Anda di halaman 1dari 11

Oleh:

VERA SUSANTI
(10630072)
KHOIRUL ANAM
(10630073)
ENY RAHMAWATI
(10630074)
KISWANTI SURYA
UTAMI (
10630075)
Dzu An-Nun Al-Mishri nama
lengkapnya adalah Abu Al-Faid
Tsauban bin Ibrahim, Ia dilahirkan di
Ikhmin, dataran tinggi Mesir, Pada
tahun 180 H/796 M. Beliau wafat
pada tahun 246 H/856 M
Ia adalah seorang sufi
besar dari Mesir. Seorang
ahli kimia dan fisika. Ia
juga seorang sufi yang
pertama kali menganalsis
marifah secara
konseptual.

Nama Dzu An-Nun Al
Mishri mempunyai makna
tersendiri yaitu arti dari
namanya adalah
seseorang yang
mempunyai huruf nun
dari Mesir. Huruf nun ini
mempunyai makna
tersendiri pula yaitu
sebuah simbol yang
mempunyai makna
spiritual power.
Pandangan Tasawuf Dzu
An-nun Al-mishri
Dzu An-Nun
mengatakan
bahwa sufi
ialah orang
yang tidak
meminta
dan tidak
merasa
kesusahan
karena
ketiaadaan.
Beliau dianggap
sebagai seorang
zindiq oleh ulama-
ulama Mesir pada
masanya karena
menerangkan ilmu
laduni yang tidak
dikenal oleh ulama
pada waktu itu. Dia
juga mengatakan
bahwa ilmu-ilmu fiqih
sebagai ilmu yang
tidak seharusnya
dipelajari karena lebih
membahas masalah
keduniaan
Secara umum, pandangan
tasawuf sedikit berbeda dengan
pemikiran-pemikiran tasawuf para
sufi lainnya. Ada pemikiran-
pemikiran yang sangat menonjol
yang kemudian menjadikannya
ditentang dan dianggap zindiq oleh
para ulama-ulama saat itu.
Sehingga ia pun di usir dari
Mesir tetapi karena semangatnya
untuk menyebarkan pandangan-
pandangan tasawufnya, dia pun
menemui khalifah Mutawakkil
Alallah yang menjadi penguasa
bani Abbassiyah pada waktu itu.

Dzun Nun Al-Mishri merupakan pelopor
konsep m,arifat. Beliau pernah dijadikan
sebagai pensehat oleh Khalifah berkenaan
dengan konsep tersebut. Sejak saat itu
maka konsep marifat yang dikenalkannya
tersebar di masyarakat dan akhirnya
dikenal sebagai tokoh sufi.

Marifah adalah mengetahui
Tuhan dari dekat sehingga
hati dan sanubari dapat
melihat-Nya. Selain itu, ia
juga mengungkapkan
pengalamannya tenttang
khauf (rasa takut kepada
Allah) dan mahabbah

1. Sesungguhnya marifat yang hakiki
bukanlah ilmu tentang keesaan Tuhan,
tetapi marifat terhadap keesaan Tuhan
khusus dimiliki para wali Allah.

1. Marifat yang sebenarnya adalah bahwa
Allah menyinari hatimu dengan cahaya
marifat yang murni

Pembagian Ilmu Tentang
Tuhan menurut Al Mishri
Dzun Nun Al-Mishri merupakan pelopor paham
marifat. Ada tiga tingkatan ilmu yang
dikemukakan Al Mishri, yaitu:
pengetahuan awam yang dapat mengetahui
keesaan Tuhan dengan perantara ucapan
syahadat.
Untuk seluruh muslim
Pengetahuan tentang Tuhan melalui logika dan
penalaran akal
Untuk para filosof dan ulama
Pengetahuan yang didapatkan melaui mata hati
Untuk para wali Allah



Ungkapan Al Mishri Tentang Marifat
Aku mengetahui Tuhan
dengan Tuhan dan sekiranya
tidak karena Tuhan aku tidak
akan tahu Tuhan
katakanlah pada orang yang memperlihatkan
kecintaannya pada Allah, katakan supaya ia
berhati-hati, jangan sampai merendah pada
selain Allah! Salah satu tanda orang yang cinta
pada Allah adalah dia tidak punya kebutuhan
pada selain Allah

Apa tanda-tanda sesorang cinta pada
Allah?
CIRI-CIRI ORANG YANG MENDAPATKAN
MARIFAT ADALAH:
1. cahaya marifatnya berupa ketaqwaan
tidak pernah padam dalam dirinya.
2. Tidak meyakini bahwa hakikat sesuatu
ilmu (batin) mematahkan hukum yang
lainnya
3. Banyak nikmat yang dianugerahkan
kepadanya tidak membuat lupa dan
melanggar aturan-aturan Allah SWT.
Langkah-Langkah dalam mencapai
Marifat:
Kebingungan
Kebutuhan
Penyatuan
Kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai