Anda di halaman 1dari 5

MANFAAT ELASTISITAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Umum

Disusun oleh :
Rosmalinda Nurhubaini
1005177

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
1

MANFAAT ELASTISITAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Manfaat elastisitas dalam kehidupan sehari-hari didapatkan dari teknologi yang sering
kita gunakan. Contohnya pasa sepeda motor atau mobil.

Dalam pemakaian sepeda


motor atau mobil prinsip
elastisitas
digunakan
pada
pegasnya. Pegas digunakan
sebagai peredam kejutan pada kendaraan sepeda motor atau digunakan pada sistem suspensi
kendaraan bermotor. Tujuan adanya pegas ini adalah untuk meredam kejutan ketika sepeda
motor yang dikendarai melewati permukaan jalan yang tidak rata. Ketika sepeda motor
melewati jalan berlubang, gaya berat yang bekerja pada pengendara (dan gaya berat motor)
akan menekan pegas sehingga pegas mengalami mampatan. Akibat sifat elastisitas yang
dimilikinya, pegas meregang kembali setelah termapatkan. Perubahan panjang pegas ini
menyebabkan pengendara merasakan ayunan. Dalam kondisi ini, pengendara merasa sangat
nyaman ketika sedang mengendarai sepeda motor. pegas yang digunakan pada sepeda motor
atau kendaraan lainnya telah dirancang untuk mampu menahan gaya berat sampai batas
tertentu. Jika gaya berat yang menekan pegas melewati batas elastisitasnya, maka lama
kelamaan sifat elastisitas pegas akan hilang. Oleh karena itu agar pegas sepeda motor awet,
maka sebaiknya jangan ditumpangi lebih dari tiga orang.
Perancang sepeda motor telah memperhitungkan beban maksimum yang dapat diatasi
oleh pegas (biasanya dua orang). Pegas bukan hanya digunakan pada sistem suspensi sepeda
motor tetapi juga pada kendaraan lainnya, seperti mobil, kereta api, dkk.

Nyamannya kehidupan kita tidak terlepas dari bantuan pegas, walaupun kadang tidak
kita sadari. Ketika dirimu mengendarai sepeda motor atau berada dalam sebuah mobil yang
2

sedang bergerak di jalan yang permukaannya tidak rata alias jalan berlubang, pegas
membantu meredam kejutan sehingga dirimu merasa sangat nyaman berada dalam mobil atau
ketika berada di atas sepeda motor. Apabila setiap kendaraan yang anda tumpangi tidak
memiliki pegas, gurumuda yakin perjalanan anda akan sangat melelahkan, apalagi ketika
menempuh perjalanan yang jauh. Ketika turun dari mobil langsung meringis kesakitan karena
terserang encok dan pegal linu pegas tidak hanya dimanfaatkan di mobil atau sepeda motor,
tetapi pada semua kendaraan yang selalu kita gunakan. Selengkapnya akan kita kupas tuntas
pada akhir tulisan ini. Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Contoh benda elastis
lainnya adalah karet mainan
Karet Ketapel
Selanjutnya contoh yang sangat sederhana adalah ketapel. Ketika hendak menembak burung
dengan ketapel misalnya, karet ketapel terlebih dahulu diregangkan (diberi gaya tarik).
Akibat sifat elastisitasnya, panjang karet ketapelakan kembali seperti semula setelah gaya
tarik dihilangkan.
Kasur Pegas
Contoh lain adalah kasur pegas. Ketika duduk atau tidur di atas kasur pegas, gaya berat
menekan kasur. Karena mendapat tekanan maka pegas kasur termampatkan. Akibat sifat
elastisitasnya, kasur pegas meregang kembali. Pegas akan meregang dan termampat,
demikian seterusnya. Akibat adanya gaya gesekan maka suatu saat pegas berhenti bergerak.
Oleh karena itu jika kita berada di atas kasur, kita merasa sangat empuk akibat regangan dan
mampatan yang dialami oleh pegas kasur.
Dinamometer

Dinamometer, sebagaimana tampak pada gambar di


samping adalah alat pengukur gaya. Biasanya digunakan untuk menghitung besar gaya pada
percobaan di laboratorium. Di dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas tersebut akan
meregang ketika dikenai gaya luar. Misalnya anda melakukan percobaan mengukur besar
gaya gesekan. Ujung pegas anda kaitkan dengan sebuah benda bermassa. Ketika benda
ditarik, maka pegas meregang. Regangan pegas tersebut menunjukkan ukuran gaya, di mana
besar gaya ditunjukkan oleh jarum pada skala yang terdapat pada samping pegas.
Timbangan

timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan (dalam fisika, berat yang
dimaksudkan di sini adalah massa) juga memanfaatkan bantuan pegas.

Konstruksi Bangunan
Pada pembahasan mengenai tarikan, tekanan dan geseran, kita telah belajar mengenai
perubahan bentuk pada setiap benda padat akibat adanya tegangan yang dialami benda
tersebut. Ketika sebuah benda diberikan gaya luar maka akan timbul gaya dalam alias gaya
internal pada benda itu sendiri. Ini adalah gaya tegangan.
Salah satu pemanfaatan sifat elastisitas benda padat dalam konstruksi bangunan adalah
berkaitan dengan teknik memperluas ruangan. Berikut ini beberapa cara yang digunakan ahli
bangunan dalam memperluas ruang sebuah bangunan.
Tiang dan Balok penyanggah pada pintu
Setiap rumah atau bangunan lainnya pasti memiliki pintu atau penghubung ruangan dan
kebanyakan bangunan menggunakan batu dan bata sebagai bahan dasar (disertai campuran
semen dan pasir).
Persoalannya, batu dan bata sangat lemah terhadap tarikan dan geseran walaupun kuat
terhadap tekanan.. Jika batu dan bata ditumpuk (disusun secara vertikal) dalam jumlah
banyak, batu dan bata tidak mudah patah (bentuknya tetap seperti semula). Dalam hal ini batu
dan bata sangat kuat terhadap tekanan. Tetapi jika batu dan bata mengalami tegangan tarik
dan tegangan geser, batu dan bata mudah patah. Oleh karena itu digunakan balok untuk
mengatasi masalah ini. Balok mampu mengatasi tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan
geser. Jika kita amati balok penyanggah pada pintu rumah, tampak bahwa balok tersebut
tidak berubah bentuk. Sebenarnya terdapat perubahan bentuk balok (amati gambar di
bawah), hanya perubahannya sangat kecil sehingga tidak tampak ketika dilihat dari jauh.
Bagian atas balok mengalami mampatan akibat adanya tegangan tekan yang disebabkan
beban di atasnya (batu dan bata dkk), sedangkan bagian bawah balok mengalami
pertambahan panjang (akibat tegangan tarik). Tegangan geser terjadi di dalam balok.

Lengkungan setengah lingkaran


Lengkungan setengah lingkaran ini pertama kali diperkenalkan oleh orang romawi. Apabila
dirancang dengan baik maka batu-batu yang disusun melengkung mengalami tegangan tekan
4

(batu-batu saling berdempetan) sehingga dapat menahan beban berat yang ada di atasnya.
Ingat, batu sangat kuat terhadap tekanan.

Anda mungkin juga menyukai