Anda di halaman 1dari 18

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT - 4

Presented by Romi Vernando Kudato, SE,MM.Tr

Content

FORECASTING

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting

DEFINISI dan TUJUAN


Peramalan adalah seni atau ilmu
memprediksi peristiwa-peristiwa
masa depan.

Tujuan peramalan adalah untuk


memberi masukan pada proses
perencanaan, yang selanjutnya
dilakukan pengawasan pada proses
operasinya.

Peramalan memerlukan data historis dan


memproyeksikannya ke masa depan denga beberapa
bentuk model statistik dan matematis.

Hasil ramalan tersebut dijadikan


masukan bagi perencanaan
kebutuhan logistik, pemasaran,
produksi, keuangan dsb.nya.

Berbagai cara untuk melakukan peramalan, misalnya


membaca garis tangan, penanggalan, bola kristal,
sampai matematik dengan bantuan komputer.

Dilakukan oleh paranormal, manager,


konsultan,dll.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting
Latar Belakang:
Perencanaan dan pengendalian aktivitas logistik memerlukan perkiraan yg akurat dari volume
produk dan jasa yang ditangani dalam rantai persediaan, dalam hal ini disebut peramalan.
Estimasi yg baik adalah tujuan utama peramalan.
Umumnya peramalan perusahaan tidak menjadi tanggung jawab bagian logistik sepenuhnya.
Peramalan besarnya tingkat permintaan adalah penting untuk perusahaan secara keseluruhan,
seperti penyediaan masukan untuk perencanaan dasar atau sebagai pengendalian di semua area
secara fungsional, mencakup beberapa bagian logistik, pemasaran, produksi, keuangan dsb.
Memperkirakan jumlah permintaan konsumen termasuk seni dan ilmu dalam kegiatan peramalan
(forecasting). Disebut seni, karena selalu disertai dengan pertimbangan pribadi dan disebut ilmu
karena cara-caranya dengan menggunakan statistik atau matematis yang terus dikembangkan.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting
Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting
Ramalan yang baik, sangat penting bagi perusahaan di semua aspek bisnis.

Ramalan permintaan mengarahkan perusahaan dalam mengambil


keputusan-keputusan.

Ramalan produk sangat mempengaruhi terhadap beberapa fungsi, seperti


SDM (rekruitmen, pelatihan, PHK, pesangon, dll.), Penentuan Kapasitas
(volume, waktu layanan, kehilangan pelanggan/pasar/kepercayaan, dll.), dan
SCM (kualitas pemasok, kepastian suku cadang/bahan baku, dll.).

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting
Kategori Ramalan
Menurut Waktu
Peramalan Jangka Pendek, rentang waktunya mencapai satu tahun, tetapi umumnya kurang
dari tiga bulan. Peramalan jangka pendek digunakan untuk merencanakan pembelian,
penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan dan tingkat produksi.
Peramalan Jangka Menengah, peramalan jangka menengah biasanya berjangka tiga bulan
hingga tiga tahun. Peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan,
perencanaan penganggaran produksi, penganggaran kas, dan menganalisis berbagai rencana
operasi.
Peramalan Jangka Panjang, rentang waktunya biasanya tiga tahun atau lebih, digunakan
dalam merencanakan produk baru, pengeluaran modal, lokasi fasilitas, ekspansi, penelitian,
dan pengembangan.
Source: Jay Heizer and Barry Render, Operation Management, 2001.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting

Karakteristik Peramalan Menurut Waktu


Peramalan jangka pendek biasanya lebih akurat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan berubah setiap hari, sehingga rentang waktu
yang semakin lama akan mengurangi keakuratan peramalan.
Setelah periode penjualan berlalu,ramalan harus dikaji kembali dan diperbaiki.
Peramalan jangka yang lebih panjang biasanya berkenaan dengan kebijakan, aturan tentang
jalannya perusahaan.
Metode peramalan juga sangat tergantung pada horison waktu.
Peramalan juga bisa dipengaruhi oleh tahapan daur hidup produk.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting

Pendekatan Ramalan
1.

Peramalan Kuantitatif, menggunakan berbagai model matematis yang memakai data


historis dan atau variabel-variabel kausal untuk meramalkan permintaan.

2.

Peramalan kualitatif atau subyektif, memanfaatkan faktor-faktor penting, seperti intuisi,


pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambilan keputusan.
Catatan:
Sebagian perusahaan menggunakan satu pendekatan, sebagian yang lain mengkombinasikan
metode yang diketahuinya. Biasanya pendekatan campuran mendapatkan hasil yang lebih
efektif.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting
Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting

2 Tehnik Metode Ramalan Kuantitatif

A Kelompok Metode Seri Waktu:


1. Rata-rata bergerak (Moving Everage)
2. Penghalusan Eksponensial
(Exponential Smoothing)
3. Proyeksi Waktu (Trend Projection)

B Kelompok Metode Kausal


1. Regresi Linear (Linear Regression)
Catatan :
Melakukan peramalan berdasarkan angka-angka, data kejadian
masa lalu, survey pasar atau hasil penelitian sebelumnya.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting
5 Tehnik Metode Ramalan Kualitatif
Para eksekutif atau manajer senior. Metode ini mengambil opini dari sekelompok kecil manajer
tingkat tinggi, pengalaman, data permintaan sebelumnya, seringkali dikombinasikan dengan modelmodel statistik, dan menghasilkan estimasi permintaan kelompok.
Riset Pasar. Mendengar keluhan dan klaim pelanggan adalah cara untuk memelihara pelanggan.
Masukan pelanggan dapat menjadi rencana pembelian masa depan. Penelitian dilakukan melalui
questioner, jawabannya dianalisis, disimpulkan untuk antisipasi produk yang dimaui pelanggan,
seperti desain, harga, kapasitas, dll.
Metode Delphi. adalah metode peramalan yang ditentukan dalam suatu panel yang terdiri dari
beberapa ahli. Para ahli diminta jawab pertanyaan tertutup tentang kondisi pasar, yang sebelumnya
telah dijawab oleh ahli tanpa nama. Jawaban tertutup dan tanpa nama ini, diuji lagi berkali-kali untuk
mencari hasil terbaik. Metode ini untuk peramalan investasi jangka panjang.
Kombinasi Armada Penjualan. Metode ini menggunakan pendekatan berdasarkan wilayah atau
daerah pemasaran. Setiap wiraniaga di berbagai tingkatan wilayah (Kecamatan, Kabupaten, Provinsi,
Nasional) melaporkan jumlah penjualannya, kemudian dikombinasi untuk mendapatkan ramalan
menyeluruh.
Pendekatan Naif. Pendekatan ini sangat sederhana, yaitu mengasumsikan permintaan yang ada
berdasarkan penjualan periode sebelumnya. Metode ini sangat efisien biaya, tapi hasilnya tidak
efektif dan tidak akurat, jadi naif.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting

Beberapa variabel yang mempengaruhi penguasaan pasar :


Produk, atribut produk bisa diubah untuk menambah nilai tambah bagi
konsumen. Misalnya peningkatan kualitas.
Harga, jika margin harga bersifat elastis, penurunan harga akan meningkatkan
keuntungan penjualan. Strategi ini tidak akan sukses jika pesaing juga turut
menurunkan harganya.
Distribusi, penambahan saluran distribusi baru, atau meningkatkan intensitas
setiap channel distribusi.
Promosi, meningkatkan biaya iklan dapat meningkatkan penguasaan pasar, jika
pesaing tidak melakukan strategi yang sama.

Persoalan Peramalan Logistik :


Saat ingin memulai. Bagian logistik sering menghadapi masalah prediksi tingkat
kebutuhan produk/jasa yang tidak ada sejarah, data sebelumnya, atau produk
baru, jadi sulit memulai proses peramalan. Sehingga perlu di coba berbagai
pendekatan.
Penumpukan permintaan. Kondisi permintaan menumpuk ketika dua atau tiga
kali peramalan terjadi penyimpangan melebihi model peramalan yang terbaik.
Peramalan regional. Metode peramalan yang dipakai selama ini berkaitan
dengan waktu. Bagian logistik juga harus memperhatikan daerah atau regional
tertentu. Apakah di bagi secara adil seperti perencanaan pergudangan atau
meramalkan setiap daerah dilakukan sesuai kebijakan daerah masing-masing.
Kesalahan peramalan. Dalam praktek tidak ada peramalan model tunggal yang
mungkin terbaik terus-menerus, melainkan mengkombinasikan hasil dari
beberapa model peramalan yang lebih akurat dan stabil.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting

Flexibilitas dan Respon :


Strategi pemenuhan permintaan disikapi dengan fleksibel dan responsif bila ada
barang/produk yang sulit diprediksi dalam penjualan, karena banyak faktor yang
unpredictable.
Keadaan demikian menyebabkan tingkat kesalahan yang tinggi dalam peramalan,
sehingga metode apapun sulit mendapatkan hasil peramalan yang baik.
Menghadapi keadaan unpredictable, perlu dilakukan pelayanan yang fleksibel dan
responsif terhadap apa yang dibutuhkan konsumen.
Biasanya pendekatan ramalan campuran dapat menghasilkan output yang lebih efektif.

Market Share :
Ternyata apa yang diramalkan tidak selalu tepat dengan kekuatan pasar akibat faktor-faktor tak
terduga.
Padahal pengusaha ingin melebarkan pangsa pasarnya dengan berbagai cara, misalnya:
membuat produk baru, diversifikasi produk, perluasan pasar, bahkan ke pasar global.
Besar kecilnya penjualan tidak selalu ditandai oleh bagaimana kinerja perusahaan, atau
dibandingkan pesaingnya, tetapi juga diwarnai oleh selera konsumen yang berubah-ubah
karena gaya hidup, kondisi ekonomi, adanya barang substitusi/pengganti, atau tenaga beli
konsumen.
Kinerja perusahaan yang berkaitan dengan pesaing dapat diukur dengan proporsi penguasaan
pasar yang dapat dicapai perusahaan. Proporsi inilah yang disebut Penguasaan Pasar.
Rumusnya:
Penguasaan Pasar = Penjualan Perush./Total Penjualan di Pasar
Tidak semua perusahaan punya data penjualan, biasanya informasi ini tersedia di asosiasi
perdagangan atau perusahaan riset pasar.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting

Beberapa Alasan Meningkatkan Penguasaan Pasar :


Penguasaan pasar sering kali menggambarkan besarnya keuntungan, banyak perusahaan
mencoba tingkatkan penjualan lebih tinggi dari pesaingnya.
Alasannya:
Economies of Scale, peningkatan volume dapat menjadi salah satu instrumen pengembangan
keunggulan biaya.
Sales growth in a stagnant industry, ketika perusahaan tidak tumbuh, harus tetap berupaya
meningkatkan penjualan melalui kenaikan penguasaan pasar.
Reputation, pemimpin pasar memiliki kekuatan untuk mempengaruhi konsumen, ini dapat
digunakan sebagai suatu keunggulan.
Increased bargaining power, pemain besar memiliki keunggulan untuk menegosiasi pemasok
atau anggota salurannya.

Beberapa Alasan Tidak Meningkatkan Penguasaan Pasar :


Jika perusahaan sudah mendekati batas kemampuan kapasitas produksinya, karena peningkatan
pasar berarti tambahan investasi.
Keuntungan keseluruhan dapat menurun jika penguasaan pasar di dapat dengan cara tambahan
biaya promosi atau menurunkan harga.
Perang harga mungkin terjadi, jika ternyata pesaing menurunkan harganya jauh di bawah yang
ditetapkan perusahaan.
Satu celah kecil kesempatan mungkin dapat ditoleransi, jika penguasaan pasarnya tidak terlalu
besar, pesaing yang lebih besar dan capable mungkin akan memutuskan utk.tdk. memasuki celah
tersebut.

Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting
Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Forecasting
Supply Chain Management

Romi Vernando Kudato, SE, MM.Tr

Anda mungkin juga menyukai