2. Rangkaian Diferensial RC
RC, untuk pengubah bentuk syarat masuk menghasilkan 1
isyarat keluaran. Isyarat tersebut pada dasarnya digolongkan
Tampak jikan RC T atau untuk f .
RC
atas dua jenis, yaitu rangkaian integral RC dan rangkaian Bentuk isyarat mirip dengan isyarat masukan , akan tetapi
diferensial RC, berdasarkan jenis rangkaian yang digunakan. puncaknya miring. Jika RC T atau f RC ,
Untuk pengintegralan RC, sinyal keluaran rangkaian isyarat brbentuk denyut dengan tegangan puncak 2Vp. Ini
merupakan integral dari sinyal masukan. Dan untuk dapat dijelaskan sebagai berikut : misalkan mula-mula
pendeferensialan RC, sinyal keluaran rangkaian merupakan kapasitor kosong, segera setelah tegangan masukan Vs
diferensial dari sinyal masukan. Dari proses tersebut dapat mencapai Vp, akan mengalir arus i (t ) V p R ,
dikaji beberapa sifat rangkaian RC sebagai dari persegi ke
sehingga tegangan keluaran Vo = Vp. [1]
segitiga dengan masing-masing mengintegralkan dan
mendiferensialkan tegangan input dan output.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil beberapa Perhatikan rangkaian RC pada Gambar 1.17
rumusan masalah yaitu: “Bagaimana bentuk tampilan gambar
rangkaian dan bentuk persamaan Vc (t) melalui pola grafik
serta perbandingan antara tegangan output dan input terhadap
variasi perioda input baik pada rangkaian integral maupun
diferensial”.
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah melihat bentuk
tampilan gambar rangkaian, menganalisis bentuk persamaan
JURNAL RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 2
Vc(t ) o (1 e t RC
) (1)
1. Rangkaian Integral
Misalkan T/2 << RC maka dari persamaan (1) :
0 t T / 2
Untuk RC bentuk isyarat keluaran seperti integral Vc(t ) o (1 e t RC
) untuk t
masukan. Kalau kita perhatikan Gambar 1.17 nampak T / 2t 0
untuk RC pada waktu Vs = +Vp, kemiringan Vo (t)
Sebaliknya jika RC >> T/2, maka secara teori
positif, dan pada waktu Vs = -Vp, kemirigan Vo (t)
memperlihatkan bahwa sebelum kapasitor penuh dengan
negatif. Tak heran jika rangkaian ini dikenal sebagai
muatan , tegangan input sudah berubah tanda, sehingga
rangkaian pengintegralan RC. Perhatikan pula bahwa
tegangan kapasitor tidak akan sama dengan tegangan input.
rangkaian ini berlaku sebagai pengintegralan asalkan
Model persamaan matematis kapasitor adalah :
1
RC T atau bila f .
RC Vc(t ) o (1 e t RC
)
Untuk isyarat berbentuk pengeluaran rangkaian
pengintegralan seperti Gambar 1.18
Karena RC >> T maka dengan menggunakan deret taylor
untuk ekspansi t/RC diperoleh :
1
Vc(t ) o , untuk 0 t T / 2
RC
2. Rangkaian Diferensial
Untuk rangkaian diferensial RC yang menjadi output
diambil dari resistor yang terpasang. Sehingga persamaan
tegangannya natuk RC << T/2 dinyatakan oleh :
Vr (t ) o VC (t ) o .e t RC
t
Vr (t ) o(1 )
RC
Dimana perbandingan
oVr (t ) t
o RC
Vi V RVC
I .R Q / C
1 di
Vi I .R .
C dt Gambar 3.5 Kabel Probe Gambar 3.6 Kabel Penghubung
di
RC. 1 Adapun rumusan hipotesis pada kegiatan ini yaitu, pada
dt
percobaan rangkaian integral RC “ Jika semakin besar
dvi frekuensi maka tegangan akan semakin kecil”. Dan pada
c. [4]
T 1
f
t T
2
t
Vr (t ) 0.(1 )
RC
T 1
f
3. 100 7,0 0,14
t T
2
t
Vc (t ) 0.
RC
seperti pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. dengan memperbesar Grafik 4.2 Rangkaian Integral. Hubungan f Vc Secara Teoritis
nilai frekuensi yaitu 25 Hz ; 50 Hz ; dan 100 Hz. Pada
rangkaian integral RC ketika nilai frekuensi diperbesar, maka Dari grafik diatas diperoleh garis yang juga menurun akan
dihasilkan bentuk gelombang segitiga yang semakin kecil. tetapi garis tersebut tidak konstan penurunannya karena pada
Karena pada saat frekuensi diperbesar itulah tegangan saat frekuensi dinaikan menjadi 100Hz penurunan tegangan
puncak output semakin berkurang sehingga akan terbentuk hanya berkurang sedikit.
gelombang yang semakin kecil dan rapat. Pada rangkaian Dari kedua grafik tersebut dapat dilihat adanya persamaan.
diferensial RC diperoleh gelombang berbentuk denyut yang Grafik ini sama-sama mengalami penurunan walaupun
mana ketika nilai frekuensi diperbesar maka puncak besarnya nilai tegangan output yang dihasilkan berbeda
gelombang RC semakin mengecil. Seharusnya ketika nilai antara percobaan dan teoritis.
frekuensi diperbesar maka puncak gelombang juga akan Sedangkan pada rangkaian diferensial RC diperoleh nilai
semakin besar. Vr (tegangan output) secara percobaan yaitu 0,20 V ; 0,16
Pada rangkaian integral RC diperoleh besarnya Vc V ; dan 0,14 V sedangkan secara percobaan dengan
(tegangan output) sebesar 0,08 V; 0,06 V ; dan 0,04 V secara t
menggunakan persamaan Vr (t ) 0.(1 )
percobaan. Sedangkan secara teori dengan menggunakan RC
t dihasilkan nilai Vr sebesar -10 V ; 0 V ; dan 5 V . Berikut
persaman Vc(t ) o diperoleh nilai yaitu 20 V ; 10
RC grafik hubungan antara frekuensi dan tegangan output baik
V dan 5 V. Dari hasil tersebut dapat diketahui ketika secara percobaan maupun teoritisnya :
frekuensi diperbesar maka nilai tegangannya semakin kecil
baik secara percobaan ataupun teorinya. Hal ini sudah sesuai
dengan hipotesis yang digunakan bahwa jika semakin besar
frekuensi maka tegangannya akan semakin kecil. Berikut
adalah grafik hubungan antara frekuensi dan tegangan secara
percobaan :
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas
berkat rahmat-ya penulis dapat menyelesaikan Jurnal ini
dengan lancar dan tepat pada waktunya. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada asisten praktikum E-3
Rangkaian Integral Dan Diferensial RC yaitu Helda Wahyuni
yang telah memberikan panduan saat melakukan praktikum.
Serta tidak lupa kepada teman-teman praktikum satu
kelompok dan yang lainnya, yang telah bekerjasama dalam
menyelesaikan percobaan dan Jurnal Laporan ini.