Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Guided Imagery pada Tn. S


Dengan Diagnosis Resiko Bunuh Diri di Bangsal Abimanyu
RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta

Hari : Kamis
Tanggal : 22 April 2021
Jam : 11.00 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan merasa malu terhadap tetangganya karena diusia sekian belum
mendapat pekerjaan yang mapan dan belum juga menikah
B. Diagnosis medis
Skizofrenia Tak Terinci
C. Diagnosis keperawatan
Resiko Bunuh Diri
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DO :
1. Klien pernah melakukan percobaan bunuh diri menggunakan tali dengan
cara menggantungkan dirinya
2. Klien terlihat bingung dan murung serta tekadang mengalihkan pandangan.
3. Klien berfikir bahwa dia tidak berguna dan ingin mengakhiri hidupnya.

DS :
1. Klien mengatakan Klien pernah mencoba bunuh diri dengan menggunakan
tali lalu mencoba dengan gantung diri
2. Klien mengatakan putus asa dan untuk apa hidup jika hidup seperti ini
E. Dasar pemikiran
Prosedur pelaksanaan terapi relaksasi guided imagery dimulai dengan proses
relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada pasien untuk perlahan-lahan
menutup matanya dan fokus pada nafas mereka, pasien didorong untuk relaksasi
mengosongkan pikiran dan memenuhi pikiran dengan imajinasi dan bayangan
untuk membuat damai dan tenang (Smeltzer, 2014).
Prosedur Kegiatan :
1. Bina hubungan saling percaya dan gali motivasi klien.
2. Jelaskan prosedur, tujuan, posisi, waktu dan peran sebagai pembimbing
3. Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman menurut klien.
4. Duduk dengan klien tetapi tidak mengganggu.
5. Membuat individu dalam keadaan santai yaitu dengan cara:
a.Mengatur posisi yang nyaman (duduk atau berbaring).
b. Silangkan kaki, tu
dalam ruangan.
c.Fokus pada pernapasan otot perut, menarik napas dalam dan pelan, napas
berikutnya biarkan sedikit lebih dalam dan lama dan tetap fokus pada
pernapasan dan tetapkan pikiran bahwa tubuh semakin santai dan lebih
santai.
d. Rasakan tubuh me
ujung kaki.
e.Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali pernapasan dalam dan pelan.
6. Sugesti khusus untuk imajinasi yaitu:
a.Pikirkan bahwa seolah-olah pergi ke suatu tempat yang menyenangkan
dan merasa senang ditempat tersebut.
b. Sebutkan apa yang
c.Ambil napas panjang beberapa kali dan nikmati berada ditempat tersebut
d. Sekarang, bayang
(uraikan sesuai tujuan dan motivasi yang akan dicapai/diinginkan)
7. Beri kesimpulan dan perkuat hasil praktek yaitu:
a.Mengingat bahwa responden dapat kembali ke tempat ini, perasaan ini,
cara ini kapan saja responden menginginkan
b. Responden bisa se
dan membayangkan diri berada pada tempat yang disenangi
F. Analisis tindakan
Individu menilai stresor dengan beberapa perspektif diantaranya: kemampuan
berfikir berfikir (kognitif), sikap dan nilai (afektif), fisiologis, perilaku dan sosial
atau kemasyarakatan. Stresor tersebut dapat diatasi individu dengan meluaskan
sumber koping dirinya sendiri, antara lain: keyakinan dan kepercayaan positif,
kemampuan dirinya sendiri, aset material dan dukungan sosial (Rahayu &
Nurhidayati, 2012). Bunuh diri dapat dicegah dengan kerjasama antara individu,
keluarga, masyarakat dan profesi dengan memberikan perhatian, kepekaan
terhadap kondisi yang dialami oleh seseorang yang memiliki risiko bunuh diri
seperti memberikan motivasi dan keyakinan bahwa hidup adalah suatu anugrah
yang berarti dan berharga harus disyukuri. Tindakan pendukung yang dapat
dilakukan yaitu tindakan keperawatan yang dapat mencegahan risiko bunuh diri
dengan Terapi Relaksasi Guided imagery.
Guided imagery adalah relaksasi yang membuat perasaan serta pikiran rileks,
tenang dan senang dengan membayangkan sesuatu hal seperti lokasi, seseorang
atau suatu kejadian yang membahagiakan. Relaksasi ini dilakukan dengan
konsentrasi hingga mencapai kondisi nyaman dan tenang (Kaplan & Sadock,
2010). Guided imagery adalah metode dengan imajinasi individu mencapai efek
positif (Smeltzer & Bare, 2013).
Guided imagery dapat menggunakan arahan, di mana gambar ditimbulkan
melalui proses sadar atau tidak sadar yang dapat membuat klien merasa tenang
dan nyaman. Hal ini didukung oleh penelitian (Beck, 2015) bahwa Guided
imagery dapat mengatasi stress, gangguan mood, depresi, kecemasan dan gejala
tekanan fisik dengan Efek menurunkan hormon kortisol, dan pendapat (Guyton &
Hall, 2008) memaparkan bahwa teknik relaksasi Guided imagery menyebabkan
pengeluaran hormon ‘kebahagiaan’ (betaendorfin) meningkat untuk berproduksi
sehingga dapat mengurangi perasaan stres atau kecemasan.
G. Bahaya dilakukannya tindakan
Tindakan pemberian teknik relaksasi Guide imagery tidak menimbulkan efek
samping yang berbahaya.
H. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan
meminta bantuan dari keluarga atau teman
2. Meningkatkan harga diri Klien dengan cara :
a. Memberi kesempatan Klien untuk mengungkapkan perasaannya
b. Memberikan pujian bila Klien dapat mengatakan perasaan yang positif.
c. Meyakinkan Klien bahwa dirinya penting.
d. Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh Klien.
e. Merencanakan aktivitas yang dapat Klien lakukan.
I. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S : Klien mengatakan malu untuk berinteraksi dengan orang disekitarnya
O : kontak mata sedikit ada dan Klien kooperatif
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Anjurkan klien untuk memasukkan jadwal berpikir positif dan kegiatan
positif seperti menyapu, merapikan tempat tidur kedalam jadwal harian
J. Evaluasi diri
Tidak ditemukan kesenjangan antara teori prosedur tindakan relaksasi guided
imagery terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.
K. Daftar pustaka / referensi
Guyton, A., & Hall, J. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C. (2014). Smeltzer, S. C. (2014). Keperawatan medikal bedah
(handbook for Brunner & Suddarth’s textbook of medical-surgical
nursing) edisi 12. Diterjemahkan oleh Devi Yulianti & Amelia Kimin.
Jakarta: EGC. Jakarta: EGC Medical Book.
Smeltzer, & Bare. (2013). Buku Ajar KeperawatanMedical Bedah Brunner &
Suddart edisi 8. Jakarta: EGC.
Dirgayunita, A. (2020). Depresi : Ciri , Penyebab dan Penangannya, 1–14.
Beck, B. D., Hansen, Å. M. H., & Gold, C. (2015). Coping with Work-Related
Stress through Guided Imagery and Music (GIM): Randomized
Controlled Trial. Journal of Music Therapy, 52(3), 323–352,.
Rahayu, D. A., & Nurhidayati, T. (2012). Penilaian Terhadap Stresor & Sumber
Koping Penderita Kanker Yang Menjalani Kemoterapi, (18), 95– 103

Anda mungkin juga menyukai