Macam-macam Ma'rifat
Marifat sudah dipastikan memiliki
macam dan tingkatannya,
dikarenakan dalam tasawuf, Marifat
sebagai sebuah maqam dan ahwal
tertinggi yang menjadi tujuan
sentral para sufi atau salik
(penempuh jalan spiritual). Oleh
sebab itu corak pemahaman
mengenai Marifat baik dari objek
eksoteris maupun tingkatanya, dapat
dipahami dari jalur pengalaman
puncak (pick experience) dari
kesufiannya.
Secara garis besar, ada dua kelompok
besar yang corak pemahamannnya
berbeda dalam memandang Tasawuf,
kelompok pertama beradasarakan
pada pengalaman kesufiannnya
dengan pemahaman yang sederhana
dan dapat dipahami oleh manusia
pada tataran awam, dan pada sisi
lain akan melahirkan pemahaman
yang kompleks dan mendalam,
dengan bahasa simbolik filosofis.
Pada pemahaman pertama
melahirkan Tasawuf Sunni, yang
tokoh tokohnya antara lain al-
Junaid, al-Qusyairi, al-Ghazali,
termasuk Ibnu Athaillah.
Sedangkan pemahaman yang kedua
menjadi Tasawuf Falasfi, yang tokoh-
tokohnya antara lain Abi yazid al-
Bistami, al-Hallaj, Ibnu Arabi, al-Jilli.
Di kalangan penganut
tasawuf falasafi itu lahirlah teori-
teori, seperti Fana. Baqa, dan
Ittihad (yang dipelopori oleh Abu
Yazid al-Bistami), Hullul (Yang
dipelopori oleh al-Hallaj), Wahdat
al-Wujud (yang dipelopori oleh Ibn
Arabi), dan Insan Kamil (yang
dipelopori oleh al-Jilli), yang tidak
diakui oleh tasawuf sunni. Kenadati
demikian, sufi sunni juga mengakui
kedekatan manusia dengan
Tuhannya, hanya saja masih dalam
batas-batas syariat yang tetap
membendakan manusia dengan
Tuhan. Teori tersebut dapat lahir
karena kaum sufi falsafi mengakui
kebersatuan itu, dengan alasan
bahwa manusia adalah manusia dan
Tuhan adalah Tuhan, yang tidak
akan mungkin akan bersatu antara
keduanya.
Konsekuensi terhadap
adanya paham kebersatuan yang
diajarkan kaum sufi falsafi itu
membuat mereka melacak asal-usul
dirinya dan segala wujud yang ada.
Menurut mereka, menusia sebagai
makhluk sempurna merupakan
pancaran atau turunan dari Wujud
Sejati yang menurunkan wujud-
wujud-Nya dari alam ruhani kealam
materi dalam bentuk manifestasi
wujud secara berurutan (gradasi
wujud, hierarqi wujud).
Proses penurunan wujud ini dalam
pembendaharaan sufi dinamakan
dengan tanazzul, yang dikenal
melalui bentuk penyingkapan diri
(tajalli), baik tajalli dzati (gaib)
maupun tajalli syuhudi, seperti yang
dilontarkan oleh Ibnu Arabi. Konsep
tanazzul dan tajalli ini juga dapat
ditemukan dalam pemikiran al-Jilli.
Menurutnya, proses tanzzul berupa
tajalli Tuhan yang berlangsung
secara terus menerus pada alam
semesta terdiri atas lima martabat
secara berturut turut, yaitu
uluhiyah, ahadiyah, wahidiyah,
rahmaniyah, rububiyah, dan konsep
seperti ini mirip dengan teori
emansi.
Pada akhirnya kedua konsep
tanazul tadi, baik Ibn Arabi maupun
al-Jilli, memiliki pandangan yang
sama, yaitu bahwa manusia sebagai
manifestasi Tuhan merupakan akhir
dari manifestasi-Nya dan sekaligus
menjadi titik tolak untuk mengenal
(Marifat) dan kembali kepada-Nya.
Dengan mengenali diri manusia
maka Tuhan akan dikenal karena
segenap citra-Nya telah terangkum
dalam diri manusia itu sendiri
sebagai manusia sempurna (Insan
Kamil). Inilah yang sering
diungkapkan para sufi : Artimnya :
Barang siapa yang mengenal
dirinya, maka ia akan mengenal
Tuhannya Selain gambaran tanazzul
yang telah disebutkan di atas,
terdapat gambaran lain yang khas,
yang digambarkan lewat dunia
wujud atau alam-alam (awalim)
wujud. Gambaran tersebut dilihat
dari sudut pandang perwujudan dan
perolehan Marifat yang diistilahkan
dengan al-hadarat (kehadiran-
kehadiran), meliputi martabat asasi
bagi wujud alam semesta, yang
tersusun dari tajalli-tajalli, dan
dikenal dalam istilah Tasawuf sunni
dengan sebutan Marifat. Sebagian
sufi memberikan pengertian, tajalli
adalah Lenyapnya/hilangnya hijab
dari sifat-sifat kebashariyahan,
jelasnya nur yang selama itu gaib,
fananya/lenyapnya segala yang lain
kecuali wajah Tuhan. Sedangkan
Marifat adalah lenyapnya segala
yang lain karena nampaknya Maha
Esa yang baqa. Pengertian ini
seiring pula dengan istilah yang
diberikan oleh al-Qusyairiyah dengan
sebutan Muhadarah, Mukasyafah,
dan Musyahadah. Muhadarah berarti
keadaan qalbu, setalah itu baru
Mukasyafah, yakni kehadiran qalbu
dengan sifat sifat nyata, lalu
Musyahadah yaitu hadirnya la-Haqq
tanpa dibayangkan. Abu bakar asy-
Syibliy berkata :
Allah adalah yang Esa
Yang dikenal sebelum ada batas
huruf
Maha suci Allah, tidak ada batas
bagi Dzat-Nya
Dan tidak ada huruf bagi kalam-Nya
Dari beberapa macam
Tasawuf di atas baik Tasawuf yang
bercorak sunni maupun Tasawuf
yang bercorak falsafi, maka secara
garis besar dapat diambil sebuah
kejelasannya, bahwa Marifat dapat
dibagi kedalam dua kategori :
pertama, Marifat Talimiyat, dan
kedua Marifat Laduniah. Senada
dengan kamus Tasawuf yang ditulis
oleh Mukhtar Solihiin dan Rosihon
Anwar, corak mengenai macam
Marifat terbagi kedalam dua
kategori, pertama Marifat al-Illahiyah
yakni Marifat yang berbasiskan
Filosofis yang ditulis oleh Ibn Arabi
dan kedua Marifat Dzauqiyah yakni
Marifat secara rasa, dan tentunya
Marifat yang kedua ini lebih
bercorak Sunni dan amali.
1. Marifat Talimiyat Marifat
Yalimiyat merupakan istilah lain
Marifat yang di lontarkan oleh al-
Ghazali25, dapat di depinisikan
sebagai Marifat yang dihasilkan
dalam usaha memperoleh Ilmu.
talimiyat berasal dari kata talama,
yutalimu, taliman-talimiyatan yang
berarti mencari pengetahuan atau
dalam arti lain memperoleh ilmu
pengetahuan. Sedangkan orang yang
yang sedang mencari ilmu disebut
mutaalim. Oleh karena itu Marifat
talimiyat yaitu berjalan untuk
mengenal Allah dari jalan yang
biasa, mulai dari bawah hingga
keatas.
Di sisi teori yang lain Marifat
talimiyat dapat disebut juga dengan
Marifat orang salik Pada mulanya
salik mengenal alam sebagai ciptaan
Tuhan, kemudian mengenal nama-
nama-Nya, kemudian mengenal sifat-
sifat-Nya dan pada akhirnya
mengenal Dzat Pencipta alam -Allah
Azza wa jalla-.Adapun penjelasan
mengenai Marifat terhadap Asma,
Sifat, dan Dzat Tuhan, diuraikan
dalam 99 Nama-nama Tuhan, dalam
istilah lain disebut asamul al-husna,
sebagaimana yang dilontarkan oleh
M. Ali Chasan Umar bahwa asma al-
husna adalah Nama-nama Allah yang
terbaik dan yang Agung, yang sesuai
dengan sifat-sifat Allah, yang
jumlahnya ada 99 (sembilan puluh
sembilan) Nama.
Karena itu, adannya alam semesta
menujukan adanya nama-nama
Tuhan, nama-nama Tuhan itu
menujukan sifat-sifat-Nya. Nama-
nama Tuhan itu ada hubungannya
dengan Dzat-Nya, Ilmu-Nya,
kekerasan. Keagungan-Nya dan tiada
batasnya. Sifat-sifat tersebut itu
selalu berdiri sendiri dan
bergantung pada Dzat-Nya sebab
tidak mungkin kalau ada sifat tetapi
tidak ada yang disifati. Adapun yang
disifati dengan sifat-sifat yang
sempurna adalah Allah Azza wa
Jalla. Nama-nama itu disebutkan
dalam Firman-Nya :
Artinya : Serulah Allah atau
Rahman. Mana saja nama Tuhan
yang kamu seru, Dia adalah adalah
mempunyai nama-nama yang baik.
(Q.S. Al-Isra : 110)
Marifat talimiyat secara lebih luas
dapat didefinisikan sebagai proses
bagaimana cara mengenali Tuhan
(Marifat). artinya salik (mutaalim)
memerlukan metode untuk meraih
Marifat baik metode yang dilakukan
secara khusus misalnya menjadi
murid untuk melakukan proses
perjalanan ruhani (suluk) dalam
tarekat sufi secara metodik, maupun
metode yang dilakukan secara umum
atau tarekat yang secara langsung
mengkaji dari sumber-sumber
Tasawuf atau mengikuti jejak
langkah yang dilakukan oleh
Rasulullah, Para sahabat, Tabiin,
Atba At-Tabiin sampai ulama
sekarang yang sejalan dengan al-
Quran dan Hadits.
Adapun Arifubillah Muhammad bin
Ibrahiim mendefinisikan bahwa
hakikat cara (suluk), ialah
mengosongkan diri Dari sifat-sifat
mazmumah/buruk (dari maksiat lahir
dan dari maksiat batin) dan
mengisinya dengan sifat-sifat
terpuji/mahmudah (dengan taat
lahir dan batin). Tujuan dari pada
suluk, bukan sekedar untuk maksud
mendapat nimat dunia dan akhirat
atau untuk memperoleh limpahan-
limpahan karunia Allah, arau
mendapatkan sorotan cahaya (nur),
dan lain-lain, sehingga salik
(mutaalim) dapat mengetahui
suratan nasib. Tetapi suluk
bertujuan untuk Allah semata.
Dengan jalan suluk, maka semua
pelajaran-pelajaran yang dipelajari
dalam Tasawuf/ Tarekat, dengan
karunia-Nya salik sendiri akan
mengalami keyakian dekat dengan
Tuhan. Firman Allah :
Artinya : Maka tempuhlah jalan
Tuhan-Mu yang telah dimudahkan
bagimu. Dalam menempuh jalan
Tuhan (suluk) maka ahli-ahli
Tasawuf/Tarekat merasa yakin akan
sapai kepada Tuhan.
Kearah menempuh tujuan itu, salik
(mutaalim) menempuh bermacam-
macam cara yang dapat membawa
meraka yang pada akhirnya sampai
pada hadirat Allah :al-Ghazali
menyebutkan cara tersebut berupa
Penycian jiwa (tazkiyat an-nafs)
artinya sesorang harus melakukan
penyucian jiwa terlebih dahulu.
Perolehan Marifat yang merupakan
hasil dari kegiatan penyucian jiwa,
harus terlebih dahulu dengan
metode mujahadah dan riyadhah.
Setelah mendaki stasiun demi
stasiun menuju Tuhan, salik (pelaku
tazkiyat an-nafs) hampir dapat
dipastikan bahwa telah memperoleh
jiwa yang bersih dari segala
kejahatan dan dosa, yang
diakibatkan dari akhlak-akhlak
tercela. Jiwa seperti ini akan
bercahaya dengan segala sifat yang
terpuji sehingga dapat menangkap
gambar suatu informasi atau
pengetahuan yang tertera di lauh al-
Mahfudh, yang langsung diberikan
oleh Allah kepadanya dalam kondisi
Marifat
Adapun fase-fase yang harus
ditempuh kerah mencapai hakikat,
salik (mutaalim) dapat melakukan
amal ibadat cara menuju kepada
Tuhan dengan menempuh empat
fase :
Fase 1. Disebut dengan murhalah
amal lahir. Artinya : berkenalan
melakukan amal ibadat yang
dipardukan dan sunnat, sebagai
mana yang dilakukan Rosulullah
Saw.
Fase 2. disebut amal batin atau
moraqabah (mendekatkan diri pada
Allah) dengan jalan menyucikan diri
dari maksiat lahir dan batin
(takhalli), memerangi hawa nafsu,
dibarengi dengan amal yang terpuji
(mahmudah) dari taat lahir dan
batin (tahalli) yang semuanya itu
merupakan amal qalb (hati). Setelah
hati dan ruhani telah bersir dan
diisi dengan amalan batin (dzikir),
maka pada fase ini salik didatangkan
nur dari Tuhan yang dinamakan nur
kesadaran.
Fase 3. disebut murhalah riadhah/
melatih diri dan mujahadah/
mendorong diri. Maksud dari dari
pada mujahadah yakni melakukan
jihad lahir dan batin untuk
menambah kuatnya kekuasaan
ruhani atas jasmani, guna
membebaskan jiwa kita dari
belenggu nafsu duniawi, supaya jiwa
itu menjadi suci, Imam ghazali
mengumpamakan seperti kaca
cermin yang dapat menangkap
sesuatu apapun yang bersifat suci,
sehgingga salih dapat menerima
informasi hakiki tentang Allah.
Fase 4. disebut murhalah fana
kamil yaitu jiwa salik telah
mencapai pada martabat
menyaksikan langsung yang haq
dengan al-haqq (syuhudul haqqi bil
haqqi). Pada fase keempat ini,
sebagai puncak segala perjalanan,
maka didatangkan nur yang
dinamakan nur kehadiran
2. Marifat Laduniyah
Marifat laduniyah yaitu Marifat
yang langsung dibukakan oleh Tuhan
dengan keadaan kasf, mengenal
kepada-Nya. Jalannya langsung dari
atas dengan menyaksikan Dzat yang
Suci, kemudian turun dengan
melihat sifat-sifat-Nya, kemudian
kemudian kembali bergantung
kepada nama-nama-Nya.
Ibnu Athaillah memberi istilah lain
terhadap Marifat laduniyah dengan
sebutan Marifat orang mahjdub.
Marifat orang mahjdub yang
diungkapkan oleh Ibnu Athaillah
merupakan sebuah Ilmu yang
diberikan secara langsung oleh
Tuhan kepada manusia yang ada sisi
kesamaannya dengan Marifat
Laduniyah.
Lebih jauh, kalangan sufi tersebut
menyatakan bahwa orang yang telah
mengenal Allah, juga akan
dianugrahi Ilmu laduni. Ilmu laduni
merupakan ilmu yang di ilhamkan
oleh Allah Swt. Kepada hati hamba-
Nya tanpa melalui suatu perantara
(wasitaha), sebagaimana perantara
yang pada umumnya dibuat untuk
memeperoleh ilmu pengetahuan
seperti talqin dari - sufi.
Tidak sama dengan ilmu
pengetahuan yang diperoleh secara
biasa (Marifat talimiyat), ilmu
laduni bersifat tetap dan tidak
dapat hilang atau terlupakan.
Seseorang yang telah dianugrahi
ilmu laduni disebut dengan alim
sejati (alim yang sebenarnya).
Sebaliknya, seseorang yang tidak
memperoleh dari ilmu laduni, belum
bisa disebut sebagai alim sejati. Hal
ini dinyatakan oleh Abu Yazid al
Bistami bahwa
Tidaklah disebut sebagai alim
(marifat al-mahdjub) jika seseorang
masih memeproleh ilmunya dari
hapalan-hapalan kitab, karena
seseorang yang memperoleh ilmunya
dari hapalan, pasti akan mudah
melupakan ilmunya. Dan apabila ia
lupa, maka bodohlah ia
Seorang yang alim (marifat
laduniyah) adalah orang yang
memeproleh ilmunya langsung dari
Allah menurut waktu yang
dikehendaki-Nya, dengan tidak
melalui hapalan dan pelajaran.
Orang seperti ini pula menurut
Muhammad Nafis disebut sebagai
alim ar-Rabani -orang yang
berpengetahuan ketuhanan-.
Dengan demikian Marifat laduniyah
juga dapat disebut Marifat orang
Mahjdzub juga dapat disebut alim
ar-Rabani yaitu orang yang langsung
dibukakan oleh Tuhan untuk
mengenal kepada-Nya. Jalannya
langsung dari atas dengan
menyaksikan Dzat yang Suci,
kemudian turun dengan melihat
sifat-sifat-Nya, kemudian kemudian
kembali bergantung kepada nama-
nama-Nya.
Firman Allah dalam al-Quran :
: 56
Artinya : yang telah berikan
padanya rakmat dari sisi kami, dan
yang telah kami ajarkan kepadanya
ilmu dari sisi kami (al-Kahfi : 65).
Marifat laduniyah tidak jauh
bedanya dengan alim Rabbani yang
berbeda dengan Ilmu yang dipelajari
para Ilmuwan, dalam istilah al-
Ghazali disebut dengan Ilmu
talimiyat. Namun, keduanya tetap
berhubungan. Hubungan antara
keduanya, menurut al-Ghazali
laksana naskah asli dengan
duplikatnya. Hal ini mirip dengan
teori plato bahwa Ilmu yang ada di
alam ide itu lebih murni dari pada
ilmu yang telah digelar di alam raya,
namun kedunya persis sama, seperti
halnya naskah asli dengan
duplikatnya atau fotokopinya.
Ilmu laduniyah, alim Ar-Rabani,
alim sejati, dan Marifat orang
mahjdub dapat dicapai oleh para
sufi dalam keadaan penghayatan
Kasyf, sedang ilmu talimyah hanya
dapat dipelajari oleh para ilmuwan
setapak demi setapak dengan susah
payah. Oleh karena itu, para sufi
tidak tertelan belajar melalui
pengkajian buku-buku atau
penelitian secara radikal terhadap
kenyataan alamiyah seperti halnya
ilmuwan. Para sufi menginginkan
jalan pintas untuk memperoleh
sumber asli dari segala ilmu yang
tersurat di lauh mahfudz.
Penghayatan Kasf dan Zauq itu
berada dalam kondisi Marifat,
karena Marifat memiliki hubungan
yang erat dengan musyahadah dan
mukasyafah. Marifat itu sendiri
merupakan ajaran Tasawuf, yang
pada garis besarnya merupakan
ajaran kesucian jiwa, yaitu semata-
mata untuk memasuki hadharah al-
qudsiyah (hadirat kesucian) atau
hadharah Rububiyah (hadirat
ketuhanan), akan tetapi dalam hal
ini, Marifat lebih signifikan karena
keberadaan musyahadah dan
mukasyafah bergantung pada
Marifat dan dengan Marifat pula,
ilmu laduni ikut menyertainya.
Dalam hal ini Ibnu Athaillah
mengemukakan hikmahnya sebagai
berikut :
Artinya : Allah memperlihatkan
Dzat-Nya kepadamu sebelum Dia
menuntut kepadamu harus
mengeakui keberasan-Nya. Maka
anggota lahir mengucapkan
(mengakui) sifat ke-Tuhanan-Nya dan
hati menyatakan dengan sifat-sifat
ke Easaan-Nya.
Maksud perkataan hikmah tersebut
adalah Tuhan menampakan
keluhuran dan keagungan Dzat-Nya
didalam hati seseorang, setelah itu
Allah menunutut persaksian
kepadamu mengenai kebesaran dan
keluhuran-Nya dengan melakukan
dzikir dan Ibadah. Ibadah yang
dilakukan dengan anggota lahir
sebagai persaksian mengenai
keagungan dan keluhuran-Nya, dan
dzikir yang dilakukan dalam hati
sebagai pengakuan dari sifat-sifat ke-
Esaan-Nya.
[8:04 04/08/2015] Syamsul Ma'arif : Syariat ,Tariqah,Haqiqat,Ma'rifat
nafsu yang
membawa manusia kearah kejahatan
yang bertentangan dan bertolak
belakang dengan keadaan akhlaki
manusia itu. Nafsu ammarah
menginginkan manusia itu berjalan
pada jalan yang tidak baik dan
jahat. Dan aku tidak membebaskan
diriku (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh pada kejahatan (amaratun
bi suu), kecuali nafsu yang diberi
rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (QS 12:53).
Jiwa yang tunduk kepada kelezatan
syahwat akan menarik hati ke dalam
lembah kebodohan dan kehinaan, ini
merupakan dimensi kelicikan,
sumber perilaku moral yang tercela,
otak selalu berfikir jahat. Buahnya
adalah sifat-sifat buruk diantaranya
keras kepala, suka mencela,
pendendam, mudah tersinggung dan
mudah marah, suka sekali dihormati,
benci, cemburu, ujub, ria takabur
dll.
Pelanggaran dan kejahatan adalah
suatu keadaan alami yang
bersimaharajalela atas dirinya
sebelum ia mencapai keadaan
akhlak dan rohani, dimana manusia
itu bertindak dibawah naungan
pertimbangan akal dan makrifat
Ilahi. Seperti halnya hewan berkaki
empat dalam segala kebiasaannya,
makan minumnya, tidur bangunnya,
kawin cerainya, dan segala kebiasaan
lainnya, manusia cenderung
mengikuti dorongan alami yang
disebut dengan
thabii (pembawaan alam). Orang
seperti ini cenderung memikirkan
sesuatu dan mengerjakan
sesuatu hanya untuk bermaksiat
(zina, mabuk, mencuri, dsb).
Nafsu amarah dapat membawa
kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan
tujuan untuk menandingi lawan dan
mencapai status sosial yang lebih
tinggi. Jika seorang atau suatu
bangsa yang maju ilmu dan
teknologinya telah dikuasai oleh
nafsu amarah, maka hasil
kemajuannya itu akan dijadikan alat
untuk kemaslahatan umat manusia.
--Musyafir ----
[8:54 06/08/2015] Syamsul Ma'arif : Very nicely written
By Ustaz Don Daniyal
7 Sunnah Hebat
Dalam kehidupan sehari-hari ada kala kita mungkin telah melampaui batas. Imaginasi kotor, percakapan dan
perbuatan yang tidak betul menjadikan kita selalunya semakin jauh dengan Allah SWT. Tetapi itulah kita
manusia, tak lari dari kesilapan..dan mujurlah Allah selalu membuka pintu taubat kepada kita, agar dapat kita
meneruskan perjalanan menuju akhirat dengan lebih berkat. Hendaknya kita sekurang-kurangnya selalu
menjaga Tujuh Sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
Pertama:
Tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya. Pastinya doa mudah termakbul dan
menjadikan kita semakin hampir dengan Allah.
Kedua:
Membaca Al-Quran sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata
membaca Al-Quran terlebih dahulu dengan penuh pemahaman. Paling tidak jika sesibuk manapun kita,
bacalah ayat 3Qul, atau ayat qursi.
Ketiga:
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid,
kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang
mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
Keempat:
Jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha. Yakinlah, kesan solat dhuha sangat dasyat
dalam mendatangkan rezeki.
Kelima:
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan
kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah berlipat
kali ganda.
Keenam:
Jaga wudhu' terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu'. Kata khalifah Ali bin Abu
Thalib, Orang yang selalu berwudhu' senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan
dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah.
Ketujuh:
Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.
Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh
kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran
Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan
dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan
hedonisme.
Sebarkanlah ilmu ini, dan anda tidak akan rugi sedikitpun, sebarkan, semoga ianya memberi manfaat pada
semua.
[15:41 06/08/2015] Syamsul Ma'arif : KENALI LAH RIYA' WAHAI YG PUNYA HATI ..
Berdasar dr pjlnan yg kualami ktika bbrp hari stlh di lantik & di talqin baiat Rasulullah ..wkt itu br sembuh dr sakit
. Sy ttp istiqamah dzikir yg sdh dibenahi semua hgga skrg ..
Mmg benar Rasulullah terangkat jg jasad & Ruhani nya .. krn apa ? ktika seseorang sdh bnr2 trlepas dr ikatan
nafsu yg membabi buta ..pjlnanan ini diatas maqamnya org2 yg sdh Jadzab lbh jauh lgi .
Orang biasa selain pr Nabi ..kdg kala Saat mi'raj pun bs Ruh dan Jasadnya terbang sesuai keinginan Ruh nya
dlm pendakian , Sy nda heran bhw wali Allah bs miliki karamah melipat bumi bkn dg wirid amln hikmah tertentu
agr bs lipat bumi .
[15:55 06/08/2015] Syamsul Ma'arif : Sebab Ruh mrk sdh bebas merdeka dr jeratan Nafsu ..
jd pr wali Allah tdk gunakan ilmu tetek bengek .. hya dg basmalah , Shalawat mrk pun bs jln diatas air / jln
secepat cahaya tau2 sdh di mekah .
[15:55 06/08/2015] Syamsul Ma'arif : andai waktu itu tdk ku tahan keinginan terbang spt itu bs jadi ke mekah
utk sholat disana
[15:55 06/08/2015] Syamsul Ma'arif : Jujur sy pnh alami tnp kusadari saat dzikir pnyelarasan Tahap 4-5 sy
fokuskan spt yg di ajarkan Rasulullah dlm baiat talkin dg melantik wkt itu ..
Sy alami meditasi sdh tdk menyentuh tanah
Shalaallahu'alaa muhammad Yaa habibiy
biidznillah bisa jadi ini jawaban kebenaran Alqur'an ttg isra'mi'raj
[17:18 06/08/2015] Syamsul Ma'arif : [16:27 06/08/2015] Sayyid Quthub: yg sungguh2 akan mrskn nikmatnya
pjlnan ruhani
yg hanya ikut2an n suka guyonan tnp ada keseriusan ...
mk kesesatan dijalan itu krn perbuatannya sdri
[16:49 06/08/2015] Sayyid Quthub: Satu hal,sebagai apapun dia, doanya ahlulbait itu selalu di ijabah Nya, jadi
setiap apa yg dirimu katakan akan dijabah Allah.
[17:12 06/08/2015] Sayyid Quthub: Laki2 sejati hrs berjiwa besar ..
Impianya hrs kuat ...
Tujuan nya hrs Jelas jgn semu ..
Hrs tegas,bijak dlm ambil keputusan
Pandang wajahNya yg meliputi alam semesta agar tk terjebak fatamorgana dunia
[18:56 06/08/2015] Syamsul Ma'arif : [17:27 06/08/2015] Sayyid Quthub: Ok sy cb jabarkan Sesuai yg kualami
..
sbl kutnya biar selaras kefahaman ...
cb rasakan saat makan 1 gigitan daging apa yg km rasakan.?? smuanya cb riset semua khidupan nya ksh
jawaban mnrr risetmu
[17:38 06/08/2015] Sayyid Quthub: Dulu sblm sy msk dunia extrim riyadlo ..
sy suka was2 ..
sy suka ragu2..
akhirya jd paranoid ..
bhkn suka minder wlopun itu hal positiv . Saya cr trs titik kelemahan nya dimana sbb disaat sy kelahi sm org tk
pnh takut..klo sdh pukul aplgi smp kluar darahku .. kuminum/kusedot lgi darahku
Aq semakin buas & kejam semakin semangat bernafsu sekali spt macan yg kelaparan bs dityakan org
sekampung lamongan yg sdh tau kenakalan remajaku utk jd diriku sdri hya sj sy tk pnh bawa kawan mski
dikroyok jg tk pnh lapor kwn2 ..sy hadapi sdri nglurug tanpo bolo krn sy nda mau repotkan orglain
[17:41 06/08/2015] Sayyid Quthub: kmudian pln2 sy bljr Ushul ma'rifat dr Gus arifin dr situ aq alami prbhn ruhani
sdikit sy sdh mulai malas dunia keras aq sk mnyepi utk cr pncerahan jiwa kuotak atik trs dg akalku smp lupa mkn
lp tidur .. sk lapar akhirya mulai suka puasa
[17:43 06/08/2015] Sayyid Quthub: Aq latih hindari ruh hewan ..fikiranku mulai jernih,rasa welas asihku lbh besar
..
lalu kucoba mkn daging 1x aq mrskn prosesnya ..
[17:44 06/08/2015] Sayyid Quthub: Satu gigitan mmg trs nikmat tp dibalik nikmat itu trsimpan sesuatu yg slm ini
menjerumuskanku
[17:45 06/08/2015] Sayyid Quthub: Ketika anda makan daging,ikan dll saat itu jg temperatur darahmu naik 10-
20%
[17:53 06/08/2015] Sayyid Quthub: daging yg diproses dlm perut stlh jd darah ia akan mngalir kesemua organ
tubuh .. yg plg rawan .. ini ku jlskn yg ngativ sj . yg plg rawan ktika darah itu sdh mresap pd sensorik tubuh
(latifah nafsi) akibatnya sy suka marah,ego ,nda sabar an,grusa grusu ky Hewan yg ktakutan ambl mknan .
[17:59 06/08/2015] Sayyid Quthub: Berbangga diri/ujub,takabbur,riya' kaitanya dg daging ..
saat darahmu naik lagi menjalar keatas smp ubun2 dr dahi Otak mmg sgi positiv sgt bgus utk prtmbhn otak
katanya dokter duniawi (ojo slh faham ..) namun jk berlebihan pun nda baik . darah itu mengalir ke otak kanan kiri
[18:44 07/08/2015] Syamsul Ma'arif : [7/8 17.00] Sayyid Quthub :
APAKAH ANDA AKAN MENGANGGAP ALLAH SWT TIDAK ADIL KARENA MENGKHUSUSKAN
KEHORMATAN PADA KELUARGA RASULULLAH SAW
ATAUSATU HAL PASTI MELALUI RAGAM SUMBER HADIS BAHWA RASULULLAH SAW, KHADIJAH
(ISTERI BELIAU), FATIMAH (PUTRI BELIAU), ALI (SEPUPU DAN MENANTU BELIAU) SERTA HASAN DAN
HUSEN SEMUANYA AKAN MENJADI TOKOH/PENGHULU SYURGA.YANGMANA KEHIDUPAN DISANA
ABADI SELAMANYA
Alastu birabbikum?
Qaalu balaa syahidna..
jd sujudkan drmu pd Rabb mu
[10:13 09/08/2015] Syamsul Ma'arif : Laa ilaha illa Ana
Aku
Dia
Engkau
Esa
[10:13 09/08/2015] Syamsul Ma'arif : klo sdh bgini Muhammad tdk ada...
saat ini byk sudah kepala Hewan yg khilangan jati diri tiada mngenali tuhan nya
tibalah Rasulullah di hadirkan Allah pd zaman kebodohan tsb
[21:40 09/08/2015] Syamsul Ma'arif : [18:14 09/08/2015] Sayyid Quthub: Beruntungnya kalian bs tundukkan
hewan dlm diri .
Suatu hari jk sy tinggalkan kalian semua ..
Dalam kematianku nanti...
Suatu hr pst salah satu diantara kalian akan blg pd anak2mu ..
dia lah org yg mencintai & menyayangiku mlbhi diri nya .
Saya yakin jk sdh bs membuka Rahasia dzikir Quthub ,bilaruhin pembersihan jiwa
Mmg saat ini aq kelihatan kejam ,tegas dg kalian semua
[18:22 09/08/2015] Sayyid Quthub: Jk mlht knyataan hidup zaman ini ..kdg aq jenuh tp tugasku msh byk
.
Klo sdh mentok kejenuhanku ttg dunia kuingin di matikan lg slmnya
[19:08 09/08/2015] Sayyid Quthub: Wishul itu menyatu dengan kekasih.
Aku engkau.engkau
Bang maman
Mbak Rini
Kak Syarifah malikha jamilah
-----
Ba'da sholat ashar dawamkan Bismillahirrahmanirrahiym 6666x
Sholawat 1000x
Saya batasi waktu nya saja sbb slm bilaruh plg nikmat dan cpt ijabah utk segala hajat .
Amalkan rutin slm 7hr .sbb gantian disusul yg lain biar sm2 merasakan
Smoga sukses
[5:39 10/08/2015] Sayyid Quthub: Dibuat simple aja ntar klo crita sbnrya mlh dampaknya krg baik kak ..
Sbb riya,ujub,takabbur ini slalu beriringan utk hadang Rasa ikhlas ,tawadlu,sabar
[6:09 10/08/2015] Sayyid Quthub: [5:52 10/08/2015] lukman hakim: Knp yah gus..jalani godaan bila ruhi doa cpt
trkabul...llu sering di buktikan kbsrn Allah
[6:09 10/08/2015] Uwais AlQarniy : Ya krn Ruh idlofi sdh bs lepas dr jeratan nafsu akibat kbykn ruh hewan .
Jika sdh dmikian yg muncul adlh drmu sdri bkn kepala binatang jd hati2 jaga prasangka jaga sikap jaga lidah yg
bs celakai orglain akibat prasangkamu diwjdkan Allah .
Jelas nya tegas nya jgn sampe lidah pahit ku celakaimu akibat sikapmu krn aq jg pantulanmu
[6:12 10/08/2015] ALYA: Cermin yg memantul
[7:00 10/08/2015] Sayyid Quthub: [6:50 10/08/2015] Ustadz Khairudin Palembang: saya lihat kondisi njenengan
kayak gini masyaallah bahagia banget.
pesan saya belajar dari motor ketika nanjak.. kalau gak kuat jangan ditambah gigi fresnelingnya ..
mbuh lah
[6:58 10/08/2015] Uwais AlQarniy: Byk yg nda ku naikkan ada yg 1,5th kubiarkan thp 2