Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU ASTRONOMI ISLAM

ALAT DAN KITAB ASTRONOMI ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Astronomi Islam
Dosen Pengampu: Muhammad Himmatur Riza, M.H

Disusun oleh:
1. Melinda Setyaningrum (212111244)
2. Bismilia Nur Arief Falah (212111262)
3. Ahmad Fauzi (212111266)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ilmu keislaman yang terlupakan, ilmu hisab yang juga dikenal
dengan ilmu astronomi, ilmu miqot, ilmu rasd, dan ilmu hai'ah, sering
disamakan dengan ilmu falak, yang disebut dalam buku sebagai "falaq al-ilmi."
padahal ilmuwan muslim telah mengembangkan ilmu ini sejak zaman keemasan.
Al-Khawarizmi, Nashiruddin At-Thusi, Al-Farghani, dan Al Biruni adalah
beberapa ilmuwan terkemuka dunia saat itu, ketika astronomi menjadi tanda
kemajuan peradaban Islam. Dunia Barat masih dalam zaman kegelapan pada
saat itu. Hisab yang berarti menghitung berasal dari bahasa Arab. Falak,
sebaliknya, berarti tempat perginya bintang-bintang (jalur benda langit).
Ilmu falak adalah ilmu yang berkaitan dengan matahari, bulan dan juga
bumi. Tentunya dalam mempelajari ilmu ini diperlukan alat bantu dalam
mempelajari benda-benda langit. Hal ini menggunakan alat-alat yang harus
dipergunakan untuk melihat dan juga mempelajari tentang benda langit yang
akan diamati. Alat-alat ini berperan penting dalam ilmu ini karena membantu
orang muslim dalam menentukan waktu ibadah dan juga waktu penting lainnya.
Selain alat yang hampir dari segala aspek dan juga kitab-kitab untuk
mempelajarinya, alat-alat ini berperan sebagai faktor penentu segala waktu bagi
orang muslim dipenjuru dunia. Alat yang memiliki fungsi dan kegunaannya
masing-masing. Alat yang yang masih dipergunakan hingga sekarang ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat bantu yang digunakan dalam Ilmu Falak?
2. Apa saja kitab-kitab Ilmu Falak?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Alat bantu yang digunakan dalam Ilmu Falak.

2
2. Mengetahui Kitab Kitab Ilmu Falak.

D. Manfaat Penulisan
Penulisan dari makalah ini diharapkan mampu memperkaya
pengetahuan, baik bagi pembaca maupun penulis dalam memahami tentang alat
bantu yang digunakan dalam Ilmu Falak, Kitab-Kitab Ilmu Falak.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat-alat Bantu Ilmu Falak


1. Alat Bantu Hitung1
a) Rubuk Mujayyab (Kuadrant)
Rubuk mujayyab juga bisa disebut dengan “kuadrant”merupakan
benda dengan bentuk seperempat lingkaran yang terdapat garis, benang dan
bandul. Kuadrant adalah alat bantu hitung dalam ilmu astronomi atau ilmu
falak. Penemu dari alat seperempat lingkaran ini adalah Ibnu Syatir yang
merupakan ahli falak dari Syiria abad ke-14. Dengan ini perhitungan
penggunaan rumus trigonometri menjadi mudah. Perhitungan Sin, cos, tan
dan cotangen dapatlebih cepat diselesaikan. Rubu dapat dipergunakan
untuk menentukan irtifa/ketinggian benda langit, tinggi gedung/menara,
kedalaman jurang, lebar sungai dll.
b) Daftar Logaritma
Daftar logaritma pada kitab Al-Durus al-Falakiyyah yang digunakan
untuk menghitung waktu sholat sama dengan data pada kitab Badi'ah al-
Mitsal yang berasal dari kitab Mathla' al-Said dan memiliki kantor pusat
perhitungan. Namun karena penghitungan waktu sholat tidak membutuhkan
data Bulan, hanya data matahari yang digunakan.
c) Komputer
Komputer merupakan alat bantu yang sangat praktis karena dapat
mengurangi tingkat kesalahan dalam perhitungan. Selain dapat menghitung
secara akurat komputer juga dapat menampilkan simulasi gambar serta
simulasi gambar tersebut dapat dicetak, Dengan program komputer ini,
dalam waktu beberapa detik dapat diketahui posisi hilal, ketinggian dan
azimuthnya, waktu matahari terbenam, kapan hilal terbenam, berapa kuat
cahaya hilal dibandingkan dengan cahaya bulan purnama dan sebagainya.
1
Mohd. Kalam Daud, Ilmu Falak Praktis (Aceh: Sahifah, 2019), hlm. 54.

4
Contoh: personal, computer (PC), Laptop/ Notebook, Tablet PC, dll. Penemu
Menurut D De S Price (1984) dalam bukunya A History of Calculating
Machines, Al-Biruni merupakan ilmuwan pertama yang menemukan alat
astrolabe mekanik pertama untuk menentukan kalender bulan-matahari. Al-
Biruni pun menemukan peralatan astronomi yang menggunakan prinsip
komputer analog yang dikenal sebagai Planisphere sebuah astrolabe peta
bintang.
d) Kalkulator
Selain karena kepraktisannya, kalkulator juga dapat digunakan untuk
menyelesaikan rumus-rumus berhitung. Hanya saja kalkulator ilmiah dengan
tombol sin, cos dan tan dipilih khusus untuk keperluan ini. Kalkulator ilmiah
12 digit sangat disarankan untuk keperluan aritmatika. Kalkulator akan lebih
berguna lagi jika memiliki kemampuan pemrograman untuk rumus yang
sudah ada sebelumnya. Contoh: CASIO FX 350 /D, CASIO FX 350 AD,
CASIO FX 570 AD, CASIO FX 3600 PA, CASIO FX 3600 SP, CASIO FX
3800 P, CASIO FX 3800 PB, CASIO FX 4100 P, CASIO FX 4200 P,
CASIO FX 4500 P, CASIO FX 5000 P, CASIO FX 8000 G, KARCHE 4600
SX, KARCHE 4650 P, DSB. Alat ini ditemukan oleh Blaise Pascal.
2. Alat bantu ukur jarak
a) Meteran (Merek yang akurat CM/M/KM)
Meteran adalah alat ukur panjang yang kegunaanya paling penting dan
diperlukan saat melakukan rukyatul hilal saat pemasangan gawang rukyat.
Pembuatan garis-garis orientasi arah hilal dibuat dengan membuat garis
lintas arah mata angin menggunakan arah matahari terbenam. Meteran
pertama kali ditemukan oleh Samuel Siegfried Karl Ritter von Basch pada
tahun 1881 dan dikembangkan lebih lanjut oleh Scipione Riva-Rocci (1896)
dan Harvey Cushing (1901).

3. Alat bantu hitung waktu

5
a) Jam
Jam adalah alat serba guna yang menggunakan menit dan detik
sebagai satuan pengukuran. Jam ini cukup mudah digunakan dan hampir
digunakan secara universal saat ini. Waktu ibadah dapat dilihat pada jam ini.
Sejak 3500 SM, sudah diketahui siapa yang membuat jam ini. Ibn al-Shatir,
seorang astronom Muslim yang hidup dari tahun 1304 hingga 1375 M,
bertanggung jawab atas produksi jam matahari di seluruh dunia Islam. Ibnu
Al-Syir berhasil menerbitkan sejumlah buku, antara lain Nihyat al-Sl Fi
Tashih al-Usul, serta mengembangkan alat-alat astronomi seperti astrolabe
Falak dan jam matahari.
4. Alat bantu ukur sudut2
a) Miyqas
Ilmu miqyas mengkaji benda langit untuk menentukan waktunya, baik
dalam hubungannya dengan benda langit lain maupun di dalamnya.
b) Tongkat Istiwa
Tongkat istiwa adalah instrument alat langsung untuk astronomi. Untuk
mendapatkan sinar matahari, cukup diposisikan dalam garis lurus di atas
area yang luas. Arah mata angin dan ketinggian matahari keduanya dapat
ditentukan dengan menggunakan alat ini.
c) Jam Surya (Jam Matahari/Sundial)
Instrumen astronomi yang dikenal sebagai jam matahari hanya
mengandalkan bayangan matahari yang membentuk sudut yang telah
ditentukan untuk pengoperasiannya.
Miyqas, Tongkat Istiwa, Jam Surya Alat bantu ukur sudut ini sama
dengan penemu jam yaitu oleh Ibnu al-Shatir, seorang ahli Astronomi
Muslim (1304-1375 M).

d) Busur Setengah Lingkaran/penuh.

2
MOHD. KALAM DAUD, ILMU FALAK PRAKTIS (Aceh: Sahifah, 2019), hlm. 55

6
Busur diukur dengan cara : menit, detik, derajat Busur yang membentang
sepanjang lingkaran harian matahari dari titik tertinggi hingga posisinya
saat ini dikenal sebagai sudut waktu matahari. atau sudut antara kutub
selatan dan utara, diapit oleh matahari dan lingkaran deklinasi (kordinat
bola langit).
e) Waterpass
Peralatan dalam ilmu astronomi yang digunakan biasanya distabilkan
dengan Waterpass ini untuk memastikannya berdiri dengan benar. Saat
melakukan rukyatul hilal, yang terpenting adalah mengamati mendung,
terutama di langit barat, tempat matahari terbenam. Alat ini ditemukan
oleh Melchisédech Thévenot, seorang ilmuwan Perancis pada 2 Februari
1661.
f) Kompas
Kompas adalah alat untuk menemukan jalan arah. Kompas membantu
menentukan sudut azimuth antara matahari dan bulan, membuatnya lebih
mudah untuk menemukan lokasinya. Contoh: Kompas untuk membidik
pramuka, kompas Suunto, kompas DQL-1, kompas prismatik, kompas
laut, dan kompas geologi. Sebenarnya Ibnu Majid, pencipta kompas,
menemukan ilmu perjalanan dan penunjuk arah (navigasi dan kompas).
Syihabudin Ahmad bin Majid As-Sa'di bin Abu Rakaib An-Najdi adalah
nama lengkap Ibnu Majid.
g) Bingkai Rukyat
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan
bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak
(konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan
alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari
terbenam. Jika hilal sudah terlihat, maka bulan Hijriyah telah dimulai
pada sore hari (maghrib) waktu setempat. Magrib hari berikutnya
menandai awal bulan jika bulan baru tidak terlihat.

7
h) Sektan
Alat astronomi Sectan digunakan untuk mengukur jarak sudut antara
bintang dan planet. Saat rukyatul hilal, sektan juga bisa digunakan untuk
mengarahkan pandangan. Alat ini dikembangkang oleh ohn Hadley
(1682-1744), seorang matematikawan Inggris, dan Thomas Godfrey
(1704-1749), seorang tukang beling di Philadelphia.
i) Theodolit
Theodolite adalah alat astronomi modern yang digunakan untuk
mengukur sudut azimuth (sudut putar arah) dan tinggi irtifa'(ketinggian
benda langit) dengan presisi yang lebih tinggi. Instrumen ini dilengkapi
dengan teropong pengawasan yang tepat dan pengukur sudut digital. Alat
ini ditemukan oleh Jesse Ramsden pada tahun 1787.
5. Alat penjejak lokasi geografis aspek cuaca
a) GPS (Global Positioning System)
Perangkat GPS memanfaatkan sistem navigasi berbasis satelit. GPS
memberikan informasi posisi, ketinggian, dan waktu yang akurat.
Lintang dan bujur lokasi dapat ditemukan dengan bantuan alat ini. alat
ini ditemukan oleh 3 orang yankni, Roger Lee Easton (April 30, 1921 - 8
Mei 2014) adalah seorang ilmuwan/fisikawan Amerika yang merupakan
penemu pokok dan desainer dari Global Positioning System (GPS),
Bradford Parkinson (16 Februari 1935) adalah seorang insinyur dan
penemu Amerika, dan kolonel terbaik Angkatan Udara Amerika Serikat
yang dikenal sebagai bapak dari Global Positioning System dan Ivan
Alexander Getting (18 Januari 1912 - 11 Oktober 2003) adalah seorang
fisikawan dan insinyur listrik Amerika, dikreditkan sebagai pengembang
Global Positioning System (GPS)
b) Termometer
Thermometer adalah alat untuk pengkur suhu cuaca atmosfer.
Termometer ditemukan oleh Galileo Galilei.

8
c) Barometer
Barometer adalah peralatan yang dirancang untuk mengukur berat
atmosfer atau tekanan udara. Meskipun awalnya dikembangkan pada
tahun 1643, alat ini baru mulai digunakan untuk peramalan cuaca
menjelang akhir abad ke-19. Alat ukur yang diciptakan oleh Evangelista
Torricelli ini telah mengalami perubahan dan kemajuan sehingga
dipisahkan menjadi dua jenis indikator, yaitu indikator merkuri dan
indikator logam.
d) Altimeter (DPL)
Altimeter adalah perangkat untuk mengukur ketinggian dari atas
permukaan laut atau sinyal radio. Altimeter adalah alat untuk mengukur
ketinggian yang dapat digunakan untuk mengetahui posisi.
Menggunakan kompas untuk reseksi tidak terlalu membantu di medan
pegunungan yang tinggi.
6. Alat bantu optic3
a) Binokuler
Binokuler adalah alat bantu untuk melihat benda yang jauh yang
menggunakan lensa untuk memperjelas objek.
b) Teleskop Rukyat
Teleskop adalah alat bantu astronomi yang digunakan untuk melihat
benda yang jaraknya jauh agar objek lebih terlihat helas dari pandangan.
Macam Model: Teleskop Goto dan GPS: Meade XL 200 GPS 16,
Celestron, Vixen, Konus, orion, Televue.
7. Inovasi dan kreasi alat bantu rukyah Al-Hilal
a) Webcam (web camera)
Webcam adalah perangkat digital mirip kamera yang terhubung ke
komputer atau laptop. Di masa mendatang, gambar-gambar ini akan
digunakan untuk merekam objek astronomi serta sebagian besar langit
malam.
3
Mohd. Kalam Daud, Ilmu Falak Praktis (Aceh: Sahifah, 2019), hlm. 57

9
b) Gawang Lokasi
Gawang lokasi adalah alat bantu astronomi yang memiliki bentuk segi
empat dengan tiang penyangganya dibawahnya. Alat ini memerlukan
kemampuan khusus dalam pengoperasiannya karena mengikuti arah
gerak hilal.

B. Kitab-Kitab Ilmu Falak


1. JALALUDDIN AS-SUYUTHI (W. 911/1505)
Jalaluddin Abu al-Fadhl Abdurrahman bin Abi Bakr as-Suyuthi adalah
nama lengkapnya. Ia adalah salah seorang abdi dalem dalam mazhab Syafii. Dia
memiliki banyak pekerjaan, cerdas, dan tahu banyak tentang berbagai hal. As-
Suyuti telah menguasai berbagai disiplin ilmu, antara lain: fikih, hadits, sejarah,
dan sumber lainnya Imam Suyuthi disebut sebagai “penulis dan guru terkenal”
dalam artikel David A. King berjudul “The Astronomy of the Mamluks” (Raja,
1986). Dalam bidang ilmu, Imam as-Suyuthi telah menghasilkan tiga karya yang
cukup unik. Karena ketiganya berada di luar bidang keilmuan utamanya, studi
Islam.4

Tokoh Bidang astronomi dikenal dengan nama al-Hai'ah as-Saniyyah


dan al-Hai'ah as-Sunniyyah. Ayat-ayat dan hadits-hadits yang berkaitan dengan
alam semesta dan astronomi dirangkum secara singkat dalam sebuah buku kecil,

4
Butar, “Esain-Esai Astronomi Islam.” hlm, 229

10
antara lain: langit tujuh lapis, bumi, bulan, matahari, siang malam, kilat, dan
gunung. Fakta bahwa Imam as-Suyuti mengaitkannya dengan ayat dan hadits
lain sebagai bukti bahwa alam semesta dan strukturnya adalah ciptaan Tuhan
bahkan lebih signifikan dalam karya ini. Disebutkan bahwa kitab tersebut telah
diteliti (tahkik) oleh para orientalis karena urgensi pekerjaannya.5

5
Ibid, hlm, 230

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu falak yakni ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit yang
banyak mencakup banyak hal dalam mempelajari ilmunya. Salah satu hal yang
dipelajari yakni alat-alat yang digunakan untuk mempelajari benda-benda yang
ada di langit. Benda yang digunakan pun ada banyak jenis dan juga bentuknya.
Salah satu alat yang paling basic dan pasti diketahui banyak orang adalah
teleskop. Yang menggunakan lensa untuk memperbesar objek yang ingin
diamati sehingga pengguna akan lebih jelas dalam melihat objek yang ingin
diamati.
Selain alat-alat yang digunakan dalam ilmu astronomi atau ilmu falak
juga terdapat kitab yang dipergunakan dalam mempelajari dan untuk memahami
tentang benda langit yang digunakan sebagai rujukan dalam penentuan waktu.
Kitab membantu dalam segi teori dan memperkuat ilmu falak dalam
penjabarannya. Pada hakikatnya kitab dan juga alat dalam ilmu falak berperan
penting dalam memahami tentang benda langit dan juga dalam penjabaran
waktu. Meskipun dalam mempelajari ilmu ini fardhu kifayah jika bersama
banyak orang muslim, akan tetapi juga membantu dalam segi aspek waktu serta
dalam mempergunakan alat-alatnya bagi seorang pelajar adalah mubah.
B. Saran
Kami sadar bahwa sebagai penulis makalah untuk memenuhi tugas ilmu
astronomi ini banyak kekurangan baik dari segi materi yang disampaikan dan
juga penulisan. Maka dari itu kami sadar harus dan lebih banyak lagi membaca
dari berbagai literatur yang ada dan meningkatkan kualitas dalam penulisan
makalah atau karya tulis ilmiah menyangkut materi yang akan dibahas
kedepannya. Penulis banyak mengharap kritik dan juga saran penulisan yang
baik untuk kedepannya lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mohd. Kalam Daud. ILMU FALAK PRAKTIS. Aceh: Sahifah, 2019.

Suwitra, Nyoman, Astronomi Dasar, Singaraja: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Negeri, t.th.

Hajar, 2014, Ilmu Falak, Pekan Baru: PT Sutra Benta Perkasa.

Vilanueva, K.J., Pengantar ke dalam Astronomi Geodesi, Bandung: Departemen


Geodesi Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung,
1978.

13

Anda mungkin juga menyukai