Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PULANG

POKOK (BREAK EVEN)


OLEH : MURNAWATI SE,MM

Keuangan I
Pengertian

 Analisis titik Impas (Break Even Point) adalah suatu


keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam
kondisi tidak memperoleh laba dan juga tidak
menderita kerugian. Artinya dalam kondisi jumlah
pendapatan sama dengan jumlah biaya yg
dikeluarkan.
 Biaya yg dikorbankan dipisah menjadi biaya tetap
dan biaya variabel.
 Pengertian Break Even Point
Suatu keadaan dimana dalam operasi
perusahaan, perusahaan tidak
memperoleh laba dan tidak menderita
rugi
(penghasilan = total biaya).
(TR = TC )
 Analisis break even point
digunakan untuk menentukan:
(1) jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan
agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
(2) jumlah penjualan yang harus dicapai untuk
memperoleh laba yang telah direncanakan
(3) mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat
produksi tidak lebih kecil dari BEP
(4) menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan
besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi.
 Manfaat analisis BEP menurut Sutrisno (2000)
adalah:
 Perencanaan produksi dan penjualan sesuai target
laba yang diinginkan,
 Perencanaan harga jual normal atas barang yang
dihasilkan untuk mencapai laba yang ditargetkan
dengan memproyeksikan target penjualan,
 Perencanaan dan pemilihan metode produksi yang
digunakan
 Penentuan titik tutup pabrik (shut down point), yaitu
ketika penjualan tidak mampu menutup biaya
variabel dan biaya tetap tunai.
 Metode Perhitungan BEP

 Pendekatan trial and error,


menghitung keuntungan operasi dari suatu volume
produksi/penjualan tertentu dan terus diulang
hingga menghasilkan volume produksi/penjualan
yang menghasilkan keuntungan =0 (Total
Revenu=Total Cost).
 Pendekatan grafik
Pendekatan grafik dilakukan dengan menggambarkan unsur-
unsur biaya dan penghasilan kedalam sebuah gambar grafik.
Menentukan BEP secara matematis
 BEP dalam Unit
FC
BEP = -----------------------------
P/u – VC/u

 BEP = titk impas (Break Even Point)


 FC = biaya tetap (Fixed Cost)
 VC = biaya variabel per unit (Variable Cost)
 P = Harga jual per unit (Price)
 S = Jumlah penjualan (Sales)
Rumus titik impas dlm Rupiah
FC
BEP = ----------------
1 – VC /S
Perhitungan laba rugi
 Penjualan xx
 Biaya variabel xx –
 Contribusi margin xx
 Biaya tetap xx –
 Laba / rugi xx
k

Kelemahan titik impas :


 Membutuhkan banyak asumsi

 Bersifat statis

 Tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir

 Tidak menyediakan pengujian aliran kas yg baik

 Kurang mempertimbangkan risiko2 dlm masa

penjualan
Asumsi dalam BEP :
 Biaya yg digunakan dipisah menjadi biaya tetap
dan biaya variabel.
 Biaya tetap dianggap konstan sampai batas
tertentu.
 Biaya variabel berubah proporsional dengan
perubahan volume penjualan
 Hanya digunakan untuk satu macam barang

 Harga jual tidak berubah


Misal :
 PT. ABC mempunyai kapasitas produksi dan menjual
sebanyak 100.000 unit
 Harga jual per unit diperkirakan Rp.5.000,-
 Total biaya tetap setahun Rp.150 juta, total biaya
variabel Rp.250 juta.
 Hitunglah :
 BEP dalam unit dan rupiah
Jawab :
 Biaya variabel / unit = 250 juta / 100.000
=Rp.2.500,-
 Penjualan (Sales) = 100.000 unit x Rp.5.000 =
Rp.500 juta
 Rumus Titik Impas dalam unit
150.000.000
BEP = ---------------------- = 60.000 unit
5.000 – 2.500

 Rumus Titik Impas dalam Rupiah


150 jt 150 jt
BEP = ----------------= ------------ = 300 jt
2.500 0,5
1 - --------
5.000
 BEP dlm Rupiah atau :

150 jt 150 jt
BEP = ----------------= ------------ = 300 jt
250 jt 0,5
1 - --------
500 jt
Atau :

BEP (rupiah) = BEP unit x harga jual/unit


= 60.000 x Rp.5.000 = Rp 300 jt
Penjualan yang direncanakan
(budget sales)
 Perusahaan bila ingin mendapat laba Rp 20.000.000

Biaya tetap + laba 150 jt + 20 jt


Penjualan= --------------------------------------= --------------------------
Harga –Biaya vaariabel 5000 - 2500

 Penjualan dalam unit = 68.000 Unit


 Penjualan dalam rupiah = 68.000 x 5000 = 340 jt

Anda mungkin juga menyukai