a. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 𝑥 + 2; 𝐼 = [−2,1]
b. 𝑓 (𝑥 ) = |𝑥 |(𝑥 + 1)2 ; 𝐼 = [−1,1]
c. 𝑓 (𝑥 ) = |𝑥 |(𝑥 2 − 1) ; 𝐼 = [−1,1]
Jawab
a. 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 𝑥 + 2; 𝐼 = [−2,1]
Mencari titik kritis dari 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 𝑥 + 2 pada [−2,1]
iii. Tidak ada titik singular, karena 𝑓 ′ (𝑥 )selalu ada nilainya (atau terdefinisi)
1
Jadi titik-titik kritisnya adalah −2, −1, 3 , dan 1.
iii. titik singular 𝑥 = 0, karena 𝑓 ′ (0) tidak terdefinisi pada interval [−2,1]
1
Jadi titik-titik kritisnya adalah −1, − 3 , dan 0.
iii. titik singular 𝑥 = 0, karena 𝑓 ′ (0) tidak terdefinisi pada interval [−2,1]
1 1
Jadi titik-titik kritisnya adalah − , , dan 0.
√3 √3
2
2. Tentukan nilai maksimum dan minimum pada soal nomor 1 sesuai dengan fungsi dan
a. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 𝑥 + 2; 𝐼 = [−2,1]
Nilai maksimum adalah 3 pada 𝑥 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 1
c. 𝑓 (𝑥 ) = |𝑥 |(𝑥 2 − 1) ; 𝐼 = [−1,1]
a. 𝑓 (𝑥 ) = 4𝑥 3 − 4𝑥 + 1
2𝑥
b. 𝑓 (𝑥 ) = 1+𝑥 2
c. 𝑓 (𝑥 ) = |𝑥 |(𝑥 2 − 1)
Jawab
+ ++ --- + + + 𝑓′(𝑥)
1 1
−
√3 √3
1
Dari tanda 𝑓′(𝑥) pada garis bilangan, kita dapatkan 𝑓 naik pada (−∞, )∪
√3
1 1 1
( , ∞) dan 𝑓 turun pada (− , ).
√3 √3 √3
3
2𝑥
b. 𝑓 (𝑥 ) = 1+𝑥 2
−2𝑥 2 +2
mempunyai turunan 𝑓 ′ (𝑥 ) = (1+𝑥 2)2
−1 1
Dari tanda 𝑓′(𝑥) pada garis bilangan, kita dapatkan 𝑓 turun pada (−∞, 1) ∪
c. 𝑓 (𝑥 ) = (𝑥 − 1)(𝑥 + 2)
𝑓 (𝑥 ) = (𝑥 − 1)(𝑥 + 2) = 𝑥 2 + 𝑥 − 2 mempunyai turunan 𝑓 ′ (𝑥 ) = 2𝑥 + 1 dan titik
1
pemisah 𝑥 = −
2
1
−
2
1
Dari tanda 𝑓′(𝑥) pada garis bilangan, kita peroleh 𝑓 naik pada (− 2 , ∞) dan
1
turun pada (−∞, − ).
2
3
d. 𝑓 (𝑥 ) = −𝑥 3 + 2 𝑥 2
0 1
4
Dari tanda 𝑓′(𝑥) pada garis bilangan, kita dapatkan 𝑓 naik pada (0, 1) dan 𝑓
a. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 4 − 6𝑥 3 − 24𝑥 2 + 3𝑥 + 1
2𝑥
b. 𝑓 (𝑥 ) = 1+𝑥 2
c. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 |𝑥 |
Jawab
a. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 4 − 6𝑥 3 − 24𝑥 2 + 3𝑥 + 1
Mempunyai 𝑓 ′′ (𝑥 ) = 12𝑥 2 − 36𝑥 − 48 dengan titik pemisah 𝑥 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 4
+ ++ --- + + + 𝑓′′(𝑥)
−1 4
Dari tanda 𝑓′′(𝑥) pada garis bilangan, kita peroleh 𝑓 cekung ke atas pada
2𝑥
b. 𝑓 (𝑥 ) = 1+𝑥 2
4𝑥 3 −12𝑥
Mempunyai 𝑓 ′′ (𝑥 ) = dengan titik pemisah 𝑥 = −√3, 𝑥 = 0, 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = √3
(1+𝑥 2 )3
−√3 0 √3
Dari tanda 𝑓′′(𝑥) pada garis bilangan, kita peroleh 𝑓 cekung ke atas pada
(−√3, 0) ∪ (√3, ∞) dan cekung ke bawah pada (−∞, −√3) ∪ (0, √3).
c. 𝑓 (𝑥 ) = 2𝑥 3 − 9𝑥 2 + 12𝑥
3
Mempunyai 𝑓 ′′ (𝑥 ) = 12𝑥 − 18 dengan titik pemisah 𝑥 = 2
3
2
5
Dari tanda 𝑓′′(𝑥) pada garis bilangan, kita peroleh 𝑓 cekung ke atas pada
3 3
(2 , ∞) dan cekung ke bawah pada (−∞, 2).
Jawab
3 3
c. (2 , 𝑓 (2))
6. Gunakan uji turunan pertama untuk mengerjakan soal-soal berikut dan tentukan
jenisnya.
a. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 𝑥 + 2
2𝑥
b. 𝑓 (𝑥 ) = (1+𝑥 2)
c. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 𝑥 + 1
Jawab
a. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 𝑥 + 2
1
𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 + 2𝑥 − 1 = 0 jika dan hanya jika 𝑥 = −1 dan 𝑥 = 3.
1
−1
3
2𝑥
b. 𝑓 (𝑥 ) = (1+𝑥 2)
−2𝑥 2 +2
mempunyai turunan 𝑓 ′ (𝑥 ) = (1+𝑥 2)2
−1 1
6
Untuk 𝑥 = 1 memberikan maksimum lokal, karena dari (+) ke (-)
c. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 𝑥 + 1
1
𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 − 4𝑥 + 1 = 0 jika dan hanya jika 𝑥 = 3 dan 𝑥 = 1.
1 1
3
1
Untuk 𝑥 = memberikan maksimum lokal, karena dari (+) ke (-)
3
7. Jika mungkin gunakan uji turunan kedua untuk mengerjakan soal-soal nomor 6 dan
tentukan jenisnya.
Jawab
a. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 𝑥 + 2
1
𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 + 2𝑥 − 1 = 0 jika dan hanya jika 𝑥 = −1 dan 𝑥 = 3.
Dan 𝑓 ′′ (𝑥 ) = 6𝑥 + 2
2𝑥
b. 𝑓 (𝑥 ) = (1+𝑥 2)
−2𝑥 2 +2
mempunyai turunan 𝑓 ′ (𝑥 ) = (1+𝑥 2)2. Diperoleh titik pemisahnya yaitu 𝑥 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑥 =
4𝑥 3 −12𝑥
1 . turunan kedua 𝑓 ′′ (𝑥 ) = .
(1+𝑥 2 )3
4(−1)3 −12(−1)
Untuk 𝑥 = −1 maka 𝑓 ′′ (𝑥 ) = = 1 > 0 minimum lokal
(1+(−1)2 )3
4(1)3 −12(1)
Untuk 𝑥 = 1 maka 𝑓 ′′ (𝑥 ) = = −1 < 0 maksimum lokal
(1+(1)2 )3
c. 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 𝑥 + 1
1
𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 − 4𝑥 + 1 = 0 jika dan hanya jika 𝑥 = 3 dan 𝑥 = 1.
7
Dan 𝑓 ′′ (𝑥 ) = 6𝑥 − 4
1 1
Untuk 𝑥 = 3 maka 𝑓 ′′ (𝑥 ) = 6 (3) − 4 = −2 < 0 maksimum lokal
Jawab
ii. titik singular 𝑥 = 0, karena 𝑓 ′ (0) tidak terdefinisi pada interval [−2,1]
1 1
Jadi titik-titik kritisnya adalah − , 0 dan .
√3 √3
Dari tanda 𝑓′(𝑥) pada garis bilangan, kita juga dapat simpulkan bahwa 𝑓
6𝑥 2
(Kecekungan) menggunakan turunan kedua 𝑓 ′′ (𝑥) = |𝑥|3 = 0 jika dan hanya jika
𝑥=0
8
Berdasarkan hasil diatas kita ambil kesimpulan seperti pada kurva berikut
1 Monoton turun
(−∞, − ) - +
√3 Cekung Ke atas
1 2
− − Minimum lokal
√3 3√3
1 Monoton Naik
(− , 0) + +
√3 Cekung ke atas
0 0 Maksimum lokal
1 Monoton turun
(0, ) - +
√3 Cekung Ke atas
1 2
− Minimum lokal
√3 3√3
1 Monoton naik
( , ∞) + +
√3 Cekung ke atas
9
b. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 4 − 2𝑥 2 + 1 pada interval [−1,1]
Langkah 1. Gunakan turunan pertama untuk mencari titik kritis dan menentukan kemonotonan
kurva.
−1, 𝑥 = 0 dan 𝑥 = 1.
Menentukan kemonotonan
Langkah 3. Gunakan turunan kedua untuk mengetahui kecekungan dan titik balik.
+ ++ --- + + + 𝑓′′(𝑥)
10
1 1
Dari tanda 𝑓′′(𝑥) pada garis bilangan, kita peroleh 𝑓 cekung ke bawah pada (− , )
√3 √3
1 1
dan cekung ke atas pada (−∞, )∪( , ∞).
√3 √3
1 1
(Titik balik) terjadi perubahan kecekungan pada 𝑥 = − dan 𝑥 = . Oleh karena itu,
√3 √3
1 1 1 4 1 1 1 4
( , 𝑓 ( 3)) = ( , ) dan (− , 𝑓 (− )) = (− , ) disebut titik balik.
√3 √ √3 9 √3 √3 √3 9
Berdasarkan hasil diatas kita ambil kesimpulan seperti pada tabel berikut
−1 0 Minimum lokal
1 Monoton Naik
(−1, − ) + +
√3 Cekung ke atas
1 4
− Titik Balik
√3 9
1 Monoton naik
(− , 0) + -
√3 Cekung Ke bawah
0 1 Maksimum lokal
1 Monoton Turun
(0, ) - -
√3 Cekung ke bawah
1 4
Titik balik
√3 9
1 Monoton turun
( , 1) - +
√3 Cekung Ke atas
1 0 Minimum lokal
Berdasarkan informasi diatas kita dapat membuat sketsa kurva sebagai berikut
11
c. 𝑓 (𝑥 ) = |𝑥 |(𝑥 + 1)2 dengan daerah asal ℝ
iv. titik singular 𝑥 = 0, karena 𝑓 ′ (0) tidak terdefinisi pada interval [−2,1]
1
Jadi titik-titik kritisnya adalah −1, − 3 , dan 0.
Dari tanda 𝑓′(𝑥) pada garis bilangan, kita juga dapat simpulkan bahwa 𝑓
1
maksimum lokal pada 𝑥 = − dan minimum lakal pada 𝑥 = −1 dan 𝑥 = 0.
3
2𝑥 3 (3𝑥+2)
(Kecekungan) menggunakan turunan kedua 𝑓 ′′ (𝑥) = |𝑥|3
= 0 jika dan hanya
2
jika 𝑥 = 0 dan 𝑥 = −
3
12
+++ --- +++ 𝑓′′(𝑥)
𝑓 naik 2 𝑓 turun 0 𝑓 naik
−
3
Berdasarkan hasil diatas kita ambil kesimpulan seperti pada kurva berikut
Monoton turun
(−∞, −1) - +
Cekung Ke atas
−1 0 Minimum lokal
2 Monoton Naik
(−1, − ) + +
3 Cekung ke atas
2 2
− Titik Balik
3 27
Monoton naik
2 1
(− , − ) + - Cekung Ke
3 3
bawah
4
1
− 27 Maksimum lokal
3
Monoton Turun
1
(− , 0) - - Cekung ke
3
bawah
0 0 Titik balik
Monoton Naik
(0, ∞) + +
Cekung ke atas
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Neuhauser, Claudia. 1962. Calculus for Biology and Medicine. 3th Ed. Pearson, New York.
Varberg, D., Purcell, E.J., dan Rigdon, S.E. 2007. Calculus. 9th edition. Pearson, New York.
15