Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN KEUANGAN

Leli Suwita, SE, MM


085274507115
lelisuwita@gmail.com

ANALISA PULANG POKOK


1
Lelisuwita 1 January 2011
Pengertian Analisa Pulang Pokok
A. Pengertian
Break Event merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari
hubungan antara laba, biaya, dan luas produksi atau penjualan.
Analisa Break Event dapat membantu pimpinan dalam mengambil
keputusan, antara lain mengenai:
1.Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian.
2.Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
keuntungan tertentu
3.Seberapa jumlah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
menderita kerugian
4.Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
Analisa break event, bertitik tolak dari konsep
pemisahan biaya, yaitu biaya variabel (variable cost)
dan biaya tetap (fixed cost)
1. Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu
berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan
Secara grafik digambarkan:
Cost Variabel Cost Line

Variabel Cost

Sales unit
0
2. Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap, dan
tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan
dihubungkan dengan waktu, sehingga jenis biaya ini
akan konstan selama periode tertentu.
Secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut:
Cost

Fixed Cost Line

Fixed Cost
Sales
0
Break event point adalah titik yang menunjukkan
keadaan tidak ada laba atau rugi atau menunjukan suatu
tingkat luas penjualan dimana besarnya biaya sama
dengan pendapatan.
Komponen-komponen break event point:
1.Hasil penjualan (sales)
2.Biaya tetap (Fixed cost)
3.Biaya variabel (variable cost)
Tujuan berak event point adalah untuk membantu
manajemen keuangan untuk mempelajari pengaruh
tingka out put terhadap perubahan biaya dan laba.
B. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisa
pulang pokok:
1. Biaya harus dapat dibagi dalam unsur tetap dan
variabel
2. Biaya tetap kostan pada luas produksi tertentu
yang sedang diikuti
3. Biaya variabel berubah secara proporsional
dengan volume produksi dan penjualan
4. Harga penjualan akan berubah pada periode
tertentu .
5. Efisiensi dan produktifitas tidak berubah
6. Sales mix (proporsi antara jenis produk yang
dijual) tidak berubah
7. Perbedaan tingkat persediaan awal dan persediaan
akhir pada suatu periode tersebut tidak
diperhatikan.
C. Teknik pemecahan:
1. Teknik persamaan
Penjualan = BV + BT + laba
Penjualan Pulang Pokok = BV + BT + 0
P.Q = V.Q + FC

Dimana:
P = Price/ unit
Q = Volume penjualan pulang pokok
V = Variable cost/unit
Fc = Fixed cost
P.Q – V.Q = Fc
Q (P-V) = Fc

Fc
Q = --------
P-V
FC
BEP(Unit) = ---------- pada Break event Q
P-V

Apabila P.Q = SB (Sales Brek event)


Maka SB = Fc + Vc
Oleh karena besarnya BV dinyatakan dalam persamaan
tetap dari sales, maka persamaannya dapat ditulis:

VC
SB = Fc + ---- (SB)
S
Dimana:
SB = Sales pada saat break event
Fc = Fixed cost
Vc = Variable cost
S = Penjualan
Jadi :
VC
SB - ---- (SB) = Fc
S
Fc
SB = ------ pada break event S
Vc
1 - ----
s
Fc
BEP (Rp) = ---------- atau BEP(Rp) = BEP (unit) x P/u
VC
1 - ------
S
Untuk menentukan berapa tingkat penjualan yang harus
dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu dapat
digunakan formula sebagai berikut:

Fc + Profit/PM
Sales ( BE + Profit) = ----------------------
Vc
1 - --------
S
Contoh:
PT. JHAZANFA mempunyai data sebagai berikut:
- Penjualan 100 unit Rp. 1.000.000
- Biaya tetap Rp. 360.000
-Biaya variabel Rp. 440.000 (+)
Rp. 800.000 (-)
Profit Rp. 200.000
Dari data di atas:
Hitunglah BEP(unit) dan BEP(Rp)
Hitunglah penjualan apabila PT. JHAZANFA
menginginkan keuntungan sebesar 12%
2. Teknik Konstribusi
Konstribusi = Penjualan – BV
FC
BEP (unit) = --------------------
Konstribusi Unit

Konstribusi unit = penjualan/unit - BV/unit


FC
BEP(Rp) = -----------------------
Konstribusi Ratio

Konstribusi unit
Konstribusi Ratio = -------------------------
Penjualan/unit

Contoh; Sama dengan contoh diatas


3. Teknik Grafik
Langkah-langkah antara lain
a. Menetukan garis pendapatan (penjualan)
b.Menetukan garis biaya tetap lurus berpotongan
dengan sumbu vertical, garis biaya tetap sejajar
dengan sumbu horinzontal
c. Membuat garis biaya variabel mulai dari titik nol
d.Membuat garis total biaya mulai titik perpotongan
garis biaya tetap dengan sumbu vertical sejajar dengan
biaya variabel
C/TI S

C/TI0 TC
Laba

BEP
VC

Rugi

FC

Q
0 Q0
D. Pengembangan titik pulang pokok:
1.perubahan dalam biaya tetap
2.Perubahan dalam konstribusi
a. Perubahan dalam variabel
b. Perubahan dalam harga jual
E. Istilah yang erat hubungannya dengan break event
1. Margin Of Safety (MOS)
Yaitu untuk menentukan seberapa jauhkah
kekurangannya penjualan agar perusahaan tidak
menderita kerugian

MOS dapat dihitung dengan menggunakan formula:

Penjualan yang direncanakan – Penjualan BEP


MOS = --------------------------------------------------------- x100 %
Penjualan yang direncanakan
2. Degree of Operating Leverage (DOL)
Porsentase perubahan pendapatan operasi yang
dihasilkan dari nilai porsentase perubahan dalam unit
yang dijual
% Perubahan laba operasi (EBIT)
DOL = -------------------------------------------
% Perubahan Volume Penjualan
atau
S – VC Q (P – V)
DOL = -------------------- = ------------------
S – VC – FC Q(P-V) - FC
Dimana:
S = Sales
VC = Variable Cost
FC = Fixed Cost

Dimana:
Q = Out Put dalam unit
P = Harga/unit
V = Variabel/unit
FC = Fixed Cost

Anda mungkin juga menyukai