Anda di halaman 1dari 22

1.

Teori Elektron

1.1 Molekul
Setiap benda, baik padat, cair, maupun gas, dapat kita bagi-bagi menjadi bagian-
bagian yang sangat kecil sekali. Bagian-bagian fersebut masih dapat dibagi-bagi lagi.
Kalau pembagian itu kita lanjutkan maka pada akhimya kita akan memperoleh apa yang
disebut molekul.
Sebagai contoh sebatang kapur ditumbuk hingga hancur, kemudian ditumbuk tagi
sehingga menjadi debu kapur. Debu-debu itu kita hancurkan lagi, yang akhirnya
terdapatlah bagian-bagian yang sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan lagi. Bagian-
bagian inilah yang disebut molekul. Molekul-molekul tadi masih mempunyai sifat
yangsama dengan kapur semula.
Jadi, molekul adalah bagian dari suatu benda yang terkecil yang masih mempunyai sifat
seperti benda asalnya.
Molekul air misalnya masih mempunyai sifat-sifat air, molekul kayu masih mempunyai
sifat-sifat kayu, molekul best masih mempunyai sifat-sifat besi, dan lain-lain.

1.2 Atom
Bila molekul kita bagi lagi, maka akan kita peroleh apa yang dinamakan atom.
Bagian dari molekull ini tak dapat dibagi lagi dengan cara reaksi kimia biasa.
Sebagai contoh, molekul air (H2O) terdiri dari 2 buah atom hidrogen (H) dan sebuah
atom oksigen (0). Atom H dan atom O ini tak dapat kita bagi lagi dengan cara reaksi kimia
biasa.
Jadi, atom ialah bagian terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi dengan
cara reaksi kimia biasa.

1.3 Elektron
Kata "atom" berasal dari bahasa Yunani yaitu "atomos" yang berarti tidak dapat
dibagi-bagi lagi. Tetapi temyata atom itu sendiri masih mempunyai bagian-bagian yang
lebih kecil, yaitu inti atom dan elektron.
Orang menganggap inti atom bermuatan positif (+), sedang elektron mempunyai muatan
negatif (-). Elektron berputar mengelilingi inti atom seperti planet-planet mengelilingi
matahari. Garis edar penalanan elektron mengelilingi intinya disebut orbit.

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


1
Inti Atom
Proton + Neutron

Elektron

Gambar Perjalanan elektron mengelilingi inti atom

Karena setiap zat mempunyai susunan atom yang sendiri-sendiri, maka setiap atom dari
suatu zat tertentu, memiliki jumlah elektron tertentu pula, misalnya:
 atom zat air (H) mempunyai 1 elektron
 atom zat arang (C)-mempunyai 6 elektron
 atom aluminium (Al) mempunyai 13 elektron

- - -
- - - -
- -
+ - + - - + -
- - - -
- - -
Gambar Atom H Gambar Atom C Gambar Atom Al

1.4 Elektron Bebas

Elektron-elektron dalam atom adalah merupakan kelompok-kelom-


pok yang terikat erat oleh inti atom, namum ada pula elektron-elektron
yang tidak terikat erat oleh inti atom, sehingga terpaksa berputar di bagi-
an liiar pada susunan atom itu. Elektron semacam ini dinamakan elektron
bebas (lihat gambar).

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


2
Elektron Bebas
-

- - -

+
Inti Atom

- - -

Gambar elektron bebas

Pada benda-benda logam misalnya besi, perak, tembaga, kuningan dan sebagainya,
banyak terdapat elektron bebasnya sehingga elektron-elektron tersebut mudah pindah
kian ke mari.
Sebagai contoh, sepotong besi yang dipukul dengan martil, akan terlihat loncatan
btinga api yang keluar. Bunga api itu adalah elektron bebas yang meninggalkan besi
meloncat ke dalam udara, akibat pukulan martil (lihat gambar).

Gambar Besi dipukul dengan martil

Sedang pada benda-benda bukan logam, misalnya kayu, mika, kaca,


plastik, dan sebagainya, elektron bebasnya hampir tidak ada (kalaupun
ada sangat sedikit sekali), sehingga, hampir semua elektron-elektron dari
benda jenis ini terikat erat pada intinya. Oleh karena itu, elektron-elektronnya hampir tak
mungkin dapat pindah kian ke mari.

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


3
1.5 Muatan Listrik

Suatu atom disebut netral bila muatan listrik dari inti atom sama besarnya dengan
jumlah muatan listrik dari semua elektron-elektronnya. Misalnya : Atom zat air (H)
dikatakan netral bila intinya dikelilingi 1 elektron, atom aluminium (Al) dikatakan netral
bila intinya dikelilingi 13 elektron dan seterusnya.

Bila ada penambahan atau pengurangan elektron pada suatu atom,


maka atom tersebut muatan listrik positif dan muatan negatifnya sudah
tak seimbang lagi. Atom tersebut dikatakan atom yang tidak netral.
Sebagai contoh kaca digosok dengan kain sutera. Ketika kaca itu digosok, ada elektron-
lektron dari kaca yang berpindah ke kain sutera, , sehingga kaca kekurangan elektron
sedangkan kain sutera kelebihan elektron.
Atom yang kelebihan elektron atau atom yang muatan negatifnya lebih besar
dibanding muatan positifnya disebut atom negatif, sedang atom yang kekurangan
elektron atau atom yang muatan positifnya lebih besar dibanding muatan negatifnya
disebut atom positif.

Hukum Muatan Listrik


1. Jika ada dua benda bermuatan sejenis saling berdekatan (positip dengan positip atau
negatip dengan negatip), maka akan terjadi tolak menolak.
2. Jika ada dua benda bermuatan tak sejenis saling didekatkan akan terjadi tolak
menolak.
Kedua Hukum diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Muatan sejenis akan tolakmenarik
2. Muatan tak sejenis akan tarik menarik

Gambar Muatan yang sejenis Gambar Muatan tak sejenis

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


4
Latihan Soal : (Kerjakan dan dikumpulkan!)
1. Apakah molekul itu ?
2. Jelaskan perbedaan antara molekul dengan atom !
3. Sebutkanlah bagian-bagian dari atom !
4. Inti atom bermuatan ..............................
5. Elektron bermuatan ..............................
6. Apakah yang dimaksud dengan elektron bebas ?
7. Sebutkanlah benda-benda yang banyak mempunyai elektron bebas
8. Atom positif ialah ..............................
9. Atom negatif ialah ..............................
10. Bilamana atom disebut netral ?

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


5
2. Listrik

2.1 Gejala Listrik


Semua pesawat-pesawat elektronik seperti pesawat penerima radio, amplifier,
pesawat televisi, tape recorder, kalkulator, dan lain-lain, tidak dapat bekerja tanpa adanya
sumber tenaga listrik. Karena itu, sebelum mempelajari elektronika, diperlukan adanya
pengertian tentang listrik.
Apakah listrik itu ?
Listrik, pada hakikatnya hanya dapat diketahui gejala-gejalanya saja, antara lain sebagai
berikut:
a. Listrik dapat menirnbulkan cahaya: bola lampu, lampu neon, dan lain-lain.
b. Listrik dapat menimbulkan panas: setrika listrik, kompor listrik, solderlistrik, dan lain-
ain.
c. Listrik dapat menimbulkan kuat magnet: bel listrik, kipas angin, dan lain-lain
d. Listrik dapat menimbulkan pekerjaan kimia: penyepuhan logam :penyetroman accu,
dan lain-lain.

2.2 Arus Listrik


Benda-benda logam pada umumnya, orbit terluar pada atom merupakan elektron-
lektron yang mempunyai, sifat mudah berpindah dari satu atom ke atom lainnya Bila
perpindahan elektron tersebut mengalir secara teratur, maka terjadilah arus elektron. Arus
inilah yang disebut arus listrik.
- - - - -

+ + + + +

- - - - -

+ + + + +

Gambar aliran elektron

Jadi, arus lislrik adalah gerakan etektron-elektron yang mengalir secara teratur
menuju ke suatu arah. Elektron-elektron tersebut bergerak dari satu atom ke atom lainnya
yang ada di sebelahnya secara estafet (gambar di atas).

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


6
2.3 Sumber Arus Listrik
Suatu alat yang menghasilkan arus listrik disebut sumber arus listrik. Sumber arus
listrik dibagi menurut peristiwanya adalah sebagai berikut :
a. Listrik yang ditimbulkan karena induksi/magnetik dan digerakkan oleh tenaga
mekanik, disebut elektro-mekanis.
Misalnya generator, dinamo.
b. Listrik yang ditimbulkan karena proses kimia. Disebut elektro galvanis
Misalnya akkumulator, baterai.
c. Listrik yang ditimbulkan karena panas, disebut termo-elektro,
Misalnya pemanasan pada termo elemen (dua jenis logam yang berlainan yang dikeling
atau dilas jadi satu).
d. Listrik yang ditimbulkan karena cahaya/sinar
Misamya-fotosel, solar sel.
e. Listrik yang ditimbulkan karena gesekan. Disebut elektro statis
Misalnya gelas digesek-gesek dengan sutra, ebonit digesek-gesek dengan fur (kulit
bulu)
f. Listrik yang ditimbulkan karena tekanan disebut piezo-elektro
Misalnya mengadakan tekanan pada sejenis kristal tertentu, mikropon kristal, pick-up
kristal

2.4 Listrik dan Penggunaannya.


Di dalam teknik listrik kita bagi menjadi dua :
a. Basic Electricity, bidang teknik listrik yanig mengenggunakan tenaga listrik secara
langsung, misalnya: instalasi, elektro motor, dan sebagainya.
b. Basic Electronic, bidang teknik listrik yang menggunakan tabung-tabung
elektronik/semi konduktor, misalnya: radio, radar, komputer, dan sebagainya.
Sekarang sudah ada listrik, bagaimana listrik ini dalam kehidupan, terutama dalam bidang
teknologi.
 Tenaga listrik dapat dirubah menjadi tenaga mekanik: elekfromotor.
 Tenaga listrik dapat untuk memproses kimia: elektrolisa.
 Tenaga listrik dapat dirubah menjadi energi panas: setrika, solder bout.
 Tenaga listrik dapat menimbulkan cahaya: lampu-lampu listrik.
 Tenaga listrik sebagai sumber daya di dalam teknik elektronika.

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


7
2.5 Penghantar Listrik
Tidak semua jenis benda dapat menghantarkan arus listrik, ada yang dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik, ada yang sulit menghantarkan arus listrik, bahkan
ada pula yang tidak dapat menghantarkan arus listrik sama sekali, sehingga benda-benda
dapat digolongkan menjadi :
a. Konduktor yaitu suatu benda yang dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik,
contoh: besi, tembaga, aluminium, perak, dan lain-lain.
b. Resistor yaitu suatu benda yang sulit untuk menghantarkan arus listrik
contoh: nikelin, wolfram, arang, dan lain-lain.
c. Isolator yaitu suatu beada yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, contoh: kayu,
karet, plastik, kaca, mika, dan lain-lain.
Selanjutnya ada pula jenis benda lain yang tidak termasuk golongan di atas yaitu
benda jenis semikonduktor. Semikonduktor iatah benda setengah penghantar yang
mempunyai hambatan listrik berubah-ubsh karena pengaruh suhu, cahaya, dan arah arus
tistrik yang mengalirinya.
Contoh : germanium, silikon, dan lain-lain

2.6 Kuat Arus, Hambatan dan Tegangan Listrik


2.6.1 Kuat Arus
Listrik dapat diumpamakan sebagai air, semakih tinggi selisih permukaan air,
semakin deras pula air yang mengalir. Dalam arus air yang mengalir adalah molekul-
molekul air, sedang dalam arus listrik yang mengalir adalah elektron-elektron.
Derasnya arus air kita ukur dengan "liter perdetik", Sedang besarnya kuat arus
listrik kita ukur dengan satuan ampere.
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan
berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa
lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama.
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan
aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari
terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik dianggap berlawanan
dengan arah gerakan elektron.

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


8
Gambar Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.

Mengenai arus listrik ini diselidiki oleh Andre Marie Ampere, yang mengatakan :
(Kuat) Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu
penghantar setiap sekon (detik). Pernyataan tersebut dapat ditulis dengan rumus :
Q
I = ———- dimana : I = Arus listrik dalam satuan Ampere ( A )
t Q = Muatan listrik dalam satuan Coulomb ( C )
t = waktu dalam satuan sekon atau detik (s) atau (dt)
1 Ampere ialah besarnya arus listrik, yang mengalir, dalam suatu penghantar
sebanyak 1 coloumb per detik (1 coulomb = 6,3 X 1018 elektron).
1 coulomb
1 Ampere = —————
1 sekon

Coulomb Coulomb
Maka berdasarkan satuannya Ampere = ———— atau Ampere = ————
Sekon Detik

Coulomb
Coulomb = Ampere x Sekon Sedangkan untuk Sekon = ————
Ampere

Ketiga rumus ini dapat diingat dengan menggunakan segitiga seperti berikut :

Q
1. I = ——— 2. Q = I x t
Q t

Q
3. t = ———
I . t I

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


9
Contoh Soal :
1. Dalam suatu penghantar mengalir muatan sebesar 3.600 coulomb, selama 4 menit.
Berapakah besar arus listriknya ?
Diketahui : Q = 3.600 C
t = 4 menit = 4 x 60 s = 240 s = 240 dt
Ditanyakan : I = ?
Q 3.600 C
Jawab : I = ——- = ————- = 15 Ampere
T 240 s
Jadi arus listrik yang mengalir = 15 ampere = 15 A

2. Didalam sebuah penghatar selama 2 menit mengalir arus listrik sebesar 2 Ampere.
Tentukanlah besar muatan listriknya !
Diketahui : t = 2 menit = 2 x 60 detik = 120 s = 120 dt
I = 2 Ampere
Ditanyakan : Q = ?
Jawab : Q = I x t = 2 A x 120 dt = 240 A , dt = 240 Coulomb.
Jadi muatan yang mengalir = 240 Coulomb = 240 C

3. Muatan listrik sebesar 600 Coulomb mengakibatkan arus mengalir di dalam


penghantar sebesar 3 Ampere. Berapa lama muatan itu mengalir ?
Diketahui : Q = 600 Coulomb
I = 3 Ampere
Ditanyakan : t = ?
Q 600 C
Jawab : t = ——— = ———— = 200 sekon = 200 dt
I 3 A
Jadi lama muatan itu mengalir = 200 sekon = 200 detik

4. Selama 20 menit di dalam penghantar mengalir muatan sebesar 1200 Coulomb.


Berapakah besar arus listriknya ?
Diketahui : t = 20 menit = 20 x 60 detik = 1200 s = 1200 dt
Q = 1200 Coulomb
Ditanyakan : I = ?
Q 1200 C
Jawab : I = ——– = ———– = 1 Ampere = 1 A
T 1200 s
Jadi arus listrik yang mengalir dalam penghantar = 1 Ampere = 1 A

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


10
Alat Ukur
Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya arus
listrik.

2.6.2 Hambatan Listrik


Tahanan/Hambatan/Resistor yaitu suatu bahan yang melakukan perlawanan
jika dialiri oleh arus listrik. Tahanan listrik dalam bahasa Inggris disebut Resistor dan
diberi notasi dengan huruf R yang berasal dari kata Resistance (perlawanan atau to
resist = melawan).
Mengenai resistor ini dipelajari oleh George Simon Ohm, yang melakukan penelitian
pada kolom air raksa.
Oleh karena itu perlu diketahui, bahwa besarnya tahanan pada suatu
penghantar ditetapkan oleh jenis kawat penghantar, panjang kawat penghantar, luas
penanpang kawat penghantar dan suhu kawat tersebut.
Untuk mempermudah penjelasan di atas dapat kita gunakan rumus-rumus di
bawah ini dengan bantuan tabel-tabelnya.
Adapun rumus besarnya tahanan yang tergantung jenis kawat penghantar,
panjang dan luas penampang tersebut adalah :
l
R=ρ
q

Dimana : R = besar tahanan (Ohm)


ρ = tahanan jenis kawat penghantar (Ohm-mm2 /m)
l = panjang kawat penghantar (meter)
q = luas penampang kawat penghantar (mm2)

Tabel Tahanan Jenis

Bahan Tahanan Jenis


Air Raksa 0,957
Alumunium 0,03
Karbon 100-1000
Tembaga 0,0175
Kuningan 0,08
Besi 0,13

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


11
Jadi besar kecilnya hambatan listrik tergantung dari :
a. panjang penghantar
b. penampang penghantar
c. hambatan/tahanan jenis penghantar
d. Temperatur
Apabila tergantung kenaikan suhu, maka besar tahanan suatu kawat
penghantar dapat digunkan rumus dan tabel :
Rt = Ra + Ra (t2 – t1)a
Dimana Rt = tahanan pada suhu akhir (Ohm)
Ra = tahanan pada suhu awal (Ohm)
T2 = suhu akhir (0C)
T1 = suhu awal (0C)
a = koefisien suhu

Tabel Koefisien suhu beberapa tahanan

Bahan Koefiensien suhu


Air Raksa 0,0009
Alumunium 0,0037
Karbon -0,0003 – 0,008
Tembaga 0,0039
Kuningan 0,0015
Besi 0,0045
Nikron 0,00013

Seperti rumus di atas tadi, bahwa tahanan mempunyia satuan Ohm menurut
nama ahli fisika Jerman, yaitu George Simon Ohm. Berdasarkan huruf Yunani, Ohm
tersebut ditulis dengan omega (Ω).
Satu Ohm adalah besarnya perlawanan sebatang air raksa/Kolom air raksa
yang penampangnya serbasama (homogen), yang panjangnya 106,3 Cm, dan luas
penampangnya 1 mm2 pada suhu 0 derajat Celsius.
Adapun satuan tahanan listrik yang sering digunakan adalah : Mega-Ohm, Kilo-
Ohm, mili Ohm dan lain-lain.

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


12
Alat ukur
Ohmmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya hambatan
listrik / resistansi.

Contoh Perhitungan :
1. Sebuah kawat tembaga ( = 0,0175) dengan panjang 100 meter dan luas
penampangnya 2 mm2 . Berapa besar tahanan kawat tembaga tersebut ?
2. Sepotong kawat kuningan mempunyai tahanan sebesar 15 Ohm pada suhu 200C.
Berapa tahanannya pada suhu 1000C ?
Penyelesaian
1. Diketahui :
 = 0,0175
q = 2 mm2
l = 100 meter
Ditanya : R = …………. ?
l
Jawab : R = ρ
q
100
R = 0,0175
2
1,75
= = 0,875 Ohm
2
Jadi tahanan kawat tembaga tersebut sebesra 0,875 Ohm
2. Diketahui :
Ra = 15 Ohm
t1 = 200C mm2
t2 = 1000C meter
a = 0,0015 (lihat tabel)
Ditanya : Rt = …………. ?
Jawab : Rt = Ra + Ra (t2 – t1)a
Rt = 15 + 15 (100 – 20)0,0015
Rt = 15 + 15 (80)0,0015
Rt = 15 + (1200X0,0015)
Rt = 15 + 1,8
Rt = 16,8 Ohm
Jadi tahanan kawat kuningan tersebut sebesar 16,8 Ohm

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


13
Latihan Soal : (Kerjakan dan dikumpulkan!)
1. Dengan menggunkan soal no.1 cari berapa besar tahanan dari Alumunium, Karbon,
Kuningan dan Besi !
2. Dengan menggunkan soal no.2 cari berapa besar tahanan dari Alumunium, Karbon,
Tembaga dan Besi !

2.6.3 Tegangan Listrik


Tegangan Listrik dinyatakan dengan notasi V ( Volt ) atau Voltage dan juga
dinyatakan dengan huruf E dari EMF yaitu singkatan Electro Motive Force ( gaya gerak
listrik ) dan satuan tegangan Listrik adalah Volt.
Tegangan listrik atau Potensial listrik yaitu energi atau tenaga yang
menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-elektron) mengalir dalam suatu
penghantar.
Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang
berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial
listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari
potential difference adalah Volt.

“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu
joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”

Pernyataan tersebut dapat ditulis dengan rumus :


W
V = ———– dimana : V = Tegangan listrik dalam satuan Volt ( V )
Q W = Energi /tenaga/ kerja listrik dalam satuan Joule ( J )
Q = Muatan listrik dalam satuan Coulomb ( C )
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar rangkaian (Circuit) Di bawah ini :

Rangkaian Listrik
Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


14
Gambar Rangkaian Listrik.

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban .
Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan
menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
Besarnya tegangan listrik kita ukur dengan satuan volt (singkatan dari "Voltage").

Alat Ukur
Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik.

Tingkatan satuan-satuan yang sering dipergunakan dalam teknik listrik antara lain :
Mega disingkat M = 1.000.000 kali
Kilo disingkat K = 1.000 kali
milli disingkat m = 1/1.000 kali
mikro disingkat µ = 1/1.000.000 kali
nano disingkat n = 1/1.000.000.000 kali
piko disingkat p = 1/1.000.000.000.000 kali.

Contoh:
1 Milli Ampere (mA) = 1/1.000 ampere
1 Nano Ampere (nA) = 1/1.000.000.000 ampere
1 Ampere = 1.000 mili Ampere = 103 m A
1 mili Ampere = 1.000 mikro Ampere = 10-3 µA
1 Ampere = 1.000 m A = 1.000.000 mikro Ampere
1 Mega Ohm (1 M Ohm) = 106 Ohm = 1.000.000 Ohm
1 Kilo Ohm (1 K Ohm) = 103 Ohm = 1.000 Ohm
1 mili Ohm (1 m Ohm) = 10-3 Ohm = 0,001 Ohm
1 Volt = 1.000 mili Volt ( m V )
1 mV = 1.000 mikro Volt ( µ V )
1 Kilo Volt = 1 KV = 1.000 Volt
1 Mega Volt = 1 MV = 1.000 KV

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


15
2.7 Hukum Ohm
Antara tegangan listrik, kuat arus, dan hambatan listrik mempunyai hubungan yang
sangat erat, yang mempunyai pengaruh satu sama lain, sehingga bila tegangan dinaikkan
arus akan naik, bila tegangan diturunkan arusnya akan turun. Begitu pula hambatan
listriknya diperbesar arus pun akan turun, bila hambatan diperkecil arusnya pun akan naik.
Sehingga didapatlah hukum Ohm yang berhunyi sebagai berikut:

Pada kawat penghantar, kuat arus sebanding dengan tegangan dan berbanding
terbalik dengan hambatannya.

Bila tegangan disingkat E (Electro Motive Force) dan bisa juga disingakat dengan notasi V,
kuat arus disingkati (Intencity) dan hambatan disingkat R (Resistance), maka hukum Ohm
dapat ditulis sebagai berikut:

E=IXR(V=IXR) I = E/R ( I = V/R ) R = E/I ( R = V/I)

Contoh soal:
1. Sebuah lampu membutuhkan arus sebesar 100 mA, bila dipasang pada tegangan 6 volt.
Berapakah besar hambatan pada lampu tersebut ? , -
Jawab:
I = 100 mA = 0,1 A R = E/I
E = 6V = 6/0,1 = 60
Jadi, besar hambatan pada lampu sama dengan 60 ohm.
2. Sebuah solder listrik membutuhkan tegangan 120 volt bila hambatan listriknya
sebesar 60 ohm. Berapakah besar arusnya ?
Jawab:
E = 120V I = E/R
R = 60 ohm = 120/60 =2
Jadi, besar arus sama dengan 2 ampere.

Untuk mengingat dan pemecahan masalah hukum Ohm, buatlah segit tiga ajaib :

I.R

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


16
1 volt ialah besarnya tegangan listrik yang terdapat pada suatu penghantar yang
mempunyai hambatan listrik sebesar 1 ohm dengan arus yang mengalir sebesar 1 ampere.

Contoh masalah :
1. Sebuah setelika listrik membutuhkan tegangat listrik sebesar 120 volt. Bila hambatan
elemen setrika sebesar 90 ohm, berapa arus yang mengalir ?
Pemecahan:
E = 120 volt E
R = 90 ohm
I=? I. R
I = E/ R = 120/90 = 1,33
Jadi arus yang mengalir pada setelika listrik sebesar 1,33 ampere

2. Sebuah lampu mobil dipasang pada baterai yang bertegangan 12 volt sedang arus yang
mengalir 2,5 ampere. Berapakah besar hambatan lampu ?
Pemecahan :
E = 12 volt
I = 2,5 ampere
R=?
R = E/I = 12/2.5 = 4,8
Jadi hambatan lampu 4,8 ohm.
3. Berapakah besar tegangan listrikpada sebuah lampu yang mempunyai resistansi
250 ohm, jika arus yang mengalir 0,5 ampere ?
Pemecahan :
E = 250 ohm
I = 0,5 ampere
E=?
E =I X R
E=IXR = 0,5 x 250 =125
Jadi, tegangan listrik sebesar 125 volt.

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


17
2.8 Daya Listrik
Daya listrik ialah hasil kali tegangan dengan kuat arusnya. Daya listrik mempunyai
satuan watt yang disingkat dengan huruf W.
Rumus :

W= E X I E = W/I I = W/E

Alat-alat listrik seperti, lampu listrik, setrika listrik, televisi dan lainya, tidak
akan bisa digunakan tanpa adanya tenaga listrik. Lampu listrik membutuhkan tenaga
listrik untuk memijarkan filamennya. Setrika listrik membutuhkan tenaga listrik untuk
memanaskan elemenya. Televisi membutuhkan tenaga listrik untuk memunculkan
gambar dan suara. Demikian pula lainnya. Besarnya tenaga listrik yang dibutuhkan
ditentukan oleh lamanya penggunaan alat listrik tersebut. Semakin lama alat listrik
tersebut digunakan semakin lama banyak pula tenaga listrik yang dibutuhkannya.
Tenaga listrik yang digunakan oleh suatu alat listrik dalam waktu satu detik (usaha
listrik dalam suatu penghantar setiap detik) lazim disebut dengan daya listrik. Satuan
tenaga/Usaha listrik yaitu Joule atau Watt second (Ws). Sedangkan satuan daya listrik
dinyatakan dalam Watt.

Pernyataa ini dapat ditulis dengan rumus :


W VxIxt
P = ———- atau P = ————– maka P = VxI
t t

Dimana : P = daya listrik dalam Watt


I = kuat arus dalam Ampere
V = tegangan dalam Volt
R = hambatan dalam Ohm
W = usaha listrik dalam satuan Joule
t = waktu dalam satuan detik atau sekon
Jika kita hubungkan antara Hukum Ohm dengan Daya Listrik maka diperoleh :
V V V2
1. P = V x I jika I = ——– maka P = V x ——- = ——–
R R R

2. P = V x I jika V = I x R maka P = I x I x R = I2 x R

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


18
Jadi untuk menentukan besarnya Daya Listrik dapat kita selesaikan dengan
menggunakan tiga buah rumus seperti di atas.
Setiap peralatan listrik biasanya dicantumkan besarnya daya listrik yang
dibutuhkannya. Bila kamu mempunyai sebuah lampu listrik, amatilah tulisan-tulisan
yang ada.
Misalkan pada lampu itu tertulis 5 W, 220 – 240 V. artinya lampu tersebut
berdaya 5 Watt dan dapat diberi tegangan antara 220 – 240 Volt. Ini berarti pula
lampu tersebut membutuhkan tenaga listrik sebesar 5 joule tiap detik dari tegangan
antara 220 – 240 volt. Pada tegangan ini lampu menyala dengan normal, tapi jika
lampu tersebut dipasang pada tegangan dibawah antara 220-240 Volt, maka lampu
akan menyala redup. Demikian sebaliknya jika dipasang di atas 220-240 Volt maka
lampu akan menyala terang sekali, tetapi filament lampu itu lekas putus.
Seperti halnya satuan-satuan yang lain, maka daya listrik juga mempunyai
satuan yaitu Watt yang disingkat W.
Selain itu juga satuan daya antara lain : Megawatt (MW); Kilo watt (KW);
miliwatt dan lain-lain :
1 MW = 106 W = 1.000.000 W
1 KW = 103 W = 1.000 W
1 mW = 10-3 W = 0,001 W

Contoh Soal :
1. Sebuah baterai yang mempunyai tegangan 3 Volt diberikan terhadap sebuah lampu
pijar yang tertulis pada bolanya 3V ; 0,5 A. Berapa daya lampu itu ? dan berapa
tahanan lampu itu ? Apa arti tulisan pada lampu tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui :
V = 3 Volt
I = 0,5 Ampere
Ditanya : P = …………. ?
R = …………. ?
Arti tulisan = …………. ?
Jawab 1 : P = V.I
P = 3 X 0,5
P = 1,5 Watt
Jadi daya lampu tersebut sebesar 1,5 Watt

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


19
Jawab 2 : P = V.I  P = I.R.I  P = I2.R
P = I2.R V = I.R
1,5 = (0,5)2 . R Atau 3 = 0,5 . R
R = 1,5/0,25 R = 3/0,5
R = 6 Ohm R = 6 Ohm

Jadi hambatan lampu tersebut sebesar 6 Ohm

Jawab 3 : Arti tulisan lampu itu adalah 3V tegangan maksimum yang diterima lampu
dan arus maksimumnya sebesar 0,5 Ampere.
2. Suatu lampu menggunakan tegangan 12 V, kuat arus yang mengalir sebesar 2 A.
Berapakah besar daya listriknya ?
Jawab:
E = 12 V W=ExI
I=2A = 12 x 2
= 24
Jadi, besar daya listrik lampu sama dengan 24 watt.
3. Sebuah lampu pijar membutuhkan tegangan 220 V, daya listrik yang dipergunakan
sebesar 10 W. Berapakah besar arus yang mengalir ?
Jawab:
E =220V I =W/E
W = 10 watt = 10/220
= 1/22
Jadi, besar arus yang mengalir pada lampu sama dengan 1/22 ampere.

Latihan Soal : (Kerjakan dan dikumpulkan!)


1. Sebuah rangkaian listrik dipasang tegangan 110 Volt, jika arus yang mengalir 2
Ampere. Berapa besar daya listriknya ?
2. Arus listrik yang mengalir pada sebuah lampu 500 miliAmpere, jika
hambatannya 100 ohm. Berapakah besar daya listriknya ?
3. Sebuah rangkaian menggunakan daya listrik sebesar 14.400 Watt. Jika tegangan
yang terpasang 240 Volt, tentukan besar arus yang mengalir pada rangkaian ?
4. Sebuah lampu dipasang pada tegangan 120 Volt, dan hambatannya 600 ohm.
Tentukan besar daya listriknya ?
5. Sebuah rangkaian hambatannya 7.200 ohm dan menggunakan daya listrik
sebesar 18 Watt. Pada tegangan berapakah rangkaian tersebut dipasang ?

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


20
2.9 Arus Searah dan Arus Bolak-balik
Arus listrik dapat dibagi menjadi:
1. Arus searah (DC = Direct Current) dengan simbol =, contoh batu baterai, accu,dan lain-
lain.
2. Arus bolak-balik (AC = Alternating Current) dengan simbol contoh generator, listrik
PLN, dan lain-lain.
Yang dimaksud dengan arus searah ialah arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif secara terus-menerus (Gambar Arus searah/DC).

Lampu

+ AC - + AC -
+

Gambar Arus searah/DC Gambar Arus bolak-balik/AC

Arus bolak-balik ialah arus listrik yang mengalir dari kutub positif kekutub negatif
kemudian bertukar arah dari kutub nesatif ke kutub positif secara berulang-ulang (gambar
Arus bolak-balik/AC). Sebagai contoh listrik PLN adalah sumber arus yang mempunyai
arus bolak-balik dengan bertukar arah aliran sebanyak 50 kali setiap detik, sehingga listrik
PLN sering ditulis 220 V/50 Hz.

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


21
Evaluasi
1. Sebutkanlah caacam-macam gejala-gejala listrik, berilah contohnya!
2. Apakah yang dimaksud dengan arus listrik ?
3. Sebutkanlah macam-macam sumber listrik, berilah contohnya !
4. Jelaskanlah perbedaan antara konduktor, resistor, dan isolator !
5. Sebutkanlah faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya hambatan listrik !
6. a. 1 ampere ialah .........................
b. 1 ohm ialah .................................
c. 1 volt ialah ...................................
7. Sebuah lampu mempunyai hambatan listrik scbesar 50 ohm dengan tegangan sebesar
220 volt. Berapakah besar arus listrik yang mengalir ?
8. Hitunglah besar daya listrik pada soal nomor 7 ?
9. a. AC singkatan dari ......................
b. DC smgkatan dari ....................
10. Mengapa tegangan listrik PLN sering ditulis 220 V/50 Hz ? Jelaskan !
11. Beritah 5 buah contoh penggunaan tenaga listrik dalam kehidupan sehari-hari !

Dasar-dasar Elektronika MA Program Keterampilan


22

Anda mungkin juga menyukai