Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PAUD

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar PAUD

Kholifah Miftahul Janah (20041604)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
2021

0
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehimgga
kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Sejarah dan
Perkembangan PAUD”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar PAUD.Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang
bagaimana sejarah dan perkembangan PAUD.Disini kami menyadari bahwa
pembahasan dalam makalah ini belum begitu sempurna masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan.Dengan demikian kami mengharapkan kritikan,saran
untuk menyempurnakan makalah ini.

Harapan kami semoga dengan adanya pembahasan dalam makalah ini kita
dapat mengetahui sejarah dan perkembangan PAUD,agar dapat menghargai sejarah
yang ada dan lebih memotivasi kita untuk dapat mengembangkan pendidikan anak
usia dini.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah


membantu dalam proses penyusunan makalah ini,semoga Allah SWT selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Tim penyusun,

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 1

BAB I ........................................................................................................................ 3

PENDAHULUAN ................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

C. Tujuan Pembahasan ................................................................................... 4

BAB II ....................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

A. Sejarah Dan Perkembangan PAUD ............................................................. 5

B. Pentingnya PAUD Dalam Ajaran Islam ..................................................... 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya adalah pendidikan

yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan

perkembangan anak secara menyeluruh . Berdasarkan kilasan sejarah pendidikan

anak dapat dinyatakan bahwa sesungguhnya PAUD telah menjadi impian semua

orang di negeri ini dan baru dilaksanakan pada decade sekarang ini.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan

melakui pemberian rangsangan pendidikan untuk membatu pertumbuhan dan

perkembangan agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.Pada saat ini banyak sekali lembaga PAUD yang ada di Indonesia, bukan

hanya sebagai taman bagi anak anak tetapi juga sebagai tempat anak mengenal

dunia luar dan bersosialisasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah anatara lain adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan PAUD?

2. Bagaimanakah sejarah PAUD?

3. Bagaimanakah perkembangan PAUD

3
C. Tujuan Pembahasan

Pembuatan makalah ini tidak lain adalah untuk memberikan informasi

berupa ilmu pengetahuuan mengenai sejarah PAUD. Diharapkan para pembaca

sekalian, khususnya para guru PAUD dapat mengetahui dan memahami sejarah

PAUD.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Dan Perkembangan PAUD

Sejak dipublikasikannya temuan-temuan di bidang psikologi dan neuro-

sains,pertumbuhan lembaga PAUD di Indonesia berkembang pesat.Tentu,hal ini

bukan semata-mata mengikuti tren perkembangan PAUD di seluruh

dunia,melainkan telah dirancang para filsuf sejak lama.Hal ini dapat dilihat dalam

sejarah pendidikan bahwa sebelum abad ke-19 bahkan pada zaman

Yunani,seperti Aristoteles dan Comenius,para filsuf dan ahli pendidikan telah

memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan anak atau dalam istilah

sekarang disebut PAUD.

Dulu,pendidikan anak hanya ditekankan di dalam keluarga oleh ibu

kandung mereka masing-masing.Pasainya,di dalam keluarga anak telah

mendapat Asah-Asih-Asuh (3-A) dari orang lain (terutama orang dewasa) yang

ada dalam keluarga,terlebih lagi ibu kandungnya.Oleh karena itu,latar belakang

pendidikan seorang ibu akan menentukan kualitas 3-A kontak edukatif antara ibu

dan anak.Namun,dulu perempuan Indonesia percaya pada mitos yang

menyatakan bahwa masa depan perempuan hanya di “kasur,sumur dan dapur”

(me;layani suami,mencuci dan memasak) sehingga perempuan zaman dahulu

tidak memedulikan pendidikan.Implikasinya adalah pendidikan ibu-ibu di

Indonesia relatif rendah.Buktinya,ketika pemerintah mengadakan lomba sehat

balita setiap tahun,yang mengikuti hanyalah ibu-ibu berpendidikan rendah.

5
Di sisi lain,perempuan dengan pendidikan relatif tinggi lebih memilih untuk

menjadi wanita karier daripada menjadi ibu rumah tangga.Hal ini menjadi

dilema.Di satu sisi wanita dengan pendidikan rendah berkesempatan mendidik

tetapi tidak maksimal,di sisi lain wanita berpendidikan tinggi tidak mempunyai

kesempatan mendidik anak karena alasan karier.

Pada saat yang bersamaan,baik anak-anak yang lahir dari ibu

berpendidikan rendah maupun tinggi terus tumbuh berkembang secara

alamiah.Mengingat bahwa aspek tumbuh kembang anak usia dini sangat

kompleks,mencakup perkembangan kognitif,fisik-motorik,sosial-emosional dan

moral-keagamaan (spiritual),pemerintah memandang perlu membina aspek-

aspek perkembangan tersebut secara profesional dengan melibatkan ahli-ahli

yang terkait di lembaga-lembaga TK (ketika itu dan sekarang menjadi PAUD).

Pada tahun 1989,pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 2

tentang Sistem Pendidikan Nasional yang memunculkan peraturan tentang

pendidikan Taman Kanak-Kanak,Kelompok Bermain dan Penitipan

Anak.Selanjutnya pada tahun 1993,pemerintah melalui GBHN mengeluarkan

keputusan wajib belajar 9 tahun sehingga digalakkannya wajib belajar 9

tahun,baik melalui pendidikan formal,seperti di lembaga-lembaga pendidikan

Sekolah Dasar,Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama,Tsanawiyah,maupun melalui pendidikan luar sekolah yakni Kejar Paket

A dan Kejar Paket B.

Memang ketika itu,bahkan sampai sekarang pendidikan di Indonesia

tidak memasyarakat anak memasuki PAUD sebelum masuk Sekolah

Dasar,tetapi masyarakat Indonesia di seluruh nusantara hampir merata

6
mengantarkan putra putrinya memasuki Taman Kanak-Kanak.Hal ini dapat di

lihat dari data kuantitas TK di setiap Propinsi hanya sebagian kecil saja TK

negeri,dan lainnya adalah TK swasta.Data Depdikbud tahun 1992 menunjukkan

hanya ada 61 buah TK Negeri dan 38.850 buah lembaga TK swasta .Tingginya

jumlah TK swasta merupakan indikator besarnya minat masyarakat tentang

pendidikan anak usia dini.

Tapi tidak menutup kemungkinan peran pendidikan di Indonesia

sangatlah penting untuk itu sangatlah diperlukan dengan upaya

Mensosialisasikan paud Di masa kritis ini

Sebab Usia 0 - 5 Th kita ketahui sebagai usia yang sangat menentukan

dalam pembentukan karakter dan kecerdasan seseorang anak, pada usia itu

merupakan masa terpenting bagi pengembangan intelegensi permanen diri anak

karena mereka memiliki kemampuan tinggi untuk menyerap informasi.

Keterbatasan pengetahuan dan informasi yang di miliki orangtua dan

guru menyebabkan potensi yang di miliki anak tidak berkembang. Pada kasus

anak yang tidak lulus ujian nasional SLTA salah satu penyebabnya ada

kemungkinan pada usia balita tidak memperoleh pendidikan dini usia secara

oftimal.

Melalui sosialisasi dan pengembangan PAUD di harapkan bisa menjadi

fondasi yang kuat untuk membangun mental, dan kecerdasan anak sebagai asset

bangsa.

Selanjutnya,mulai Pelita V pemerintah telah mulai merapikan langkah

lagi di bidang pendidikan yakni dengan dicanangkannya wajib belajar yang di

7
mulai dari SD/MI.Oleh karena itu,penggarapan sekolah dasar juga melalui

peningkatan kualitas guru SD\MI baik melalui pra-tugas (pre service training)

dengan Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (PGSD/PGMI)

maupun melalui peningkatan kualitas bagi guru-guru SD/MI yang sedang

bertugas yang terkenal dengan istilah “Penyetaraan Tatap Muka”.

Namun demikian,peningkatan kualitas sumber daya manusia (guru)

seperti di utarakan di atas tidak cukup dimulai dari level SD/MI saja.Karena anak

yang masuk SD sudah membawa bekal sebelumnya,yakni kemampuan-

kemampuan hasil tumbuh kembang anak selama 6 tahun.Oleh karena

itu,pengembangan sumber daya manusia (guru) harus dimulai dari PAUD.Pada

tahun 2003 disahkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang

mengatur tentang penyelenggaraan PAUD.

Berdasarkan kilasan sejarah pendidikan anak sebagaimana dikemukakan

di atas,dapat dinyatakan bahwa sesungguhnya PAUD telah menjadi impian

semua orang di negeri ini dan baru dilaksanakan pada dekade sekarang ini.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya adalah pendidikan

yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan

perkembangan anak secara menyeluruh.PAUD perlu menyediakan berbagai

kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan pada

anak seperti:kognitif,bahasa,sosial,emosi,fisik dan motorik.

Secara institusional,PAUD dapat diartikan sebagai salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke

arah pertumbuhan dan perkembangan,baik koordinasi motorik (halus dan

8
kasar),kecerdasan emosi,kecerdasan jamak (multiple intelligences) maupun

kecerdasan spiritual.

Secara yuridis,istilah anak usia dini di Indonesia ditujukan kepada anak

sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.Sebagaimana tertuang pada

Pasal 1 ayat 14 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional bahwa “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam

tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmanidan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Pada Pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan

bahwa:”(1)Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang

pendidikan dasar.(2)Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui

jalur pendidikan formal,non-formal dan informal.(3)Pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal yaitu:TK,RA atau bentuk lain yang

sederajat.(4)Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non-formal

yaitu:KB,TPA atau bentuk lain yang sederajat.(5)Pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan informal yaitu pendidikan keluarga atau pendidikan yang

diselenggarakan oleh lingkungan.(6)Ketentuan mengenai pendidikan anak

usia dini pada ayat (1),(2),(3) dan (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan

pemerintah”.

Bredekamp dan Copple (1997) mengemukakan bahwa pendidikan

anak usia dini mencakup berbagai program yang melayani anak dari lahir

sampai dengan usia delapan tahun yang dirancang untuk meningkatkan

9
perkembangan intelektual,sosial,emosi,bahasa dan fisik anak.Pengertian ini

diperkuat oleh dokumen Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004) yang

menegaskan bahwa pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya

untuk menstimulasi,membimbing,mengasuh dan pemberian kegiatan

pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada

anak.

B. Pentingnya PAUD Dalam Ajaran Islam

Kegiatan mendidik adalah proses pembiasaan hal-hal uang baik kepada

peserta didik melalui contoh konkrit yang terpadu dalam kehidupan

keseharian. proses tersebut sebagai upaya mempersiapkan peserta didik

agar menjadi dirinya sendiri uang mampu hidup dinamis pada jamannya

kelak, sehingga nantinya akan bermanfaat bagi seluruh umat manusia (Syekh

Al zaytun).

Ajaran Islam sangat memperhatikan pendidikan anak usia dini, coba

perhatikan sewaktu ibu hamil, di anjurkan untuk Ibu hamil, di anjurkan untuk

rajin melakukan ibadah mahdoh.membaca ayat-ayat Al Quran serta prilaku

yang baik, karena semuanya akan berpengaruh pada sifat dan prilaku anak

yang akan lahir nanti. ketika anak lahir, sebagian umat islam mengalunkan

adzan dan qomat di telinga kanan dan kiri sang bayi dengan harapan pada

kolbu bayi itu tertanam makna-makna yang terkandung pada adzan dan

qomat itu. setelah bayi itu menjadi anak-anak, ibu mengajari anaknya yang

masih berusia dini membaca ayat suci Al-Quran, selepas maghrib ayah pun

mengajarinya tata cara sholat, lalu mengajak anakanya sholat berjamaah baik

di rumah maupun di masjid agar setelah dewasa terbiasa melaksanakannya.

10
Bahkan dalam mendidik juga kita sebagai tenaga pendidik harus memiliki

urgensi kesadaran dalam dirinya sebagai Langkah awal yang harus kita

lakukan yakni menumbuhkan kesadaran bagi seluruh komponen masyarakat

bahwa PAUD merupakan fondasi kuat untuk membangun SDM unggul.

bahkan nabi Muhammad Saw juga berstatmen bahwa warisan terbaik

orangtua untuk anaknya adalah pendidikan dan belajarlah dari buaian hingga

liang lahat, dapat memotivasi kuat setiap orangtua untuk memberikan PAUD

sebagai amanat Tuhan Yang Maha Esa. Lebih-lebih jika mengingat masa

krisis panjang ini sangat rinksan bagi munculnya"Lostgeneration". kebijakan

dan pelaksanaan program PAUD perlu mendapat dukungan masyarakat .

Target 35 juta anak balita akan terlayani PADU pada 2009 harus tercapai.

jangan sampai satu dekade ke depan negara kita bangkrut karena krisis

SDM.

Bahkan dari anggota parlemen sampai kelompok PKK, dari tokoh

masyarakat sampai ke orangtua anak, upaya itu bisa menyadarkan orangtua

akan arti penting dan urgensi PAUD, dengan memasukkan anak ke taman

pendidikan Al Quran ( TPA) kelompok bermain(playgroup), atau TK.

Sosialisasi PAUD dimasa krisis butuh uluran tangan dan kesadaran kaum

dermawan sebagai donatur bagi penyediaan sarana/prasarana, selain

partisipasi aktif masyarakat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan fasilitas

PAUD. para orangtua selain wajib memberi teladan untuk anak juga perlu

memacu potenai diri dengan memperkaya ilmu pengetahuan informasi dan

ilmu pengetahuan terkini dari surat kabar sehingga para otangtua seolah-olah

menjadi pusat informasi (tempat bertanya) yang baik bagi anak.

11
12

Anda mungkin juga menyukai