Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum R-Lab

Nama NPM Fakultas Jurusan : Dimas Rayindra Putra : 1206261472 : Fakultas Teknik : Teknik Industri

Nomor Percobaan : KR01 Nama Percobaan : Disipasi Kalor Hot Wire

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

Tujuan Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara. Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. Teori Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. P = v i t .........( 1 ) kawat pijar (hotwire) Fan Voltmeter dan Ampmeter Adjustable power supply Camcorder Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Overheat ratio =

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

Cara Kerja 1. Mengaktifkan Web cam kemudian klik icon video pada halaman web r-Lab 2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran. 3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. 4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. 5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s

Tugas & Evaluasi 1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara. 2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin. 3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. 4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin? 5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

Data Pengamatan
Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Kec Angin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 190 V-HW 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.071 2.071 2.072 2.071 2.072 2.070 2.072 2.072 2.072 2.072 2.056 2.055 2.055 2.056 2.055 2.055 2.055 2.055 2.055 2.055 2.048 2.048 2.048 2.048 2.048 2.048 2.047 2.048 2.048 2.048 2.044 I-HW 54.0 53.9 53.9 54.2 54.7 55.0 54.5 54.0 53.9 53.9 54.9 55.4 55.8 55.7 55.2 54.7 54.2 54.1 54.1 54.4 55.5 56.0 56.1 55.4 54.8 54.4 54.2 54.3 54.6 55.1 56.0 55.1 54.5 54.3 54.6 55.1 55.9 56.3 56.2 55.6 56.3

2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

190 190 190 190 190 190 190 190 190 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230

2.043 2.043 2.043 2.044 2.043 2.043 2.044 2.043 2.044 2.041 2.041 2.041 2.041 2.041 2.041 2.041 2.041 2.041 2.041

55.7 55.1 54.6 54.4 54.4 54.5 54.9 55.5 56.1 55.5 55.1 54.7 54.6 54.4 54.4 54.4 54.6 54.8 55.1

Grafik Dengan Kecepatan Angin 0 m/s


2,500 2,000 Tegangan 1,500 1,000 500 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu (s) V-HW Linear (V-HW) y = 2112 R = #N/A

Grafik Dengan Kecepatan Angin 70 m/s


2,073 2,072 2,072 Tegangan 2,071 2,071 2,070 2,070 2,069 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu (s) V-HW Linear (V-HW) y = 0.103x + 2070.9 R = 0.1946

Grafik Dengan Kecepatan Angin 110 m/s


2,056 2,056 2,056 Tegangan 2,055 2,055 2,055 2,055 2,055 2,054 2,054 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu (s) y = -0.0727x + 2055.6 R = 0.2727 V-HW Linear (V-HW)

Grafik Dengan Kecepatan Angin 150 m/s


2,048 2,048 2,048 TEgangan 2,047 2,047 2,047 2,047 2,047 2,046 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu (s) V-HW Linear (V-HW) y = -0.0182x + 2048 R = 0.0303

Grafik Dengan Kecepatan Angin 190 m/s


2,044 2,044 2,044 2,044 Tegangan 2,043 2,043 2,043 2,043 2,043 2,042 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu (s) y = 0.0242x + 2043.3 R = 0.0202 V-HW Linear (V-HW)

Grafik Dengan Kecepatan Angin 230 m/s


2,500 2,000 Tegangan 1,500 1,000 500 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu (s) V-HW Linear (V-HW) y = 2041 R = #N/A

Kecepatan Angin 0 m/s 70 m/s 110 m/s 150 m/s 190 m/s 230 m/s

Tegangan Rata-Rata 2.112 2.0715 2.0552 2.0479 2.0434 2.041

Grafik Hubungan Antara Tegangan Dengan Kecepatan Angin


2.120 2.112 2.100 2.080 TEgangan Rata-Rata 2.0715 2.060 2.040 2.020 2.000 1.980 0 70 110 150 190 230 Kecepatan Angin (m/s) 2.0552 2.0479 2.0434 2.041 Tegangan Rata-Rata Linear (Tegangan Rata-Rata)

y = -0.0128x + 2.1065 R = 0.7866

Persamaan Kecepatan Angin Sebagai Fungsi Dari Tegangan Hot Wire Dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan least square grafik hubungan dari keduanya. Berikut adalah perhitungannya. Kec. Angin (m/s) (Xi) 0 70 110 150 190 230 = 750 Tegangan (Volt) (Yi) 2,112 2,0715 2,0552 2,0479 2,0434 2,041 = 12,371 (Xi)2 0 4900 12100 22500 36100 52900 = 128500 (Yi)2 4,460544 4,2911123 4,223847 4,1938944 4,1754836 4,165681 = 25,51056 Xi.Yi 0 145,005 226,072 307,185 388,246 469,43 = 1535,938

Dengan memasukan data yang ada kedalam rumus akan menghasilkan

M=

( (

) ( ) (

)( )

M = 0,00034
Kemudian,

B=

)( (

) ( ) (

)( )

B = 2,0993764
Akhirnya, dari data diatas kita dapat mendapatkan persamaan (least square) dari hubungan tegangan dengan kecepatan angin. Kecepatan angin sebagai variabel bebas x dan tegangan sebagai variabel terikat y, yaitu : y = -0,00034x + 2,0993764

Berdasarkan percobaan yang didapat, kita tidak dapat menggunakan kawat hot wire sebagai media pengukur kecepatan angin.

Analisis Percobaan saya yang pertama kali ini adalah tentang Disipasi Kalor Hot Wire. Praktikum yang dilakukan adalah praktikum RLAB yaitu praktikum yang dilakukan diluar laboratorium UPP IPD dan hanya menggunakan laptop dengan internet sebagai media praktikumnya. Sebenarnya praktikum dapat dilakukan dengan melihat alat aslinya dengan manggunakan webcam namun sayang, mungkin ada sedikit masalah pada sistem sehingga fasilitas tersebut tidak bisa berjalan dengan baik. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui hot wire sebagai sensor kecepatan aliran udara. Adanya kecepatan aliran udara adalah dari sumber udaranya yaitu kipas angin, dalam percobaan ini kecepatan angin dibagi menjadi 6 yaitu 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan terakhir 230 m/s. perbedaan kecepatan berguna agar kita sebagai pemercoba dapat mengetahui perbedaan pada masing-masing percobaan. Setiap kecepatan aliran udara dilakukan dalam kurun waktu 10 detik, sehingga komputer mencatat 10 data pada setiap kecepatan aliran udara. Dengan begitu, total data yang didapat dalam percobaan ini adalah 60 data yang mempunyai grafik berbeda-berbeda pada setiap rentang kecepatan aliran anginnya. Tentu saja grafik yang tidak dialiri kecepatan angin berbeda

dengan yang dialiri kecepatan angin. Hasil pengukuran tegangan cukup fluktuatif tetapi tidak dengan perbedaaan angka yang besar atau signifikan. Hal ini dikarenakan kecepatan udara yang dihasilkan oleh kipas angin tentunya. Kecepatan aliran angin mempengaruhi besar nilai resistansi kawat yang kemudian akan berpengaruh pada perubahan tegangan juga arus. Jika kecepatan aliran angin ditambah, maka tegangan yang terjadi dalam sistem tersebut akan menjadi kecil, dan membuat arus yang mengalir menjadi lebih besar.

Kesimpulan Probe yang digunakan merupakan probe yang paling umum untuk digunakan sebagai sensor yang dapat memberikan informasi Kawat hot wire tidak dapat mengukur kecepatan angin Kecepatan angin berbanding terbalik dengan tegangan dan berbanding lurus dengan arus listrik

Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. 2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

Anda mungkin juga menyukai