Anda di halaman 1dari 3

Pemahaman Peserta didik

01.02.3-T4-4.a Ruang Kolaborasi (Kasus 1)

Nama Kelompok :
1. Arif Tri Wahyudi (2023230056)
2. Eska Winsee Siahaan (2023230007)
3. M. Firda Bahru Faza (2023230081)
4. Rifa’atul Mahmudah (2023230073)
5. Rita Windarti (2023230017)

Kasus-1
Reina adalah seorang peserta didik yang duduk di bangku kelas III SD. Ketika Reina mengikuti
pembelajaran SBK (Seni Budaya dan Keterampilan) dengan materi melukis, Reina tidak
mencuci dan mengembalikan palet lukis yang telah ia gunakan. Hal itu karena Reina tidak
pernah mendapat tugas untuk merapikan barang ketika di rumah dengan alasan bahwa Reina
masih terlalu kecil untuk melakukan hal tersebut.
Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan peranan
keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman bagi peserta didik.

1. Tuliskan pendapat Anda mengenai hal yang diajarkan oleh keluarga Reina di
rumah.

Jawaban :
Hal yang harus diajarkan oleh keluarga reina di rumah adalah pendidikan dan
pembelajaran, karena pendidikan keluarga adalah suatu usaha yang dilakukan oleh orangtua
berupa pembiasaan dan improvisasi untuk membantu perkembangan pribadi anak. Keluarga
memiliki peran penting dalam membentuk perilaku dan kebiasaan anak. Dalam kasus Reina,
keluarga tampaknya tidak mengajarkan pentingnya merapikan barang-barang setelah
digunakan. Hal ini dapat mempengaruhi cara Reina berinteraksi dengan lingkungannya,
termasuk di sekolah. Keluarga seharusnya mengajarkan nilai-nilai tanggung jawab dan
kebersihan kepada Reina, termasuk merapikan barang-barang setelah digunakan.
2. Jika Anda menjadi guru Reina, bagaimana cara Anda menjelaskan kepada Reina
agar dapat memulai untuk belajar merapikan barang-barang setelah digunakan?

Jawaban :
Jika saya menjadi guru Rina saya akan mencoba mengajak Rina untuk memahami
pentingnya merapikan barang-barang setelah digunakan dengan cara yang positif dan
memotivasi Rina dengan cara berikut :
1) Memberikan penjelasan sederhana yang mudah dipahami. Saya akan mulai dengan
memberikan penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami oleh Reina mengenai
pentingnya merapikan barang-barang setelah digunakan. Saya juga akan menjelaskan
bahwa dengan merapikan barang, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, dan
nyaman untuk semua orang.
2) Memberikan Contoh Konkret. Saya akan memberikan contoh konkret tentang bagaimana
merapikan barang-barang setalah digunakan, misalnya saya akan menunjukan bagaimana
cara merapihkan dan membersihkan kuas atau tempat cat setelah digunakan.
3) Memberikan pujian. Saya akan memberikan pujian kepada Reina ketika dia berhasil
merapikan barang-barang dengan baik. Ini dapat meningkatkan motivasi dan memberikan
pengakuan atas usahanya.
4) Mengajak Reina untuk berpartisipasi dalam membersihkan barang. Saya akan mengajak
Reina untuk bersama-sama merapikan barang-barang di ruang kelas atau tempat belajar.
Ini akan memberikan kesempatan untuk berlatih dan memahami cara yang tepat untuk
melakukannya.

3. Bagaimana cara Anda mengkomunikasikan kepada orang tua Reina mengenai hal
yang telah Anda sampaikan kepada Reina di pertanyaan nomor 2?

Jawaban :
Dengan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, diharapkan dapat tercipta
lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi Reina, di mana nilai-nilai keteraturan dan
tanggung jawab dapat diterapkan secara konsisten baik di sekolah maupun di rumah. Untuk
mengkomunikasikan kepada orang tua Reina mengenai hal-hal yang telah saya sampaikan
kepada Reina, saya akan berdiskusi dengan orang tua Reina dan membangun kolaborasi.
Berikut adalah cara-cara yang mungkin saya lakukan:
1) Jadwalkan Pertemuan dengan Orang Tua-Guru. Saya akan mengusulkan pertemuan dengan
orang tua-guru Reina untuk berdiskusi secara rinci tentang perkembangan Reina di sekolah.
2) Menjelaskan permasalahan yang dialami oleh Reina dan memberikan penjelaskan tentang
hal yang seharusnya dilakukan oleh orang tua Reina. Saya akan menjelaskan kepada orang
tua mengenai permasalahan yang dialami oleh Reina dan saya juga menjelaskan pentingnya
dan manfaat merapikan barang-barang setelah digunakan di lingkungan belajar. Saya akan
menggaris bawahi bagaimana hal ini dapat memengaruhi kenyamanan dan keefektifan
pembelajaran Reina.
3) Mendiskusikan solusi untuk mendukung reina. Saya akan berbagi dengan orang tua tentang
cara-cara spesifik yang saya lakukan untuk membantu Reina memahami dan
mempraktikkan kebiasaan merapikan barang-barang di sekolah.
4) Berikan contoh kasus atau pengalaman. Jika memungkinkan, saya akan memberikan
contoh kasus atau pengalaman konkret yang mencerminkan pentingnya kebiasaan
merapikan barang-barang dalam konteks belajar dan mengajar.
5) Buka untuk saran dan masukan orang tua. Saya akan mengundang orang tua untuk berbagi
pendapat, saran, atau perspektif mereka mengenai cara terbaik untuk mendukung Reina
dalam hal ini.
6) Laporkan kepada orang tua tentang progres reina. Saya akan memberikan informasi tentang
kemajuan yang telah dicapai oleh Reina dalam mempraktikkan kebiasaan merapikan
barang-barang, serta mengenai respons dan tanggapannya terhadap upaya-upaya kami
bersama.
7) Buat rencana bersama untuk dukungan lanjutan. Saya akan bekerja sama dengan orang tua
untuk merencanakan langkah-langkah konkret yang dapat mereka lakukan di rumah untuk
membantu memperkuat kebiasaan merapikan barang-barang.
8) Dorong kolaborasi orang tua dan guru. Saya akan menekankan pentingnya kerjasama
antara orang tua dan guru dalam mendukung Reina dalam membangun kebiasaan positif
ini.

Anda mungkin juga menyukai