Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian BEP adalah situasi di mana kegiatan operasi
perusahaan tidak mengalami kerugian dan juga tidak mendapat untung/laba (impas) karena
jumlah biaya yang dikeluarkan sama dengan jumlah pendapatan.
Teknik analisis Break Even Point digunakan oleh perusahaan untuk menganalisis proyeksi
berapa banyak unit yang diproduksi atau berapa banyak uang yang harus diterima sehingga
perusahaan berada pada titik impas atau pengembalian modal.
Untuk lebih memahami apa itu BEP (Break Even Point), kita dapat merujuk pada pendapat
para ahli berikut:
BEP adalah situasi di mana total pendapatan sama dengan total biaya (Total Pendapatan =
Total Biaya).
BEP adalah volume penjualan di mana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak
ada laba atau rugi bersih.
BEP adalah situasi di mana perusahaan tidak menghasilkan laba dan tidak menderita
kerugian (total pendapatan = total biaya)
Contoh biaya tetap termasuk; gaji tenaga kerja, biaya depresiasi mesin, biaya peralatan, dan
sebagainya.
Contoh biaya variabel; biaya listrik, biaya bahan baku, biaya kantong plastik, dan sebagainya.
1
Rumus BEP (Break Even Point)
Ada dua jenis rumus yang dapat digunakan untuk analisis Break Even Point, yaitu:
Dalam rumus ini kita dapat mengetahui berapa unit barang / jasa yang harus diproduksi untuk
mencapai titik impas.
Keterangan :
Dalam rumus ini kita dapat mengetahui berapa banyak Rupiah yang harus diterima untuk
mendapatkan titik impas.
Catatan: perhitungan [1- (vc / s)] juga disebut sebagai Kontribusi Margin Per Unit.
Keterangan :
2
2. Variable Costs (VC)
BEP dalam Unit => Rp. 100.000.000, – / (Rp. 6000 – Rp. 2000) = 25.000 unit. Artinya,
perusahaan harus menjual 25.000 unit untuk mendapatkan BEP.
BEP dalam Rupiah => Rp 100.000.000, – [1 – (Rp. 200.000.000 / Rp. 600.000.000) = Rp.
150.000.000 Artinya, perusahaan akan BEP setelah mendapat omzet Rp. 150.000.000
Perhitungannya bisa dibuktikan dengan rumus BEP = Unit BEP x harga jual unit.
Tiga poin di atas harus dilakukan secara bersamaan karena masing-masing memiliki dampak
pada operasi keseluruhan operasi.
Itulah sebabnya struktur laba suatu perusahaan sering digambarkan dalam Break Even Point
(BEP) untuk membuatnya lebih mudah untuk memahami hubungan antara biaya, volume
kegiatan, dan laba.
3
5. Perusahaan dapat menentukan bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai
tingkat laba yang ditargetkan.
Sedangkan menurut Carter dan Usry, ada dua manfaat dari analisis Break Even Points untuk
perusahaan: