Anda di halaman 1dari 34

II.

SUMBER DANA DAN


KARAKTERISTIKNYA
 Sumber dana dapat digolongkan:

 Sumber dana eksternal, dalam bentuk berbagai


penerbitan surat berharga perusahaan (sekuritas) seperti
saham biasa, saham preferen, dan hutang.

 Sumber dana internal, seperti “retained earning”,


“accumulated depreciation”.
Hutang

jangka
pendek
Term loan
External
Hutang
jangka Equipment
menengah loan Finansial
lease
Leasing
Sumber hutang
Operating
jangka
dana panjang obligasi lease
Sale and
Modal leas beach
Sendiri Saham Frefern

Internal Retairned
Saham biasa
Earning

Acumulated
 Disisi lain sumber dana dapat pula dibedakan:

 - Hutang jangka Pendek

 - Hutang Jangka Menengah.

 - Hutang Jangka Panjang

 - Modal Sendiri(Equitas).
Hutang Jangka Pendek
 Hutang jangka pendek adalah hutang yang umurnya
kurang dari satu tahun.
Contohnya:
-Hutang Dagang,
-Hutang wesel,
-Hutang gaji,
-Hutang pajak,
-Hutang Bank, dll.
Hutang Jangka Menengah

Hutang jangka menengah adalah hutang


yang umurnya atau jatuh temponya antara
1 s/.d -10 tahun.
Contohnya:
1.Term Loan.
2. Equipment Loan.
3. Leasing.
1.Term Loan
Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan
kurang dari sepuluh tahun. Umumnya dibayar kembali dengan
angsuran tetap selama periode tertentu. Term Loan biasanya
disediakan oleh bank komersial, bank dagang, perusahaan asuransi,
dana pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Dilihat dari segi biaya
umumnya lebih rendah dari obligasi atau saham.

n Xt Po = Besarnya pokok pinjaman


Po = Σ ----------- n = Jangka waktu pinjaman
t=1 (1 + r)n Xt = Besarnya tiap angsuran
r = Tingkat bunga pinjaman pertahun
Contoh 1:
Sebuah perusahaan meminjam uang ke
bank untuk modal usaha sebesar Rp
150.000.000,00 dalam jangka waktu 5 tahun
dengan tingkat bunga sebesar 10 % pertahun.
Angsuran pokok dan bunga dilakukan pada
setiap akhir tahun.

Pertanyaan:
Berapa besarnya angsuran pokok dan bunga
yang dibayar setiap kali angsuran ?.
Jawaban 1:

5 Xt
150.000.000,00 = Σ ---------------
t = 1 (1 + 0,10)t
150.000.000,00 = Xt (IF 10%, 5) lihat table PV anuitas Rp 1,-
150.000.000,00 = Xt (3.791)
150.000.000,00
Xt = --------------------
3,791
Xt = Rp 39.567.396,46
Xt = Rp 39.567.400,00
Jadi angsuran tetap setiap tahunnya adalah sebesar Rp 39.567.400,00
Skedul Pembayaran Kredit Usaha
Tahun Angsuran Bunga 10 % Angsuran Sisa Pinjaman
ke n Pokok+ Bunga Pokok
0 - - - 150.000.000.-

1 39.567.400,- 15.000.000,- 24.567.400,- 125.432.600,-

2 39.567.400,- 12.543.260,- 27.024.140,- 98.408.460,-

3 39.567.400,- 9.840.846,- 29.726.554,- 68.681.906,-

4 39.567.400,- 6.868.190,60 32.699.209,40 35.982.696,60

5 39.567.400,- 3.598.269,66 35.969.130,34 13.566,26*)

*) Sisa Rp 13.566,26 dianggap lunas karena itu akibat


pembulatan angka dibelakang koma
2.Equipment Loan
Equipment Loan adalah kredit untuk
pendanaan atau pembiayaan yang
dipergunakan untuk pengadaan
peralatan atau perlengkapan baru.
Leasing = sewa guna usaha

Lessor = Pihak yang menyewakan


(Pemilik dari aktiva)

Lessee = Penyewa (pengguna jasa dari aktiva)


Leasing = Sewa persetujuan atas
dasar kontrak, dimana pemilik
dari aktiva menginginkan pihak
lain untuk menggunakan jasa
dari aktiva tersebut
3.Sewa Guna Usaha
Barang Modal(leasing).
 Leasing adalah suatu kegiatan untuk sewa guna usaha
barang modal, baik berupa mesin untuk produksi,
sarana transportasi,maupun alat berat lainnya ,yang
dalam kepemilikannya dapat menggunakan cara
menyewa dalam waktu tertentu, maupun menyewa
yang pada batas waktunya dapat dimiliki dengan hak
opsi/pilih
Jenis Jenis Leasing
 1.Sales and Leaseback
Kontrak leasing dimana pemilik aktiva menjual
aktivanya kepada perusahaan leasing kemudian sekaligus
dibuat kontrak leasing aktiva tersebut untuk jangka waktu
tertentu.
 2.Operating Lease
Kontrak leasing suatu aktiva dimana pihak lessor
menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan, yang
keseluruhannya tercakup dalam pembayaran leasing.
 3.Financial Lease
Kontak leasing penyedian pendanaan untuk pengadaan aktiva
saja tidak termasuk biaya perawatannya.
Harga beli = PV. dari nilai sewa + PV. dari nilai sisa

n Xt Ns
P0 = Σ +
t=0 (1 + r)n (1 + r )n

Keterangan:
Po = Harga beli
Xt = Harga sewa
Ns = Nilai sisa
r = Keuntungan yang disyaratkan lessor
n = Jangka waktu kontrak sewa
Contoh 2
PT.Sekawan merupakan perusahaan leasing,
mengadakan kontrak lesing dengan PT.Harapan. Dalam
kontrak tersebut PT.Sekawan sepakat membeli sebuah
mesin milik PT.Harapan seharga Rp 250.000.000,- dan
menyewakannya kembali kepada PT.Harapan untuk
jangka waktu 5 tahun. Nilai sisa mesin tersebut pada akhir
masa kontrak sebesar Rp 25.000.000,- pembayaran sewa
dilakukan pada setiap awal tahun. JikaPihak Lessor
(PT.Sekawan) menginginkan keuntungan dari hasil
kontrak leasing tersebut sebesar 10 %.
Berapa sewa yang harus dibayar pihak Lesse
(PT.Harapan) setiap tahunnya ?.
Jawaban:
n Xt Ns
P0 = Σ +
t=0 (1 + r)n (1 + r )n

5 Xt Rp 25.000.000,-
250.000.000,- = Σ +
t=0 (1 + 0,10)t (1 + 0,10 )5
250.000.000,- = Xt (IF 10%,5 dari PV.anuitas) +25.000.000,-(IF 10%,5 dari PV)
250.000.000,- = Xt (4,170) + 25.000.000,- (0,621)
250.000.000,- = Xt (4,170) + 15.525.000,-
Xt(4,170) = 250.000.000,- - 15.525.000,-
Xt = Rp 56.229.016,79
Xt = Rp 56.229.000
Jadi sewa yang harus dibayar pihak PT.Harapan setiap
tahunnya kepada PT.Sekawan sebesar Rp 56.229.000,-
Hutang Jangka Panjang
 Sumber utama penyedia dana hutang
jangka panjang adalah Bank (dalam
bentuk kredit) dan masyarakat dalam
bentuk obligasi,dan hipotik.
Jenis Hutang Jangka Panjang
(Obligasi)
 Obligasi merupakan salah satu sekuritas
yang diterbitkan oleh suatu perusahan dan
dapat diperjual belikan di pasar modal.
Perusahaan yang menerbitkan obligasi
berkewajiban membayar buga secara
priodik dan membayar nominal obligasi
pada saat jatuh tempo.
Obligasi
 Surat pengakuan hutang perusahaan /surat tanda
hutang perusahaan kepada pihak lain, yang memeiliki
nilai nominal tertentu dan jangka waktu tertentu.

 Perusahaan yang mengeluarkannya diwajibkan


membayar bunga tertentu yang tertera pada pada
surat tersebut.
Istilah dalam obligasi
Nilai nominal (Par Value)
Yaitu : nilai tiap lembar obligasi yang
akan dibayar pada saat jatuh
tempo.
Tingkat bunga (Coupon Rate)
Yaitu tingkat bunga obligasi
Tanggal jatuh tempo (Maturity date)
Yaitu : Tanggal /saat perusahaan
diwajibkan membayar obligasi
sebesar nilai nominal obligasi

Jenis-jenis Obligasi
1. Obligasi biasa (Bond)
2.Obligasi Pendapatan (Income Bond)
3.Obligasi yang dapat ditukarkan
(Convertible-Bond)
Obligasi biasa : (bond)
Yaitu obligasi yang bunganya tetap
dibayar oleh debitur dalam waktu-
waktu tertentu, dengan tidak
memandang apakah debitur
memperoleh keuntungan atau tidak
biasanya coupon dibayar dua kali
setiap tahunnya.
Obligasi Pendapatan
Yaitu obligasi dimana pembayarannya bunganya
hanya dilakukan pada waktu debitur atau
perusahaan mendapat keuntungan, tetapi
kreditur mempunyai hak komulatif

Obligasi yang dapat ditukarkan (Convertible bond)


Yaitu Obligasi yang memberikan kesempatan
kepada pemegang surat obligasi untuk pada
suatu saat tertentu menukarkannya dengan
saham dari perusahaan yang bersangkutan
Kebaikan/keuntungannya Hutang
jangka panjang:
 Jumlah dana yang dibutuhkan segera dapat dipakai.
 Pembayaran bunga merupakan biaya yang dapat
mengurangi laba yang dikenakan pajak (tax deductable).
 Dalam keadaan inflasi beban bunga menjadi lebih murah.
 Bila perusahaan maju dan mampu menghasilkan laba yang
memadai, kewajiban pembayaran utang dan bunga dapat
direncanakan dengan pasti.
 Penggunaan utang untuk pendanaan sampai tingkat
tertentu akan dapat menurunkan biaya modal asalkan
resiko keuangan tidak menjadi terlalu tinggi.
Kelemahannya
 Pembayaran tetap secara berkala kadang-kadang
memberatkan perusahaan khususnya kalau
perusahaan mengalami masalah likuiditas.
 Penggunaan dana utang dapat menyebabkan
manajemen kehilangan pengendalian dan fleksibilitas
tertentu.
 Penggunaan hutang yang berlebihan dapat
menyebabkan nilai perusahaan keseluruhan menurun.
Modal Sendiri.
 Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan dan tertanam didalam perusahaan
untuk waktu yang tidak ditentukan .

 Bentuk modal sendiri berupa:


a. Saham biasa (commond stock)
b. Saham istimewa (preferen stock)
Saham (Stocks)

 Merupakan surat berharga yang


bersifat kepemilikan , artinya sipemilik
saham merupakan pemilik
perusahaan.
 semakin besar saham yang
dimilikinya maka semakin besar pula
kekuasaannya di perusahaan tersebut
Istilah-istilah didalam saham
 1. Right
 Hak yang diberikan kepada pemilik saham biasa
untuk membeli tambahan penerbitan saham
baru.
Tujuannya
- agar pemilik saham lama dapat mempertahan
kan pengendaliannya atas perusahaan.
- Untuk mencegah penurunan nilai kekayaan
pemilik saham lama.
Manajemen Keuangan II

 2. Warrant
 Salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh
perusahaan, yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli saham dengan syarat –
syarat yang telah ditentukan terlebih dahulu

 Syarat-syarat tersebut biasanya :


 -Harga saham yang akan dibeli
 -Jumlah saham yang akan dibeli
 Masa berlakunya warrant biasanya 5 -10 tahun
Jenis saham
 1. Saham biasa
 2. Saham Freperen

 Saham biasa
 Ialah : tanda bukti kepemilikan atau peserta dalam
suatu perseroan terbatas (PT)
 - Menerima pembagian deviden
 - Apbila perusahaan tidak mendapat keuntungan,
maka pegegang saham tidak mendapat deviden
 Saham Preferen
Keuagan II

 Yaitu : tanda bukti kepemilikan atau pernyataan


pemegang atas perusahaan, saham ini merupakan
kombinasi antara hutang dengan modal sendiri.

 Pemegang saham berhak mendapat deviden apabila


perusahaan mendapat keuntungan
 Deviden saham Preferen dinyatakan dalam % tase
 Apabila perusahaan dalam operasinya tidak mendapat
memperoleh keuntungan , maka pembayaran devidennya
dapat ditangguhkan.
 Pembayaran Deviden yang ditangguhkan , dibayar pada
tahun berikutnya , pada saat perusahaan memperoleh
keuntungan
Manajemen keuangan II

 Pada saat perusaan dilikwidasi pemegang saham


preferent akan memperoleh hak dalam pembagian
kekayaan setelah kreditur
 Saham preferent tidak mempunyai tanggal jatuh
tempo
 Pembayaran deviden saham preferen dibebankan
dari keuntungan setelah pajak
TABEL 1-1

UTANG OBLIGASI SAHAM PREFERENSI SAHAM BIASA


1 Status pemegang: 1 Status Pemegang: 1 Status pemegang:
Sebagai kreditor dan bukan Sebagai pemilik diprioritaskan Sebagai pemilik penuh yang
pemilik. Karena itu tidak punya hak suara. Mempunyai mempunyai hak suara sehingga
mengendalikan manajemen hak terbatas atas kekayaan mempunyai pengaruh
perusahaan (tidak mempunyai perusahaan apabila dividen atau pengendalian trahadap
hak suara). tidak terbayar. manajen. Merupakan
Mempunyai hak terbatas atas penerima hak akhir atas kekayaan
kekayaan perusahaan apabila perusahaan dalam hal
bunga atau pokok utang terjadinya likuidasi.
tidak terbayar.
2 Kewajiban untuk memberikan 2 Kewajiban untuk memberikan 2 Kewjiban untuk memberikan
kembalian (return): kembalian (return): kembalian (return):
Merupakan kewajiban kontraktual Bukan merupakan kewajiban Bukan merupakan kewajiban
contractual obligation) kontraktual/yuridis (contractual kontraktual/yuridis (contractual
sehingga dapat dituntut. obligation). Kewajiban obligation). Tidak ada
Kewajiban membayar harus membayar harus dilakukan kewajiban membayar dividen
dilakukan tanpa memperhatikan sebelum pembagian dividen
kondisi keuangan peruahaan. kepada pemegang saham
biasa.
3 Urutan prioritas pembagian 3 Urutan prioritas pembagian 3 Urutan prioritas pembagian
kekayaan dalam likuidasi kekayaan dalam likuidasi kekayaan dalam Ekuidasi
paling tinggi dibawah utang. paling rendah.

4 Biaya penerbitan/Distribusi: 4 Biaya penerbitan/distribusi: 4 biaya penerbitan/distribusi:


Paling rendah cukup rendah paling rendah

5 Perimbangan resiko kembalian 5 Perimbangan resiko 5 Perimbangan resiko kembalian


(risk-return trade-of): kembalian (risk-return trade-off):
Resiko paling rendah, (risk-return trade-off): risiko paling tinggi, kembalian
kembalian cukupan resiko cukupan, kembalian paling tinggi.
(moderat) cukupan (moderat)
6 Bentuk kembalian kepada 6 Bentuk kembalian kepada 6 Bentuk kembalian kepada
pemegang sekuritas: pemegang sekuritas pemegang sekuritas
Bunga Dividen: Dividen:
7 Suatu biaya terhadap pajak: 7 status biaya terhadap pajak: 7 Status biaya terhadap pajak:
merupakan biaya sehingga Bukan merupakan biaya Bukan merupakan biaya
mengurangi sehingga tidak sehingga tidak
pajak yang harus dibayar mengurangi pajak mengurangi pajak yang
yang harus dibayar harus dibayar.

Anda mungkin juga menyukai