Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERENCANAAN, LANDASAN, LEGALITAS DAN TUJUAN PENDIDIKAN


BERDASARKAN HADITS

Dosen Pengampu: AHMAD RODHY,M.Pd

Disusun oleh
Ema Zulaikha
Syahrul Muhtarom

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STIT)NU

SUMBER AGUNG KEC.BUAY MADANG TIMUR KAB.OKU TIMUR

PROVINSI SUMATERA SELATAN


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam kita
limpahkan kepada junjungan Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu-
tunggu syafaatnya nanti di hari akhir. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad
Rodhdy,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Alhadist yang telah memberikan
banyak ilmu dan pengarahan.
Akhir kata kami mohon maaf apabila ada banyak kesalahan pada penulisan kata-
kata serta kalimat. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran untuk lebih membangun
dan menambah ilmu. Selanjutnya kami berharap dari makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua. Aamiin.

Sumedangsari, 30 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER

MAKALAH................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

A. Landasan pendidikan islam...............................................................................................3

1. Landasan Filosofis.........................................................................................................3

2. Landasan Yuridis...........................................................................................................4

3. Landasan Ilmiah............................................................................................................4

B. Legalitas dan Tujuan Pendidikan islam............................................................................5

C. Tujuan Pendidikan Islam...................................................................................................7

BABIII......................................................................................................................................10

PENUTUP................................................................................................................................10

A. Simpulan....................................................................................................................10

DAFTAR FUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan bagi umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
sepanjang hayat. Tanpa pendidkan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup
berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut
konsep pandangan hidup mereka.
Salah satu naluri manusia yang terbentuk dalam jiwanya secara individual adalah
kemampuan dasar yang disebut para ahli psikologi sosial sebagai instink gregorius (naluri
untuk hidup berkelompok) atau hidup bermasyarakat. Dan dengan naluri ini, tiap manusia
secara individual ditinjau dari segi antropologi sosial disebuthomo socius artinya makhluk
yang bermasyarakat, saling tolong menolong dalam rangka mengembangkan kehidupannya di
segala bidang.
Untuk memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidkan menjadi sarana utama
yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan
teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu
sendiri. Manusia itu adalah makhluk yang dinamis, dan bercita-cita ingin meraih kehidupan
yang sejahtera dan bahagia dalam arti yang luas, baik lahirian maupun batiniah, duniawi dan
ukhrowi. Namun cita-cita demikian tak mungkin dicapai jika manusia itu sendiri tidak
berusaha keras meningkatkan kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses
kependidikan, karena proses kependidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan
perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau cita-cita tersebut
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat kita ambil permasalahan-permasalahan yang perlu dan penting
untuk dibahas dalam ruang lingkup mata kuliah “Hadits Tarbawi” dalam bab yang
berjudul “Hadits tentang Perencanaan Pendidikan” antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hadis yang menjadi landasan pendidikan islam?
2. Bagaimanakah hadis legalitas pendidikan islam?
3. Bagaimanakah hadis tujuan, tujuan pendidikan islam?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka kami memiliki tujuan
sebagai berikut

1
1. Untuk mengetahui Bagaimanakah hadis yang menjadi landasan pendidikan islam?
2. Untuk mengetahui hadis yang menjadi legalitas pendidikan islam?
3. Untuk mengetahui hadis tujuan, tujuan pendidikan islam?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan pendidikan islam


Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education, berasal dari kata to
educateyang berarti mengasuh atau mendidik. Makna education adalah kumpulan semua
proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku
yang bernilai positif di masyarakat. Sedangkan dalam Islam, proses pendidikan merupakan
perjalanan yang tak pernah henti sepanjang hidup manusia dan merupakan hal yang sangat
signifikan dalam kehidupan manusia, Pendidikan merupakan kata majemuk yang terdiri dari
kata “pendidikan” dan “agama”.
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, Pendidikan berasal dari kata didik yang
berarti “proses pengubahan sikap dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan [1] . Sedangkan kata mendidik itu sendiri adalah memelihara dan
memberi latihan (ajaran) mengenai akhlak dan kecerdasan fikiran.
Dari pendapat diatas pendidikan ialah “Bimbingan yang diberikan dengan sengaja
oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya baik jasmani maupuun rohani
agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakatnya)”. Sementara itu, pengertian Agama dalam
kamus besar Bahasa Indonesia yaitu : “kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian
dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu).Tentunya dalam perjalanan
itu kita membutuhkan suatu landasan dalam pendidikan Islam.
Landasan Pendidikan Islam ialah dasar untuk membentuk pribadi seseorang agar
bertakwa kepada Allah SWT, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya, menghormati dan menyayangi orang tua dan sesamanya serta mencintai tanah
air sebagai karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Pengertian pendidikan Agama
Islam sebagaimana yang diungkapkan Sahilun A. Nasir, yaitu “Pendidikan Agama Islam
adalah suatu usaha yang sistematis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam
dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran Ajaran Islam itu benar-benar dipahami,
diyakini kebenarannya, dan diamalkan menjadi pedoman.
Pendidikan Islam yang dikembangkan di Indonesia sendiri berpatok pada beberapa
landasan,yaitu :
1. Landasan Filosofis

3
Landasan filosofis pendidikan Islam adalah asumsi filsafat yang menjadi titik tolak
dalam pendidikan Islam. Landasan filosofis berkenaan dengan tujuan filosofis praktik
pendidikan sebagai sebuah ilmu. Oleh karena itu, kajian yang dapat dilakukan untuk
memahami landasan filosofis pendidikan adalah menggunakan pendekatan filsafat ilmu yang
meliputi tiga bidang kajian yaitu ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Landasan filosofis
pendidikan Islam memberikan rambi-rambu yang seharusnya dilaksanakan dalam pendidikan
Islam. Filosofis pendidikan Islam merupakan kerangka landasan yang sangat fundamental
bagi sistem pendidikan dan para pendidik. Ilmu pendidikan Islam hakikatnya bersumber dari
filosofi tentang Tuhan dan hal tersebut dapat melatih perasaan para siswa dengan berbagai
cara sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan dan pendekatan terhadap seala jenis
pendidikan, mereka dipengaruhi oleh nilai spiritural dan sadar akan nilai etisreligiusitasnya.
Menurut Abdurrahman an-Nahlawi, “Pendidikan mengantarkan manusia pada perilaku dan
perbuatan manusia yang berpedoman pada tuntunan Allah”.
2. Landasan Yuridis
Landasan yuridis adalahseperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang
menjadi titik tolak system pendidikan. Pendidikan harus dilandasi dengan dasar yuridis
untuk sanksi. Dalam UUD ’45 pasal 31 ayat 5 dijelaskan bahwa “Pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Ada beberapa jenis
landasan yuridis, yaitu, landasan yuridis pelaksanaan pendidikan global, landasan yuridis
pelaksanaan pendidikan nasional, landasan yuridis pelaksanaan pendidikan daerah dan
landasan yuridis pelaksanaan pendidikan lokal.
3. Landasan Ilmiah
Ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai ikatan yang sangat erat. Setiap
perkembangan iptek harus segera diakomodasi oleh pendidikan, yaitu dengan segera
memasukan perkembangan iptek itu ke dalam isi bahan ajaran. Kemampuan dan sikap ilmiah
sedini mungkin harus dikembangkan dalam diri peserta didik. Pembentukan keterampilan dan
sikap ilmiah sedini mungkin tersebut secara serentak akan meletakan dasar terbentuknya
masyarakat yang sadar akan iptek dan calon-calon pakar iptek di kemudian hari.
Kita ketahui bersama bahwa salah satu landasan pendidikan islam adalah hadis atau
ashunah. hadis hadis yang menjadi landasan pendidikan islam adalah sebagai berikut

4
‫ ُك ُّل َم ْو ُلْو ٍد ُيْو َلُد َع َلى اْلِفْطَرِة َفَاَبَو اُه ُيَهِّو َداِنِه َاْو‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن َاِبْى ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
) ‫ُيَنِّص َرِنِه َاْو ُيَم ِّج َسِنِه (َر َو اُه اْلُبَخ اِر ى َوُم ْس ِلْم‬
Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Setiap anak dilahirkan
dalam keadaan suci, ayah dan ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
‫ ُحِّب َنِبِّيُك ْم َو ُحِّب‬: ‫ َاِّد ُبْو ا َاْو اَل َد ُك ْم َع َلى َثاَل ِث ِخَص اٍل‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن َع ِلٍّي َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
) ‫َاْهِل َبْيِتِه َو ِقَر َأُة اْلُقْر َأِن َفِإَّن َحْم َلَة اْلُقْر َأُن ِفْي ِظ ِّل ِهللا َيْو َم اَل ِظ ٌّل ِظ َّلُه َم َع َاْنِبَياِئِه َو َاْص ِفَياِئِه (َر َو اُه الَّدْيَلِم‬
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga
macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an,
karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah
lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan
kekasihnya” (H.R Ad-Dailami)
B. Legalitas dan Tujuan Pendidikan islam
Pengertian Asas Legalitas adalah merupakan suatu jaminan dasar bagi kebebasan
individu dengan memberi batas aktivitas apa yang dilarang secara tepat dan jelas. Asas ini
juga melindungi dari penyalahgunaan wewenang hakim, menjamin keamanan individu
dengan informasi yang boleh dan dilarang.
Pengertian Asas legalitas (the principle of legality) yaitu asas yang menentukan setiap
tindak pidana harus diatur terlebih dahulu oleh suatu aturan undang-undang atau setidak-
tidaknya oleh suatu aturan hukum yang telah ada atau berlaku sebelum orang itu melakukan
perbuatan. Setiap orang yang melakukan tindak pidana harus dapat
mempertanggungjawabkan secara hukum perbuatannya itu.

) ‫ُك ْن َعاِلًم ا َاْو ُم َتَع ِّلًم ا َاْو ُم ْسَتِم ًعا َاْو ُمِح ًبا َو اَل َتُك ْن َخ اِم ًسا َفُتْهِلَك (َر َو اُه اْلَبْيَهِق‬:‫َقاَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلم‬
Telah bersabda Rasulullah SAW :”Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang
yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah
engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka (H.R Baehaqi)
) ‫َم ْن َاَر اَد الُّد ْنَيا َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم َو َم ْن َاَر اَد اَأْلِخَر َة َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم َو َم ْن َاَر اَد ُهِم ا َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم (َر َو اُه اْلُبَخ اِر ى َوُم ْس ِلٌم‬
“Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barangsipa yang
menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki
keduanya maka dengan ilmu” (HR. Bukhori dan Muslim)
) ‫ اْلَع اِلُم َيْنَتِفُع ِبِع ْلِمِه َخْيٌر ِم ْن َاْلِف َعاِبٍد (َر َو اُه الَّدْيَلِم‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن َع ِلٍّي َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬

5
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang yang berilmu kemudian
dia memanfaatkan ilmu tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang
beribadah atau ahli ibadah. (H.R Ad-Dailami)
‫ َم ْن ُيِرِد ُهللا ِبِه َخْيًرا ُيَفِّقْهُه ِفْي الِّدْيِن َو ِاَّنَم ا اْلِع ْلُم‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن ِاْبُن َعَّباِس َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
) ‫ (َر َو اُه اْلُبَخ اِر ْى‬...... ‫ِباالَّتَع ُّلِم‬

Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang
dikehendaki Allah menjadi baik, maka dia akan difahamkan dalam hal agama. Dan
sesungguhnya ilmu itu dengan belajar” (HR. Bukhori)
) ‫ اَل َيْتَبِغ ِلْلَج اِهِل َاْن َيْس ُك َن َع َلى َج ْهِلِه َو اَل ِلْلَع اِلِم َاْن َيْس ُك َن َع َلى ِع ْلِمِه (َر َو ُاه الَّطْبَر اِنُّى‬: ‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
Rasulullah SAW bersabda : “Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu mendiamkan
kebodohannya dan tidak pantas pula orang yang berilmu mendiamkan ilmunya” (H.R Ath-
Thabrani)
‫ ِإَّن َهللا اَل َيْقِبُض اْلَع اِلُم ِإْنِتَزاًعا َيْنِزُع ُه ِم َن الَّناِس‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن َع ْبِدِهللا اْبِن ُع َم َر و ْبُن اْلَع اِص َقاَل‬
‫َو َلِكْن َيْقِبُض اْلُع َلَم اُء َح َّتى ِإَذ ا َلْم َيْتَر ْك َعاِلًم ا ِإَّتَخ َذ الَّناُس ُر ُؤ ْو ًسا َج ْهاًل َفْسَئُلْو ا َفاْفُتْو ا ِبَغْيِر ِع ْلٍم َفَض ُّلْو ا َو‬
) ‫َاَض ُّلْو ا (َاْخ َر َج ُه اْلُبَخ اِر ْى‬
Dari Abdullah bin Amr bin Ash berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah
tidak mengambil ilmu dengan mencabutnya dari manusia tetapi Allah mengambil ilmu
dengan cara mengambil para ulama, sehingga jika Dia tidak meninggalkan seorang alim,
maka orang-orang menjadikan pemimpin mereka orang-orang yang bodoh, lalu mereka
ditanya maka mereka menjawab tanpa dengan ilmu, jadilah mereka sesat dan menyesatkan.
(HR. Bukhori (
) ‫َتَع َّلُم ْو ا ِم َن اْلِع ْلِم َم ا ِش ْئُتْم َفَوِهللا اَل ُتْؤ ِت َج َزاًء ِبَجْم ِع اْلِع ْلِم َح َّتى َتَعَّم ُلْو ا (َر َو اُه َاُبْو اْلَحَس ْن‬
“Belajarlah kalian semua atas ilmu yang kalian inginkan, maka demi Allah tidak akan
diberikan pahala kalian sebab mengumpulkan ilmu sehingga kamu mengamalkannya. (HR.
Abu Hasan)
‫ ُاْطُلُب اْلِع ُلَم َو َلْو ِباالِّصْيِن َفِاَّن َطَلَب اْلِع ْلَم َفِرْيَض ٌة‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن ِاْبِن َعَّباٍس َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
) ‫َع َلى ُك ِّل ُم ْس ِلٍم َو ُم ْس ِلَم ٍة ِاَّن اْلَم اَل ِئَكَة َتَض ُع َاْج ِنَحِتَها ِلَطاِلٍب ِر َض اًعا ِبَم ا َيْطُلُب ( َر َو اُه ِاْبِن َع ْبِد اْلَبِّر‬
Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Carilah ilmu sekalipun di
negeri Cina, karena sesungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan
perempuan. Dan sesungguhnya para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang
menuntut ilmu karena ridho terhadap amal perbuatannya. (H.R Ibnu Abdul Barr)

6
‫ َم ْن َس َلَك َطِرْيًقا َيْبَتِغ ْي ِفْيِه ِع ْلًم ا َس َّهَل ُهللا‬: ‫َسِم ْع ُت َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُقْو ُل‬: ‫َو َع ْن َاِبْي َد ْر َداَء َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫َطِرْيًقا ِإَلى اْلَج َّنِة ِاَّن اْلَم اَل ِئَكَة َتَض ُع َاْج ِنَح َتَها ِلَطاِلٍب ِر َض اًعا ِبَم ا َص َنَع َو َاَّن اْلَع اِلُم ِلَيْسَتْغ ِفْر َلُه َم ْن ِفْي الَس َم اَوِت َو َم ْن ِفْي‬
‫ َو َاَّن اْلُع َلَم اَء َو َر َثُة اَأْلْنِبَياِء َلْم‬, ‫ َو َفْض ُل اْلَع اِلِم َع َلى اْلِع َباِد َكَفْض ِل اْلَقَم ِر َع َلى َس اِئِر اْلَك َو اِكِب‬, ‫اْلَع ْر ِض َح َّتى الَح ْيَتاِن ِفْي اْلَم اِء‬
) ‫ َفَم ْن َأَخ َذ ُه َأَخ َذ ِبَحٍظ َو َاِفٍر (َر َو اُه َاُبْو َداُو ْد َو اْلِّتْر ِمِذ ْي‬, ‫ ِإَّنَم ا َو ِرُثْو اْلِع ْلَم‬, ‫َيِرُثْو ا ِد ْيَناًرا َو اَل ِد ْر َهاًم ا‬
Dari Abu Darda’ R.A, beliau berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Barang
siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah memudahkan baginya jalan
menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu
yang ridho terhadap apa yang ia kerjakan, dan sesungguhnya orang yang alim dimintakan
ampunan oleh orang-orang yang ada di langit dan orang-orang yang ada di bumi hingga ikan-
ikan yang ada di air, dan keutamaan yang alim atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan
bulan atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama’ adalah pewaris para Nabi, dan
sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak mewariskan dirham, melainkan
mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengabilnya maka hendaklah ia mengambil
dengan bagian yang sempurna. (H.R Abu Daud dan Tirmidzi)
‫ َبِّلُغ ْو ا َع ِّنى َو َلْو َاَيًة َو َح ِّد ُثْو اَع ْن َبِنْي ِإْس َر اِئْيَل‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن َع ْبِدِهللا اْبِن ُع َم َر َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
)‫ َو َم ْن َك َّذ َب َع َلَّي ُم َتَعِّم ًدا َفْلَيَتَبَّواْء َم ْقَع َد ُه ِم َن الَّناِر(َر َو اُه اْلُبَخ اِر ى‬: ‫َو اَل َخ َر َج‬
Dari Abdullah bin Umar R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sampaikanlah dariku
walaupun satu ayat, dan ceritakanlah apa yang datang dari bani Israil dan tidak ada dosa, dan
barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat
duduknya di dalam neraka”. (HR. Bukhori)
C. Tujuan Pendidikan Islam
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya
manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh
manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah
beribadah kepada Allah.

Menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah Tujuan yang berkaitan dengan
individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah
laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di
dunia dan di akhirat.

`Untuk mengetahui tujuan pendidikan islam secara jelas, kita dapat merujuk pada
hadis hadis di bawah ini

7
Tujuan pendidikan hendaknya hanya untuk menjadi orang yang berilmu, pembelajar,
pendengar, dan pecinta ilmu. Jangan pernah mencapai tujuan yang sifatnya hanya sementara ,
jabatan, pangkat, dan kekayaan. Hal ini diisyaratkan dalam hadis-hadis berikut:
)‫ ُك ْن َعاِلًم ا َاو ُم َتَع ِّلًم ا َاو ُم ْسَتِم ًعا َاو ُمِح ًّبا َو اَل َتُك ْن َخ اِم ًسا َفُتْهِلَك (رواه البيهقي‬:‫َقاَل الَّنِبُّي صلى هللا عليه وسلم‬
Artinya : rasulullah saw bersabda “ jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau
orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan
janganlah engkau menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka,”. (HR.Baihaqi) [6]
Penjelasan
Hadist diatas menjadi landasan pendidikan. Hadist …. ‫( ُك ْن َعاِلًم ا‬jadilah ahli ilmu )
memerintahkan untuk memilih jalan ilmu, pencari ilmu, menjadi pendengar dan pecinta ilmu,
dan dilarang menjadi orang kelima karena akan menjadi penyebab kehancuran. [7]
Hadist tersebut mengajak kita untuk menjadi orang yang berilmu, atau orang yang
mencari ilmu, atau pendengar ilmu, atau pecinta ilmu. Itulah hakikat tujuan dari pendidikan,
yakni memiliki ilmu, bukan tujuan lain, maksudnya jangan jadi selain dari yang empat
tersebut seperti pemalas, pemenci ilmu, perusak ilmu, dan lain sebagainya. Terlebih jika
tujuan pendidikan diorientasikan untuk memperoleh kekayaan duniawi.
Banyak juga orang yang berfikir bahwa kekayaan dan jabatan adalah sumber kebahagiaan
ada dihati, dan kebahagiaan dihati adalah ketenangan dalam berdzikir kepada allah swt. Ala
bidzikrillahi tathmainnul qulub’ (ingatlah hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi
tenang).
Dengan demikian, kebahagiaan menjadi tujuan dalam pendidikan, namun tujuan tersebut
tidak hanya didunia tetapi juga kebahagiaan di akhirat. Untuk memperoleh kebahagiaan ini
kuncinya adalah ilmu. Hal ini sebagaimana yang disabdakan olehRasulullah saw:
)‫َم ْن َاَر اَد الُّد ْنَيا َفَع َلْيِه ِبالِع ْلِم َو َم ْن َاَر اَد اَاْلِخَر َة َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم َو َم ْن َاَر اَد ُهَم ا َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم (رواه البخارى و مسلم‬
Barangsiapa yang menghendaki kebaikan didunia maka dengan ilmu, barangsiapa yang
menghendaki kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki
keduanya maka dengan ilmu. (HR.Bukhori-muslim).[8]
Selain kebahagiaan didunia yang diperoleh melalui ilmu, maka tujuan pendidikan akan
tercapai jika semuanya melalui proses belajar seperti sabda Rasulullah saw berikut ini :
‫ َم ْن ُيِرِد هللا ِبِه َخْيًرا ُيَفِّقْهُه ِفي الِّدْيِن َوِاَّنَم ا اْلِع ْلِم‬:‫ َقاَل َر ُسوُل هللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫َعن اْبُن َعَّباس َرِض َي هللا َع ْنُه َقاَل‬
)‫(رواه البخارى‬... ‫ِبالَّتَع ُّلِم‬

8
Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata Rasulullah saw bersabda “ barangsiapa yang dikehendaki
allah menjadi baik, maka dia akan dipahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu
diperoleh melalui belajar “ (HR. Bukhori)[9]

9
BABIII

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahan di bab sebelumnya, maka kami menyimpulkan bahwa yang
menjadi landanan sekaligus legalitas pendidikan islam adalah al qur an dan hadis atau
ashunah yang menjadi nilai utama dan acuan utama dalam pendidikan islam serta menjadi
pijakan dalam proses perencanaan penyelenggaraan pendidikan islam baik secara yuridis
filosofis maupun landasan ilmiah. landasan dan legalitas pendidikan islam baik secara
tersurat maupun secara tersiat dapat dilihat dari teks teks ayat al qur an dan hadis. Selain dari
itu, tujuan pendidikan islam secara umum adalah untuk mengembangkan seluruh potensi
umat manusia baik potensi jasadiah, potensi fikriyah maupun potensi ruhiyah agar menjadi
insan kamil dan menjadi manusia yang bertakwa kepada allah dan rasulnya

10
DAFTAR FUSTAKA

Hasan, Basri. (2003) Landasan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia ,


Husein, Machmud.( 1996). Filsafat Pendidikan Islam. RajaGravindo Persada,
http://khairima.blogspot.co.id/2012/03/kumpulan-hadis-hadis-tarbawi.html
http://mynewblogmariya.blogspot.co.id/2015/11/makalah-hadist-tarbawi-tujuan-
pendidikan.html

11

Anda mungkin juga menyukai