Anda di halaman 1dari 15

ILMU,

PENGETAHUAN &
FILSAFAT
Yusup Dwiyanto
Konsep Teori
01 Pengetahuan

02 Ilmu

03 Filsafat
Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang


diketahui berdasarkan pengalaman manusia itu
sendiri dan pengetahuan akan bertambah sesuai
dengan proses pengalaman yang dialaminya.
Domain Kognitif Pengetahuan Menurut Notoadmojo (2012)

Tahu (know)
01
mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari dan
di terima sebelumnya.

Memahami (comprehension)
02
merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan dan
menginterprestasikan suatu kemampuan untuk
menjelaskan dan menginterprestasikan materi yang
diketahui secara benar.
Aplikasi (application)
03
merupakan kemampuan seseorang yang telah memahami
suatu materi atau objek dapat menggunakan atau
mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada
situasi atau kondisi yang sebenarnya.
Analisis (analysis)
04
merupakan suatu kemampuan seseorang untuk
menjabarkan materi atau objek tertentu ke dalam
komponen yang terdapat dalam suatu masalah dan
berkaitan satu sama lain.
Sintesis (synthesis)
05
Sintesis merupakan suatu kemampuan seseorang untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian suatu
objek tertentu ke dalam bentuk keseluruhan yang baru.
Evaluasi (evaluation)
06
Evaluasi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk
melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek
tertentu.
Your Picture Here Your Picture Here

Definisi Ilmu
Istilah ilmu atau science merupakan suatu
perkataan yang cukup bermakna ganda, yaitu
mengandung lebih daripada satu arti. Oleh
Your Picture Here Your Picture Here
karena itu, dalam memakai istilah tersebut
seseorang harus menegaskan atau sekurang-
kurangnya menyadari arti mana yang
dimaksud. Menurut cakupannya pertama-
tama ilmu merupakan sebuah istilah umum
untuk menyebut segenap pengetahuan ilmiah
yang dipandang sebagai satu kebulatan. Jadi,
dalam arti yang pertama ini ilmu mengacu
pada ilmu seumumnya (Mondal, 2018)
.
Ciri-ciri ilmu utama
Objektivitas science
Pengetahuan ilmiah Verifiability Sains
bersifat objektif.
bersandar pada data indra, Netralitas Etis Sains
Objektivitas berarti
yaitu data yang
kemampuan untuk melihat Ilmu hanya mencari Eksplorasi sistematis
dikumpulkan melalui
dan menerima fakta apa pengetahuan. Bagaimana
indera kita, yaitu mata, penelitian ilmiah
adanya. pengetahuan ini akan
telinga, hidung, lidah, dan mengadopsi prosedur
sentuhan. digunakan akan ditentukan
sekuensial tertentu,
oleh nilai-nilai
rencana yang terorganisir
kemasyarakatan.
atau desain penelitian
untuk mengumpulkan dan
menganalisis fakta tentang
masalah yang diteliti.
Keandalan atau Reliabilitas

pengetahuan ilmiah harus terjadi di


bawah keadaan yang ditentukan tidak
sekali tetapi berulang kali dan dapat
direproduksi dalam keadaan yang
dinyatakan di mana saja dan kapan saja. menurut Mondal (2018)
Presisi
adalah pengetahuan ilmiah Akurasi
harus tepat, tidak samar-
pengetahuan ilmiah itu Abstrak Sains
samar seperti beberapa
akurat. Akurasi secara
tulisan sastra. Presisi berlanjut pada bidang Prediktabilitas
sederhana berarti
membutuhkan pemberian abstraksi. Prinsip ilmiah
kebenaran atau kebenaran para ilmuwan tidak hanya
angka, data atau ukuran umum sangat abstrak.
suatu pernyataan, menggambarkan fenomena
yang tepat. Tidak tertarik untuk
menggambarkan hal-hal yang sedang dipelajari,
dengan kata-kata yang memberikan gambaran
tetapi juga berusaha untuk
tepat sebagaimana adanya yang realistis.
menjelaskan dan
tanpa melompat ke memprediksi juga.
kesimpulan yang tidak  
beralasan, harus ada data
dan bukti yang jelas.

menurut Mondal (2018)


Definisi Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia dan philoshophos. Menurut bentuk kata,
philosophia diambil dari kata philos dan shopia atau philos dan sophos. Philos berarti cinta dan
shopia atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dalam pengertian ini
seseorang dapat disebut telah berfilsafat apabila seluruh ucapannya dan perilakunya mengandung
makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan dan
terhadap hikmah (Susanto, 2013).
01
Tiang penyangga Komponen Filsafat

Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang
inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat ilmu tentang
apa dan bagai­mana (yang) “Ada” itu (being Sein, het zijn). 
01

Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana


tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah).
02

Akslologi llmu meliputi nilal‑nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau ke­
nyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial,
kawasan simbolik atau pun fisik ‑material atau dengan kata lain menceritakan manfaat ilmu bagi kita
03
04
Hubungan Antara Pengetahuan, Ilmu dan
Pembahasan 01 Filsafat
Filsafat merupakan suatu hal yang berbicara mengenai
ilmu dan pengetahuan, yang dihasilkan dari pemikiran
manusia dari suatu pengalaman, spekulasi dan daya
berfikir orang tersebut, sehingga setiap orang dapat
memiliki dan mengartikan filsafat secara berbeda-beda
sesuai dengan daya kemampuan berfikrinya.
Hal ini sesuai Susanto (2013), filsafat dan ilmu memiliki
persamaan, dalam hal bahwa keduanya merupakan
hasil ciptaan pikiran manusia, yaitu berpikir filosofis,
spekulatif, dan empiris ilmiah. Perbedaan antara
keduanya, terutama untuk filsafat menentukan tujuan
hidup dan ilmu menentukan sarana untuk hidup.
Karenanya, filsafat inilah kemudian disebut sebagai
induknya ilmu pengetahuan.
 
02 Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu ?

Filsafat ilmu merupakan peresuaian antara ilmu dan filsafat atau sering disebut dengan
epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni episcmc yang berarti
knowledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori. Istilah ini pertama kali dipopulerkan
oleh J.F. Ferier tahun 1854 yang membuat dua cabang filsafat yakni epistemology dan
ontology (on = being, wujud, apa + logos = teori ), ontology ( teori tentang apa).
Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang
inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat ilmu tentang
apa dan bagai­mana obyek penelahaan ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang
dapat diuji oleh panca indera manusia. Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan
tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Akslologi
llmu meliputi nilal‑nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap
kebenaran atau ke­nyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang
menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik atau pun
fisik‑material.
Sehingga filsafat ilmu mampu bersifat kritis, berpikiran terbuka serta konsen pada
kebenaran, yang disertai dengan pengetahuan terorganisir dan sistematis.
03 Apa Gunanya anda mempelajari Filsafat ilmu ?

Filsafat ilmu tidak dapat dipisahkan dalam suatu kehidupan, peran filsafat
dalam kehidupan memiliki hubungan yang reat dalam mencari suatu
kebenaran. Seseorang juga akan dapat mengenal bidang keilmua dengan
berbagai aspek-aspeknya, dapat mempercepat berkembangnya paradigm
keilmuan dalam kehidupan kita, mengenal alur-laur berfikir dalam kegiatan
keilmuan dan meningkatkan kemampuan mendiagnosa perosalan dan
mencari alternative dalam pemecahannya.
Reference

Departemen Pendidikan Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai
Pustaka
Mubarak. W. I. (2011). Promosi kesehatan. Jogyakarta : Graha ilmu.
Notoatmodjo, S. (2012). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka. Cipta.
Mondal, P. (2018). Top 9 Main Characteristics of Science -Explained!. [online] Your Article
Library. Available at: http://www.yourarticlelibrary.com/science/top-9-main-characteristics-
ofscience-explained/35060 [dikutip 24 september 2020].
Susanto. (2013). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
 
Wassalamu alaikum Wr. Wb

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai