Anda di halaman 1dari 2

Nama : Imam Kurniawan

NIM : A2S222220
Rumpun : MIPA

FPI - T3 Koneksi Antar Materi


Petunjuk :
Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan
pemahaman dari Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang
identitas manusia Indonesia menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan
dalam proses belajar. Mahasiswa membangun perspektif kritis dengan mengacu pada
Mata Kuliah Sosio-Kultural dan Mata Kuliah Psikologi Perkembangan untuk melihat
bagaimana latar belakang sosial budaya dan pola asuh serta Mata Kuliah Pendidikan
di Daerah Khusus.
Keterkaitan Topik III dengan Topik I dan Topik II
Topik I - sosok Ki Hajar Dewantara dan pemikirannya
Pada topik I dibahas mengenai perjalanan pendidikan Indonesia sejak dari
masa penjajahan kolonial Belanda, Jepang, hingga menjelang kemerdekaan. Pada
perjalanannya tentu tidak lepas dari perjuangan para pahlawan, diantaranya yang
menjadi puast perhatian pada topik I adalah sosok Ki Hajar Dewantara. Beliau
mencurahkan pemikiran-pemikirannya tentang pendidikan yang dimana menjadi
pedoman dan arah bangas Indonesia untuk memandang pendidikan. Beliau
mnejelaskan bahwa sejatinya untuk mencapai kemerdekaan Indonesia diperlukan
manusia - manusia yang mandiri, yang bermartabat, paham dngan budayanya sendiri.
Hal ini hanya bisa ditempuh dengan jalur pendidikan. Pada topik I kita memahami
bahwa bagaimana pandangan kita seharusnya terhadap pendidikan, yaitu sebagai
tempat bersemainya benih - benih kebudayaan. Pada topik I juga kemudian dijelaskan
mengenai peran seorang guru dalam memberlakukan peserta didik selayaknya
sebbuah tanaman padi yang dirawat sebagaimana seharusnya sesuai dengan kodrat
yang diberikan oleh Tuhan.
Topik II - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya
Topik II ini membahas lebih mendalam dan lebih mendetail terkait pemikiran
- pemikiran Ki Hajar Dewantara di topik I sebelumnya. Hal - hal mendalam yang
dimaksud adalah berkaitan dengan budi pekerti, penjelasan mengenai sistem among,
serta hubungan pendidikan Indonesia dengan kodrat alam maupun kodrat zaman.
Budi pekerti meupakaan perpanduan antara cipta (kognitif) dan karsa (afeksi)
sehingga menciptakan sebuah karya (psikomotor). hal tersebut erat kaitannya dengan
Trilogi KHD (ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani). Sistem among dalam pendiikan memiliki arti bahwa seorang guru
mempunyai tugas untuk menuntut kodrat anak untuk mencapai keselamatan den
kebahagiaan. Adapun pendidikan Indonesia memiliki arti sebagai suatu sistem
pendidikan yang tidak hanya berfokus pada intelektualitas peserta didik saja, namun
juga nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia yang akhirnya akDan yaan mencetak
generasi-generasi berprofil pelajar Pancasila. Pendidikan Indonesia tersebut juga
harus sejalan dengan perkembangan zaman ketika peserta didik tumbuh.
Keterkaitan Topik III dengan topik - topik sebelumnya
Pada topik III ini dipelajari mengenai identitas manusia Indonesia.
Sebagaimana telah dijelaskan pada topik I bahwa pendidikan diharapkan bisa menjadi
tempat bersemainya nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu sudah
sepatutnya dalam proses pembelajaran yang ada di kelas bisa menjadikan peserta
didik mengenal bagaimana identitas manusia Indonesia sebenarnya. Karena ketika
mereka tidak paham bagaimana identitas manusia Indonesia, mereka akan menjadi
mudah tergerus oleh budaya asing dan tidak menjadi manusia yang mandiri. Topik III
ini juga memiliki keterkaitan dengan topik II sebelumnya yang dimana dengan
mengetahui identitas manusia Indonesia, seorang pendidik bisa memetakan
pembelajaran di kelas untuk bias sejalan sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai