Anda di halaman 1dari 13

HIV/AIDS


KELOMPOK 6
DEFENISI HIV

 HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat
menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus
yang memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika
melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari
RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan
rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi.
 Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang
sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak
sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat
bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan
sekalipun.
DEFENISI AIDS

 AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak
atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk
hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom
AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS
disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan
tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang
banyak dirusak oleh Virus HIV.
 Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS.
Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa
tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Saat ini tidak ada
obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari
Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
Penyebab dan Gejala Terserang Virus HIV/AIDS


 HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial
yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman
biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum,
gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau
WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang
Dengan HIV/AIDS (ODHA).
Resiko HIV utama pada anak-anak yaitu:
1. Air susu ibu yang merupakan sarana transmisi
2. Daerah asal ibunya yang tingkat infeksi HIV nya tinggii
3. Kontak langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik.
4. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anal dengan seorang
pengidap.
Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
 Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan


 Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
 Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
 Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
 Dimensia/HIV ensefalopati
Gejala minor :
 Batuk menetap lebih dari 1 bulan
 Dermatitis generalisata yang gatal
 Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
 Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
CARA PENULARAN HIV/AIDS

Cara penularan HIV/AIDS ada tiga yaitu:
 Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anal dengan
seorang pengidap. Ini adalah cara yang paling umum terjadi,.
Lebih mudah terjadi penularan bila terdapat lesi penyakit kelamin
 Kontak langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik.
 Transfusi darah yang tercemar HIV
 Pemakaian jarum tidak steril/pemakaian bersama jarum suntik dan
sempritnya pada para pencandu narkotik suntik.
Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan

 Secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada
bayinya, baik selam hamil, saat melahirkan ataupun
setelah melahirkan.Infeksi HIV kadang-kadang ditularkan
ke bayi melalui air susu ibu (ASI).
Cara pencegahan

 Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya
berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak
berhubungan dengan orang lain.
 Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan
hubungan seksual.
 Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung
virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus
AIDS pada janinnya.
 Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk tidak menjadi donor
darah.
 Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato,
tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
Cara penanganan

• Pengobatan infeksi-infeksi appertunistik tergantung pada zat-zat khusus
yang dapat menginfeksi pasien, obat anti biotic dengan dosis tinggi dan
obat-obatan anti virus seringkali diberikan secara rutin untuk mencegah
infeksi agar tidak menjalar dan menjadi semakin parah
• Bagi golongan risiko tinggi tetapi hasil pengujian negative lakukan
konseling untuk upaya preventif (penggunaan kondom
• Berikan nutrisi dengan nilai gizi yang tinggi, atasi infeksi oportunistik.
• Lakukan terapi (AZT sesegera mungkin, terutama bila konsentrsi virus
(30.000-50.000) kopi RNA/Ml atau jika CD4 menurun secara
dratisTatalaksana persalinan sesuai dengan pertimbangan kondisi yang
dihadapi (pervaginanm atau perabdominam, perhatikan prinsip
pencegahan infeksi).
Asuhan keperawatan

 Pengkajian
 Pemeriksaan fisik per sistem
 Pemeriksaan laboratorium
 Diagnosa
 Diagnosis atau masalah keperawatan yang terjadi pada anak dengan HIV / AIDS antara
lain :
1. Resiko infeksi
2. Kurang nutrisi
3. Kurangnya volume cairan
4. Gangguan intregitas kulit
5. Perubahan atau gangguan membran mukosa
6. Ketidakefektifan koping keluarga
7. Kurangnya pengetahuan keluarga
 
Resiko infeksi
Resiko terjadinya infeksi pada anak dengan HIV /AIDS berhubungan dengan adanya
penurunan daya tahan tubuh sekunder AIDS.
o Tujuan :
Meminimalkan resiko terhadap infeksi pada anak
o Rencana tindakan keperawatan

1. Kaji perubahan tanda-tanda infeksi ( demam, peningkatan nadi, peningkatan
kecepatan nafas, kelemahan tubuh atau letargi )
2. Kaji faktor yang memperburuk terjadinya infeksi seperti usia, status nutrisi, penyakit
kronis lain
3. Monitor tanda-tanda vital setiap 4 jam sekali, tanda vital merupakan indikator
terjadinya infeksi
4. Monitor sel darah putih dan hitung jenis setiap hari untuk monitor terjadinya
neutropenia
5. Ajarkan dan jelaskan pada keluarga dan pengunjung tentang pencegahan secara umum
( universal ), untuk menyiapkan keluarga dan pengunjung memutus rantai penularan
6. Instruksikan ke semua pengunjung dan keluarga untuk cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah memasuki ruangan pasien
7. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian antibiotik, anyiviral, antijamur,
8. Lindungi individu dan resiko infeksi dengan universal precaution

Defsit Nutrisi ( kurang dari kebutuhan )
Nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
diare, nyeri
o Tujuan :
Kebutuhan nutrisi dan pasien terpenuhi
o Rencana tindakan keperawatan :
1. Kaji status perubahan nutrisi dengan menimbang berat badan setiap
hari
2. Monitor asupan dan keluaran setiap 8 jam sekali dan turgor kulit
3. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
4. Rencanakan makanan enternal dan parenteral
Gangguan intregitas kulit

Gangguan intregitas kulit berhubungan dengan diare yang
berkelanjutan ( kontak yang berulang dengan feces yang bersifat
asam )
o Tujuan :
Tidak terjadi gangguan intregitas kulit
o Kriteria hasil :
Tidak ada tanda – tanda kulit terganggu serta kulit utuh, bersih
o Rencana tindakan keperawatan :
1. Ganti popok dan celana anak apabila basah
2. Bersihkan pantat dan keringkan setiap kali buang air besar
3. Gunakan salep atau lotion

Anda mungkin juga menyukai