Osilator (oscillator) adalah rangkaian elektronik untuk menghasilkan getaran atau guncangan-
guncangan listrik.
Osilator menghasilkan getaran atau guncangan berupa gelombang listrik dengan amplitudo yang
konstan, tidak surut. Gelombang listrik ini berbentuk sinyal ac sinus (sinusoidal wave).
Pada dasarnya sebuah osilator adalah penguat (amplifier) dengan umpan balik positif (positive
feedback) yang kuat. Umpan balik positif inilah yang menyebabkan adanya kontinuitas getaran
listrik yang dihasilkan oleh osilator.
Osilator banyak diterapkan di dalam berbagai perangkat elektronik seperti penerima radio,
pemancar radio, perekam pita magnetik, synthesizer alat musik dan lain-lain.
Sebuah rangkaian osilator mempunyai tiga bagian yang membentuknya, yaitu :
Penguat
Penentu frekwensi
Sirkit umpan balik.
Penguat (amplifier), dalah transistor atau tabung vakum yang dirangkai sebagai sebuah penguat
sinyal (signal-amplifier).
Penentu frekwensi, adalah L (lilitan atau kumparan) dan C (kondensator) yang dirangkai secara
berjajar (paralel) ataupun berderet (seri) di dalam osilator yang menghasilkan resonansi pada
frekwensi tertentu. Tentang sirkit L dan C dengan frekwensi resonansinya bisa diikuti dalam :
Frekwensi Resonansi Sirkit L - C .
Ada kalanya penentu frekwensi adalah berupa rangkaian R (resistor) dan C (kondensator),
seperti di dalam osilator geseran fasa.
Sirkit umpan balik, adalah rangkaian yang mengumpan balikkan sinyal keluaran (dari kolektor)
ke jalan masukan (basis atau emitor). Akan tetapi syarat pengumpan balikkan ini adalah fasa
sinyalnya harus sama. Karena antara sinyal pada basis atau emitor dengan sinyal yang muncul di
kolektor berlawanan fasa 180º, maka dilakukanlah pembalikkan fasa terlebih dahulu.
Dalam osilator yang menerapkan sirkit L-C pembalikkan fasa sinyal dilakukan oleh gulungan
pada L yang dibuat berbeda arah gulungannya antara gulungan primer dari kolektor dengan
gulungan sekunder untuk umpan balik ke basis atau emitor.
Jenis-jenis osilator
Ada beberapa jenis osilator yang bisa dikenali dari pola pengumpan-balikannya dan pola sirkit
tala-nya, di antaranya adalah :
Osilator Armstrong
Adalah osilator yang mengumpan balikkan sinyal keluaran (kolektor) dengan kopling induksi
kepada jalan masukan (basis) yang ternala. Karenanya dalam penerapan rangkaian bertransistor
osilator jenis ini dikenal juga dengan nama : osilator dengan basis ternala (tuned base oscillator).
Pada gambar (a) tampak rangkaian osilator armstrong dengan transistor. Terdapat trafo yang
terbentuk dari gulungan L1 dan L2. Sinyal keluaran di kolektor diinduksikan oleh L1 kepada L2
yang terhubung ke basis. L2 bersama dengan C3 membentuk sirkit tala yang menentukan
frekwensi osilator. Untuk mendapatkan frekwensi yang bisa diubah-ubah maka C3 ini bisa
dibuat variabel (berbentuk varco).
Kondensator C1 menyekat tegangan DC agar tidak masuk/terhubung ke L1, dan C2 menyekat
tegangan DC agar tidak masuk ke L2.
Dalam perkembangannya, sirkit tala pada osilator Armstrong tidak hanya diletakkan pada basis,
akan tetapi ada kalanya diletakkan pada emitor sebagaimana diperlihatkan pada gambar (b).
Osilator Colpitts
Adalah osilator dengan pengumpan-balikkan sinyal keluaran kepada jalan masukan melalui
pembagi tegangan secara kapasitansi.
Pada gambar (c) tampak rangkaian osilator Cilpitts dengan transistor. Perhatikanlah bahwa C3
dan C4 membentuk pembagi tegangan bagi frekwensi yang ternala.
Sinyal keluaran yang diumpan balikkan ke basis sesungguhnya adalah sinyal dengan level yang
terdapat pada C4 (bukan yang terdapat pada L1 secara keseluruhan). Perbandingan kapasitas C3
dengan C4 menentukan faktor pengumpan-balikkan.
Frekwensi osilator ditentukan oleh sirkit tala L1, C3 dan C4. Untuk mendapatkan frekwensi
yang bisa diubah-ubah maka C4 bisa dibuat variabel, atau C3 yang dibuat variabel, atau
keduanya dibuat variabel.
Pada gambar (d) di atas memperlihatkan bentuk lain osilator Colpitts. Umpan balik dilakukan
dari kolektor ke emitor melalui pembagi tegangan secara kapasitansi C3 dan C4. Jalan masukan
basis diground-kan bagi sinyal ac. Sirkit tala L1, C3 dan C4 menentukan frekwensi osilator.
Osilator Hartley
Adalah osilator yang menerapkan pengumpan balikkan sinyal keluaran kepada jalan masukan
melalui pembagi tegangan secara induktansi.
Pada gambar (e) tampak rangkaian osilator Hartley dengan transistor. Sinyal keluaran yang
diumpan balikkan ke basis adalah sinyal dengan level yang berada pada gulungan antara c dan b
(bukan yang terdapat pada L1 secara keseluruhan). Perbandingan gulungan dari a ke b dengan
gulungan dari b ke c menentukan faktor pengumpan-balikkan.
Frekwensi osilator ditentukan oleh sirkit tala L1 dan C4. Untuk mendapatkan frekwensi yang
bisa diubah-ubah maka C4 bisa dibuat variabel.
Pada gambar (f) tampak bentuk lain konfigurasi osilator Hartley. Sinyal yang diumpan balikkan
adalah sinyal yang terdapat pada gulungan antara a dan b. L1 dan C4 merupakan sirkit tala yang
menentukan frekwensi osilator. Sinyal keluaran diambil langsung dari kolektor dengan
penyadapan C2.
Osilator Armstrong, osilator Colpitts dan osilator Hartley adalah tiga jenis utama osilator sinus
yang menerapkan L dan C sebagai resonatornya. Di samping ketiga jenis osilator itu masih ada
beberapa jenis osilator sinus yang lainnya, di antaranya adalah :
Osilator Pierce
Osilator ini sebenarnya ekivalen dengan osilator Colpitts, hanya saja ia tidak menerapkan sirkit
tala L dan C, akan tetapi menerapkan kristal kwarsa sebagai resonatornya (penentu
frekwensinya).
Pada gambar (g) tampak rangkaian osilator pierce. C3 dan C4 merupakan pembagi tegangan
secara kapasitansi. Basis transistor di-groundkan bagi sinyal-sinyal ac. Umpan balik dilakukan
melalui jalan masuk emitor. Frekwensi osilator ditentukan oleh frekwensi osilasi dari kristal
kwarsa (X-tal).
Pada osilator yang menerapkan kristal kwarsa, frekwensi osilator adalah tetap (tidak bisa diubah-
ubah). Kalaupun C5 (misalnya) dibuat variabel, perubahan frekwensi yang terjadi sangatlah kecil
sehingga seringkali diabaikan.
Osilator Clapp
Osilator ini adalah bentuk pengembangan dari osilator Colpitts, hanya saja sirkit tala yang
menentukan frekwensi kerjanya menerapkan L dan C secara berderet (seri).
Perhatikan gambar (h) di atas.
Pada osilator Clapp ada tambahan C3 yang berderet (seri) dengan L1. L1 bersama dengan C3
menjadi sirkit tala yang menentukan frekwensi osilator. Apabila frekwensi hendak dibuat
variabel, maka C3 dibuat variabel dalam bentuk varco.
Dalam rangkaian seperti ini C1 dan C2 secara praktis tidak ikut menentukan frekwensi osilator
karena pengaruhnya hanya kecil saja terhadap L1.
Jadi, C1 dan C2 lebih berperan sebagai pembagi tegangan saja.
engertian Osilator dan Prinsip Kerjanya – Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian
elektronika yang menghasilkan sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan
amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal yang dihasilkan ada yang berbentuk Gelombang
Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang Kotak (Square Wave) dan Gelombang Gigi Gergaji (Saw
Tooth Wave). Pada dasarnya sinyal arus searah atau DC dari pencatu daya (power supply)
dikonversikan oleh Rangkaian Osilator menjadi sinyal arus bolak-balik atau AC sehingga
menghasilkan sinyal listrik yang periodik dengan amplitudo konstan.
Tiga istilah yang berkaitan erat dengan rangkaian Osilator adalah “Periodik”, “Amplitudo” dan
“Frekuensi”. Berikut ini adalah pengertian dari ketiga istilah penting tersebut.
Periodik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 kali getaran atau waktu yang
dibutuhkan pada 1 siklus gelombang bolak-balik, biasanya dilambangkan dengan t
dengan satuan detik (second).
Amplitudo adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan dalam suatu
getaran.
Frekuensi adalah sejumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik, satuan frekuensi
adalah Hertz.
Penggolongan Oscilator
Penggolongan Osilator biasanya dilakukan berdasarkan Karakteristik Frekuensi keluaran yang
dihasilkannya. Berikut dibawah ini adalah Penggolongan Osilator berdasarkan Frekuensi
keluaran.
Osilator Frekuensi Rendah (Low Frequency Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan frekuensi rendah dibawah 20Hz.
Osilator Audio (Audio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan frekuensi
Audio diantara 16Hz hingga 20kHz.
Osilator Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan
Frekuensi Radio diantara 100kHz hingga 100GHz.
2.
Osilator Releksasi
Osilator Relaksasi adalah osilator yang memanfaatkan prinsip saklar secara terus menerus
dengan periode tertentu yang menentukan frekuensi output. Osilator relaksasi menghasilkan
beberapa bentuk gelombang non sinus, yaitu : Gelombang kotak, segitiga, pulsa dan gigi gergaji.
Osilator relaksasi sederhana adalah sebuah multivibrator / flip-flop. Prinsipnya adalah mensaklar
tagangan suply oleh sebuah komponen transistor atau FET. Osilator relaksasi juga ada yang
menggunakan IC yaitu yang terkenal adalah dengan IC 555.
a.
Osilator UJT
Pengisian dan pengosongan kapasitor melalui resistor dapat digunakan untuk menghasilkan
gelombang gergaji. Saklar pengisian dan pengosongan pada rangkaian gambar 17.13 dan 17.14
dapat diganti dengan saklar elektronik, yaitu dengan menggunakan transistor atau IC. Rangkaian
yang terhubung dengan cara ini dikelompokkan sebagai osilator relaksasi. Saat
piranti berkonduksi disebut “aktif” dan saat tidak berkonduksi disebut “rileks”. Gelombang
gergaji akan terjadi pada ujung kaki ka
pasitor. Beikut adalah gambar rangkaian penggunaan UJT sebagai osilator relaksasi : Gambar 9.
Osilator UJT
b.
Astable Multivibrator
Multivibrator merupakan jenis osilator relaksasi yang sangat penting. Rangkaian osilator ini
menggunakan jaringan RC dan menghasilkan
gelombang kotak pada keluarannya. Astabel multivibrator biasa digunakan pada penerima TV
untuk mengontrol berkas elektron pada tabung gambar. Gambar 10. Rangkaian Osilator Astable
Multivibrator
c.
Monostable Multivibrator
Monostable multivibrator memiliki satu kondisi stabil sehingga sring juga disebut sebagai
multibrator one-shot. Saat osilator terpicu untuk berubah ke suatu kondisi pengoperasian, maka
pada waktu singkat akan kembali ke titik awal pengoperasian. Konstanta waktu RC menentukan
periode waktu perubahan keadaan. Monostable multivibrator termasuk jenis osilator triggered.
Skema rangkaian monostable multivibrator diperlihatkan pada gambar 11. Rangkaian memiliki
dua kondisi yaitu kondisi stabil dan kondisi tak stabil. Rangkaian akan rileks pada kondisi stabil
saat tidak ada pulsa. Frekuensi yang dibangkitkan dirumuskan f= 1/1,4 RC Gambar 11.
Rangkaian Monostable Multivbrator
d.
Bistable Multivibrator
Bistable multivibrator mempunyai dua keadaan stabil. Pulsa pemicu masukan akan
menyebabkan rangkaian diasumsikan pada salah satu kondisi stabil. Pulsa kedua akan
menyebabkan terjadinya pergeseran ke kondisi stabil lainnya. Multivibraator tipe ini hanya akan
berubah keadaan jika diberi pulsa pemicu. Multivibrator ini sering disebut sebagai flip-flop. Ia
akan lompat ke satu kondisi (flip) saat dipicu dan bergeser kembali ke kondisi lain (flop) jika
dipicu. Rangkaian kemudian menjadi stabil pada suatu kondisi dan tidak akan berubah atau
toggle sampai ada perintah dengan diberi pulsa pemicu. Gambar 12 memperlihaatkan skema
rangkaian muldivibrator bistable dengan menggunakan BJT. Gambar 12. Rangkaian Bistable
Multivibrator
e.
IC 555
IC NE/SE 555 adalah piranti multiguna yang telah secara luas digunakan. Piranti ini dapat
difungsikan sebagai astable multivibrator. Rangkaian khusus ini dapat dibuatdengan komponen
dan daya yang minimal. Rangkaian dapat dengan mudah dibuat dan sangat reliabel. Chip khusus
ini telah banyak diproduksi oleh beberapa pabrik. Sebagai tanda, semua produksi terdapat angka
555 misalnya SN72555, MC14555, SE555, LM555 dan CA555. Berikut adalah rangkaian IC 555
yang dgunakan sebagai astable mltivibrator :
Gambar 13 Rangkaian Osilator NE 555 Kemudian untuk persamaan frekuensi output dapat
diperoleh dengan rumus :
INDOSIAR
Frekuensi : 03999 Mpeg 2 - 4356 Mpeg 4
Simbol Rate : 08500 -02650
Polaritas :H
Audio PID : 1211-2002
Video PID : 1110-2001
PID PCR : 1110-2061
iNEWS TV
Frekuensi : 04186 Mpeg 2 - 4374 Mpeg 4
Simbol Rate :06250-06499
Polaritas : V/H
Audio PID : 1120-1410
Video PID : 1160-1420
PID PCR : 1160-1410
RCTI
Frekuensi : 04186 Mpeg 2 - 4533 Mpeg 4
Simbol Rate :06250
Polaritas : V/H
Audio PID : 1120-1110
Video PID : 1160-1120
PID PCR : 1160-1110
SCTV
Frekuensi : 04000 Mpeg 2-04356 Mpeg 4
Simbol Rate : 08500-02650
Polaritas : V/H
Audio PID :1002
Video PID :1001
PCR PID :1001
RODJA TV
Frekuensi : 04607
Simbol Rate : 02726
Polaritas : H
Audio PID : 107
Video PID : 106
PCR PID:106
CHANEL JTV TV
Frekuensi jtv tv : 3946
Kode Simbol Rate : 7400
Polaritas : V
Kode Audio PID : 312
Kode Video PID : 403
MNC TV
Frekuensi : 04186 Mpeg 2-06700 Mpeg 4
Simbol Rate : 08800-06700
Polaritas : V/H
Audio PID : 121-32
Video PID : 1110-33
GLOBAL TV
Frekuensi : 04186 Mpeg 2-07199 Mpeg 4
Simbol Rate : 08800-71999
Polaritas :V/H
Audio PID : 0256-1220
Video PID : 0308-1210
Baca juga :
Biss key sctv untuk olimiade Rio dan piala torabika 2016
TV ONE
Frekuensi : 03787 Mpeg 2-04387 Mpeg 4
Simbol Rate : 05632-05631
Polaritas :H
Audio VID : 0256-654
Video VID : 8190-038
CHANEL TV KOMPAS
Frekuensi : 4051
Polarisas : V
SimbolRate : 1600
Video PID : 513
Audio PID : 411
METRO TV
Frekuensi : 04080 Mpeg 2-04680 Mpeg 4
Simbol Rate : 28125-28249
Polaritas : H
Audio PID : 0651
Video PID : 0513
LBS TV MOVIE
Frekuensi : 04081
Simbol Rate : 28125
Polaritas :H
Audio PID : 1803
Video PID : 1802
LBS TV DRAMA
Frekuensi : 04081
Simbol Rate : 28125
Polaritas : H
Audio PID : 1903
Video PID : 1902
MPOP
Frekuensi : 04081
Simbol Rate : 28125
Polaritas : H
Audio PID : 2103
Video PID : 2102
TVRI NASIONAL
Frekuensi : 03765
Simbol Rate : 05555
Polaritas : H
Audio PID : 0036
Video PID : 0033
DAAI TV
Frekuensi : 04043
Simbol Rate : 02830
Polaritas : V
Audio PID : 3606
Video PID : 3601
TNN
Frekuensi : 03863
Simbol Rate : 04330
Polaritas : V
Audio PID : 4112
Video PID : 0512
MORE MALL
Frekuensi : 04139
Simbol Rate : 30000
Polaritas : V
Audio PID : 0302
Video PID : 0301
MORE TV 1
Frekuensi : 04139
Simbol Rate : 30000
Polaritas : V
Audio PID : 0102
Video PID : 0046
MORE TV 2
Frekuensi : 04139
Simbol Rate : 30000
Polaritas : V
Audio PID : 0202
Video PID : 0201
HCBN
Frekuensi : 04189
Simbol Rate : 2040
Polaritas : V
Audio PID : 0256
Video PID : 0308
MATRIX TV
Frekuensi : 04047
Simbol Rate : 03000
Polaritas : V
Audio PID : 0259
Video PID : 0258
KEMANUSIAAN TV
Frekuensi : 03791
Simbol Rate : 03000
Polaritas : V
Audio PID : 4112
Video PID : 0512
BALI TV
Frekuensi : 03925
Simbol Rate : 04200
Polaritas : H
Audio PID : 0036
Video PID : 0033
GOGO TV
Frekuensi : 04055
Simbol Rate : 03000
Polaritas : H
Audio PID : 0036
Video PID : 0033
V CHANEL
Frekuensi : 04080
Simbol Rate : 28120
Polaritas : H
Audio PID : 0656
Video PID : 0518 .
NHK
Frekuensi : 04080
Simbol Rate : 28120
Polaritas : H
Audio PID : 0654
Video PID : 0516
JAK TV JAKARTA TV
Frekuensi : 04080Mpeg 2-04680 Mpeg 4
Simbol Rate :28120-28249
Polaritas : H
Audio PID : 0650
Video PID : 0512 .
LEJEL
Frekuensi : 04080
Simbol Rate : 28120
Polaritas : H
Audio PID : 0652
Video PID : 0514 .
OBVAN 03
Frekuensi : 04023
Simbol Rate : 03000
Polaritas : H
Audio PID : 1010
Video PID : 0200
TRANS 7
Frekuensi : 03989
Simbol Rate : 06000
Polaritas : H
Audio PID : 0256
Video PID : 0512
PcrPID : 8190
TV EDUKASI-PUSTEKO
Frekuensi : 03787
Simbol Rate : 04000
Polaritas : H
Audio VID : 0256
Video PID : 0308 .
TV EDUKASI 2
Frekuensi : 03805
Simbol Rate : 02890
Polaritas : H
Audio PID : 0256
Video PID : 0308 .
ANTV
Frekuensi : 04014
Simbol Rate : 05999
Polaritas :H
Audio PID : 0258
Video PID : 0257
TVRI KALBAR
Frekuensi : 03815
Simbol Rate : 03000
Polaritas : H
Audio PID : 0036
Video PID : 0033 .
PAPUA BARAT TV
Frekuensi : 04077
Simbol Rate : 03000
Polaritas : H
Audio PID : 0256
Video PID : 5120
PAPUA TV
Frekuensi : 04091
Simbol Rate : 03570
Polaritas : H
Audio PID : 0256
Video PID : 0512 .
SPACETOON
Frekuensi : 03732
Simbol Rate : 04160
Polaritas : H
Audio PID : 4122
Video PID : 0512S
RCTI MPEG 4
Satelit Palapa D
Frekuensi 3933 MHZ
Simbol Rate: 7200 KPBS
Polarisasi Horizontal
Video pid : 1110
Audio pid : 1120
RCTI MPEG 2
Satelit Palapa D
Frekuensi 4186 MHZ
Simbol Rate: 8800 KPBS
Polarisasi Vertical
Video PID: 1111
Audio PID: 1121
PCR PID: 1111
Global TV MPEG 4
Satelit Palapa D
Frekuensi 3933 MHZ
Simbol Rate: 7200 KPBS
Polarisasi Horizontal
Video pid : 1210
Audio pid : 1220
Global TV MPEG 2
Satelit Palapa D
Frekuensi 4186 MHZ
Simbol Rate: 8800 KPBS
Polarisasi Vertical
Video PID: 1211
Audio PID: 1221
PCR PID: 1211
MNCTV MPEG 4
Satelit Palapa D
Frekuensi 3773 MHZ
Simbol Rate: 6500 KPBS
Polarisasi Horizontal
Video pid : 1310
Audio pid : 1320
MNCTV TV MPEG 2
Satelit Palapa D
Frekuensi 4186 MHZ
Simbol Rate: 8800 KPBS
Polarisasi Vertical
Video PID: 1311
audio PID: 1321
PCR PID: 1311
iNewsTV MPEG 4
Satelit Palapa D
Frekuensi 3773 MHZ
Simbol Rate: 6500 KPBS
Polarisasi Horizontal
iNewsTV MPEG 2
Satelit Palapa D
Frekuensi 4186 MHZ
Simbol Rate: 8800 KPBS
Polarisasi Vertical
Satelit Palapa D
No Nama chanel Frekuensi Symbol Polarisasi
3756 6250
1 SCTV H
3999 8500
3756 6250
2 Indosiar H
3999 8500
5 Net tv
Universitas
16 3818 27500 V
Terbuka TV
Lejel Home
19 3818 27500 V
Shopping Live
Nusantara
22 3818 27500 V
Channel
Edu
23 3818 27500 V
Chanel TV
Wisata
24 3818 27500 V
Hati Channel
Bloomberg
35 4080 28125 H
TV Indonesia
Satelit telkom 1
No Nama Chanel Frekuensi Symbol Polarisasi