Anda di halaman 1dari 5

1

3. THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)

3.1 TUJUAN PERCOBAAN

Setelah selesai melaksanakan praktikum pada job ini, praktikan diharapkan dapat :

1. Memahami cara kerja operasi peralatan proteksi “Thermal Overload Relay”

2. Menentukan karakteristik waktu pemutusan pada “Thermal Overload Relay”

3. Mengetahui aplikasi “Thermal Overload Relay”

3.2 DASAR TEORI


2

3.3 DAFTAR BAHAN DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN

a. Power Supply AC : 220 V


b. Power Supply DC : 0 – 60 V ; 10 A
c. Thernal Over Relay : 220 ; 1 – 1,6 A
d. Amper Meter : 0 -10 A
e. Stop Watch
f. Kontaktor : 220 V
g. Kipas Angin (Fan)
h. Kabel Penghubungan Secukupnya

3.4 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

AC
220 V
A1
1 3 5
A2
2 4 6

95 97
DC
96 98

Gambar 3.1
Diagram Rangkaian Untuk Pengukuran
Karakteristik Dari Thermal Overload Relay
3

3.5 LANGKAH PERCOBAAN

3.5.1. Pengukuran Karakteristik Dingin :


Buatlah rangkaian percobaan sesuai dengan diagram pada gambar 3.1
1. Atur setting dari thermal overload relay pada kedudukan minimal atau
1 Amper
2. Operasikan saklar dari power supply AC supaya kontaktor bekerja dan
akan menarik kontak- kontaknya
3. Operasikan saklar dari Power suplly DC dan atur tegangan
keluarannya untuk mendapatkan nilai arus yang dikehendaki.
Kemudian tunggu sampai terjadi pemutusan rangkaian oleh relay
tersebut sebagai akibat dari terjadinya bebab lebih.
4. Catat waktu pemutusannya dan masukan kedalam Tabel III.1 pada data
percobaan. Setelah itu buka sakler dari power suplly DC dan saklar
dari power supply AC dan dinginkan kembali thermal overload relay
tersebut dengan menggunakan Fan.
5. Setelah thermal overload relay tersebut dingin kembali ulangi
percobaan 3 dan 4 diatas untuk nilai-nilai arus yang diminta dalam
table data percobaan.

3.5.2 Pengukuran Karakteristik Panas :


1. Dengan menggunakan rangkaian yang sama seperti pada gambar 3.1
lakukan pengukuran untuk mendapatkan karakteristik panas.
2. Mula-mula lakukan langkah kerja 1 s/d 5 pada bagian 3.5.1 diatas
selama 10 menit. Sesudah itu naikan harga arus menjadi pemutusan.
3. Catat waktu pemutusannya dan masukan pada Tabel III.2 dan tanpa
melakukan pendinginan operasikan rele kembali tersbut dan tunggu
sampai terjadi pemutusan.
4. Ulangi percobaan tersebut untuk nilai-nilai arus yang diminta pada
Tabel III.2
4

3.6. DATA PERCOBAAN

3.6.1 Pengukuran Karakteristik Panas

Tabel III.1 Data Pengukuran Karakteristik Panas TOR

No. I ( ampere) Lamanya pemutusan Keterangan


1 1,2
2 1,5
3 2,0
4 3,0
5 4,0
6 5,0
7 6,0

3.6.2 Pengukuran Karakteristik dingin

Tabel III.2 Data Pengukuran Karakteristik Dingin TOR

No. I ( ampere) Lamanya pemutusan Keterangan


0 1 Ampere selama 10 menit
1 1,2
2 1,5
3 2,0
4 3,0
5 4,0
6 5,0
7 6,0
5

3.7. TUGAS DAN PERTANYAAN

Berdasarkan hasil-hasil yang didapatkan dalam praktikum, jawablah tugas dan


pertanyaan di bawah ini !

1. Mengapa grafik karakteristik dari thermal overload relay merupakan garis


lengkung / tidak linier ?
2. Apakah sebabnya sehingga jika semakin besar nilai arus yang mengalir di
banandingkan terhadap nilai arus nominalnya maka semakin cepat juga
waktu dibandingkan untuk pemutusan ?
3. Mengapa bila semakin besar nilai arus yang mengalir dibandingkan terhadap
nilai arus nominalnya maka semakin besar juga perbedaan waktu pemutusan
pada keadaan dingin dan pada keadaan panas ?
4. Menurut percobaan yang telah dilakukan, apa sebabnya sehingga kita hanya
mengatur tegangan DC untuk mendapatkan nilai arus yang kita inginkan ?
5. Mengapa Thermal Overload Relay paling banyak digunakan untuk
memproteksi motor – motor listrik ?
6. Buatlah kesimpulan dari percobaan – percobaan yang telah anda lakukan.

3.8. Referensi

A.R. Van C. Warrington., 1969. Protective Relay : their Theory and Practice.
CHAPMAN AND HALL, John Wiley & Son, New York.

T. Wright, C. Christopoulos, 1993. Electrical Power Protection System.


CHAPMAN AND HALL, John Wiley & Son, New York.

Anda mungkin juga menyukai