Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Praktek “Posyandu 5 Meja untuk Balita”

Nama :

 Melva Rehulina Sihite(17-081-111-009)

Dosen : Selli Dosriani Sitopu M.kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS

UNIVERSITAS DARMA AGUNG KOTA MEDAN


APA ITU POSYANDU?
A. Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan
tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling
memperkuat antar program dan kegiatan untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan
situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan
masyarakat.
Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang dibentuk melalui musyawarah mufakat
di desa/kelurahan dan dikelola oleh Pengelola Posyandu, yang dikukuhkan dengan keputusan kepala
desa/lurah.

B. Manfaat Posyandu
Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya:

1. Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:

a. Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.


b. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru (100.000 SI).
c. Anak balita 12-59 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI) setiap 6 bulan
(Februari dan Agustus).
d. Bayi umur 0-11 bulan memperoleh immunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT 3
kali dan Campak 1 kali.
e. Bayi diberi Asi saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif).
f. Bayi mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI.
g. Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih.
h. Bayi/anak yang diare segera diberikan:

• ASI lebih sering dari biasa


• Makanan seperti biasa
• Larutan oralit dan minum air lebih banyak

i. Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari.


j. Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan ditolong oleh tenaga
kesehatan.
k. Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) mendapat immunisasi Tetanus Toxoid (TT) setelah
melalui penapisan TT.
l. Setelah melahirkan Ibu segera melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
m. Ibu nifas minum 2 kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI):

• 1 (satu) kapsul segera setelah persalinan.


• 1 (satu) kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul pertama.
n. Ibu hamil, nifas dan menyusui makan hidangan bergizi lebih banyak dari saat sebelum hamil.
o. Keluarga menggunakan garam beryodium setiap kali memasak.
p. Keluarga mengkonsumsi pangan/makanan beragam, bergizi dan seimbang.
q. Keluarga memanfaatkan pekarangan sebagai warung hidup/meningkatkan gizi keluarga.

Dengan melaksanakan perilaku di atas, maka diharapkan:

a. Balita naik berat badannya setiap bulan


b. Balita tidak menderita kekurangan gizi
c. Bayi terlindung dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan immunisasi
d. Ibu hamil tidak menderita kurang darah
e. Bayi lahir tidak menderita GAKY
f. Balita dan bufas tidak menderita kurang Vitamin A
g. WUS tidak menderita kurang energi kronis
h. Masyarakat semakin menyadari pentingnya gizi dan kesehatan
i. Menurunkan jumlah kematian Ibu dan Balita

2. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga:

a. Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban


b. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
c. Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang merokok
d. Keluarga mencuci tangan pakai sabun
e. Rumah bebas jentik nyamuk
f. Persalinan Ibu ditolong oleh tenaga kesehatan
g. Keluarga makan buah dan sayur setiap hari
h. ASI Eksklusif
i. Menimbang Balita tiap bulan
j. Keluarga Berencana

3. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat dicegah
dengan immunisasi, sehingga keluarga:

a. Tidak menderita Diare, ISPA, DBD dan Malaria


b. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus dan Campak

4. Mendukung pelayanan Keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia Subur (PUS):

a. Menjadi peserta KB
b. Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang cocok dan tepat
penggunaan.

5. Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penganekaragaman pangan


melalui pemanfaatan pekarangan untuk memotivasi kelompok dasa wisma berperan aktif,
sehingga:
a. Keluarga mengusahakan budidaya tanaman, sayuran, buah, ikan dan ternak (unggas, sapi, kambing)
b. Keluarga mampu menyusun menu makanan bergizi sesuai ketersediaan pangan lokal dengan
pemanfaatan pekarangan rumah
c. Keluarga mampu mengembangkan perekonomian dengan memanfaatkan potensi yang tersedia di
lingkungannya
d. Posyandu menjadi pusat informasi dan konseling dalam perlindungan anak dan perempuan,
terutama dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan terlarang, kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia (traficking), penyebaran HIV/AIDS, dll.

C. Kegiatan Utama Posyandu


Kegiatan utama di Posyandu meliputi:

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA):

• Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) atau pil besi, minimal 3 kali pemberian atau 90 TTD
• Immunisasi TT
• Pemeriksaan Kehamilan (minimal 4 kali selama hamil)

2. Gizi

• Pemantauan Pertumbuhan melalui Penimbangan Bulanan


• Pemberian Vitamin A dosis tinggi (pada bulan Vitamin A, yaitu Februari dan Agustus)
• Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

3. Immunisasi

Bayi: Hepatitis (4 kali), BCG (1 kali), Polio (4 kali), DPT (3 kali) dan Campak (1 kali)

4. KB: Pemberian Pil atau Kondom

5. Penanggulangan Diare: Pemberian Oralit dan Pengobatan

D. Kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar di Posyandu


Kegiatan yang dapat ditambahkan atau dikembangkan di Posyandu yang cakupan kegiatan utamanya
sudah baik merupakan perluasan kegiatan Posyandu yang kegiatannya bisa dipilih dan disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar di Posyandu, meliputi:

1. PAUD, BKB, BKR, BKL yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan Pendidikan,
pemantauan perkembangan dan pembentukan sikap yang positif dan produktif pada setiap tahap
siklus kehidupan manusia.

2. Peningkatan Ekonomi Keluarga, Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.

4. Pembinaan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi:


• Suplementasi gizi mikro (Vitamin A, Tablet Tambah Darah)
• Penyuluhan Gizi Seimbang, Konseling Makanan Bayi dan anak Balita
• Pemantauan Pertumbuhan: Penimbangan berat badan, pengukuran Tinggi Badan
• Sosialisasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
• Konseling dan penyuluhan mengenai perawatan bayi baru lahir, tanda-tanda bahaya pada bayi dan
anak Balita

5. Layanan KB: berupa suntik, pil dan kondom

6. Pengendalian Penyakit dan penyehatan lingkungan meliputi:

• Immunisasi
• Lingkungan Bersih dan Sehat
• Penanggulangan HIV/AIDS, Malaria, TB dan DBD

7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

• Penyuluhan dan
• Kunjungan Rumah

8. Penyuluhan dan Konseling yang berkenaan dengan:

• HIV/AIDS
• Perdagangan manusia
• Kekerasan dalam rumah tangga

E. Sasaran Posyandu
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lahir, bayi, anak
balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS, remaja dan Lanjut Usia (Lansia)

F. Pelaksana Posyandu adalah kader yang difasilitasi petugas. Kader Posyandu


diharapkan:
1. Berasal dari anggota masyarakat setempat
2. Dapat membaca dan menulis huruf latin
3. Berminat dan bersedia menjadi kader
4. Bersedia bekerja secara sukarela
5. Memiliki kemampuan dan waktu luang
5 MEJA POSYANDU

Langkah ke Posyandu
Pelaksanaan kegiatan posyandu dikenal dengan nama “sistem 5 meja”, dimana kegiatan di
masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja tersebut tidak
berarti bahwa Posyandu harus memiliki 5 buah meja untuk pelaksanaanya, tetapi kegiatan
Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan:

 Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui


 Meja 2 Penimbangan balita
 Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan
 Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu
menyusui
 Meja 5 Pelayanan kesehatan ( KB, imunisasi dan pojok oralit )

Kegiatan Di MEJA 1

1. Pendaftaran Balita
a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita
b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang.
Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di
KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat
penimbangan.
c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau
KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama
anak dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS,
kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.

2. Pendaftaran ibu hamil


 Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.
 Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4
untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas
kesehatan di meja 5.
 Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan
ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas kesehatan di meja 5.

Kegiatan di MEJA 2

 Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik
kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.
 Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja pencatatan.

Kegiatan di MEJA 3

 Buka KMS balita yang bersangkutan.


 Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.
 Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.
 Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
 Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai
ingatan ibunya.
 Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan
lahir anak dan catat.

Kegiatan di MEJA 4

 Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur dan
hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan.
 Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan
kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan
atau bidan
 Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul
iodium/garam iodium dan vitamin A.

Kegiatan di MEJA 5
Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi serta
pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari
Puskesmas.

Kegiatan Pokok Posyandu

 KIA
 KB
 Imunisasi
 Gizi
 Penanggulangan diare

Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan
diare.

1. Kesehatan ibu dan anak

 Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas,


Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah,
Imunisasi TT untuk ibu hamil.

 Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan Februari dan
Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari
kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)

 Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas


Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan
pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita.
Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui
status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan
posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.

KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis
pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status
pertumbuhan anaknya.

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu:

 Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.


 Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
 Pekerjaan iu
 Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat
 Sarana dan prasarana di posyandu
 Jarak dari posyandu tersebut

 Evaluasi
Setelah melakukan praktek dalam posyandu 5 meja kami mengerti bagaimana situasi atau
pelaksanaan dalam melakukan posyandu untuk balita.

Kami mengerti bagaimana tahap-tahap kerja dalam pelayanan posyandu dari meja pertama
sampai meja ke lima.

 Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui


 Meja 2 Penimbangan balita
 Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan
 Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu
menyusui
 Meja 5 Pelayanan kesehatan ( KB, imunisasi dan pojok oralit )

Meja pertama hingga ke 4 dilakukan oleh kader sedangkan meja ke lima dilakukan oleh
petugas medis yaitu pemberian vitamin sekaligus penyuluhan ,

Anda mungkin juga menyukai