b =
b = - 3,14 x
1,980
2,000
2,020
2,040
2,060
2,080
2,100
2,120
0 m/s 70 m/s 110 m/s 150 m/s 190 m/s 230 m/s
T
e
g
a
n
g
a
n
R
a
t
a
-
R
a
t
a
Kec. Angin
Grafik Antara Tengangan Hot wire
dengan kec. Angin
a = -
x
a = 2,058 (-3,14 x
) (125)
a = 2,097
Kesalahan Relatif
Delta b =
Delta b = 0,0000064
Kesalahan Relatif =
Jadi, dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa persamaan kecepatan
angin sebagai fungsi hot wire adalah y =2,097 (3,14 x
)x
4.
Dengan memasukkan salah satu data kedalam perumusan kecepatan angin sebagai
fungsi hotwire, maka akan diketahui apakah kawat hotwire dapat digunakan untuk mengukur
kecepatan angin.
y = 2,097 (3,14 x
)x
=2,097 (3,14 x
) (0 m/s)
= 2,097 (seharusnya adalah 2,112, pada kecepatan angin 0 m/s)
Dengan melihat hasil diatas, dapat disimpulkan kawat hotwire dapat digunakan untuk
mengukur kecepatan angin, karena hasilnya mendekati dengan hasil benar(walaupun tidak
akurat, tetapi mendekati)
5. Analisis
Percobaan rlab KR01 ini memiliki tujuan untuk mengukur kecepatan aliran udara
dengan menggunakanalat bernama hot wire sebagai sensor atau pendekteksi. Menurut teori
yang ada, aliran udara dan tegangan berbanding terbalik, sehingga semakin aliran udara yang
terjadi, makan tegangan akan semakin kecil. Hal ini dikarenakan oleh aliran udara memiliki
efek mendinginkan.
Ketika kecepatan angin 0 m/s, tegangan pada hot wire belum mendapatkan pengaruh
atau efek apapun. Namun, dengan adanya variasi kecepaan angin, maka tegangan berangsur-
angsur terpengaruh. Berawal dari kecepatan angin 70 m/s sampai 230 m/s, tegangan pada hot
wire semakin kecil karena adanya pengaruh angin terhapad hot wire itu sendiri secara fisik.
Pada grafik pertama, yaitu grafik tegangan dengan waktu, ketika kecepatan angin
masih 0 m/s, maka tegangan yang terjadi pada hot wire selama 10 detik adalah konstan, yaitu
2,112 V. Sedangkan pada kecepatan 70 m/s garis pada grafik berada di bawah garik
kecepatan 0 m/s. Dan begitu juga dengan kecepatan 110, 150, 190, dan 230 m/s. Kecepatan
angin tersebut menyebabkan terjadinya perubahan nilai resistensi pada kawat tersebut yang
sebanding dengan kecepatan angin.Semakin kencang angin yang dialirkan, semakin besar
pula arus listrik yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin besar kecepatan angin yang
diberikan,semakin kecil tegangan yang dihasilkan. Besar kecilnya perubahan resistensi inilah
yang mempengaruhi perubahan kalor yang terjadi pada hot ware.
Pada grafik kedua, yaitu grafik tegangan dan kecepatan, tegangan yang diambil
adalah tegangan rata-rata. Terlihat bahwa kurva yang terjadi mengalami penurunan. Hal ini
dikarenakan adanya efek pendinginan yang diberikan angin terhadap hot wire. Dan
membuktikan bahwa kecepatan aliran udara berbanding terbalik dengan tegangan.
Data yang diperoleh dari hasil percobaan hot wire menunjukkan bahwa kecepatan
aliran udara berbanding terbalik dengan tegangan. Selama sepuluh detik durasi percobaan,
terlihat bahwa adanya fluktuasi pada hasil percobaan. Namun hal ini tidak berlaku pada
kecepatan angin 0 m/s. Ketidakberlakuan ini disebabkan karena memang tidak ada udara
yang mengalir yang mempengaruhi atau memberi efek pada hot wire. Dari grafik yang telah
dibuat berdasarkan data pengamatan, persamaan fungsi kecepatan angin pun dapat dibuat.
Pembuatan persamaan fungsi tersebut menggunakan metode Least Square, yaitu suatu
metode dimana suatu garis tidak lurus pada grafik dapat dicari persamaan garisnya dan
juga gradiennya.
VII. Kesimpulan
1. Kawat hot wire bisa digunakan untuk memperkirakan nilai angin, walaupun hasilnya
kurang akurat, tetapi dapat di maklumi karena perbedaannya tidak terlalu banyak, hanya
nol koma saja.
2. Kecepatan angin yang terjadi berbanding terbalik dengan tegangan (V) danberbanding
lurus dengan arus listrik (I).
3. Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi hot wire pada percobaan ini adalah adalah
y =2,097 +(-3,14 x
)x
Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Link RLab
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01