Anda di halaman 1dari 7

MENGENAL BREAK EVEN

POINT (ANALISIS TITIK IMPAS)


• Break Even Point disebut juga analisis titik impas. Break Even Point diartikan sebagai suatu
keadaan atau titik dimana perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh
keuntungan dan tidak mengalami kerugian. Atau dengan kata lain Break Even Point (BEP)
ialah suatu titik impas antara besarnya jumlah laba dan biaya suatu perusahaan dalam posisi
yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak mendapatkan keuntungan dan
kerugian. B
• Komponen break even point Dalam menghitung berapa besar BEP atau titik impas tentu saja
memerlukan komponenkompone
• Berikut ini merupakan komponen dari BEP, yaitu:
1. Fixed Cost (Biaya Tetap) Komponen ini termasuk dalam biaya tetap atau konstan, jika
adanya kegiatan produksi ataupun tidak sedang berproduksi. Contohnya: biaya sewa
gedung, premi asuransi, pembayaran pinjaman, gaji karyawan, pajak.
2. 2. Variable Cost (Biaya Tidak Tetap) Biaya yang umumnya berubah-ubah sesuai dengan
volume bisnis. Komponen ini bersifat dinamis. Variabel cost disebut biaya per unit, yang
bergantung pada tingkat volume produksinya. Jika produksi meningkat, maka variabel
cost juga akan meningkat. Contohnya yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, komisi
penjualan, biaya packing dan sebagainya.
3. 3. Selling Price (Harga Jual) Pengertian selling price adalah harga jual per unit barang
atau jasa yang telah diproduksi.
• Rumus break even point Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terbagi
menjadi dua macam yaitu: menghitung dasar unit yang diproduksi dan dasar penjualan.
Rumus BEP – Dasar Unit
Cara menghitung berapa unit jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi untuk
mendapatkan titik impas, yaitu:

BEP = FC / (P-VC)
Keterangan: BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
Rumus BEP – Dasar Penjualan (Rupiah)
• Cara menghitung berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik
impas:
BEP = FC / (1 - (VC/P))
Keterangan:
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
S : Sales volume
CONTOH SOAL
Diketahui Total Biaya Tetap (FC) bernilai Rp 100 juta, Total Biaya Variabel (VC) per unit
bernilai Rp 60 ribu, Harga jual barang per unit bernilai Rp 80 ribu
Penyelesaian sebagai berikut:
Penghitungan BEP Unit
BEP = FC/ (P – VC)
BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000)
BEP = 5000 unit

Penghitungan BEP Penjualan


BEP = FC/ (1 – (VC/P))
BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000))
BEP = Rp 400.000.000
• Dari analisis perhitungan diatas, perusahaan dapat mengetahui laba yang akan diperoleh
• berdasarkan besarnya penjualan minimum. Berikut merupakan rumus untuk menghitung
• target laba sebagai berikut:
BEP Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)
• FC, VC, dan P mengikuti contoh sebelumnya, dengan tambahan perusahaan ini memiliki
target laba sebesar Rp 80 juta per bulan.
BEP Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)
BEP Laba = (100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000)
BEP Laba = 180.000.000 / 20.000
BEP Laba = 9.000 unit atau
BEP Laba = Rp 720.000.000 (didapat dari: 9000 unit x Rp 80.000)

Anda mungkin juga menyukai