POINT
KEL - 7
Anindya Lestari – 192020060
Didik Sudaryanto – 192020026
Rori Okta M. S - 192020007
BREAK EVEN POINT
BEP adalah sebuah kondisi untuk suatu operasi entitas bisnis
Pengertian BEP yang tidak menghasilkan laba, pun tidak akan mengalami
kerugian.
Harga Jual per unit = harga jual barang atau jasa per unit yang
telah dihasilkan.
Biaya Variabel per unit = total biaya variabel per Unit (TVC/Q)
Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit – biaya variabel
per unit
Contoh soal 1
Bilamana perusahaan menjual dua macam produk yakni A dan B yang berbeda dalam harga jual per unit maupun
biaya variabel per unit. Namun kedua produk itu dihasilkan dengan mesin yang sama, sehingga pembebanan biaya
tetap terhadap masing-masing jenis produk tidak mungkin dilakukan tanpa perhitungan yang masak. Datanya
dirubah menjadi seperti berikut
Terhadap data penjualan di atas dilakukan dua macam perhitungan break even, yakni :
Perhitungan ini didasarkan pada anggapan bahwa sales mix dipertahan¬kan tetap, baik sales mix sesuai rencana
penjualan maupun sales mix per¬hitungan break even. Sales mix tersebut adalah
Contoh soal 2
Perusahaan Sinar Mas adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan oven. Akuntan manajer
dari perusahaan dibebankan tugas untuk dapat menghitung jumlah oven yang harus dijual supaya bisa mengimbangi
biaya operasional yang telah tercatat sebanyak 70 juta. Sedangkan laba bersih yang telah dikehendaki dari awal
untuk perusahaan sebanyak 30 juta.
- Sedangkan diketahui.
Total biaya tetap = 70.000.000
Biaya variabel per unit = 30.000
Harga jual per unit = 70.000
Laba yang diinginkan = 30.000.000
- Ditanya :
BEP dan Margin Produksi
Jawaban Contoh soal 2
BEP dalam unit = Biaya Tetap Produksi : Margin Kontribusi per unit
Berdasarkan dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk tidak merugi maka perusahaan Sinar Mas harus bisa
menjual oven dengan sebanyak 2000 unit. Namun jumlah yang tersebut merupakan jumlah minimal supaya bisa
impas, namun belum untuk menghasilkan laba. Selanjutnya, tugas akuntan ialah mengubah data tersebut menjadi
mata uang,
Pemilik bisnis harus memahami Break Even Point (BEP) untuk bisa menetapkan target minimal dari penjualan harian
atau untuk penjualan bulanan. Penetapan target yang tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada.
Untuk mengetahui titik impas, maka pemilik bisnis sendiri harus paham target dari penjualan yang harus dicapai
dalam siklus ini. Dengan demikian, pemilik bisnis mampu mengantisipasi kemungkinan untung dan juga rugi.
Contoh soal 3
Sebuah perusahaan memiliki data sebagai berikut:
Kapasitas normal 200.000 unit
Biaya tetap Rp 12.000.000,00
Biaya variabel Rp 135,00 per unit
Harga jual Rp 225,00 per unit
Diminta:
1. Membuat BEP dalam nominal rupiah, unit, dan persentase terhadap kapasitas!
2. Margin of safety ratio jika operasi kapasitas normal!
3. Berapa BEP apabila harga jual jika telah turun Rp 25,00!
4. Berapa penjualan yang harus dilakukan untuk mendapat laba : Rp 3.000.000,00 dengan berdasarkan data a dan
data c!
5. BEP dalam rupiah jika biaya turun Rp. 2.000.000!
Jawaban Contoh soal 3
1. Break Event Point = biaya tetap 1-(VC/Harga jual)
= 100%-66.6% = 33.3%
Jika di nyatakan dalam rupiah = 33.3%(200.000 x Rp. 225) = Rp. 15.000.000
4. Jumlah unit yang dibutuhkan (Rp. 12.000.000 + Rp. 3.000.000)/0.4 = Rp. 37.500.000