METODE
Penelitian ini merupakan penelitian research and development (R&D) atau
penelitian pengembangan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model prosedural, model ini bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkahlangkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (Setyosari, 2010: 222).
Kategori Validasi
Layak
Cukup layak
Kurang layak
Tidak layak
Nilai
penilaian terhadap pengerjaan soal-soal uji kompetensi oleh siswa. Data tes hasil
belajar dianalisis menggunakan rumusan sebagai berikut.
Persentase siswa yang tuntas
kriteria penilaian kecakapan akademik dpaat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Kriteria Kecakapan Akademik
Persentase Ketuntasan
80%
60 79,9 %
50 59,9 %
< 50 %
Klasifikasi
Sangat baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Validator
1
2
V1
3,75
3,40
3
4
Mendorong Keingintahuan
Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia
4,00
3,33
Ratarata
V2
3,00
3,00
V3
3,25
3,20
3,33
3,20
3,00
3,00
4,00
3,33
3,67
3,22
Keterangan
Layak
Cukup
Layak
Layak
Cukup
Layak
3,33
Layak
3,00
3,50
3,00
3,17
Kekomunikatifan
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,50
3,17
3,14
3,29
3,29
3,24
10
11
12
13
14
15
Pendukung Penyajian
Penyajian Pembelajaran
Evaluasi
Keterlaksanaan
Metode REACT
Didaktik
3,33
4,00
3,00
3,00
3,40
3,00
3,33
4,00
3,00
4,00
3,00
3,00
3,33
3,00
3,50
4,00
3,40
3,33
3,33
3,67
3,17
3,67
3,27
3,11
16
17
Konstruksi
Teknis
3,40
3,17
3,30
3,33
3,30
3,33
3,33
3,28
Cukup
Layak
Cukup
Layak
Cukup
Layak
Cukup
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Cukup
Layak
Layak
Layak
3,30
Layak
Rata-rata Total
Keterangan:
V1
: Validator 1 (Ahmad Masruri S.Pd)
V2
: Validator 2 (Agus Sigid W S.Pd)
V3
Hasil nilai rata-rata tota dari kelayakanl LKS sebesar 3,30, nilai rata-rata
kelayakan ini memenuhi kategori layak. Kritea yang memenuhi kriteria layak
yaitu kesesuaian uraian dengan SK dan KD dengan nilai kelayakan 3,33,
mendorong keingintahuan dengan nilai kelayakan 3,67, ketepatan penggunaan
istilah dan simbol dengan nilai kelayakan 3,33, pendukung penyajian dengan nilai
kelayakan 3,33, penyajian pembelajaran dengan nilai kelayakan 3,67, evaluasi
dengan nilai kelayakan 3,17, keterlaksanaan dengan nilai kelayakan 3,67, metode
REACT dengan nilai kelayakan 3,27, konstruksi dengan nilai kelayakan 3,33 dan
teknis dengan nilai kelayakan 3,28. Oleh karena itu, dari analisis data evaluasi
tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS berbasis REACT tidak
memerlukan perbaikan yang signifikan dan layak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran.
Perbaikan untuk meningkatkan menjadi kategori layak diperlukan untuk
aspek yang masih dalam kategori cukup layak, yaitu untuk aspek keakuratan
materi dengan nilai kelayakan 3,20, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia
dengan nilai kelayakan 3,22, keefektifan dan kelugasan dengan nilai kelayakan
3,17, kekomunikatifan dengan nilai kelayakan 3,00, kesesuaian dengan
perkembangan peserta didik dengan nilai kelayakn 3,17, teknik penyajian materi
dengan nilai kelayakan 3,24, dan didaktik dengan nilai kelayakan 3,11. Perbaikan
ini menjadi bahan untuk evaluasi dan revisi produk LKS berbasis REACT.
Dari analisis data hasil angket respon terhadap LKS oleh siswa, diperoleh
hasil seperti yang disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Hasil Angket Respon Terhadap LKS oleh Siswa
Aspek yang Direspon oleh Siswa
Kognitif
Afektif
Psikomotor
Percaya Diri
Introspeksi
Objektifitas
Rata-rata Total
Rata-rata
3,26
3,52
3,53
3,05
3,39
3,48
3,37
Keterangan
Layak
Layak
Layak
Cukup Layak
Layak
Layak
Layak
Hasil nilai rata-rata total dari kelayakan LKS sebesar 3,37, nilai rata-rata
ini memenuhi kategori layak. Aspek yang memenuhi kategori layak yaitu kognitif
dengan nilai kelayakan 3,26, afektif dengan nilai kelayakan 3,52, psikomotor
Nilai
Jumlah Siswa
70
7
75
6
80
10
85
6
90
2
Total siswa 31
Siswa tidak lulus
Siswa lulus
Keterangan
Tidak lulus
Lulus
Lulus
Lulus
Lulus
7 siswa
24 siswa
24
X 100%
31
P 77,4%
P
tidak lulus dengan nilai 70 sebanyak 7 siswa dan siswa yang lulus dengan rentang
nilai 75 90 sebanyak 24 siswa. Persentase siswa yang tuntas belajar yaitu,
Kegiatan
Melakukan pengamatan
Menggunakan alat praktikum
Mengumpulkan data
Menyusun kesimpulan
Membuat dan melaporkan hasil pengamatan
Total Skor
Jumlah
Skor
99
102
93
95
104
493
Persentase
Klasifikasi
79,84
82,26
75,00
76,61
83,87
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tabel 7 diperoleh bahwa kemampuan keseluruhan siswa tiap aspek baik, yaitu
untuk aspek melakukan pengamatan secara keseluruhan siswa memperoleh skor
99, menggunakan alat praktikum secara keseluruhan siswa memperoleh skor 102,
mengumpulkan data secara keseluruhan siswa memperoleh skor 93, menyusun
kesimpulan secara keseluruhan siswa memperoleh skor 95 dan membuat dan
melaporkan hasil pengamatan secara keseluruhan siswa memperoleh skor 104.
Untuk skor persentase keberhasilan kelas dalam semua aspek sebagai berikut.
jumlah skor seluruh siswa dalam semua aspek
jumlah skor seluruh siswa ideal dalam semua aspek
493
P
100%
620
P 79,52%
P
Persentase keberhasilan kelas dalam semua aspek adalah 79,52%, persentase ini
masuk dalam kriteria baik.
10
11
1. Lembar kegiatan siswa berbasis REACT pada pokok bahasan Impuls dan
Momentum akan lebih optimal jika digunakan pada saat proses pembelajaran
di kelas dengan menggunakan model pembelajaran REACT.
2. Lembar kegiatan siswa berbasis REACT pada pokok bahasan Impuls dan
Momentum masih perlu untuk diuji cobakan terbatas lagi pada sub pokok
bahasan Konsep Impuls dan Momentum, Hubungan Impuls dan Momentum,
Hukum dan Hukum Kekekalan Momentum. Agar diperoleh kelayakan yang
lebih valid untuk semua sub pokok bahasan.
3. Untuk proses pengembangan LKS lebih lanjut, peneliti sarankan agar para
peneliti dapat mengembangkan LKS berbasis REACT pada pokok bahasan lain
yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat itu.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Borg, Walter R & Gall, Meredith D. 1983. Educational Reseacrh. London:
Logman Inc.
Chasanah, Risdiyani. 2011. PR Fisika untuk SMA Kelas 11 Semester 1. Klaten:
Intan Pariwara
Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.
Novika, Fanin Dya. 2009. Penerapan Strategi REACT untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas XI
IPA-1 SMAN 1 Jenangan Kabupaten Ponorogo. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: FMIPA UM
Rufaida, S.A. 2012. Profil Kesalahan Siswa SMA dalam Pengerjaan Soal pada
Materi Impuls dan Momentum. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: UNS
F-KIP Prog. Studi Pendidikan Fisika
Sunarno. 2011. SIMPATI (Sarana Pasti Meraih Prestasi) SMA Fisika untuk
Semester 1. Surakarta: Grahadi
Tim Penulis. 2011. LKS FISIKA SMA Kelas XI IPA Semester 1. Depok: Arya Duta
Tim Penyusun. 2011. Ringkasan Materi dan Latihan Soal TUNTAS (Tuntunan ke
UniversitasI). Bekasi. Graha Pustaka
Tim Penyusun. 2012. Buku Pintar Belajar Fisika untuk SMA/MA Kelas XI-A.
Jakarta: Sagufindo Kinarya.
Widjajanti, Endang. 2008. Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan
KTSP Bagi Guru SMK/MAK. Yogyakarta: UNY Press
Yuliati, L. 2008. Model-model Pembelajaran Fisika Teori dan Praktek.
Malang: Universitas Negeri Malang.