Nama : Roberta Alfrina Simanjunta, S.

Pd
Mata kuliah : Filosofi Pendidikan
Kelas :B
PPG Prajabatan PGSD Gel 1 Tahun 2024

T3-7. Koneksi Antar Materi - Manusia Indonesia dari

Perspektif yang Beragama

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang identitas manusia Indonesia
menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan dalam proses belajar. Mahasiswa
membangun perspektif kritis dengan mengacu pada Mata Kuliah Sosio-Kultural dan Mata
Kuliah Psikologi Perkembangan untuk melihat bagaimana latar belakang sosial budaya dan pola
asuh serta Mata Kuliah Pendidikan di Daerah Khusus.

Kesimpulan:

Topik III tentang Identitas manusia Indonesia, yang terkait dengan Topik I dan Topik II,
menunjukkan adanya hubungan yang erat antara sejarah pendidikan nasional dan dasar
pendidikan dengan identitas manusia Indonesia. Pemahaman ini memperlihatkan bahwa identitas
manusia Indonesia tidak terlepas dari pengaruh pemikiran Ki Hadjar Dewantara, yang
membentuk dasar pendidikan nasional dengan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika, religius, dan
Pancasila.

Dalam proses belajar ini, pemahaman mengenai identitas manusia Indonesia menjadi sebuah
rangkaian pemahaman yang berkesinambungan. Topik I tentang sejarah perjalanan pendidikan
nasional memberikan konteks perubahan dalam sistem pendidikan, sementara Topik II menggali
dasar pendidikan yang ditanamkan oleh Ki Hadjar Dewantara. Topik III kemudian membahas
bagaimana identitas manusia Indonesia terbentuk melalui pengaruh budaya dan nilai-nilai yang
diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Perspektif kritis yang dibangun mahasiswa dengan merujuk pada Mata Kuliah Sosio-Kultural
dan Psikologi Perkembangan membantu melihat bagaimana latar belakang sosial budaya dan
pola asuh mempengaruhi pembentukan identitas manusia Indonesia. Selain itu, Mata Kuliah
Pendidikan di Daerah Khusus memberikan wawasan lebih lanjut tentang bagaimana konteks
lokal dapat berperan dalam membentuk identitas dan nilai-nilai dalam pendidikan.

Sehingga, pemahaman tentang identitas manusia Indonesia menjadi suatu kesatuan yang utuh
dalam proses belajar, dan integrasi antara sejarah, dasar pendidikan, sosio-kultural, psikologi
perkembangan, dan konteks pendidikan di daerah khusus menciptakan pemahaman yang lebih
mendalam.