Anda di halaman 1dari 11

PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIKA

ENGINEERING

WINA AULINA

X TITIL 2

SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA


Pekerjaan Dasar Elektronika
A. Pengertian Elektronika
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerakan
electron dalam ruang hampa atau ruang berisi gas bertekanan
rendah seperti pada tabung hampa, tabung gas, semi konduktor
dari super konduktor beserta kegunaanya. Sedangkan pengertian
elektronik adalah alat yang di buat berdassarkan prinsip
elektronika.

B. Macam-macam Alat Elektronika


a) Ampere meter
Ampere meter berfungsi untuk mengukur kuat arus llistrik
b) Volt meter
Volt meter berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.

 Alat perkakas atau pokok


Alat / perkakas pokok pada pekerjaan instalasi listrik ialah
merupakan alat/perkakas tangan. Yaitu alat atau perkakas
yang mudah dapat dobawa kemana-mana.

i) Obeng
Alat tangan yang do gunakan sebagai pemutar sekrup
dinamakan obeng bintanng. Batang obeng di buat dari
baja dengan pemegang kakyu atau plastic. Sesuai
dengan macam setiap yang ada. Maka obeng terdapat
2 macam ialah:
Obeng rata dan obenng bintang. Kedua macam obeng
ini di buat dengan banyak macam ukuran pula. Ukuran
di perhitungkan dengan panjang batang dalam satuan.

a) Obeng rata/ min (-) Screwdriver


Obeng min biasanya bentuknya pipih jika di lihat secara
horizontal menghadap ke depan mirip dengan huruf min
(-). Yang mana fungsinya untuk membuka baut yang
berbentuk min (-) namun bisa juga untuk mencongkel
sesuatu karena bentuknya pipih.

b) Obeng plus (+) screwdriver


Untuk obeng plus biasanya bentuknya kembang atau
bintang, dan fungsinya untuk melepaskan baut atau
mengencangkan baut atau sekrup yang berbentuk seperti
kembang atau bintang.
 Alat /perkakas bantu
Alat atau perkakas bantu ini untuk mengerjakan atau
menyelesaikan suatu pekerjaan instalasi listrik. Selain
perkakas pokok seringkali di perlukan alat/perkakas bantu.
Contoh alat bantu tersebut ialah kunci. Yang dimaksud
dengan kunci ialah alat yabg dabat di gunakan untuk
memutar baut-baut.

C. Jenis-jenis Komponen Dasar Elektronika.


a) Resistor
Resistor adalah komponen dasar lektronika yang di gunakan
untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu
rangkian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resitif
dam umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum ohm
di ketahui, resistansi berbanding terbaik dengan jumlah arus
yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu
resistor disebut Ohm.

b) Kapasitor
Kapasitor ialah komponen dassar elektronika yang
mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron
selama waktu yang tidak tertenyu. Kapasitor memiliki
karakteristik meneruskan tegangan yang melaluinya dan
menolak/menahan tegangan kapasitor sering berfungsi
untuk menekan bahkan menghilangkan nois dan membantu
membuat tegangan suplai menjadi semakin stabil.
c) Transformator
Transformator bisa disebut juga trafo merupakan komponen
elektronika aktif yang memiliki dua fungsi utama yaitu untuk
menaikkan tegangan (transformator step-up) dan menurunkan
tegangan (transformator step-down). Transformator atau trafo
bekerja berdasarkan perubahan gaya medan listrik.
d) LED (Light Emiting Diode)
Light Emiting Diode atau LED ini adalah lampu indicator yang
memberikan tampilan visual dalam sebuah rangkaian
elektronika. Contoh sederhananya untuk menunjukkan
adanya daya yang mengalir dalam suatu rangkaian. LED
banyak kita temukan dalam banyak rangkaian dan
peranglat-perangkat elektronika dengan berbagai jenis
warna. LED yang terpasang di perangkat elektronika yang
biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari
perangakat elektronik. Misalnya pada sebuah laptop atau
peragkat computer pasti ada lampu LED power dan LED
indicator, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED
power dan power saling dan banyak lagi.
e) Induktor
Induktor atau di sebut dengan Coil (kumparan) adalah komponen
elektronika pasif yang berguna untuk mengatur Frekuensi,
memfilter dan juga sebagai alat kopel (penyambung). Inductor
atau Coil banyak ditemukan pada peralatan atau Rangkaian
Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti tuner untuk
pesawat radio.
D. Cara mengukur tegangan .
1. Mengukur tegangan AC.
 Atur Selektor pada posisi ACV .
 Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan
yang akan di cek, sekitar 12 volt maka atur posisi skala di
batas ukur 50v.
 Untuk mengukur tegangan yang tidak di ketahui besarnya
 Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik
tegangan yang akan di cek, Pemasangan probe multimeter
boleh terbalik.
 Baca hasil ukur pada multimeter.
2. Mengukur Tegangan DC.
 Atur selector pada posisi DVC.
 Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan
yang akan di cek, sekitar 12 volt maka atur posisi skala di
batas ukur 50v.
 Untuk mengukur tegangan yang tidak di ketahui besarnya
maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya
multimeter tidak rusak.
 Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik
tegangan yang akan di cek, probe warna merah pada posisi
(+) dan probe warna hitam pada titil(-) tidak boleh terbalik.
 Baca hasil ukur pada multimeter.

E. Mengklaribasi multimeter

 Jarum penunjuk meter di periksa apakah sudah tepat


pada angka 0
 Jika belum putar sekrup pengatur kedudukan jarum
penunjuk meter ke kiri atau ke kanan dengan
menggunakan obeng pipih (-) kecil
 Pasang probe pada konektor + dan –.
 Putar range selector switch ke skala ohm meter.
 Tempelkan probe + ke probe – agar terjadi Short Circuit .
 Pastikan jarum penunjuk sudah mengarah ke nol pada
sakla ohmmeter atau tidak. Jika belum maka putar zero
adjustment agar jarum menunjuk ke nol.

Anda mungkin juga menyukai