Oleh :
Kelompok 11
1.Alvi anggun cahyaningtias
2.Hilda meisin wulandari
3.Yul devya oktavia
Pengkajian
Identitas Klien : meliputi nama, umur,
pekerjaan, jenis kelamin, alamat
Keluhan Utama : Kaji hal yang dirasakan klien
1 DS : pasien mengeluh susah untuk bernafas supresi reflek batuk sekunder Bersihan jalan nafas
DO : nafas cepat dan dangkal, Ketidakefektifan
akibat aspirasi air ke dalam
paru
2 DS : Klien mengeluh sesak hipoksia akibat penurunan Pola nafas tidak efektif
DO : RR meningkat, nafas cepat dan dangkal,
kadar oksigen dalam tubuh
penggunaan otot bantu pernafasan
3 DS : pasien mengatakan kesulitan untuk bernafas refraktori dan kebocoran Gangguan pertukaran gas
DO : terdapat tanda-tanda hipoksia (pucat, crt >
3dtk, terdapat pernafasan cuping hidung, terlihat interstitial pulmonal /
otot bantu nafas) alveolar pada status cedera
kapiler paru
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3×24 jam, Manajemen jalan napas
maka bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria hasil : 1. Observasi
1. produksi sputum dari meningkat menjadi menurun
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. wheezing dari meningkat menjadi menurun
3. frekuensi napas dari buruk menjadi baik Monitor bunyi napas tambahan ( wheezing)
4. pola napas dari buruk menjadi baik
1. Terapeutik
5 batuk efektif dari munurun menjadi cukup meningkat
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head til and
chin lift
Berikan oksigen
1. Edukesi
1. Terapeutik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3×24 jam, Manajemen peningkatan intra kranial
maka perfusi serebral meningkat dengan kriteria hasil : 1. Observasi
identifikasi penyebab peningktan TIK
1. tingkat kesadaran dari menurun menjadi cukup meningkat
monitor tanda/gejalah peningkatan TIK
2. kesadaran dari memburuk menjadi cukup membaik monitor MAP
monitor CVP
3. reflek saraf dari cukup memburuk menjadi cukup membaik
monitor PAWP
monitor PAP
monitor ICP
monitor CPP
monitor gelombang ICP
monitor status pernapasan
monitor intake dan output cairan
monitor cairan serebro-spinalis
1. Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
yang tenang
Berikan posisi semi fowler
Hindari maneuver valsava
Hindari penggunaan PEEP
Atur ventilator agar PaCO2 optimal
Pertahankan suhu tubuh normal
1. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika
perlu
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN