Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat limpahan Rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Dalam makalah ini saya akan membahas tentang “Pendidikan Islam pada Masa Orde
Lama dan Orde Baru”. Makalah ini dibuat dari berbagai referensi baik dari buku bacan
maupun internet. Selama mengerjakan makalah ini terdapat tantangan dan hambatan. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini.Oleh karena itu saya berharap teman-teman dan Dosen mau memberikan kritik dan saran
yang dapat membangun kami.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Jakarta,4 Agustus 2015

penulis

i
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar............................................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C.Tujuan....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama............................................................... 2
B. Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama..... 2
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 5
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 5
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah Indonesia merdeka, penyelenggaraan pendidikan agama mendapat perhatian
serius dari pemerintah, baik disekolah Negeri maupun Swasta. Usaha untuk itu dimulai
dengan memberikan bantuan kepada lembaga tersebut seperti yang dianjurkan oleh Badan
Pekerja Komite Nasional Pusat (BNKP) tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan
bahwa: Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber
pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat
Indonesia pada umumnya, hendaklah pula mendapatkan perhatian dan bantuan berupa
tuntunan dan bantuan material dari pemerintah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa orde lama?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pendidikan Islam pada masa orde lama.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama


Seiring dengan perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang, maka sejarah
kebijakan Pendidikan di Indonesia termasuk di dalamnya Pendidikan Islam, memang tidak
bisa lepas dari waktu tertentu, yang ditandai dengan peristiwa-peristiwa dan tonggak-
tonggak sejarah sebagai pengikat. Oleh karena itu perjalanan sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai tahun 1965 yang lebih dikenal dengan Orde
Lama,akan berbeda dengan tahun 1965 sampai sekarang yang lebih dikenal dengan Orde
Baru.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, perubahan-perubahan diberbagai aspek telah
terjadi, tidak hanya terjadi dalam bidang pemerintahan, tetapi juga dalam pendidikan.
Perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan merupakan perubahan yang bersifat
mendasar, yaitu perubahan yang menyangkut penyesuaian kebijakan pendidikan dengan
dasar dan cita-cita bangsa Indonesia yang merdeka. Untuk mengadakan penyesuain dengan
cita-cita tersebut maka bidang pendidikan mengalami perubahan terutama dalam landasan
idiilnya, tujuan pendidikan, sistem persekolahan dan kesempatan belajar yang diberikan
kepada rakyat indonesia.
Di tengah-tengah berkobarnya revolusi fisik, Pemerintah RI tetap membina
pendidikan Agama. Pembinaan Pendidikan Agamsa tersebut secara formal dipercayakan
kepada Departemen Agama dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu
dikeluarkanlah peraturan- peratuaran bersama antara kedua Deparemen tersebut untuk
mengelola Pendidikan agama di sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta. 1

B. Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama

Khusus untuk mengelola pedidikan agama yang diberikan ke sekolah-seolah umum ,


maka pada bulan Desember 1946, dikeluarkanlah Surat Keputusan Bersama (SKB) antara
Menteri PP dan K dengan Menteri Agama, yang mengatur pelaksanaan Pendidikan Agama

1 Drs.Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, PT rajagrafindo Persada, Jakarta, 2001, hal: 74

2
3

pada sekolah-sekolah umum (negeri dan swasta), yang berada di bawah kementrian PP dan
K.
Selanjutnya Pendidikan Agama ini diatur secara khusus dalam
UU Nomor 4 Tahun 1950 pada Bab XII pasal 20, yaitu :
1. Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid menetapkan
apakah akan mengikuti pelajaran tersebut.
2. Cara penyelenggaraan pengajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur dalam peraturan
yang menetapkan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, bersama-sama
dengan Menteri Agama.
Sementara itu pada Peraturan Bersama Mentri PP dan K dan Mentri Agama Nomor:
1432/kab.tanggal 20 Januari 1951 (Pendidikan), Nomor K 1/652 Tanggal 20 januari
1951(Agama) diatur tentang Peraturan Pendidikan Agama di sekolah-sekolah yaitu:
Pasal 1: Di tiap-tiap sekolah rendah maupun lanjutan (umum dan kejuruan) diberi
pendidikan Agama.
Pasal 2: 1.Di sekolah-sekolah rendah pendidikan agama dimulai pada kelas 4, banyaknya
2 jam dalam satu minggu.
2.Di Lingkungan yang istimewa, Pendidikan Agama dapat dimulai pada kelas 1, dan jamnya
dapat ditambahkan menurut kebutuhan. Tetapi tidak melebihi 4 jam seminggu., dengan
ketentuan bahwa mutu pengetahuan umum bagi sekolah-sekolah rendah itu tidak boleh
dikurangi dibandingkan dengan sekolah-sekolah rendah dilain-lain lingkungan.
Pasal 3: Disekolah-sekolah lanjutan tingkattan pertama dan sekolah dan tingkatan atas,
baik sekolah-sekolah umum maupun sekolah-sekolah kejuruan, diberi pendidikan agama 2
jam pelajaran dalam tiap-tiap minggu.
Pasal 4: 1. Pendidikan agam diberikan menurut agama murid masing-masing.
2.Pendidikan agama baru diberikan pada sesuatu kelas yang mempunyai murid sekurang-
kurangnya 10 orang, yang menganut suatu macam agama.
3.Murid dalam suatu kelas yang memeluk agama lain daripada agama yang sedang diajarkan
pada suatu waktu, boleh meninggalkan kelasnya selama pelajaran itu

Keadaan pendidikan Islam dengan segala kebijaksanaan pemerintah pada zaman Orde
Lama. Pada akhir Orde Lama tahun 1965 lahir semacam kesadaran baru bagi umat Islam, di
mana timbulnya minat yang mendalam terhadap masalah-masalah pendidikan yang
dimaksudkan untuk memperkuat ummat Islam, sehingga sejumlah organisasi Islam dapat
dimantapkan. Dalam hubungan ini Kementrian Agama telah mencanangkan rencana-rencana
4

program pendidikan yang akan dilaksanakan dengan menunjukkan jenis-jenis pendidikan


serta pengajaran Islam sebagai berikut :

1. Pesantren Indonesia Klasik, semacam sekolah swasta keagamaan yang menyediakan


asrama, yang sejauh mungkin memberikan pendidikan yang bersifat pribadi, sebelumnya
terbatas pada pengajaran keagamaan serta pelaksanaan ibadah. Baik guru maupun muridnya,
merupakan suatu masyarakat yang hidup serta bekerja sama, mengajarkan tanah milik
pesantren agar dapat mmenuhi kebutuhan sendiri.
2. Madrasah Diniyah, yaitu sekolah-sekolah yang memberikan pengajaran pada murid
sekolah negeri yag berusia 7 sampai 20 tahun. Pelajaran berlangsung di dalam kelas, kira-
kira 10 jam seminggu, di waktu sore, pada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
(4 tahun pada Sekolah Dasar dan 3 sampai 6 tahun pada Sekolah Menengah). Setelah
menyelesaikan Pendidikan menengah negeri, murid-murid ini akan dapat diterima pada
pendidikan agama tingkat akademi.
3. Madrasah-madrasah swasta, yaitu pesantren yang dikelola secara modern, yang bersamaan
dengan pengajaran agama juga dibrikan pelajaran umum. Biasanya tujuannya adalah
menyediakan 60%-65% dari jadwal waktu untuk mata pelajaran umum ,dan 35%-450%
untuk mata pelajaran agama.
4. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), yaitu Sekolah Dasar Negeri enam tahun, di mana
perbandingan umum kira-kira 1:2. Pendidikan selanjutnya dapat diikuti pada MTsN, atau
(sekolah tambahan tahun ketujuh) murid-murid dapat mengikuti pendidikan ketrampilan,
misalnya Pendidikan Guru Agama untuk Sekolah Dasar Negeri,setelahnya dapat diikuti
latihan lanjutan dua tahun untuk menyelesaikan Kursus Guru Agama untuk Sekolah
Menengah.
5. Suatu percobaan baru telah di tambahkan pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 tahun,
dengan menambahkan kursus selama dua tahun, yang memberikan latihan layang biasanya
akan kembali ke kampungnya masing-masing.
6. Pendidikan Teologi tertinggi, pada tingkat Universitas diberikan sejak tahun 1960 pada
IAIN, IAIN ini dimulai dengan dua bagian atau dua fakultas di Yogyakarta dan dua Fakultas
di Jakarta. 2

BAB III
PENUTUP

2 BJ.Boland, Pergumulan Islam di Indonesia,Grafiti Pers, Jakarta, 1985, hal: 110


A. Kesimpulan

Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama


Pendidikan Agama diatur secara khusus dalam
UU Nomor 4 Tahun 1950 pada Bab XII pasal 20, yaitu :
1. Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid menetapkan
apakah akan mengikuti pelajaran tersebut.
2. Cara penyelenggaraan pengajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur dalam peraturan
yang menetapkan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, bersama-sama
dengan Menteri Agama.

Daftar Pustaka

5
BJ.Boland. Pergumulan Islam di Indonesia, Jakarta: Grafiti Pers, 1985
Drs.Hasbullah.Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001
Nata, Abbudin.Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2012

Anda mungkin juga menyukai