Anda di halaman 1dari 5

Lembar Kerja Mahasiswa

(Kegiatan Kelompok)

Tujuan diskusi: berbagi dan berdiskusi mengenai hasil refleksi pribadi yang sudah dilakukan pada
bagian (2). Hasil diskusi dicatat oleh notulis.

1. Sampai saat ini, Anda sudah mendapatkan contoh-contoh implementasi CT dalam


kehidupan sehari-hari. Dalam contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa CT dapat
diterapkan dengan ataupun tanpa menggunakan “komputer”. Tuliskanlah hal atau
persoalan apa yang zaman sekarang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi
membutuhkan CT!
2. Tuliskan dan jelaskan minimal satu contoh penerapan untuk masing-masing fondasi CT
dalam kehidupan sehari-hari! Contoh yang Anda berikan dapat mengandung lebih dari
satu fondasi.

Nama/ No. Kelompok Kelompok 13

Nomor Induk / Nama


221446521/Thorifah Mahdiyah Nainggolan
Mahasiswa
221446556/Christina Hutabarat
221446535/Sintia Friscilia Rajagukguk
Pengertian CT
Computational thinking adalah metode penyelesaian masaah
yang dirancang untuk dapat selesaikan dan dijalankan oleh
manusia, komputer atau kedua-duanya. Pada hal ini,
memecahkan permasalahan yang rumit di dalam kehidupan
sehari-hari, yang dilakukan dengan menguraikan setiap
Hasil Diskusi Secara Umum:
masalah tersebut menjadi bagian-bagian atau tahapan-tahapan
yang lebih kecil.
Fondasi CT:
1. Decomposition (Dekomposisi), yaitu memecahkan
konflik yang rumit menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih sederhana dan praktis dikerjakan.
2. Pattern Recognition (Pengenalan Pola), yaitu mencari
kemiripan antara aneka macam konflik yang tersaji
buat diselesaikan.
3. Abstraction (Abstraksi), yaitu berfokus di info yang
penting saja serta mengabaikan isu yang dianggap tidak
relavan.
4. Algorithms (Alogaritma), yaitu bagian yang
merancang Langkah-langkah untuk menyelesaikan
masalah.

1. Pada saat menjahit kita membutuhkan CT untuk


menjahit pakaian, membutuhkan alat dan bahan serta
langkah-langkah yang sistematis dalam menjahit dan
agar hasil yang dipatkan sesuai dengan pola yang
diinginkan,
2. Memasak nasi merupakan hal yang sederhana untuk
dilakukan. Tetapi tidak dipungkiri masih ada dari kita
yang belum bisa memasak nasi. Dengan hal demikian
maka CT sangat dibutuhkan dalam hal ini. Mulai dari
beras yang digunakan, alat yang digunakan untuk
Contoh hal atau persoalan
memasak nasi, dan kapasitas air dalam memasak nasi.,
zaman sekarang yang tidak
serta langkah-langkah dalam memasak nasi.
memakai “komputer”, TIK,
3. Pada saat hendak mencuci pakaian, ada beberapa hal
dan robot tapi membutuhkan
yang harus dipersiapkan seperti air, detergen, sabun
CT.
batang, pewangi pakaian, ember. Cara mencuci
pakaian tersebut hal pertama yang harus dilakukan
yaitu memilah pakaian berwarna dan yang putih. Untuk
pakaian yang agak kotor, pakaian dibersihkan dengan
menggunakan sikat pakaian, sedangkan untuk pakaian
yang tidak terlalu kotor bisa dibersihkan dengan hanya
dikucek. Setelah semuanya selesai dicuci lalu dibilas 3
kali menggunakan air bersih atau jika kurang bersih
bisa dilakukan secara berulang. Agar lebih wangi dapat
digunakan pewangi pakaian. Lalu pakaian yang telah
diberikan pewangi ditiriskan. Setelah selesai pakaian
tersebut dijemur.
A. Jawaban yang sudah tepat
1. Menjahit baju/ pakaian
a. Dekomposisi
Pada tahap ini tentu nya kita harus menyiapkan banyak hal yang
kita gunakan dalam hal membuat pakaian seperti menyiapkan
bahan, pemilihan warna, alat-alat yang kita butuhkan dalam
proses pembuatan pakaian.
b. Pola
Dalam proses pembuatan/ menjahit pakaian kita juga perlu
menyusun pola. Bentuk pola seperti apa yang ingin kita
tonjolkan/yang kita mau dalam baju tersebut.
c. Abstract
Sebelumnya kita sudah ada desain pola yang kita inginkan
namun kita perlu lagi mengidentifikasi bentuk pola yang sesuai
dengan bahan, dengan warna yang kita inginkan beserta dengan
tingkat kesulitan pola yang kita mau sehingga dengan
Penerapan fondasi CT dalam
mengidentifikasi permasalahan tersebut kita bisa mencarikan
kehidupan sehari-hari.
solusi dari cara menyatukan pola(bentuk) yang sesuai dengan
warna dan bahan” nya sehingga bisa menghasilkan bentuk pola
yang menarik dan bagus.
d. Algotritma
Setelah mengikuti semua prosedur langkah” yang sudah kita
pertimbangkan sebelum ( baik dari bahan, kesesuaian warna,
bentuk, tingkat kesulitan, alat alat yg kita gunakan) dalam
membuat pakaian yang terakhir adalah hasil nya. Hasil adalah
sebagai bukti dari penerapan dari CT ini yang sudah kita
aplikasikan sehingga mampu menghasilkan sesuatu melalui
cara yang sistematis.
2. Fondasi CT dalam memasak nasi
a. Dekomposisi. Pada tahap awal memasak nasi, mari kita
menyiapkan langkah-langkah untuk memecahkan
masalah dengan menyiapkan beras, air, tempat nasi
hingga pemasak nasi atau rice cooker.
b. Pengenalan pola. Pengenalan pola dengan memahami
dalam proses memasak nasi dari memasak air dulu,
memasak beras hingga menyalakan mesin pemasak
nasi tersebut.
c. Abstraksi. Sebuah pandangan beberapa nasi yang
dibutuhkan dalam memasak nasi, masukan beras di rice
cooker beserta airnya dan nyalakan.
d. Algoritma. Sudah memahami polanya dari di atas,
masukan beras secukupnya, air secukupnya hingga
nyalakan mesin pemasak nasi

3. Fondasi CT untuk mencuci Baju


a. Dekomposisi. Pada awal ini menentukan hingga
mengelompokan pakaian berbagai jenis sendiri yang
akan di cuci, menyiapkan alat cuci hingga ember dan
memahami proses pencucian.
b. Pengenalan pola. Mengetahui pola dalam mencuci
pakaian dari memilah pakaian untuk dicuci,
memperkirakan detergen dan air yang akan
dibutuhkan.
c. Abstraksi. Setelah mengetahui berbagai pakaian yang
kotor akan dilanjutkan dengan memahami pakaian
yang kotor, menyatukan pakaian hingga mencucinya
dan menjemurnya.
d. Algoritma. Setelah mengetahui langkah di atas dari
pemecahan mencuci pakaian dari memilah pakaian,
menyiapkan alat, mencuci hingga menjemur.
B. Jawaban yang kurang tepat
- Pembuatan jus Alpukat, masuk pada fondasi
dekomposisi dikarenakan dalam pembuatan jus alpukat
masih dapat diuaraikan lagi langkah-langkah
pembuatannya.

Referensi :

Supatmiwati, D., Suktiningsih, W., Anggrawan, A., & Katarina, K. (2021). Sosialisasi
Computational Thinking Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Guru-Guru MI
dan MTs Wilayah Lombok Tengah. ADMA: Jurnal Pengabdian dan
Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), 73-84.
Arzaki, M., Romadhony, A., Gunawan, P. H., Ciptasari, R. W., Yulianto, F. A., Meliana,
S., ... & Rachmawati, E. (2022, March). ANALISIS KORELASI NILAI
MICROTEACHING GURU DENGAN KEMAMPUAN PEMBUATAN
SOAL YANG MENGINTEGRASIKAN BERPIKIR KOMPUTASIONAL
PADA MATA PELAJARAN MELALUI GERAKAN PANDAI.
In COMMUNITY SERVICE SEMINAR & COMMUNITY ENGAGEMENT
(COSECANT) (Vol. 1, No. 2).
Dwianika, A., Roseline, C. N., Priscilia, M., & Haya, P. A. (2021). UPAYA
PENINGKATAN KEMAMPUAN COMPUTATIONAL THINKING
SISWA DI SMP NOAH. Jubaedah: Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah
(Indonesian Journal of Community Services and School Education), 1(1), 60-
68.

Anda mungkin juga menyukai