Anda di halaman 1dari 7

TAFSIR AL QUR’AN DAN HADIS NABI TENTANG METODE

PENDIDIKAN

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ayat dan hadis tarbawi
Dosen pengampu : Ridwan, M. Pd.I

Disusun oleh :
1. Salman Al farisi (202012701021127)
2. Ziyana walida salsabila (202012701021130)

Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab
Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tafsir al quran dan
hadis tentang metode pendidikan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapak Ridwan, M.Pd I pada mata kuliah ayat dan hadis tarbawi. Selain itu makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan kita tentang ayat dan
hadis yang menjelaskan metodelogi pendidikan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Ridwan, M.PdI selaku dosen
pengampu mata kuliah ayat dan hadis tarbawi yang telah memberikan tugas dan
bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna
baik dalam segi penyusunan, bahasa, maupun penulisanya. Oeh karena itu kami
sangat menghargai berbagai kritik dan saran dari bapak dosen maupun saudara-
saudara mahasiswa sekalian agar dapat memperbaiki kualitas makalah yang telah
kami susun ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita baik di lingkungan kampus
maupun dalam bermasyarakat.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan. Pendidikan
merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban misi yang sangat luas yaitu
segala suatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan
,pikiran ,perasaan bahkan sampai kepada masalah keimanan.
Oleh karena itu segala instansi pendidikan mengemban masalah yang cukup
besar dalam mewujudkan generasi yang terdidik. Lebih-lebih di masa sekarang
dimana mudahnya mengakses segala informasi tanpa mengetahui jelas tidaknya
kebenaran suatu informasi. Pendidikan yang sangat dibutuhkan dalam masa ini
adalah pendidikan yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dan pendidikan
yang mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi seorang pelajar baik sisi
kognitif , fisik , sosial, emosional, kreatifitas maupun spiritual.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan metode intuitif ?
2. Apa yang dimaksud dengan metode rasional ?
3. Apa yang dimaksud dengan metode demonstrasi ?
1.3. Tujuan
1) Mengetahui maksud dari metode intuitif
2) Mengetahui maksud dari metode rasional
3) Mengetahui maksud dari metode demonstrasi
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Metode intuitif
menurut abdul wahab as sya’roni metode pendekatan intuitif ialah proses
mendapatkan pengetahuan yang didapatkan secara langsung dan berupa anugrah dari
Allah swt. Allah swt berfirman :
ِ َ‫ْنى َٔا ْه ِدك‬
‫ص ٰ َرطا ً َس ِو يًّا‬ َ ِ‫ت ِٕانِّى قَ ْد َجٓا َءنِى ِمنَ ال ِع ْل ِم ماَلَ ْم ئْات‬
ِٓ ‫ك فَاتَّبِع‬ ِ َ‫ٓئََاب‬
Wahai bapakku, Sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu
pengetahuan yang tidak datang kepadamu, Maka ikutilah Aku, niscaya aku akan
menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. (Q.S, Maryam:43).
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Nabi Ibrahim as mendapatkan ilmu
langsung dari Allah SWT yang tidak diberikan kepada orang lain . Ilmu-ilmu itu
diantaranya adalah ilmu tauhid dimana Nabi Ibrahim mengajak ayahnya untuk
bertauhid meninggalkan kemusyrikan.
Pengambilan keputusan yang melibatkan ketidakpastian sudah menjadi
bagian yang menyatu dalam kehidupan masyarakat, teori peluang membantu kita
untuk memahami ketidakpastian tersebut lebih baik. Konsep peluang pada umumnya
diajarkan dengan pendekatan yang sulit dipahami dan berbeda dengan intuisi
beberapa orang. Beberapa literatur membahas untuk menggabungkan pendekatan
formal dan intuitif sebagai hal yang saling melengkapi dan bukan bertentangan.
Metode intuitif ini juga dikenal dengan ilmu laduni yang di populerkan oleh
Al Ghozali ,meski demikian secara esensial istilah ini hendak menunjukkan pada
sejenis bahasa iluminatif hasil dari pengalaman mistik yang dilakukan oleh orang-
orang yang mendekatkan diri pada tuhanya. Potensi untuk memperoleh pengetahuan
secara intuisi sesungguhnya telah ada pada setiap manusia. Namun dosa lah yang
menutupi ilmu Tuhan untuk bisa sampai kepada manusia.
Pengetahuan intuisi bisa diperoleh dengan kesucian hati, jika totalitas jiwanya
telah suci dan hatinya di penuhi dengan dzikir kepada tuhanya hidupnya akan penuh
kebijaksanaan dan bimbingannya(Anwar & Sholihin , 2000). Beberapa upaya yang
dilakukan untuk memperoleh intuisi yang kuat diantaranya ialah dengan riyadhoh,
mujahadah ,tafakkur ,tazkiyatun nafs dan lain-lain.
2.2. Metode rasional
Metode rasional adalah metode yang di pakai untuk memperoleh pengetahuan dengan
menggunakan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria kebenaran yang bisa di
terima oleh rasio. Menurut metode ini sesuatu bisa di anggap benar apabila bisa di terima
oleh akal.
Menurut Mahchfudz Ibawi menegaskan bahwa bahasa yang terkandung di dalam al quran
seluruhnya bersifat filosofis,dengan pengertian tidak mudah dipahami tanpa mencari,
menganalilisis atau menggali sesuatu yang tersimpan dibalik makna harfiah. Oleh karena itu
dibutuhkan pemikiran yang logis sebagai perantara mendapatkan pengetahuan maupun
kandungan yang terdapat di dalam al quran.
Allah berfirman :
َ ‫نى ِمنَ ْال ِع ْل ِم ماَلَ ْم ئَْاتِكَ فاَتَّبِ ْعنِ ٓى َٔا ْه ِد‬
‫ك‬ ِ َ‫َيءاً ؛ ٓئََاب‬
ِ ‫ت اِنِّى قَ ْد َجٓا َء‬ َ ‫نى َع ْن‬
ْ ‫كش‬ ْ ‫ْص ُر َوالَيُ ْغ‬ ِ َ‫ِٕا ْذقا َ َل َِٔال بِ ْي ِه ٓئََاب‬
ِ ‫ت لِ َم تَ ْعبُدُماَالَيَ ْس َم ُع َوالَيُب‬
ًّ ‫ص ٰ َرطا ً َسويا‬ ِ
ِ
Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah
sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?
Wahai bapakku, Sesungguhnya telah datang kepadaku
sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, Maka ikutilah Aku,
niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus (Q.S, Maryam:42-43). Dari
ayat tersebut bisa dipahami bahwa Nabi Ibrahim as mengajak berpikir rasional kepada
ayahnya bahwa berhala yang di sembah itu tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat bahkan
tidak bisa menolong mengapa menyembah sesuatu yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Kemudian Nabi Ibrahim mengajak ayahnya agar mengikuti apa yang telah ia ketahuinya
yaitu menyembah Allah SWT Tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta segala
isinya.
2.3. Metode Demonstrasi
Pengertian metode demonstrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “metha” dan “hodos” metha berarti
melalui dan hodos berarti jalan atau cara, jadi metode adalah jalan atau cara yang dilalui untuk
mencapai tujuan. Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengajaran. Salah satu metode yang
digunakan dalam pengajaran adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode
mengajar yang sangat efektif, karena dapat membantu peserta didik untuk melihat secara langsung
proses terjadinya sesuatu.
Metode Demonstrasi adalah pertunjukan dengan melakukan aksi yang
memancing reaksi yang pada akhirnya mereka diajak berdiskusi, Ibrahim memberikan
solusi, memecahkan masalah, berpikir rasional, agar kaumnya mengaku kekeliruannya, dan kembali
kejalan yang benar. Metode demonstrasi adalah teorinya Ibnu sina yang dianggap relevan dengan
kisah Nabi Ibrahim as.
َ‫َولَقَ ْد َءاتَ ْينَٓا ِٕابْراَ ِه ْي َم ُر ْش َدهُ ؛ ِم ْن قَ ْب ُل َو ُكنَّا بِ ِه ٰ َعلِ ِم ْين‬
dan Sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran
sebelum (Musa dan Harun) dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya (Q.S, Al-anbiya:51).
Ash-Shabuni (2001:243) mengatakan dalam tafsirnya shafwat at-tafasir bahwa
Allah telah memberikan petunjuk kepada Nabi Ibrahim sejak kecil sehingga Allah
memberikan taufik untuk bisa berfikir rasional dan berargumen untuk menunjukan
keesaan Allah dan keagungan Allah kepada Ayah dan kaumnya.sebagai berikut
pernyataannya: Di saat Nabi Ibrahim as telah berusaha menyadarkan kaumnya, bahwa kayu
dan batu bukanlah Tuhan dan dakwah-dakwahnya semakin tersebar ke berbagai negeri,
Namruz yang mendakwakan diri sebagai raja di muka bumi, memerintahkan seluruh
rakyatnya datang membawa batu dan patung untuk mendirikan sebuah tugu menjulang tinggi
di Babilonia sebagai tempat berhala khusus dengan maksud agar Ibrahim merasa dikucilkan
dan agar dia berpikir bahwa seluruh kaum di negerinya adalah penyembah berhala sementara
hanya dia seorang yang menyimpang dari kaumnya.

Penutup

Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode pendidikan adalah berbagai cara yang digunakan oleh pendidik muslim, sebagai
jalan pembinaan pengetahuan, sikap dan tingkah laku, sehingga nilai-nilai Islami dapat
terlihat dalam pribadi peserta didik. Beberapa metode pendidikan yang dikemukakan dalam
tulisan ini terdiri dari metode intuitif, metode rasional, metode demonstrasi.
2. Semua metode yang digunakan Nabi Ibrahim as yang ditemukan dari ayat-ayat kisah
Ibrahim adalah relevan untuk digunakan sebagai metode pendidikan saat ini, Karena
pendidikan Islam semuanya bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.

Daftar pustaka

Ash- Shabuni, A.M. (2001). Shafwat at-Tafasir. Beirut: Dar al-Fikr.


Al-Bukhari. (tt) Shahih Al-Bukhari. Bandung: Ma’arif.
Al-Wahab, M.A. ( 2004). Tauhid.Yogyakarta: Mitra Pustaka.
As-Shauwy, A. (1995). Mukjizat Al-Quran dan Sunnah Tentang IPTEK. Jakarta: Gema
Insani Preass.
Ash-Shiddieqy, (1975). Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Semarang:
PT. PUSTAKA RIZKI PUTRA.

Anda mungkin juga menyukai