yang
paling tepat?

A. Hindarkan kontak langsung dg kulit istri anda


B. Hindarkan berbicara terlalu dekat dg istri anda
C. Jangan menggunakan handuk yang telah dipakai istri
anda
D. Tempatkan pasien di ruangan khusus yang terpisah
dengan keluarga
E. Selalu gunakan kondom saat berhubungan intim dg istri
anda
Seorang perempuan berusia 36 tahun, dirawat di RS dengan HIV positif. Saat ini
pasien sudah diperbolehkan pulang. Pada saat perawat merencanakan pulang dan
memberikan Pendidikan kesehatan, suami pasien bertanya kepada perawat “Apa
yang harus kami lakukan agar saya tidak tertular HIV?” Apa jawaban perawat yang
paling tepat?

A. Hindarkan kontak langsung dg kulit istri anda


B. Hindarkan berbicara terlalu dekat dg istri anda
C. Jangan menggunakan handuk yang telah dipakai istri
anda
D. Tempatkan pasien di ruangan khusus yang terpisah
dengan keluarga
E. Selalu gunakan kondom saat berhubungan intim dg istri
anda
Seorang perempuan usia 52 tahun dirawat dengan keluhan nyeri dan keluar darah
segar saat buang air besar (BAB). Hasil pemeriksaan fisik, terdapat benjolan di
anus dengan dugaan hemorrhoid.
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat?

A. Menganjurkan pasien banyak aktifitas


B. Mengajarkan pasien Teknik relaksasi
C. Menganjurkan pasien menahan BAB
D. Menganjurkan diet tinggi serat
E. Menjaga kebersihan perianal
Seorang perempuan usia 52 tahun dirawat dengan keluhan nyeri dan keluar darah
segar saat buang air besar (BAB). Hasil pemeriksaan fisik, terdapat benjolan di
anus dengan dugaan hemorrhoid.
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat?

A. Menganjurkan pasien banyak aktifitas


B. Mengajarkan pasien Teknik relaksasi
C. Menganjurkan pasien menahan BAB
D. Menganjurkan diet tinggi serat
E. Menjaga kebersihan perianal
Seorang perempuan usia 52 tahun dirawat dengan keluhan nyeri dan keluar darah
segar saat buang air besar (BAB). Hasil pemeriksaan fisik, terdapat benjolan di
anus dengan dugaan hemorrhoid.
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat?

A. Menganjurkan pasien banyak aktifitas


B. Mengajarkan pasien Teknik relaksasi
C. Menganjurkan pasien menahan BAB
D. Menganjurkan diet tinggi serat
E. Menjaga kebersihan perianal
Seorang laki-laki usia 48 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam karena post
operasi tiroidektomy. Saat ini mengeluh tangan kaku. Ditemukan tanda chvostex
sign positif.
Apakah kesimpulan dari gejala pasien di atas?

A. Hipocalsemia
B. Hipercalsemia
C. Hipokalemia
D. hiperkalemia
E. hipernatremia
Seorang laki-laki usia 48 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam karena post
operasi tiroidektomy. Saat ini mengeluh tangan kaku. Ditemukan tanda chvostex
sign positif.
Apakah kesimpulan dari gejala pasien di atas?

A. Hipocalsemia
B. Hipercalsemia
C. Hipokalemia
D. hiperkalemia
E. hipernatremia
Seorang laki-laki usia 48 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam karena post
operasi tiroidektomy. Saat ini mengeluh tangan kaku. Ditemukan tanda chvostex
sign positif.
Apakah kesimpulan dari gejala pasien di atas?

A. Hipocalsemia
B. Hipercalsemia
C. Hipokalemia
D. hiperkalemia
E. hipernatremia
Seorang laki-laki usia 51 tahun, dirawat di RS dengan dugaan mengalami penurunan fungsi
ginjal. Perawat akan melakukan tindakan pemasangan kateter untuk membantu dan
memantau pengeluaran urin. Setelah perawat mengoleskan jelly (lubrikan) pada ujung
kateter, kemudian kateter dimasukkan dan terlihat urin keluar lewat slang urine bag. Apa
tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

A. Anjurkan pasien nafas dalam untuk mengurangi nyeri


B. Masukkan cairan steril untuk mengembangkan balon pengunci
C. Masukkan kateter lebih dalam lagi ke vesica urinaria sekitar 5-7
cm
D. Lakukan fiksasi kateter dengan diplester pada area paha kanan
atau kiri
E. Catat dan observasi urin yang keluar, meliputi jumlah/volume,
warna dan bau
Seorang laki-laki usia 51 tahun, dirawat di RS dengan dugaan mengalami penurunan fungsi
ginjal. Perawat akan melakukan tindakan pemasangan kateter untuk membantu dan
memantau pengeluaran urin. Setelah perawat mengoleskan jelly (lubrikan) pada ujung
kateter, kemudian kateter dimasukkan dan terlihat urin keluar lewat slang urine bag. Apa
tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

A. Anjurkan pasien nafas dalam untuk mengurangi nyeri


B. Masukkan cairan steril untuk mengembangkan balon pengunci
C. Masukkan kateter lebih dalam lagi ke vesica urinaria sekitar 5-7
cm
D. Lakukan fiksasi kateter dengan diplester pada area paha kanan
atau kiri
E. Catat dan observasi urin yang keluar, meliputi jumlah/volume,
warna dan bau
Seorang laki-laki usia 51 tahun, dirawat di RS dengan dugaan mengalami penurunan fungsi
ginjal. Perawat akan melakukan tindakan pemasangan kateter untuk membantu dan
memantau pengeluaran urin. Setelah perawat mengoleskan jelly (lubrikan) pada ujung
kateter, kemudian kateter dimasukkan dan terlihat urin keluar lewat slang urine bag. Apa
tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

A. Anjurkan pasien nafas dalam untuk mengurangi nyeri


B. Masukkan cairan steril untuk mengembangkan balon pengunci
C. Masukkan kateter lebih dalam lagi ke vesica urinaria sekitar 5-7
cm
D. Lakukan fiksasi kateter dengan diplester pada area paha kanan
atau kiri
E. Catat dan observasi urin yang keluar, meliputi jumlah/volume,
warna dan bau
Seorang laki-laki usia 51 tahun, dirawat di RS dengan dugaan mengalami penurunan fungsi
ginjal. Perawat akan melakukan tindakan pemasangan kateter untuk membantu dan
memantau pengeluaran urin. Setelah perawat mengoleskan jelly (lubrikan) pada ujung
kateter, kemudian kateter dimasukkan dan terlihat urin keluar lewat slang urine bag. Apa
tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

A. Anjurkan pasien nafas dalam untuk mengurangi nyeri


B. Masukkan cairan steril untuk mengembangkan balon pengunci
C. Masukkan kateter lebih dalam lagi ke vesica urinaria sekitar 5-7
cm
D. Lakukan fiksasi kateter dengan diplester pada area paha kanan
atau kiri
E. Catat dan observasi urin yang keluar, meliputi jumlah/volume,
warna dan bau
Seorang laki-laki berusia 62 tahun dirawat di ruang dengan diagnosa medis
DM tipe II. Klien mendapatkan terapi injeksi reguler insulin 3 x 20 UI, dengan
isi reguler insulin tiap 1 mL terdapat kandungan 40UI. Saudara akan
menyiapkan obat untuk pasien. Berapakah reguler insulin yang harus
disiapkan untuk pasien dalam sehari?

A. 0,5 mL
B. 1 mL
C. 1.5 mL
D. 2 mL
E. 3 mL
Seorang laki-laki berusia 62 tahun dirawat di ruang dengan diagnosa medis
DM tipe II. Klien mendapatkan terapi injeksi reguler insulin 3 x 20 UI, dengan
isi reguler insulin tiap 1 mL terdapat kandungan 40UI. Saudara akan
menyiapkan obat untuk pasien. Berapakah reguler insulin yang harus
disiapkan untuk pasien dalam sehari?

A. 0,5 mL
B. 1 mL
C. 1.5 mL
D. 2 mL
E. 3 mL
Seorang laki-laki berusia 62 tahun dirawat di ruang dengan diagnosa medis
DM tipe II. Klien mendapatkan terapi injeksi reguler insulin 3 x 20 UI, dengan
isi reguler insulin tiap 1 mL terdapat kandungan 40UI. Saudara akan
menyiapkan obat untuk pasien. Berapakah reguler insulin yang harus
disiapkan untuk pasien dalam sehari?

A. 0,5 mL
B. 1 mL
C. 1.5 mL
D. 2 mL
E. 3 mL
Seorang laki-laki usia 56 tahun, dirawat karena mengalami Cerebro Vasculer
Accident (CVA). Kesadaran somnolen, ekstremitas kanan mengalami kelemahan,
kepala pusing, leher terasa sakit dan kaku, suara tidak jelas, sulit menelan.
Tekanan darah 160/100 mmHg. Hasil CT-Scan: perdarahan intracranial. Apa
masalah keperawatan utama pasien?

A. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif


B. Nutrisi tidak seimbang: kurang
C. Komunikasi verbal terganggu
D. Mobilitas fisik terganggu
E. Nyeri akut
Seorang laki-laki usia 56 tahun, dirawat karena mengalami Cerebro Vasculer
Accident (CVA). Kesadaran somnolen, ekstremitas kanan mengalami kelemahan,
kepala pusing, leher terasa sakit dan kaku, suara tidak jelas, sulit menelan.
Tekanan darah 160/100 mmHg. Hasil CT-Scan: perdarahan intracranial. Apa
masalah keperawatan utama pasien?

A. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif


B. Nutrisi tidak seimbang: kurang
C. Komunikasi verbal terganggu
D. Mobilitas fisik terganggu
E. Nyeri akut
Seorang laki-laki usia 56 tahun, dirawat karena mengalami Cerebro Vasculer
Accident (CVA). Kesadaran somnolen, ekstremitas kanan mengalami kelemahan,
kepala pusing, leher terasa sakit dan kaku, suara tidak jelas, sulit menelan.
Tekanan darah 160/100 mmHg. Hasil CT-Scan: perdarahan intracranial. Apa
masalah keperawatan utama pasien?

A. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif


B. Nutrisi tidak seimbang: kurang
C. Komunikasi verbal terganggu
D. Mobilitas fisik terganggu
E. Nyeri akut
Seorang laki-laki usia 40 tahunn, dirawat di RS dan dilakukan pemasangan NGT
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Data status klien tampak lemah, terjadi
penurunan kesadaran dengan GCS 9. Setelah dilakukan pemasangan sesuai ke batas
pengukuran, selang bisa dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan. Apa
langkah selanjutnya yang harus dilakukan?

A. Memastikan selang berada dalam lambung


B. Mengambil sampel cairan lambung
C. Memasukkan selang 2,5-5 cm
D. Menfiksasi selang NGT
E. Melihat respon klien
Seorang laki-laki usia 40 tahun, dirawat di RS dan dilakukan pemasangan NGT
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Data status klien tampak lemah, terjadi
penurunan kesadaran dengan GCS 9. Setelah dilakukan pemasangan sesuai ke batas
pengukuran, selang bisa dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan. Apa
langkah selanjutnya yang harus dilakukan?

A. Memastikan selang berada dalam lambung


B. Mengambil sampel cairan lambung
C. Memasukkan selang 2,5-5 cm
D. Menfiksasi selang NGT
E. Melihat respon klien
Seorang laki-laki usia 40 tahun, dirawat di RS dan dilakukan pemasangan NGT
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Data status klien tampak lemah, terjadi
penurunan kesadaran dengan GCS 9. Setelah dilakukan pemasangan sesuai ke batas
pengukuran, selang bisa dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan. Apa
langkah selanjutnya yang harus dilakukan?

A. Memastikan selang berada dalam lambung


B. Mengambil sampel cairan lambung
C. Memasukkan selang 2,5-5 cm
D. Menfiksasi selang NGT
E. Melihat respon klien
Seorang laki-laki usia 40 tahun, dirawat di RS dan dilakukan pemasangan NGT
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Data status klien tampak lemah, terjadi
penurunan kesadaran dengan GCS 9. Setelah dilakukan pemasangan sesuai ke batas
pengukuran, selang bisa dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan. Apa
langkah selanjutnya yang harus dilakukan?

A. Memastikan selang berada dalam lambung


B. Mengambil sampel cairan lambung
C. Memasukkan selang 2,5-5 cm
D. Menfiksasi selang NGT
E. Melihat respon klien
Seorang wanita usia 35 tahun, dirawat di RS. Mendapatkan order kebutuhan cairan
Normal Saline (NaCL 0,9%) 1000 mL dalam 8 jam, dengan menggunakan faktor
tetes 20 tts/mL. Berapa kecepatan infusnya?

A. 21 tetes/menit Volume Cairan Total (mL)


B. 32 tetes/menit Total Waktu (menit)
X Faktor Tetes (tts/mnt)

C. 42 tetes/menit
D. 48 tetes/menit = …………… tetes/mnt

E. 56 tetes/menit
Seorang wanita usia 35 tahun, dirawat di RS. Mendapatkan order kebutuhan cairan
Normal Saline (NaCL 0,9%) 1000 mL dalam 8 jam, dengan menggunakan faktor
tetes 20 tts/mL. Berapa kecepatan infusnya?

A. 21 tetes/menit Volume Cairan Total (mL)


B. 32 tetes/menit Total Waktu (menit)
X Faktor Tetes (tts/mnt)

C. 42 tetes/menit
D. 48 tetes/menit = …………… tetes/mnt

E. 56 tetes/menit
Seorang wanita usia 35 tahun, dirawat di RS. Mendapatkan order kebutuhan cairan
Normal Saline (NaCL 0,9%) 1000 mL dalam 8 jam, dengan menggunakan faktor
tetes 20 tts/mL. Berapa kecepatan infusnya?

A. 21 tetes/menit 1000 (mL)


B. 32 tetes/menit 8 x 60 (menit)
X 20 (tts/mnt)

C. 42 tetes/menit
D. 48 tetes/menit = 41,66 tetes/mnt

E. 56 tetes/menit
Order Dokter
1 hari 1 jam 1 mnt

1440 / 60 / 15 tts
1440 / 60 / 20 tts
1440 / 60 / 60 tts
Order Dokter
1 hari 1 jam 1 mnt

1080 / 45 / 15 tts
1080 / 45 / 11 tts
1080 / 45 / 45 tts
Seorang laki-laki usia 60 tahun, dirawat di RS karena gagal ginjal kronik stadium
lanjut. Saat ini pasien terlihat sesak nafas, edema diseluruh tubuh. Urine output 230
mL per jam. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 170/110 mmHg, nadi 12 kali
per menit, suhu 38° Celcius, respirasi 26 kali per menit, nafas berbau amoniak.
Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus di atas?

A. Bersihan jalan nafas tidak efektif


B. Resiko kerusakan itegritas kulit
C. Perubahan pola eliminasi
D. Kelebihan volume cairan
E. Perubahan bodi image
Seorang laki-laki usia 60 tahun, dirawat di RS karena gagal ginjal kronik stadium
lanjut. Saat ini pasien terlihat sesak nafas, edema diseluruh tubuh. Urine output 230
mL per jam. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 170/110 mmHg, nadi 12 kali
per menit, suhu 38° Celcius, respirasi 26 kali per menit, nafas berbau amoniak.
Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus di atas?

A. Bersihan jalan nafas tidak efektif


B. Resiko kerusakan itegritas kulit
C. Perubahan pola eliminasi
D. Kelebihan volume cairan
E. Perubahan bodi image
Seorang laki-laki usia 60 tahun, dirawat di RS karena gagal ginjal kronik stadium
lanjut. Saat ini pasien terlihat sesak nafas, edema diseluruh tubuh. Urine output 230
mL per jam. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 170/110 mmHg, nadi 12 kali
per menit, suhu 38° Celcius, respirasi 26 kali per menit, nafas berbau amoniak.
Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus di atas?

A. Bersihan jalan nafas tidak efektif


B. Resiko kerusakan itegritas kulit
C. Perubahan pola eliminasi
D. Kelebihan volume cairan
E. Perubahan bodi image
Seorang laki-laki usia 60 tahun, dirawat di RS karena gagal ginjal kronik stadium
lanjut. Saat ini pasien terlihat sesak nafas, edema diseluruh tubuh. Urine output 230
mL per jam. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 170/110 mmHg, nadi 12 kali
per menit, suhu 38° Celcius, respirasi 26 kali per menit, nafas berbau amoniak.
Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus di atas?

A. Bersihan jalan nafas tidak efektif


B. Resiko kerusakan itegritas kulit
C. Perubahan pola eliminasi
D. Kelebihan volume cairan
E. Perubahan bodi image
SEMOGA SUKSES UJI
KOMPETENSI

Anda mungkin juga menyukai