Anda di halaman 1dari 20

Aisyiyah dan Kiprahnya dalam Pembinaan Keluarga

Sakinah
Rabiatul Adawiah

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari

Forming an ideal family is not as easy as turning the palm of the hand , yet it
requires immence effort, sacrifice and also strong awareness. Women have an
important position in the family and play significant roles to help create an ideal
family. This study tries to describe the pursuit of women's organizations—Aisyiyah,
in its part in constructing an ideal family in South Kalimantan. The formulation of
problem in this study is how the concept of an ideal family presented by Aisyiyah in
South Kalimantan, and how the pursuit of women's organizations in fostering ideal
family. The result of the study shows that Aisyiyah’s concept about family is known
as the "sakinah family" and Aisyiyah is proved to optimally take part in constructing
sakinah family in South Kalimantan. This can be seen from the activities carried out
by the Aisyiyah five sermon assemblies with a happy family construction as the
superior program.

Keywords: women, Aisyiyah, sakinah family .

Membentuk keluarga sakinah tidak semudah membalik telapak tangan, namun


sebuah perjuangan yang memerlukan pengorbanan dan kesadaran yang cukup
tinggi. Perempuan mempunyai kedudukan penting di dalam kehidupan keluarga
dan sangat berperan dalam mewujudkan keluarga sakinah. Penelitian ini mencoba
mendeskripsikan tentang kiprah organisasi perempuan yaitu Aisyiyah dalam
pembinaan Keluarga Sakinah di wilayah Kalimantan Selatan. Rumusan masalah
yang diteliti adalah bagaimana konsep keluarga sakinah menurut Aisyiyah wilayah
Kalimantan Selatan, dan bagaimana kiprah organisasi perempuan tersebut dalam
pembinaan keluarga sakinah. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsep
Aisyiyah tentang keluarga dikenal dengan istilah “keluarga sakinah” dan kiprah
Aisyiyah wilayah Kalsel dalam pembinaan keluarga sakinah cukup optimal, ini
dapat dilihat dari kegiatan pembinaan keluarga sakinah yang dilaksanakan oleh
lima majelis terutama majelis tabligh dengan pembinaan keluarga sakinah sebagai
program unggulan.

Kata kunci: perempuan, Aisyiyah, keluarga sakinah.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dan di dalam sebuah negara
sebuah masyarakat. Keluarga juga atau bangsa.
merupakan jiwa dan tulang punggung Keluarga-keluarga yang menjadi
masyarakat. Kemakmuran dan cerminan sebuah negara yang makmur
kesejahteraan suatu bangsa atau dan sejahtera tentunya adalah keluarga-
sebaliknya kemiskinan dan keluarga yang harmonis. Keluarga yang
keterbelakangan suatu bangsa adalah harmonis adalah keluarga yang masing-
cerminan dari keadaan-keadaan masing anggotanya menjalankan hak
keluarga yang hidup di tengah-tengah dan kewajibannya secara proporsional.
masyarakat bangsa tersebut. Demikian Keluarga harmonis ini sering disebut
pentingnya sebuah keluarga dalam dengan keluarga sakinah.
Menurut Islam, peran perempuan

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 97
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

ditetapkan sebagai hamba Allah swt., adalah wadah berhimpunnya


manusia, istri, ibu, tenaga kerja dan perempuan-perempuan yang sudah
sebagai khalifah Allah. Dalam rumah menikah, bahkan banyak yang bekerja,
tangganya, perempuan sangat berperan dalam wadah ini pengurus dan anggota
menciptakan keluarga yang sakinah membina diri atau dibina untuk
dengan berbekal mawaddah dan rahmah mencapai tujuan dan meningkatkan
pada diri perempuan dan suaminya. iman dan takwa serta pembinaan
Saat ini tuntutan keluarga semakin keluarga.
meningkat. Banyak perempuan yang Penelitian ini dilakukan dengan
memilih bekerja, sekalipun sifatnya tujuan untuk mengungkap beberapa hal
untuk menambah penghasilan keluarga. sebagai berikut :
Namun, bekerja bagi perempuan adalah 1. Bagaimana konsep keluarga
sebagai pengabdian, bukan kewajiban. sakinah menurut Aisyiyah wilayah
Hal ini sesuai dengan firman Allah Surat Kalimantan Selatan ?
al-Qashash ayat 77 : “Dan carilah 2. Bagaimana kiprah Aisyiyah
dengan rezeki yang diberikan Allah wilayah Kalimantan Selatan dalam
kepadamu kebahagiaan di akhirat. membina keluarga sakinah ?
Jangan kamu lupakan bagianmu di Hasil yang diperoleh dalam penelitian
dunia. Berbuat baiklah sebagaimana ini diharapkan dapat memberikan
Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan wawasan dan khasanah berharga
janganlah kamu berbuat kerusakan di terutama tentang organisasi perempuan
muka bumi, sesungguhnya Allah tidak dan kiprahnya dalam pembinaan
menyukai orang-orang yang berbuat keluarga sakinah, khususnya bagi
kerusakan.” perempuan-perempuan yang sudah
Apabila ditelusuri masa Rasulullah berumah tangga apalagi bekerja. Selain
Saw terlihat suatu gejala bahwa itu mengetahui bahwa mempelajari
perempuan ada yang turut “bekerja” tentang keluarga sakinah merupakan
sebagai pedagang, pengusaha, guru, dan tuntunan dalam Islam.
lain-lain. Beberapa contoh seperti
Khadijah, Aisyah, Ummu Salim binti Metode Penelitian
Malham, Safiah binti Huyay, Zainab Jenis penelitian yang dilaksanakan
binti Jahsy, al-Syifa‟ yang ditugaskan adalah penelitian lapangan (field
Umar bin Khattab untuk menangani research), yaitu penelitian yang
pasar kota Madinah. Sekalipun dilakukan dengan terjun langsung ke
demikian, seorang perempuan tetap lapangan untuk menggali dan
tidak boleh melupakan tugas sucinya memperoleh data yang berkenaan
sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya. dengan masalah yang akan diangkat
Karena ialah pencipta surga bagi yaitu kiprah organisasi perempuan
keluarganya (Salman 2005, 16). khususnya Aisyiyah dalam pembinaan
Di Kalimantan Selatan, perempuan keluarga sakinah di wilayah Kalimantan
selain sebagai ibu rumah tangga, Selatan.
bekerja, ada juga aktif berorganisasi. Penelitian ini menggunakan
Salah satu organisasi perempuan itu pendekatan kualitatif, di mana
adalah Aisyiyah. Bagaimana strategi penelitian kualitatif ini memiliki
organisasi perempuan ini dalam karakteristik, datanya dinyatakan dalam
mewujudkan keluarga sakinah. Ini keadaan sewajarnya atau sebagaimana
menarik untuk diteliti, karena Aisyiyah adanya (natural setting), sedang yang

98 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116
Aisyiyah Rabiatul Adawiyah

menjadi objek penelitian kualitatif data, karena ini merupakan langkah


adalah seluruh bidang atau aspek awal sekaligus posisi kunci, di mana
kehidupan manusia, yakni manusia peneliti bisa kembali pada posisi
dengan segala sesuatu yang dipenuhi tersebut, jika pada salah satu tahapan
manusia (Adawiah dkk 2011, 8). Metode dirasakan ada kekurangan.
kualitatif dianggap lebih sesuai untuk
mendapatkan data sahih dan reabel
tentang aspek-aspek yang diteliti Landasan Teori
sehingga data yang didapatkan lebih
akurat (Moleong 2000, 3). Peran Perempuan dalam Pembinaan
Sebagai organisasi, Aisyiyah Keluarga Sakinah
mempunyai kedudukan di pusat,
wilayah dan daerah. Aisyiyah wilayah Perempuan mempunyai peran ganda
Kalimantan Selatan mempunyai baik sebagai seorang istri, ibu, tenaga
sekretariat di kota Banjarmasin, yaitu kerja, mengurus rumah tangga,
Jalan Perdagangan No. 8 Rt. 22 melahirkan, mengasuh anak,
Kelurahan Pangeran Kecamatan membesarkan juga mengayomi suami.
Banjarmasin Utara. Jadi kota Perannya ikut menentukan dalam
Banjarmasin sebagai ibukota provinsi menciptakan keharmonisan dan
Kalimantan Selatan sekaligus sebagai kerukunan rumah tangga.
tempat sekretariat pimpinan Aisyiyah Menurut Islam, peran perempuan
wilayah Kalimantan Selatan. tidak berbeda dengan laki-laki yaitu :
Pengumpulan data dimulai dari 1. Sebagai manusia, perempuan
menghimpun data penelitian dengan dan laki-laki berasal dari zat yang sama
menggunakan metoda sebagai berikut : yaitu berasal dari saripati tanah.
a. Dengan interview atau wawancara 2. Perempuan dan laki-laki sebagai
mendalam terhadap objek yang diteliti tenaga kerja. Islam menghargai segala
(pengurus Muslimat dan Aisyiyah) amal baik yang dilakukan oleh hamba-
dengan menggunakan pedoman hamba-Nya dengan tidak membedakan
wawancara yang disiapkan sebelumnya jenis kelamin.
guna memperoleh keterangan atau 3. Perempuan dan laki-laki sebagai
tujuan penelitian khalifah di muka bumi.
b. Metode dokumentasi juga Demikian pula peran perempuan
dilakukan dengan mempelajari dan dalam keluarga dan masyarakat, yaitu
mengumpulan data dan dokumen yang 1. Sebagai anak, perempuan wajib
terkait dengan masalah yang akan berbakti kepada kedua orang tua, sama
diteliti, baik berupa catatan tertulis, halnya dengan laki-laki.
hasil penelitian dan lain sebagainya. 2. Sebagai istri, perempuan
Metode analisis data dalam penelitian pencipta ketenangan dan kasih sayang
ini merujuk pada B. Sutopo (1996, 84- dalam keluarga. Ini dapat terwujud
87) yang disebutnya model analisis apabila perempuan dapat menjalan
interaktif, dimana tahapan yang kewajibannya sebagai istri yang baik.
ditempuh yaitu : Reduksi data; 3. Sebagai ibu, perempuan adalah
Penyajian data; dan Penarikan pemimpin di rumah tangga suaminya
kesimpulan dan verifikasi. terutama pemimpin untuk anak-
Semua proses tersebut terkait anaknya (Salman, 64).
erat dengan kegiatan pengumpulan

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 99
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

Dalam keluarga, kaum perempuan tempat untuk meraih ketenangan


merupakan tiang keluarga, kaum setelah sebelumnya sang penghuni
perempuan akan melahirkan dan bergerak atau beraktivitas di luar Al-
mendidik generasi penerus. Kualitas Munawar 2003, 21). Sedangkan
generasi penerus bangsa ditentukan menurut Quraish Shihab (2000, 32),
oleh kualitas kaum perempuan sehingga sakinah terambil dari akar kata sakana
mau tidak mau kaum perempuan harus yang berarti diam atau tenangnya
meningkatkan kualitas pribadi masing- sesuatu setelah bergejolak.
masing. Tidak mungkin akan terbentuk Penggunaan kata sakinah dalam
keluarga yang berkualitas tanpa pembahasan keluarga pada dasarnya
meningkatkan kualitas perempuan. diambil dari Alquran surat al-Ruum ayat
Kualitas pendidikan perempuan juga 21:
merupakan aspek yang sangat penting ‫اجا لِّتَ ْس ُكنُوا إِلَْي َها َو َج َع َل بَْي نَ ُكم‬ ِ ِ ِِ ‫وِمن‬
ً ‫آَيته أَ ْن َخلَ َق لَ ُكم ّم ْن أَن ُفس ُك ْم أ َْزَو‬َ ْ َ
bagi pembangunan bangsa. Kaum ‫ك َل ََيٍ لَِّ ْوٍ ََتَ َف َّكُُو َن‬ ِ‫َّموَّد ًة ور ْْحةً إِ َّن ِِف َذل‬
َ َ ََ َ
perempuan harus berusaha meraih
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda
jenjang pendidikan setinggi mungkin.
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
Peningkatan derajat kesehatan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
perempuan juga seiring dengan upaya
supaya kamu cenderung dan merasa
peningkatan akses pendidikan,
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
kesehatan reproduksi dan keluarga
di antaramu rasa kasih dan sayang.
berencana dan pelayanan kesehatan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu
Terlepas dari semua kekurangan dan
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
keterbatasan perempuan Indonesia, saat
kaum yang berpikir”
ini perempuan Indonesia berbeda
”Litaskunu ilaiha” yang artinya
dengan perempuan Indonesia masa lalu.
bahwa Allah menciptakan perjodohan
Bila dulu perempuan Indonesia
bagi manusia agar yang satu merasa
beraktivitas hanya di sekitar keluarga
tenteram terhadap yang lain. Karena itu,
dan rumah tangga, kini bisa disaksikan
dalam bahasa Arab, kata sakinah di
bagaimana perempuan Indonesia
dalamnya terkandung arti tenang,
berperan hampir dalam setiap bidang
terhormat, aman, penuh kasih sayang,
pekerjaan dan profesi.
mantap dan memperoleh pembelaan.
Bahkan, salah seorang presiden
Dengan demikian dapat dipahami,
Indonesia adalah perempuan. Tidak
bahwa keluarga sakinah adalah kondisi
sedikit pula yang berprofesi sebagai
yang sangat ideal dalam kehidupan
pimpinan dalam perusahaan atau
keluarga (Munawar, 22).
lembaga. Hal ini menunjukkan
Kata sakinah yang digunakan dalam
bagaimana kualitas perempuan
mensifati kata keluarga merupakan tata
Indonesia, sesungguhnya tidak kalah
nilai yang seharusnya menjadi kekuatan
dari kaum laki-laki.
penggerak dalam membangun tatanan
Kata sakinah diambil dari akar kata
keluarga yang dapat memberikan
yang terdiri atas huruf sin, kaf, dan nun
kenyamanan dunia sekaligus
yang mengandung makna ketenangan,
memberikan jaminan keselamatan
atau anonim dari guncang dan gerak.
akhirat. Rumah tangga seharusnya
Berbagai bentuk kata yang terdiri atas
menjadi tempat yang tenang bagi setiap
ketiga huruf tersebut semuanya
anggota keluarganya. Ia merupakan
bermuara pada makna di atas. Rumah
tempat kembali kemana pun mereka
dinamai maskan karena ia merupakan
pergi. Mereka merasa nyaman di

100 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116
Aisyiyah Rabiatul Adawiyah

dalamnya, dan penuh percaya diri ketika berfungsi sebagai pencipta ketenangan,
berinteraksi dengan keluarga yang kemesraan dan kasih sayang. Diantara
lainnya dalam masyarakat. Dalam peran yang dilaksanakannya dalam
istilah sosiologi ini disebut dengan unit rumah tangga adalah memelihara
terkecil dari suatu masyarakat. kesehatan keluarga dengan gizi yang
Keluarga sakinah tidak terjadi begitu cukup dan rumah tangga yang bersih
saja, akan tetapi ditopang oleh pilar- dan terjamin kesehatannya.
pilar yang kokoh yang memerlukan Peran sebagai istri dalam rumah
perjuangan dan butuh waktu dan tangga adalah sebagai penanggung
pengorbanan. Keluarga sakinah jawab dan pengelola ekonomi rumah
merupakan subsistem dari sistem sosial tangga. Pendapatan keluarga yang
(social system) menurut Alquran, dan bersumber dari usaha suami istri, diatur
bukan “bangunan” yang berdiri di atas pengeluarannya sesuai dengan
lahan yang kosong. Pembangunan kebutuhan. Islam mengajarkan untuk
keluarga sakinah juga tidak semudah tidak berlebihan dan mendapatkan serta
membalik telapak tangan, namun memenuhi syarat-syarat berikut; saling
sebuah perjuangan yang memerlukan mengerti pasangan masing-masing,
kobaran dan kesadaran yang cukup saling menerima kelebihan dan
tinggi. Namun demikian semua langkah kekurangan, saling menghargai
untuk membangunnya merupakan perkataan, perasaan, dan keluarga
sesuatu yang dapat diusahakan. masing-masing, saling mempercayai,
Meskipun kondisi suatu keluarga cukup serta saling mencintai (Daradjat 1974,
seragam, akan tetapi ada langkah- 17).
langkah standar yang dapat ditempuh Ibu dapat menciptakan surga dalam
untuk membangun sebuah bahtera keluarga terutama bagi suami dan
rumah tangga yang indah, keluarga anaknya, dapat memberikan suasana
sakinah (Rifat 2010, 6). yang nyaman bagi keluarganya, dengan
Perempuan mempunyai kedudukan keadaan seperti itu anak-anaknya dapat
penting di dalam kehidupan keluarga tumbuh dan berkembang dengan sehat,
dan sendi dasar masyarakat, karena jasmani dan ruhaninya. Kasih sayang
perempuan yang melahirkan generasi dan perhatian yang cukup serta
penerus, merawat dan mendidik, serta pendidikan yang tepat akan
memberikan kasih sayang, perhatian, menghasilkan anak-anak yang baik dan
penghargaan kepada anak. Secara berprilaku terpuji. Jadi perempuan
langsung atau tidak, perempuan telah mempunyai peran dan kedudukan
memberikan sumbangan dan dampak penting dalam keluarga karena pada
positif terhadap pembinaan moral hakikatnya secara langsung atau tidak
masyarakat. peran perempuan dapat memberikan
Membina keluarga sakinah adalah nilai positif bagi keluarga, masyarakat
tujuan dari perkawinan seperti tertera maupun bangsa.
dalam surah ar-Ruum ayat 21 dan telah
disebutkan di atas. Ayat itu Sekilas Tentang Aisyiyah
menunjukkan bahwa perempuan dan
laki-laki sama kedudukan dan Berdirinya Aisyiyah tidak lepas dari
peranannya dalam rumah tangga peran Siti Walidah. Beliau telah merintis
termasuk dalam mewujudkan keluarga sejak masa gadis dengan mengadakan
sakinah. Perempuan sebagai istri kegiatan pengajian yang diawali dari

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 101
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

ayah beliau, K.H. Muhammad Fadhil. perempuan, istri dan sebagai warga
Sejak kecil ia melihat ayahnya sangat negara.
memperhatikan anaknya meskipun Menurut Siti Walidah, masyarakat
perempuan, sehingga tertanam dalam Indonesia pada saat itu, termasuk
dirinya ajaran Islam yang diamalkan muslim, berada dalam kondisi hidup
orang tuanya (Salman, 79). yang sangat menyedihkan, seperti
Setelah beliau menikah dengan terbelakang dalam ilmu pengetahuan,
Darwis (nama kecil Ahmad Dahlan), serta terbelenggu kemiskinan dan
pandangannya ternyata sejalan dengan kebodohan sebagai akibat penjajahan
suaminya. Diadakanlah upaya mendidik Belanda. Upaya yang telah dirintis sejak
laki-laki dan perempuan kemudian masa gadisnya yaitu mendidik teman-
mendirikan sekolah-sekolah yang terus teman sebaya dan tetangga mendapat
berkembang. Hingga saat ini jumlah dukungan suaminya, K. H. Ahmad
sekolah yang khusus dikelola Aisyiyah Dahlan.
mencapai 2500 lebih di seluruh Nama Aisyiyah dipandang lebih tepat
Indonesia. Sekalipun sekolah yang bagi gerakan wanita ini karena didasari
dikelola Aisyiyah lebih kepada pertimbangan bahwa perjuangan wanita
perpanjangan tugas dan peran domestic yang akan digulirkan ini diharapkan
seorang perempuan. dapat meniru perjuangan Aisyah, isteri
Organisasi yang didirikan semula Nabi Muhammad, yang selalu
bernama Sopo Tresno, kemudian diganti membantu Rasulullah dalam
dengan nama „Aisyiyah. „Aisyiyah semula berdakwah. peresmian Aisyiyah
merupakan bagian dari Muhammadiyah dilaksanakan bersamaan peringatan
dengan pengurus yang dipilih oleh Isra' Mi'raj Nabi Muhammad pada
beberapa tokoh Muhammadiyah di tanggal 27 rajab 1335 H, bertepatan 19
samping Nyi Ahmad Dahlan sendiri. Mei 1917 M. Peringatan Isra' Mi'raj
„Aisyiyah diresmikan menjadi sebuah tersebut merupakan peringatan yang
organisasi tahun 1917 dan Siti Walidah diadakan Muhammadiyah untuk
tidak menjadi pengurus namun menjadi pertama kalinya. Selanjutnya, K. H.
penasehat dan guru bagi anggota- Mukhtar memberi bimbingan
anggotanya. administrasi dan organisasi, sedang
Pemahaman Siti Walidah tentang untuk bimbingan jiwa keagamaannya
ajaran islam yang meletakkan posisi istri dibimbing langsung oleh KHA. Dahlan.
sebagai manusia yang dinilai Allah swt. Gerakan pemberantasan kebodohan
sama dengan laki-laki, menimbulkan yang menjadi salah satu pilar
ketidak-sepakatan terhadap ungkapan perjuangan Aisyiyah dicanangkan
yang menyatakan bahwa perempuan dengan mengadakan pemberantasan
dipandang sebagai “konco wingking” buta huruf pertama kali, baik buta
atau teman di belakang, karena itu dia huruf arab maupun latin pada tahun
tetap berkeyakinan bahwa perempuan 1923. Dalam kegiatan ini para peserta
perlu ditingkatkan ilmu pengetahuannya yang terdiri dari para gadis dan ibu-ibu
dan perlu dibekali keterampilan rumah tangga belajar bersama dengan
berperan sebagai ibu, sebagai istri dan tujuan meningkatkan pengetahuan dan
sebagai warga negara dengan cara peningkatan partisipasi perempuan
mendorong para perempuan untuk terus dalam dunia publik.
maju dan menyadari akan hak-hak Dalam hal pergerakan kebangsaan,
mereka sebagai manusia, baik sebagai Aisyiyah juga termasuk organisasi yang

102 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116
Aisyiyah Rabiatul Adawiyah

turut memprakarsai dan membidani Aisyiyah juga mendirikan Biro


terbentuknya organisasi wanita pada Konsultasi Keluarga. Demikianlah,
tahun 1928. Dalam hal ini, Aisyiyah Aisyiyah menjadi gerakan wanita Islam
bersama dengan organisasi wanita lain yang mendobrak kebekuan feodalisme
bangkit berjuang untuk membebaskan dan ketidaksetaraan gender dalam
bangsa Indonesia dari belenggu masyarakat pada masa itu, serta
penjajahan dan kebodohan. Badan sekaligus melakukan advokasi
federasi ini diberi nama Kongres pemberdayaan kaum perempuan.
Perempuan Indonesia yang sekarang Aisyiyah, organisasi perempuan
menjadi KOWANI (Kongres Wanita Persyarikatan Muhammadiyah,
Indonesia). Lewat federasi ini berbagai merupakan gerakan Islam dan dakwah
usaha dan bentuk perjuangan bangsa amar makruf nahi mungkar, yang
dapat dilakukan secara terpadu. berazaskan Islam serta bersumber pada
Aisyiyah berkembang semakin pesat Al-Quran dan Assunnah (Pimpinan
dan menemukan bentuknya sebagai Pusat Muhammadiyah, 2013).
organisasi wanita modern. Aisyiyah
mengembangkan berbagai program Hasil Penelitian
untuk pembinaan dan pendidikan
wanita. Diantara aktivitas Aisyiyah ialah Konsep Keluarga Sakinah Menurut
Siswa Praja Wanita bertugas membina Aisyiyah
dan mengembangkan puteri-puteri di
luar sekolah sebagai kader Aisyiyah. Konsep keluarga sakinah menurut
Pada Kongres Muhammadiyah ke-20 Aisyiyah ini dapat kita lihat datanya dari
tahun 1931 Siswa Praja Wanita diubah buku yang diterbitkan oleh Aisyiyah
menjadi Nasyi'atul Aisyiyah (NA). Di sendiri dengan judul Tuntunan Menuju
samping itu, Aisyiyah juga mendirikan Keluarga Sakinah.1 Terwujudnya buku
Urusan Madrasah bertugas mengurusi ini merupakan realisasi keputusan
sekolah/ madrasah khusus puteri, Muktamar „Aisyiyah yang ke-41 di
Urusan Tabligh yang mengurusi Surakarta. Dalam rangka melaksanakan
penyiaran agama lewat pengajian, Keputusan Muktamar tersebut Pimpinan
kursus dan asrama, serta Urusan Pusat Aisyiyah telah melimpahkan tugas
Wal'asri yang mengusahakan beasiswa penyusunan buku tersebut kepada
untuk siswa yang kurang mampu. Pimpinan Pusat Aisyiyah Bagian Tabligh.
Selain itu, Aisyiyah pada tahun 1935 Oleh pimpinan pusat Aisyiyah bagian
juga mendirikan Urusan Adz-Dzakirat Tabligh, persiapan penyusunan buku
yang bertugas mencari dana untuk diawali dengan menyelenggarakan
membangun Gedung 'Aisyiyah dan diskusi panel pada tanggal 11 Maret
modal mendirikan koperasi. 1988 di Yoyakarta dengan mengajukan
Perkembangan Aisyiyah selanjutnya lima makalah yang masing-masing
pada tahun 1939 mengalami titik berjudul :
kemajuan yang sangat pesat. Aisyiyah
menambah Urusan Pertolongan (PKU)
yang bertugas menolong kesengsaraan
umum. Oleh karena sekolah-sekolah 1 Buku ini diperoleh dari Bapak Drs. H.
putri yang didirikan sudah semakin Muhammad Nur Maksum, M.Si., dosen Fakultas
banyak, maka Urusan Pengajaran pun Syariah sekaligus sebagai salah seorang pengurus
didirikan di Aisyiyah. Di samping itu, organisasi Muhammadiyah, tepatnya ketua
bidang MajelisTabligh.

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 103
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

1. Keluarga sakinah menurut sakinah. Keluarga dipakai dengan


Ajaran Islam oleh H. Ahmad Azhar pengertian antara lain (1) sanak
Basyir M.A. saudara, kaum kerabat; (2) orang seisi
2. Kesehatan Keluarga oleh Prof. rumah, anak istri, batih; (3) orang-orang
Dr. Dawiesah Ismadi MSc. di bawah naungan satu organisasi
3. Metode Pendidikan Islami oleh seperti keluarga Nahdatul Ulama,
Dr. Ahmad Badawi. keluarga Muhammadiyah, dan lain-lain.
4. Peningkatan Ekonomi Keluarga Selanjutnya kata sakinah, kata ini ada
oleh Drs. Safaruddin Alwi. dalam Alquran antara lain dalam surah
5. Hubungan Antarkeluarga dan al-Baqarah ayat 248; at-Taubah ayat 26;
Interkeluarga oleh Dr. Suharsimi al-Fath ayat 4, 18 dan 26 dengan makna
Arikunto ketenangan.
Hasil diskusi panel tersebut Dalam istilah keluarga sakinah, kata
kemudian dirumuskan oleh sebuah tim sakinah dipakai sebagai kata sifat
beranggotakan : Dra. H. Siti Barirotun dengan arti „tenang‟, tenteram, yaitu
Syamlan, Dra. Susilaningsih menyifati atau menerangkan kata
Kuntowijoyo M.A., Dra. Nurrahmah keluarga. Selanjutnya kata itu masih
Wathik, Dra. Siti Kiftiyah, dan Sri ditafsirkan mengandung makna
Hartami Brotomulyono S.H. Selanjutnya bahagia, sejahtera. Itulah sebabnya kata
oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah hasil sakinah sering digunakan dengan
perumusan tersebut diajukan dalam pengertian tenang, tenteram, bahagia
Muktamar Tarjih Muhammadiyah XXII dan sejahtera lahir batin.
yang diselenggarakan pada tanggal 12 Munculnya istilah keluarga sakinah
s.d. 16 Pebruari 1989 di Malang. Dengan dimaksudkan sebagai penjabaran firman
beberapa saran dari Muktamar Tarjih Allah dalam Ar-Rum ayat 21 yang
dan penyempurnaan, akhirnya menyatakan bahwa tujuan berumah
tersusunlah buku Tuntunan Menuju tangga atau berkeluarga adalah untuk
Keluarga Sakinah. Dengan buku ini, mencari ketenteraman atau ketenangan
Pimpinan Pusat Aisyiyah mengimbau dengan dasar mawaddah warahmah,
agar buku ini dipergunakan untuk saling mencintai dan penuh kasih
menciptakan “Keluarga Sakinah” sebagai sayang.
sarana terwujudnya Baldatun Untuk membina keluarga sakinah
Thayyibatun wa Rabbun Ghafur sebagai tujuan perkawinan merujuk
(Pimpinan Pusat Aisiyah 1989, i). kepada Rasulullah yang memberikan
Secara detail buku ini membahas persyaratan-persyaratan bagi manusia
tentang Keluarga sakinah dan yang akan membinanya, yaitu calon
pembinaan manusia takwa dan pasangan suami istri. Persyaratan yang
masyarakat sejahtera; Hidup bersuami dimaksud adalah calon pasangan suami
istri sebagai fondasi pembinaan keluarga istri sebaiknya seimbang (sekufu), baik
sakinah; dan Pembinaan keluarga rupa, keturunan, maupun kekayaan.
sakinah meliputi aspek agama, aspek Namun syarat yang utama adalah
pendidikan, aspek kesehatan, aspek keduanya harus seagama dan taat
ekonomi dan aspek sosial. beragama.
Dari buku Tuntunan Menuju Keluarga Seagama dan taat beragama menjadi
Sakinah ini dapat kita peroleh konsep syarat utama pasangan calon Pembina
Aisyiah tentang keluarga sakinah yaitu keluarga sakinah karena syarat inilah
terdiri dari kata keluarga dan kata yang betul-betul akan menjadi sumber

104 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116
Aisyiyah Rabiatul Adawiyah

ketenangan keluarga. Pasangan suami dunia dan akhirat (Pimpinan Pusat


istri yang taat beragama tentu keduanya Aisiyah, 1-4).
dapat mendudukkan dirinya sebagai
hamba Allah yang baik. Apapun
wujudnya perintah dan larangan serta
hak dan kewajiban yang datang dari
Allah dan Rasul-Nya akan disambut Kiprah Aisyiyah Kalimantan Selatan
dengan ucapan sami’na waatha’na dalam Pembinaan Keluarga Sakinah
(kami dengar dan kami taat). Ketaatan
yang didasari rasa cinta kepada Allah Menurut Aisyiyah untuk
dan Rasul-Nya. Ketaatan dilakukan mewujudkan keluarga sakinah dimulai
dengan penuh keikhlasan dan dengan langkah penyusunan konsep
kegembiraan. keluarga sakinah dengan jelas, yang
Di dalam keluarga sakinah, setiap kemudian diformulasikan dalam bentuk
anggotanya merasa dalam suasana program konkret yang harus
tenteram, damai, aman, bahagia, dan dilaksanakan oleh pengurus dan
sejahtera lahir batin. Sejahtera lahir anggota Aisyiyah. Karena itu disusunlah
adalah bebas dari kemiskinan harta dan buku pedoman berjudul Tuntunan
tekanan-tekanan penyakit jasmani, Menuju Keluarga Sakinah.
sedangkan sejahtera batin maksudnya Keluarga Sakinah menurut konsep
bebas dari kemiskinan iman, dari rasa Aisyiyah, dapat dibentuk melalui
takut akan kehidupan dunia akhirat, pembinaan lima aspek dalam kehidupan
mampu mengkomunikasikan nilai-nilai keluarga (Pimpinan Pusat Aisiyah 1989,
keagamaan dalam kehidupan keluarga 31-74), yaitu :
dan masyarakat. 1. Pembinaan aspek agama
Keluarga sakinah sebagai suatu a) Pembinaan agama terhadap
keluarga terpilih akan menjadi lahan ayah dan ibu. Ayah dan ibu di dalam
yang subur untuk tumbuh dan suatu keluarga merupakan pimpinan
berkembangnya anak, yang merupakan dan pendidik yang alami. Agar dapat
amanat Allah SWT bagi setiap orang tua. melaksanakan tugas dengan baik di
Amanat Allah atas penciptaan manusia dalam keluarga, khususnya dalam
adalah terciptanya manusia takwa serta pendidikan agama, ayah dan ibu harus
tercipta masyarakat sejahtera. Amanat mengenal, menghayati, dan
ini dapat terwujud dengan apabila setiap mengamalkan ajaran agama.
orang terbentuk menjadi pribadi muslim Pengenalan, penghayatan, dan
seutuhnya. Pribadi muslim seutuhnya pengamalan ajaran agama itu haris
adalah pribadi yang unsur-unsurnya ditingkatkan terus-menerus. Semakin
bernafaskan rasa pengabdian kepada tinggi kualitas ilmu dan amal yang
Allah SWT, aktivitas dan yang bentuk dimiliki seseorang semakin
perilakunya serta aktivitas berwibawalah ia, sehingga dapat
kehidupannya merupakan perwujudan membantu memperlancar tugas sebagai
rasa pengabdian kepada Allah SWT. pemimpin keluarga.
Pribadi yang demikian itulah wujud b) Pembentukan jiwa agama pada
manusia takwa, yang pada anak-anak. Pendidikan agama bagi
perkembangan selanjutnya akan dapat anak-anak di dalam keluarga
mewujudkan masyarakat takwa yang merupakan faktor yang sangat penting
mendapatkan kesejahteraan hidup untuk perkembangan kepribadian anak,

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 105
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

sebab keluarga merupakan lingkungan Kesakinahan suatu keluarga sangat


pertama dan utama baginya. Kondisi ditunjang kestabilan ekonomi. Keadaan
keluarga yang menyenangkan akan ekonomi keluarga dikatakan stabil jika
menimbulkan rasa senang, kerasan, terdapat keseimbangan antara
bahkana bangga bagi anggota keluarga. pendapatan dan pengeluaran. Banyak
c) Pembinaan suasana rumah kasus keretakan rumah tangga terjadi
tangga Islami. Suasana rumah tangga karena keadaan ekonomi keluarga yang
Islami merupakan faktor pendukung kurang stabil. Permasalahan ekonomi
terwujudnya keluarga sakinah. Hal ini seringkali juga memengaruhi
dapat dibina dengan; 1) tata ruang perkembangan keimanan predikat
Islami; 2) pembinaan sikap dan tingkah keluarga sakinah. Untuk
laku Islami; dan 3) membudayakan menyeimbangkan kebutuhan dan
kebiasaan sesuai dengan tuntunan pendapatan ada beberapa pilhan yang
Alquran dan hadits. dapat diambil, misalnya merencanakan
2. Pembinaan aspek pendidikan anggaran rumah tangga, meningkatkan
Dasar pendidikan dan pembinaan pendapatan keluarga, dan menambah
agama Islam secara nonformal dalam semangat kerja.
keluarga ditambah pendidikan formal di 5. Pembinaan aspek sosial.
sekolah dan pendidikan informal di luar Islam memberi tuntunan kehidupan
sekolah yang terarah serta komunikasi di dalam pergaulan antara suami, istri,
antaranggota keluarga yang harmonis dan anak, untuk dapat menciptakan
dapat membina pembentukan kehidupan berkeluarga yang serasi.
kepribadian anggota keluarga. Pribadi Yang harus diingat adalah umat Islam
kuat merupakan wujud pribadi muslim harus merasa bahwa dirinya adalah
seutuhnya. Pendidikan terhadap anak hamba Allah. Disamping itu, umat Islam
menjadi manusia takwa adalah amanah juga harus benar-benar menyadari
Allah. Amanah Allah itu hanya dapat bahwa dirinya adalah makhluk sosial
terwujud terlaksana lewat keluarga yang tidak bisa lepas dari manusia lain.
sakinah. Buku Tuntunan menuju Keluarga
3. Pembinaan aspek kesehatan Sakinah ini mengatur pula bagaimana
Kesehatan keluarga merupakan perilaku dasar pergaulan antarmanusia,
faktor yang menunjang pembinaan perilaku hubungan antara keluarga,
keluarga sakinah. Hidup sehat bagi perilaku hubungan keluarga dengan
keluarga mutlak perlu karena kesehatan saudara-saudaranya, dan perilaku
termasuk salah satu unsur agar hubungan keluarga dengan tetangga
manusia dapat hidup bahagia, sejahtera dan msyarakat. Pergaulan dan
dunia dan akhirat. Sehat adalah suatu kehidupan rumah tangga merupakan
keadaan keseimbangan antara jiwa raga, landasan kehidupan manusia dalam
jasmani dan rohani serta bebas dari menempuh cita-cita hidup sejahtera dan
penyakit, kelemahan maupun cacat. bahagia di dunia dan di akhirat (Ibid).
Dalam keluarga sakinah semua anggota Pembinaan lima aspek dalam
keluarga diharapkan dalam keadaan mewujudkan keluarga sakinah tersebut
sehat. Faktor-faktor yang memengaruhi di atas, Aisyiyah wilayah KalSel
kesehatan keluarga antara lain: berpedoman dengan buku Tuntunan
lingkungan, prilaku kesehatan, fasilitas menuju Keluarga Sakinah, dan
kesehatan, dan keturunan. melaksanakan berbagai macam kegiatan
4. Pembinaan aspek ekonomi sesuai dengan program yang ada pada

106 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116
Aisyiyah Rabiatul Adawiyah

majelis-majelis Aisyiyah. Majelis-majelis oraganisasi Muhammadiyah. Ada 120


itu adalah: Majelis Tabligh, Majelis TK yang dibina oleh Aisyiyah wilayah
Dikdasmen, Majelis Kesehatan, Majelis dan khusus untuk Aisyiyah kota
Kesejahteraan Sosial, Majelis Ekonomi Banjarmasin ada 44 TK.
dan Ketenagakerjaan, Majelis Berkaitan dengan pembinaan
Pembinaan Kader, dan Majelis Hukum keluarga sakinah, maka Aisyiyah
dan Ham. wilayah mengadakan pembinaan
Adapun majelis-majelis yang terhadap wali murid dan dibentuklah
berhubungan langsung dengan kegiatan sebuah Ikatan Wali Murid yang disebut
pembinaan keluarga sakinah yaitu : dengan IKWAM. Pembinaan wali murid
1. Majelis Tabligh. Majelis ini yang ini diharapkan wali murid sebagai orang
paling dominan dalam menjalankan tua murid dapat memberikan
program pembinaan keluarga sakinah. pendidikan kepada anaknya,
Untuk dapat menjalankan program diantaranya pendidikan agama misalnya
keluarga sakinah, maka kegiatan yang pembiasaan memelihara kebersihan dan
paling utama adalah mencetak sebagainya, karena orang tua adalah
mubalighat-mubalighat melalui contoh terbaik dari anaknya. Kegiatan
pelatihan mubalighat (wawancara lain dapat kita lihat dari Tabel 2 (lihat
dengan Hj. Musphyanti Chalik, 7 Lampiran).
September 2013). 3. Majelis Kesehatan. Dalam
Aisyiyah Pusat dalam satu periode bidang kesehatan Aisyiyah wilayah
biasanya mengadakan kegiatan TOT bekerja sama dengan Dinas Kesehatan
mubalighat sebanyak satu kali yang dan salah satu program Aisyiyah bidang
diikuti oleh seluruh perwakilah Aisyiah kesehatan ini adalah program mushalla
tingkat Wilayah di Indonesia. Kemudian sehat. Selain itu Aisyiyah wilayah juga
setelah mengikuti TOT pusat, Aisyiah bekerja sama dengan pemerintah
Wilayah Kalsel mengadakan TOT serupa menjalankan program yang disebut
untuk tingkat Wilayah yang diikuti oleh dengan PHBS yaitu (perilaku hidup
perwakilan dari daerah-daerah yaitu 12 bersih dan sehat). Adapun kegiatan
daerah di Kalimantan Selatan, kecuali yang telah dilakukan oleh majelis
Balangan. Masing-masing Aisyiyah kesehatan ini dapat dilihat pada Tabel 3.
daerah mengirimkan perwakilannya 4. Majelis Kesejahteraan Sosial.
untuk mengikuti TOT mubalighat Majelis ini juga turut aktif dalam
tingkat Wilayah ini sebanyak 2 orang program pembinaan keluarga sakinah
(Wawancara dengan Ibu Hj. Maisunah dengan berusaha meningkatkan
Umransyah, dkk., 30 September 2013). kesejahteraan keluarga dan masyarakat,
Kemudian majelis tabligh ini juga diantaranya dengan penyaluran hewan
melakukan berbagai kegiatan yang qurban kepada masyarakat. Adapun
dapat mendukung dan meningkatkan kegiatan yang dilakukan majelis
kualitas kerja dan kinerjanya. Data kesejahteran sosial ini dapa dilihat pada
kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 4.
2. Majelis Dikdasmen. Aisyiyah 5. Majelis Ekonomi dan
wilayah dalam hal ini lebih banyak Ketenagakerjaan. Majelis mendukung
menangani pendidikan tingkat TK, PAUD program pembinaan keluarga sakinah
dan Kelompok Belajar (KB). Adapun dengan melakukan berbagai kegiatan,
untuk tingkat selanjutnya seperti SD – diantaranya adalah BU EKA yaitu Bina
Perguruan Tinggi, ini ditangani oleh Usaha Ekonomi Keluarga. Adapun

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 107
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

kegiatan lain yang sudah dilaksanakan Pembinaan keluarga sakinah ini


dapa dilihat pada Tabel 5. merupakan salah satu program
Selain itu Aisyiyah wilayah juga unggulan dari Aisyiyah dan menjadi
melakukan kegiatan rutin sebagai program terpadu. Artinya dari keluarga
bagian dari pelaksanaan Program sakinah ini diharapkan terbentuk
Keluarga Sakinah, yaitu : Qaryah Thayyibah dan menjadi gerakan
1. Mengadakan pengajian Tarjih 1 jamaah. Aisyiyah wilayah sendiri
bulan sekali di sekretariat Aisyiyah mempunyai desa binaan sebagai Qaryah
wilayah. Pengajian Tarjih ini Thayyibah yaitu Desa Karang Indah di
dilaksanakan untuk mengkaji dan Batola (Wawancara dengan Ibu Hj.
mendalami hasil-hasil keputusan Maisunah Umransyah, dkk., 30
hukum yang dikeluarkan oleh Dewan September 2013).
Tarjih Muhammadiyah, pengajian ini
diberikan oleh Bapak H. Abidin Ja‟far Penutup
Lc., Bapak H. Mahlah Djarkasi, dan lain-
lain. Kegiatan Pengajian merupakan ciri Konsep keluarga sakinah menurut
khas dari kegiatan Aisyiyah. Aisyiyah adalah keluarga yang
2. Mengadakan bimbingan memenuhi kriteria sehat jasmani dan
melaksanakan sholat dan membaca Al- rohani, melaksanakan syariat Islam
Qur‟an bagi muallaf. Kegiatan ini dengan baik, dan memiliki kemampuan
merupakan kegiatan dari Aisyiyah ekonomi yang mencukupi keperluan dan
daerah dan bimbingan kepada muallaf kebutuhan, serta mempunyai hubungan
ini sifatnya kondisional, artinya jika harmonis di antara anggota keluarga,
dalam suatu daerah tersebut ada yaitu suami, istri dan anak-anak.
muallaf. Namun bimbingan shalat dan Sakinah adalah kecenderungan hati
baca Al-Quran bagi Aisyiyah wilayah yang terpadu dengan mawaddah (kasih)
Kalsel yang rutin dilakukan yaitu setiap dan rahmah (sayang) yang dapat
hari Rabu di mesjid Al-Jihad. menimbulkan ketenteraman jiwa serta
3. Melakukan bimbingan bagi kerukunan dalam hidup berkeluarga.
keluarga yang bermasalah. Keluarga Tujuan pernikahan adalah mendapatkan
bermasalah tersebut yaitu keluarga yang ketenangan dan kebahagiaan dunia dan
salah satu anggota keluarganya akhirat.
mengalami gangguan kejiwaan. Maka Kiprah Aisyiyah dalam pembinaan
Aisyiyah wilayah melakukan bimbingan keluarga sakinah dimulai dengan
kepada mereka dengan mengadakan pembinaan aspek agama, aspek
kegiatan bimbingan rohani kepada pendidikan, aspek kesehatan, aspek
mereka sebanyak 1 minggu sekali di ekonomi dan aspek sosial. Pembinaan
RSU Anshari Shaleh Kayu Tangi. lima aspek tersebut cukup optimal
Kegiatan ini dilaksanakan merupakan melalui kegiatan-kegiatan yang
bentuk kerjasama Aisyiah Wilayah dilaksanakan majelis tabligh, majelis
Kalsel dengan RSU Anshari Shaleh dikdasmen, majelis, majelis kesehatan,
untuk membantu pasien-pasien majelis kesejahteraan sosial dan majelis
kejiwaan wanita di Rumah Sakit ekonomi dan ketenagakerjaan, hal ini
tersebut akibat permasalahan yang karena Aisyiyah punya buku tuntunan
dialami dalam keluarganya (Wawancara yang jelas tentang pembinaan keluarga
dengan Ibu Hj. Musphyanti Chalik, dkk., sakinah, disamping itu tidak adanya
30 September 2013).

108 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116
Aisyiyah Rabiatul Adawiyah

hambatan atau masalah yang berarti Hanitijo Soemitro, Ronny. S.H.. 1990.
ketika kegiatan itu dilakukan. Metodologi Penelitian Hukum Dan
Jurimetri. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kompas.com. News. Jumlah Penduduk
Indonesia.
Referensi (nasional.kompas.com/read/2011/0
9/19) diakses 20 Pebruari 2013.
Abdurrahmah, Otong. 2013. Selaku Kouta 30 Persen Perempuan dalam
Ketua PPLKKNU. Komitmen dan Politik. (www.Indosiar.com/). Diakses
Peran LKKNU Terhadap Upaya 20 Pebruari 2013.
Peningkatan Kualitas Keluarga Moleong, Lexy J.. 2000. Metodologi
Melalui Program KB Nasional. Penelitian Kualitatif. Bandung:
(pplkknu.blogspot.com) diakses 10 Remaja Rosdakarya.
September. Pimpinan Pusat Aisyiyah. 1989.
Adawiah, Rabiatul, dkk. 2011. Peranan Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah.
Petuga BP4 Dalam Peningkatan Mutu Yogyakarta.
Perkawinan Menuju Keluarga Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Sakinah di Kota Banjarmasin. Aisyiyah,
Banjarmasin: Puslit IAIN Antasari. (www.muhammadiyah.or.id), diakses
Al-Munawar, Said Husin. 2003. Agenda 10 Agustus 2013.
Generasi Intelektual: Ikhtiar Rifat, Muhammad. 2010. Bimbingan
Membangun Masyarakat Madani. Keluarga Sakinah. IAIN Antasari
Jakarta: Pena Madani. Banjarmasin, Pengabdian Berbasis
Daradjat, Zakiyah. Membina Rumah Riset.
Tangga Menurut Tuntunan Islam, Salman, Ismah. 2005. Keluarga Sakinah
Jakarta. Dalam Aisyiyah : Diskursus Jender
--------------. 1974. Membina Rumah di Organisasi Perempuan
Tangga Menurut Tuntunan Islam. Muhammadiyah. Jakarta: PSAP
Jakarta: Tintamas. Muhammadiyah.
--------------. 1976. Problematika Remaja. Shihab, M. Quraish. 1991. Konsep
Jakarta : Bulan Bintang. Wanita Menurut Al-Qur’an. Jakarta:
Departemen Agama RI. 1992. Al-Quran Mizan, INIS.
dan Terjemahnya. Semarang: PT. ---------------., Quraish. 2000. Wawasan
Tanjung Mas Inti. Al-Quran. Bandung: Mizan.
Furqan, Arief. 1992. Pengantar Metoda Sudarsono. 1991. Hukum Perkawinan
Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasional Surabaya Indonesia. Sutopo, B. 1996. Metode Penelitian
Kualitatif. Solo: Universitas Sebelas
Maret.

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 109
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

Lampiran:
Tabel 1: Data Kegiatan yang Sudah Dilaksanakan Majelis Tabligh

Kelompok sasaran Lokasi Waktu Kerjasama


No Kegiatan
kegiatan / peserta Kegiatan pelaksanaan Pihak Ketiga
1 Mengikuti TOT Wkl. Ketua yang Yogyakarta -
Mubalighat tingkat membidangi
Pusat majelis Tabligh dan
Ketua Majelis
Tabligh
2 Mempelajari dan Semua anggota Sekretariat 1 x sebulan PWM Kalsel
mendiskusikan untuk PWA Kalsel PWA Kalsel Majelis
memahami putusan Tabligh
tarjih Muhammadiyah
3 Mengikuti Dialog antar Semua tokoh Aula 15 Nop 2011 Kemenag
Agama agama Perpustakaan
IAIN Antasari
4 Mengikuti Silaturrahim Semua Ormas Gedung 19 Nopember Kemenag
antar Ormas Islam Islam Kayuh 2011
Baimbai
5 Wisata Religius PCA se Cindai Alus 23 Januari
Banjarmasin 2012
6 Dakwah Keliling PCA se Kota Setiap bulan
Banjarmasin Banjarmasin
7 Menghadiri Seminar Organisasi Hotel Blue 9 Pebruari 2012 Kemenkes
Kesehatan dan Keagamaan Grand dan
Keagamaan Banjarmasin Kemenag
Sumber Data : Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalimantan Selatan

Tabel 2
Data Kegiatan yang Sudah Dilakukan Majelis Dikdasmen

Kelompok sasaran Lokasi Waktu Kerjasama


No Kegiatan
kegiatan /peserta Kegiatan pelaksanaan Pihak Ketiga
1. Mengadakan ” Guru TK dan Paud Banjarmasin 29 Desember PDA Kota
Workshop Peningkatan se kota 2011 Banjarmasin
Mutu Pendidikan TK “ Banjarmasin
2. Mengadakan “ Guru TK dan Paud Martapura 30 Desember PDA Kab.
Workshop Peningkatan se Kab. Banjar Kab.Banjar 2011 Banjar
Mutu Pendidikan TK “
3. Mengadakan Guru TK dan Paud Kandangan 2 Januari 2012 PDA HST
“Workshop se Kab. Hulu HST
Peningkatan Mutu Sungai Selatan
Pendidikan TK “
4. Mengikuti Workshop Guru TK dan Aula Abdi 30 Juni 2012 PWM Kalsel
Kependidikan ORTOM PDA Persada
5. Mengikuti Gebyar Murid TK se Kota Halaman 12 Juli 2012 Pemprop
PAUD Bunda Banjarmasin Kantor Kalsel
Gubernur
Kalsel
6. Mengikuti Rakor Mitra Organisasi Hotel Grand 12 – 14 Juni Kemendikbu
Pengembangan PAUD Pengembangan Sahid Jaya 2012 dnas

110 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116
Aisyiyah Rabiatul Adawiyah

dengan Mitra PAUD Jakarta


Organisasi
7. Workshop Pendidikan Guru PAUD dan Graha Abdi 30 Juni 2012 PWM Kalsel
Anak Berkarakter TK-ABA se Persada
melalui Kebudayaan Kalimantan Selatan Pemda Kalsel
di
Banjarmasin
Sumber Data : Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalimantan Selatan

Tabel 3
Kegiatan yang Sudah Dilakukan Majelis Kesehatan

Kelompok Waktu
Kerjasama
No Kegiatan sasaran kegiatan Lokasi Kegiatan pelaksan
Pihak Ketiga
/ Peserta aan
1. Pertemuan SR Dinkes Prov. Kantor Dinkes 7 -
„Aisyiyah Malaria GF Kalsel Prov. Kalsel di Pebruari
Round 8 dengan Dra. banjarmasin 2011
Isni M.Jubianto

2. Pertemuan dengan a. Pimpinan Sekretariat PWA 7 -


Anggota Pimpinan Harian Kalsel Pebruari
Wilayah Kalimantan b. Ketua Jln.Perdagangan 2011
Selatan Majelis dan no,8 Banjarmasin
Lembaga
c. Anggota
Majelis Kesehatan
3. Pertemuan a. Desa Sekretariat PDA 8 -
Kesepakatan Pemalongan Tala Pebruari
Pelaksanaan Program Kecamatan Bajuin Kantor Dinkes Tala 2011
Malaria b. Desa
1. PDA Tanah Sabuhur
Laut Kecamatan Jorong
( PIC PDA Tanah Laut c. Desa
) Pandan Sari
2. Dinkes Kecamatan Kintap
Kabupaten tanah Laut
( Pemegang Program
Malaria )
4. Pertemuan pemegang a. Desa Pagatan Tanah 9 – 10
program Malaria Sepakat Bumbu Februari
dengan PDA Tanah Kecamatan Tanah 2011
Bumbu dan PIC PDA Bumbu
Tanah Bumbu b. Desa
Mekar Sari
Kecamatan
Simpang Empat
5. Mengikuti Penyegaran Anggota Pimpinan Sekretariat PWA 17 April
Pimpinan Tingkat PWA Kalsel Kalsel 2011
Wilayah
6. Mengikuti Pertemuan a. Ketua Hotel Aston Marina 21 – 24 Kementrian
InternalStakeholder PWA Kalsel Jakarta April Kesehatan
SR ‟Aisyiyah GF (Hj.Azizah Yasin) 2011
Malaria Round 8 b. PIC PWA
Kalsel (Hj.Norhani
Farhan)

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 111
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

c. Ketua
PDA Tanah Laut
(Hj.Wahyuniah)
d. PIC
Malaria PDA
Tanah Laut (Tuty
Mariati)
e. Ketua
PDA Tanah
Bumbu (Sukawati)
f. PIC PDA
Tanah Bumbu
(Ernie Hulina S.)
7. Mengikuti TOT a. PWA BAPELKES jakarta 9 – 12 Kementrian
Fasilitator DS-QTK Kalsel Mei 2011 Kesehatan
dan PHBS-RT (Hj.Musphyanti
Ch. dan Hj. Srie
Wardiati)
b. PDA
Tanah Laut
(Hj.Wahyuniah
dan Dwi Galuh
Sinta Rini)
c. PDA
Barito Kuala
(Hj.Sulkartin dan
Sri Ariani)
8. Mengadakan a. Kepala Kabupaten Tanah 21 – 22 Dinkes
Workshop with Desa Bumbu Mei 2011 Kabupaten
Districk Stakeholder b. Unsur Tanah Bumbu
( PPA – PIC-PWA ) Puskesmas
c. Kader
Posmaldes
9. Pertemuan Koordinasi a. Dinkes Hotel Victoria 23 – 26
Monev dan Prov.Kalsel Banajrmasin Mei 2011
Perencanaan b. Dinkes
Tk.Provinsi dan Kab.se Kalsel
Kabupaten se Kalsel c. Muhamm
adiyah
d. ‟Aisyiyah
e. N.U.
f. PERDAKI
10. Workshop with Distric a. Lurah Kabupaten Tanah 27 – 28 PP ‟Aisyiyah
Stakeholder b. Kader Laut Mei 2011 Dinas
Posmaldes Kesehatan
c. Puskesma
s
11. Rapat Kerja Nasional Majelis Kesehatan Wisma Makara UI 2–4
Majelis Kesehatan PWA se Indonesia Depok Jawa Barat Juni
2011
12. Workshop Upaya Seluruh Ormas Hotel Arum 18 Juni
Menurunkan AKI dan Tk. Provinsi Banajrmasin 2011
AKB dalam rangka
menunjang MDG‟s
tahun 2015
13. Orientasi Motivator a. Motivator/ Hotel Metro 28 – 30 Kemenkes dan
Pengembangan DS- kader DS-QTK dan Banjarmasin Mei 2011 PP ‟Aisyiyah

112 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116
Aisyiyah Rabiatul Adawiyah

QTK dan PHBS-RT PHBS-RT ‟Aisyiyah Majelis


‟Aisyiyah Kabupaten Barito Kesehatan
Kuala dan Tanah
Laut
b. Promkes
Puskesmas Kintap
dan Mandastana
14. Sosialisasi TB. HIV a. Dinkes Hotel Palm 18 Juli Dinkes Provinsi
untuk Stakeholder Kabupaten Banjarmasin 2011 Kalimantan
Pemegang Kebijakan b. Muhamm Selatan
adiyah
c. ‟Aisyiyah
d. NU
e. PERDAKI
15. Monev dan a. Dinkes Hotel Pesona 18 – 20 Kemenkes RI
Perencanaan GF Prov.Kalsel. Banjarmasin Juli 2011
Malaria Tingkat b. Dinkes
Provinsi Kabupaten
c. Muhamm
adiyah
d. ‟Aisyiyah
e. NU
f. PERDAKI
16. Meetingwith Province 7 provinsi Golden Boutique 21 – 24 Kemenkes RI
and Distric pelaksana Hotel Angkasa Juli 2011
Coordinator SR program Jakarta
‟Aisyiyah Malaria
Round 8
17. Pembinaan DS-QTK a. Kader DS- Kecamatan 12 Sept Kemenkes RI
dan PHBS-RT QTK dan PHBS-RT Mandastana Barito 2011
Kecamatan Barito Kuala
Kuala
b. Kepala
Desa
c. Tokoh
Agama
d. Tokoh
Masyarakat
e. Promkes
Puskesmas
18. Bimbingan Teknis DS- a. Kader DS- Desa Kebun Raya 17 Dinkes Provinsi
QTK dan PHBS-RT di QTK dan PHBS-RT Kecamatan Kintap Septembe Kalimantan
Kecanatan Kintap Kecamatan Kintap r 2011 Selatan
b. Kepala
Desa
c. Tokoh
Agama
d. Tokoh
Masyarakat
e. Promkes
Puskesmas
19. Implementasi Program Keluarga sasaran Balai Desa Kebun 8 Dinkes Provinsi
DS-QTK dan PHBS-RT pembinaan Raya Kecamatan Oktober Kalsel.
di Kecamatan Kintap Kintap 2011
20. Implementasi Program Keluarga sasaran Balai Desa Karang 12 Dinkes Provinsi
DS-QTK dan PHBS-RT pembinaan Bunga Kecamatan Oktober Kalimantan
di Kecamatan Barito Kuala 2011 Selatan

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 113
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

Mandastana
21 Supervisi GF Malaria a. PIC PDA a. Pelaihari 15 – 19
Round 8 Kab.Tanah Laut Kabupaten Tanah Oktober
b. PIC PDA Laut 2011
Kab.Tanah b. Pagatan
Bumbu Kabupaten Tanah
Bumbu
22. Monev DS-QTK dan Kader DS-QTK Balai Desa Kebun 19 – 20 Tokoh
PHBS-RT oleh dan PHBS-RT Raya Kecamatan Oktober Masyarakat
Promkes Kemenkes RI Desa : Kintap 2011
dan PPA : a. Kebun
( ibu Raya
Ismoyowati,SKM.,M.K b. Mekar
es ; ibu Dra Sari
Chairunnisa, M.Kes. ; c. Pandan
ibu dr.Pitut Aprialia Sari
Savitri )
23. Bimbingan Teknis PIC Kader Posmaldes: Kabupaten Tanah 19 Kepala Desa
PWA Kalsel Majelis a. Desa Laut Novembe
Kesehatan Pamalongan r 2011
b. Desa
Sabuhur
c. Desa
Pandan Sari
24. Bimbingan Teknis PIC Kader Posmaldes Kabupaten Tanah 19 Kepala Desa
PWA Kalsel a. Desa Laut Nov.2011
Pamalongan
b. Desa
Sabuhur
c. Desa
Pandan Sari
25. Supervisi SR ‟Aisyiyah Kader Posmaldes Kabupaten Tanah 25-26 Kepala Desa
GF Malaria Round 8 a. Desa Laut Nov.2011
Pamalongan
b. Desa
Sabuhur
c. Desa
Pandan Sari
26. Bimbingan Teknis PIC Kader Posmaldes Kabupaten Tanah 7-8 Kepala Desa
PWA Kalsel. a. Desa Bumbu Desembe
Sepakat r 2011
b. Desa
Mekar Sari
27. Mengikuti Seminar Organisasi masa Aula Kopertis 28
Sehari tentang Wilayah XI Desembe
Vaksinasi, dampak, Kalimantan di r 2011
konspirasi, dan solusi Banjarmasin
sehat ala Rasulullah
28. Rakerpim dan BPP Anggota PWA dan Asrama Haji Kalsel 31 PP ‟Aisyiyah
Tingkat Wilayah PDA se Kalsel di Banjarbaru Des.2011
Kalimantan Selatan s/d 1
Jan.2012
29. Pertemuan Inisiasi „Aisyiyah, PKK, Hotel Equator 18-21 Kemenkes
Kelompok Orang LSM, dan mantan Surabaya jan.2012
Terdampak TB ( penderita TB
Alfected People )
30. Rakernas Program ‟Aisyiyah, Jakarta 13-14 Kemenkes

114 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116
Aisyiyah Rabiatul Adawiyah

Kependudukan dan Muhammadiyah, Maret


KB BKKBN 2012
31. Rapat Koordinasi Ormas, LSM. IBI, BKKBN Kalsel di 22 Maret
BKKBN Prov. Kalsel PKK, TNI Banjarmasin 2012
32. Seminar ”Empat Pilar PWM Kalsel Gedung Abdi 3 April Anggota MPR
Kehidupan Berbangsa dengan seluruh Persada Pemda 2012 RI asal Pemuda
dan Bernegara” ( Ortom Kalsel Muhammadiya
Pancasila, UUD‟45, h
Negara Kesatuan RI,
Bhineka Tunggal Ika )
33. Pertemuan Organisasi Organisasi Hotel Blue Atlantic 30 April Dinkes Prov.
Keagamaan, Ormas Keagamaan, Banjarmasin 2012 Kalsel.
dalam upaya Organisasi
mendukung promotif Kemasyarakan,
dan preventif untuk Media
kesehatan bangsa
Sumber Data : Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalimantan Selatan

Tabel 4
Kegiatan yang Sudah Dilakukan Majelis Kesejateran Sosial

Kerjasama
Kelompok sasaran Lokasi Waktu
No Kegiatan Pihak
kegiatan /peserta Kegiatan pelaksanaan
Ketiga
1. Pendampingan Kelompok Usaha PCA Berkelanjutan Departemen
penyaluran dana Kecil (penjual Banjarmasin Agama
bergulir untuk makanan 3 (Pinjaman
Keluarga Pra Sakinah kecil/kue) dana)
dengan usaha kecil (
Jualan makanan/kue )
2. Menyerahkan bantuan Korban kebakaran Kecamatan Maret 2011 PDA Kota
pada korban kebakaran Teluk Tiram Banjarmasin
3. Menghimpun dana Masyarakat korban Jalan K.S. April 2011 PDA Kota
membantuan kebakaran Tubun desa Banjarmasin
kebakaran di desa Kelayan
Kelayan
4. Melaksanakan Masyarakat Karang Desa Karang Nopember 2011 PDA
penyaluran bantuan Intan Kabupaten Intan Kabupaten
daging qurban Banjar Kabupaten Banjar
Banjar
5. Menyalurkan Warga masyarakat Desa Tawia Nopember 2011 BNI Syariah
sumbangan daging desa Tawia Hulu Kabupaten Banjarmasin
qurban sekaligus Sungai Selatan Hulu Sungai
silaturrahim dengan Selatan
warga desa Tawia Hulu
Sungai Selatan
6. Menghimpun dana PDA se Kalimantan Kalimantan Desember 2011 =
bantuan bencana alam Selatan Selatan
di Sumatera Barat
7. Kerjasama lintas Majelis dan Asrama Haji Desember 2011 -
majelis melaksanakan lembaga PWA Kalimantan
program Rakerwil BPP Kalimantan Selatan di
Selatan Banjarbaru
8. Menghimpun dana Warga Banjarmasin April 2012
bantuan pembangunan Muhammadiyah dan
mesjid Muhammadiyah sekitarnya

Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116 115
Rabiatul Adawiyah Aisyiyah

di Kabupaten Tanah
Bumbu
Sumber Data : Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalimantan Selatan

Tabel 5
Kegiatan yang Sudah Dilakukan Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan

Kelompok
Lokasi Waktu Kerjasama
No Kegiatan sasaran kegiatan
Kegiatan pelaksanaan Pihak Ketiga
/peserta
1. Menghadiri Rakernas Seluruh PWA se Yogyakarta 20 – 22 Mei -
Majelis Ekonomi dan Indonesia 2011
Ketenagakerjaan
2. Menghadiri Seminar Pelaksana Hotel Rattan 15 Juni 2011 Bursa Efek
Interaktif Bisnis/Ekonomi In Indonesia
Banjarmasin (BEI)
3. Menghadiri Seminar Kader PHBS Hotel Metro 28 Juni 2011 Dinkes prov
PHBS Banjarmasin Kalsel
4. Rapat Penelaahan Mitra Kerja Graha Abdi 20 - 21 Juli Badan Pusat
Program BKKBN Persada 2011 Statistik
Kependudukan dan Banjarmasin
KB
5. Mengikuti Rapat Organisasi Wanita SUN Hotel 27 – 29 Juli Kementrian
Pimpinan Pengurus Islam Sidoarjo 2011 Agama
Organisasi Wanita Se Indonesia Jawa Timur
Islam Tingkat
Nasional
6. Mengikuti Kegiatan Anggota Pimpinan Sekretariat 16 Oktober Fak.Hukum
Majelis Hukum dan PWA Kalsel PWA Kalsel 2011 Unlam
HAM
7. Rapat Konsolidasi dan PDA se Kalsel Asrama Haji 31 Desember PWM Kalsel
Raker Majelis PWA Anggota PWA Kalsel 2011 – 1
Kalsel Kalsel Januari 2012
8. Mengikuti Rapat Pimpinan Cabang Hotel Mesir 18 Maret 2012 -
Konsolidasi dan Rapat ‟Aisyiyah se Martapura
Kerja BPP Tingkat Kabupaten Banjar
Daerah ( Kab.Banjar)
9. Mengikuti Kegiatan PWA Kalsel, PDA Graha Abdi April 2012 Pemuda
Sosialisasi Pancasila, se Kalsel, Guru- Persada Muhammadiyah
UUD‟45 RI, dan guru Banjarmasin Kalsel
Bhineka Tunggal Eka Muhammadiyah
se Kalsel.
Sumber Data : Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalimantan Selatan

116 Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli–Desember 2013, 97-116

Anda mungkin juga menyukai