Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

Disipasi Kalor Hot Wire

Nama NPM Fakultas Departemen/Prodi

: Fadhil Dzulfikar : 1206250273 : Teknik : Teknik Sipil / Teknik Sipil

Kelompok Praktikum : A4 Kode Praktikum Minggu Percobaan Tanggal Praktikum : KR01 Disipasi Kalor Hot Wire : Pekan 3 : 08 Oktober 2012

Koordinator Asistan :

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD Universitas Indonesia Depok

KR01 - Disipasi Kalor Hot Wire

I.

Tujuan Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

II. Alat 1. kawat pijar (hotwire) 2. Fan 3. Voltmeter dan Ampmeter 4. Adjustable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Teori Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

P = v i t ......... ( 1 )
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.

Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.

Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

IV. Cara Kerja 1. Mengklik portal r-Lab pada sitrampil. 2. Mengaktifkan Web cam (mengklik icon video pada halaman web r-Lab). 3. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran.

4. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. 5. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. 6. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s.

V. Tugas & Evaluasi 1. Berdasarkan data yang didapat, membuat grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara. 2. Berdasarkan pengolahan data di atas, membuat grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin. 3. Membuat persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. 4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin? 5. Memberi analisis dari hasil percobaan ini.

VI. Data Hasil Percobaan Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec. Angin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 V-HW 2.112 2.112 2.112 2.112 2.107 2.107 2.112 2.112 2.112 2.112 I-HW 53.9 53.9 54.5 55.4 55.1 54.2 53.9 53.9 53.9 54.4 Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec. Angin 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 V-HW 2.050 2.052 2.051 2.050 2.050 2.050 2.049 2.050 2.052 2.050 I-HW 55.0 54.2 54.5 56.3 57.0 55.0 54.2 54.6 56.5 56.8

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kec. Angin 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110

V-HW 2.031 2.030 2.029 2.030 2.031 2.032 2.030 2.029 2.029 2.029

I-HW 54.5 54.8 56.9 57.9 55.9 54.5 54.6 56.2 57.9 57.0

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kec. Angin 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

V-HW 2.021 2.021 2.022 2.022 2.022 2.022 2.022 2.022 2.021 2.021

I-HW 58.6 58.1 56.7 55.1 54.6 54.7 55.9 57.6 58.2 56.6

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kec. Angin 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190

V-HW 2.017 2.017 2.017 2.016 2.017 2.017 2.017 2.016 2.017 2.016

I-HW 56.9 58.3 57.6 55.7 54.7 54.8 56.2 58.1 58.0 56.1

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kec. Angin 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230

V-HW 2.014 2.013 2.013 2.014 2.013 2.013 2.014 2.014 2.014 2.014

I-HW 55.0 56.9 58.7 57.6 55.4 54.7 55.1 57.3 58.7 57.3

VII.Pengolahan Data 1. Kecepatan 0 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.112 2.112 2.112 2.112 2.107 2.107 2.112 2.112 2.112 2.112
2.113 2.112 2.111 2.110 2.109 2.108 2.107 2.106 2.105 2.104 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tegangan

Tegangan

2. Kecepatan 70 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.050 2.052 2.051 2.050 2.050 2.050 2.049 2.050 2.052 2.050
2.053 2.052 2.051 2.050 2.049 2.048 2.047 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tegangan

Tegangan

3. Kecepatan 110 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.031 2.030 2.029 2.030 2.031 2.032 2.030 2.029 2.029 2.029
2.033 2.032 2.031 2.030 2.029 2.028 2.027 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tegangan

Tegangan

4. Kecepatan 150 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.021 2.021 2.022 2.022 2.022 2.022 2.022 2.022 2.021 2.021

Tegangan
2.023 2.022 2.021 2.020 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tegangan

5. Kecepatan 190 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.017 2.017 2.017 2.016 2.017 2.017 2.017 2.016 2.017 2.016

Tegangan
2.018 2.017 2.016 2.015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tegangan

6. Kecepatan 230 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.014 2.013 2.013 2.014 2.013 2.013 2.014 2.014 2.014 2.014

Tegangan
2.015 2.014 2.013 2.012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tegangan

7. Rata Rata Tegangan Kec. Angin 0 70 90 150 190 \ 230 V-HW 2.110 2.050 2.030 2.023 2.017 2.014
2.120 2.100 2.080 2.060 2.040 2.020 2.000 1.980 1.960 0 70 90 150 190 230

Tegangan

Tegangan

Tegangan Hot Wire versus Waktu


2,12 2,1 2,08
Kec. 0 m/s
Kec. 70 m/s Kec. 110 m/s Kec. 150 m/s Kec. 190 m/s kec. 230 m/s

2,06
2,04 2,02 2 1,98 1,96
8.

10

Tegangan Rata-Rata Tiap Kecepatan


2.120

2.100

2.080 Tegangan

y = -0,3808x + 2087 R = 0,7849

2.060 Tegangan Rata-Rata Tiap Kecepatan Linear (Tegangan Rata-Rata Tiap Kecepatan)

2.040

2.020

2.000

1.980 0 50 100 150 200 250 Kecepatan Angin

VIII. Pengolahan Data x2 y2


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 X 2,112 2,112 2,112 2,112 2,107 2,107 2,112 2,112 2,112 2,112 2,050 2,052 2,051 2,050 2,050 2,050 2,049 2,050 2,052 2,050 2,031 2,030 2,029 2,030 2,031 2,032 2,030 2,029 2,029 2,029 y 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110

x2
4,461 4,461 4,461 4,461 4,439 4,439 4,461 4,461 4,461 4,461 4,203 4,211 4,207 4,203 4,203 4,203 4,198 4,203 4,211 4,203 4,125 4,121 4,117 4,121 4,125 4,129 4,121 4,117 4,117 4,117

y2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100

xy 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 143,5 143,64 143,57 143,5 143,5 143,5 143,43 143,5 143,64 143,5 223,41 223,3 223,19 223,3 223,41 223,52 223,3 223,19 223,19 223,19

No. 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

x 2,112 2,021 2,022 2,022 2,022 2,022 2,022 2,022 2,021 2,021 2,017 2,017 2,017 2,016 2,017 2,017 2,017 2,016 2,017 2,016 2,014 2,013 2,013 2,014 2,013 2,013 2,014 2,014 2,014 2,014 122,433

y 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230 7500

xy 4,084 22500 303,15 4,084 22500 303,15 4,088 22500 303,3 4,088 22500 303,3 4,088 22500 303,3 4,088 22500 303,3 4,088 22500 303,3 4,088 22500 303,3 4,084 22500 303,15 4,084 22500 303,15 4,068 36100 383,23 4,068 36100 383,23 4,068 36100 383,23 4,064 36100 383,04 4,068 36100 383,23 4,068 36100 383,23 4,068 36100 383,23 4,064 36100 383,04 4,068 36100 383,23 4,064 36100 383,04 4,056 52900 463,22 4,052 52900 462,99 4,052 52900 462,99 4,056 52900 463,22 4,052 52900 462,99 4,052 52900 462,99 4,056 52900 463,22 4,056 52900 463,22 4,056 52900 463,22 4,056 52900 463,22 249,899 1285000 15163,69

x2

y2

x : tegangan hot wire y : kecepatan angin

y = mx + b

m= m= m=

( (

) ( ) (

)( )

b= b= b=

)( (

) ( ) (

)( )

m = -2035,3

b = 4276,9

Jadi persamaan kecepatan angin sebagai fungsi hot wire adalah y = -2035,3x + 4276,9 dengan x adalah tegangan hot wire dan y adalah kecepatan angin, dengan kesalahan sebagai berikut

)(

( (

)( )

)( ( )

Tingkat kesalahan =

x 100% = 5,94%

IX. Analisis Data A. Analisis Percobaan Percobaan kali ini dilakukan dengan R-Lab. Percobaan yang dilakukan dimana praktikan harus menggunakan jaringan internet untuk mendapatkan hasil dari percobaan tersebut. Dengan percobaan yang tidak dilakukan secara langsung akan berakibat pada hasil yang kurang akurat karena tidak diketahui kondisi lingkungan sekitar ketika dilakukannya percobaan tersebut. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap suhu dari udara yang dihembuskann oleh kipas. Dengan adanya suhu pada udara maka akan berpengaruh terhadap panas yang diterima oleh kawat yang akan berpengaruh terhadap probe. Tidak hanya kondisi dari lingkungan saja yang berpengaruh, tetapi waktu yang digunakan pada saat percobaan juga sangat berpengeruh terhadap hasil percobaan. Jika terjadi selisih lebih dari satu detik, maka tegangan yang dihasilkan pun akan jauh berbeda, hal ini dapat disebabkan karena adanya koneksi internet yang tidak mendukung. Pada percobaan kali ini kecepatan angin yang digunakan adalah 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Dengan adanya berbagai macam variasi kecepatan angin maka akan didapatkan berbagai macam variasi tegangan yang ditimbulkan.

B. Analisis Hasil Percobaan kali didapatkan lima variasi data yaitu ketika 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Pada setiap data tegangan yang dihasilakn tidak terlalu jauh berbeda. Akan tetapi jika dibandingkan dengan

kecepatan angin yang lain maka akan terlihat sedikit perbedaan pada tegangan tersebut. Dengan adanya hembusan angin yang dikeluarkan oleh kipas dengan kecepatan tertentu maka akan berakibat pada perubahan resistansi pada kawat pada probe tersebut. Pada data hasil percobaan dapat dikatakan bahwa semakin besar kecepatan angin yang menerpa kawat maka tegangan pada probe semakin kecil. Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga akan semakin besar. Tegangan yang ada di dalam kawat akan menghasilkan energi listrik yang akan didisipasi oleh kawat menjadi enrgi kalor. Energi tersebut dianggap konstan sehingga apabila arus listrik yang dihasilkan semakin besar maka tegangan yang dihasilkan akan semakin kecil. Pada percobaan ini didapatkan persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire yaitu y = -2035,3x + 4276,9. Pada persamaan tersebut komponen m pada sumbu x bernilai negatif memiliki makna bahwa persamaan tersebut mengandung arti laju penurunan atau laju pengurangan. Karena percobaan dilakukan tidak secara langsung maka besar kemungkina terjadi suatu ketidaktepatan, entah itu berasal dari percobaan maupun dari perhitungan yang dilakukan secara manual dengan komputer. Pada percobaan ini didapatkan ketidaktepatan sebesar 5,94 % . Dengan adanya kesalahan yang relatif kecil maka Kawat Hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan angin. C. Analisis Grafik Jika kita melihat grafik pada kecepatan angin dengan tegangan pada kecepatan yang sama terlihat konstan, karena tegangan yang dihasilkan tidak jauh berbeda, sehingga apabila masing masing grafik dari kecepatan yang berbeda digabungkan akan terlihat bahwa tegangan yang dihasilkan adalah konstan pada kecepatan itu. Akan tetapi jika dilihat dari grafik rata-rata dengan yang ada terlihat jelas bahwa tegangan berbanding terbalik dengan kecepatan dan hal ini akan

berakibat pada persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire yang bernilai negatif. Ketika kecepatan angin 0 m/s didapatkan tegangan rata-rata 2,110, ketika kecepatan angin 70 m/s terjadi penurunan yang cukup besar yaitu 0,060, sedangkan selisih antara kecepatan 70 m/s ke 230 m/s cukup signifikan, karena selisih kecepatan yang sama yaitu 40 m/s. Dengan kata lain bahwa terjadi penurunan grafik yang sangat tajam ketika kecepatan angin dari 0 m/s ke 70 m/s. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecepatan angin berbanding terbalik terhadap tegangan pada probe. Akan tetapi kecepatan angin berbanding lurus terhadap arus listrik.

X.

Kesimpulan 1. Kawat Hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan angin. 2. Pada percobaan ini didapatkan persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire yaitu y = -2035,3x + 4276,9 3. Hubungan antara kecepatan angin dengan tegangan adalah berbanding terbalik 4. Grafik antara kecepatan dengan tegangan rata-rata menunjukan laju penurunan. 5. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga akan semakin besar.

XI. Referensi 1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. 2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. 3. Tripler, P.A.1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1.(Terjemahan).Jakarta; Erlangga. 4. Link R-Lab http://sitrampil.ui.ac.id/kr01

Anda mungkin juga menyukai