Disusun Oleh :
Nama : Ahmad Taufiq Reza Kusuma
Kelas :B
NPM : (2113051059)
SUMBER: http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196807071992032-
TITE_JULIANTINE/2._BAHAN_PENATARAN_1x.pdf
2. Fisiologi adalah studi tentang fungsi tubuh (Wilmore, Costill, & Gleim, 1995:3).
Fisiologis mempelajari bagaimana sistem organ tubuh, jaringan, sel, dan molekul dalam
sel bekerja dan bagaimana fungsinya terintegrasi untuk mengatur lingkungan internal
tubuh, suatu proses yang disebut homeostasis. Homeostasis merujuk pada ketahanan atau
mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang
konstan. Jadi konsepnya, Fisiologi olahraga merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana
fungsi-fungsi (faal) tubuh merespon dan beradaptasi saat kita melakukan aktifitas fisik.
Fungsi Fisiologi Olahraga adalah Kita sebagai mahasiswa dapat mempelajari bagaiaman
fungsi-fungsi pada saat tubuh merespon dan beradaptasi saat kita melakukan latihan fisik.
SUMBER: https://www.arhamsyahban.com/2019/12/fisiologi-pendidikan-jasmani-
dan.html
3. Fisiologi Olahraga adalah bagian atau cabang dari fisiologi yg khusus mempelajari
perubahan fungsi yang disebabkan oleh latihan fisik. Faal olahraga mempelajari
perubahan-perubahan fungsi organ-organ baik yg bersifat sementara (akut) maupun yg
bersifat menetap karena melakukan olahraga baik untuk tujuan kesehatan maupun utk
tujuan prestasi.
Fungsi dari Fsisiologi Olahraga adalah agar kita mengetahui Bagaimana perubahan
fungsi itu dpt terjadi apabila seseorang melakukan latihan tunggal (acute exercise). Dan
Perubahan apa yg dpt terjadi pada fungsi tubuh setelah melakukan latihan berulang-ulang
(chronic exercise) dan bagaimana perubahan fungsi tubuh itu berlangsung.
SUMBER: http://edihardiansyah4.blogspot.com/2014/03/fisiologi-dan-fisiologi-
olahraga.html
SUMBER: http://repository.unp.ac.id/497/1/BAFIRMAN_FISIOLOGI.pdf
Jantung akan bertambah besar dan kuat sehingga daya tampung besar dan denyutan
kuat. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi kerja jantung. Dengan
efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu berdenyut terlalu sering. Pada
orang yang tidak melakukan olahraga, denyut jantung rata-rata 80 kali per menit,
sedang pada orang yang melakukan olahraga teratur, denyut jantung rata-rata
60 kali per menit.
SUMBER: https://journal.uny.ac.id/index.php/jorpres/article/view/5724/4942