Anda di halaman 1dari 7

DODIK w.

+3 lainnya membalas di saluran PKwU di t

Dalam kegiatan usaha, seorang wirausahawan selalu

memperhitungkan adanya titik impas atau Break Even

Point (BEP). Analisis BEP adalah suatu teknis analisis

untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap,

biaya variabel, keuntungan, dan volume kegiatan


Event
Pengertian dan Manfaat Titik Impas (Break
Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Datar

Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan


dimana perusahaan dalam operasinya tidak
memperoleh laba dan juga tidak menderita
kerugian atau dengan kata lain total biaya sama
dengan total penjualan sehingga tidak ada laba
dan tidak ada rugi.

OPerusahaan akan memperoleh keuntungan,


apabila penjualan melebihi biaya variabel dan
biaya tetap yang harus dikeluarkan.
Mulai
Manfaat dari Break Even Point (BEP) sebagai berikut.

Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.

Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat


volume penjualan, serta hubungannya dengan

kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat

penjualan yang bersangkutan.


Mengevaluasi laba dari perusahaan secara

keseluruhan.

Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik

yang mudah dibaca dan dimengerti.


Mulai
Komponen Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha
Datar
Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun
berikut ini.
Break Event Point memerlukan komponen penghitungan dasar

atau konstan
Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap
tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak
jika adanya
kerja, biaya
berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga
dan lain-lain.
penyusutan mesin,
Komponen ini merupakan biayaper unit yang sifatnya
Variabel Cost. Jika produksi
dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya.
direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan
yang
dl.
biaya
Contoh ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik,
meningkat.
harga jual per unit barang atau jasa
Selling Price. Komponen ini adalah
yang telah diproduksi.

Mulai
Komponen Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha
Datar
Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Break Event Point memerlukan komponen penghitungan dasar berikut ini.

Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan
jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak
berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya
penyusutan mesin, dan lain- lain.
Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya
dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi
yang direncanakan meningkat, berarti variabel costpasti akan
meningkat. biaya ini yaitu biaya bahan
Contoh dl.
baku, biaya listrik,
Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa
yang telah diproduksi.

Mulai
FC
BEP Unitp-vC
Contoh perhitungan dengan Rumus BEP Unit:
Pak Umar memiliki sebuah usaha toko sepeda BEP = Break Even Point (Titik Impas)
FC= Fixed Cost (Biaya Tetap)
dengan Biaya Tetap/ Fixed cost sebesar Rp.5.000.000.
VC= Variable Cost (Biaya Variabel)
Biaya Variabel/ Variable Cost adalah sebesar Rp.200.00/unit, P Harga Produk
dengan harga jual Produk Rp.1.500.00/unit.

Dapat dihitung BEP per unitnya yaitu:


unit-Biaya Variable per Unit)
BEP Unit=(Biaya Tetap)/ (Harga per
Rp.5.000.000/ (Rp.1.500.000-Rp.200.000)
Rp.5.000.000 /Rp.1.300.000
3.84 pembulatan ke atas menjadi 4 unit

Kesimpulan:Sehingga Pak Umar dapat mengalami balik modaljka mampu menjual 4 unit sepeda
dalam satu bulannya. Pada penjualan sepeda ke 5, maka Pak Umarsudahmenuai keuntungan
karena biaya tetap sudah tertutupi oleh penjualan 4 unit sepeda sebelumnya.
Contoh perhitungan dengan Rumus BEP Rupiah:
Pak Habibi memiliki sebuah toko mebel dengan Fved Cost sebesar Rp.10.000.000.
Variable Cost usalhanya
adalah sebesar Rp.500.00/unit,
dengan harga jual Rp.2.500.000/unit. FC
BEP Rupiah =F
Dapat dihitung BEP Rupiahnya yaitu: 1-
BEP TR
Rupiah= (8laya Tetap)/1-(Biaya Variabel /Harga Jual)
Rp.10.000.00/1-(500.000/2.50.00) BEP=Breok Even Point(Titk mpas)
Rp.10.000.000/1-0,2 TR Total Revenue
Rp.10.000.000/0.8
(Penerimaan) harga jual
FC Fined Cost (BiayaTetap)
Rp.12.500.000 VC= Variable Cost (Biaya Variabel

Sehinga Pak Habibi dapat mengalami 8EP ketika angka penjualan sudah mencapai
Rp.12.500.000,-setelah melewati jumlah penjualan tersebut, misalnya pada angka rupiah sebesar
Rp.20.000.000 maka Pak Habibi dikatakan sudah balik modal atau BEP sehingga penjualan
setelahnya Habibi sudah bisa menghitung keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai