Voltmeter selalu didesign agar memiliki hambatan dalam Gambar 3.3 Bohlam Gambar 3.4 Power Supply
RV jauh lebih besar daripada hambatan rangkaian R agar
JURNAL RESMI PRAKTIKUM ALAT UKUR LISTRIK 3
multimeter. Kemudian membaca penunjukan alat ukur dan Ketidakpastian Relatif (KR) =>
mencatatnya dalam lembar pengamatan. Melakukan kegiatan ΔP
tersebut masing-masing untuk rangkaian (a) dan (b). KR= ×100 %
Rancangan Percobaan : P
Derajat Kepercayaan (DK) => DK = 100% - KR%
PF=( P±ΔP)Watt
Kemudian setelah semua kegiatan telah dilakukan, maka
diharuskan membuat laporan lengkap dalam bentuk jurnal ini
dengan data yang diperoleh dan bantuan persamaan diatas.
Adapun hal-hal yang perlu dianalisis yaitu menyesuaikan
dengan tujuan percobaan dan rumusan hipotesis awal.
ΔP= | { V
|+| | P
I } 2. 6 5,0 0,50 Terang
1
P= (V 2 −V 2 2 −V 1 2 ) B. Percobaan 3Voltmeter-3Amperemeter AC
2R 3 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Percobaan I (3 Voltmeter)
ΔR 2V 3 2V 2
(V ±0 ,01) (V ±0 ,01) (V ±0 ,01) Vs
No (R ±0,1 )
1 2 3 Nyala
{ }{ }
(V
. Ω ) Lampu
Volt Volt Volt
R (V 3 −V 2 −V 1 ) (V 3 −V 2 −V 1 ) No
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Percobaan II (3 Amperemeter)
(R ±0,1 )
(I ±0,01 )
1
(I ±0 , 01)
2
(I ±0 , 01)
3
Vs
(V
Nyala
. ) Lampu
Ω
Volt Volt Volt
R 1. 16,00 0 0,62 10,60 Terang
P= ( I 3 2−I 2 2 −I 1 2 ) 2. 0,80 0 0,62 0,65
6
Redup
2
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, pada
ΔR 2I 3 2I2
kegiatan pertama yaitu pengukuran daya listrik dengan
{ }{ }
metode voltmeter-amperemeter DC dengan memanipulasi
yang dihasilkan yaitu semakin besar hambatannya maka daya hubungan hambatan dan daya pada percobaan ini yaitu
yang diperoleh semakin kecil, karena pada persamaan semakin besar hambatannya maka daya listrik yang
1 dihasilkan akan semakin besar pula, hal ini dikarenakan pada
P= (V 3 2 −V 2 2 −V 1 2 ) persamaan yang digunakan daya berbanding lurus dengan
2R daya berbanding terbalik hambatan. Namun pada percobaan ini ketika R = 0,80Ω
dengan hambatannya. Begitu pula pada pengukuran nilai (KR) yang diperoleh yaitu 107 % sehingga DK
amperemeter telah sesuai dengan hipotesis yang menjadi -7%. Hal ini mungkin disebabkan pada saat
digunakan.dapat dilihat pada Tabel 4.8 nilai daya nya juga percobaan multimeter yang digunakan bermasalah sehingga
besar pada saat nilai hambatannya besar sehingga nyala nilai KR yang dihasilkan lebih dari 100%, selebihnya
lampu juga terang ketika hambatanya besar dapat dilihat percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan hipotesis yang
pada Tabel 4.4. Sehingga dalam percobaan 3 Amperemeter digunakan.
ini dapat diketahui hubungan antara hambatan dengan daya
listrik yang dihasilkan yaitu semakin besar hambatannya UCAPAN TERIMAKASIH
maka daya listrik yang dihasilkan akan semakin besar pula, Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas
R berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Jurnal ini
P= ( I 3 2−I 2 2 −I 1 2 ) dengan lancar dan tepat pada waktunya. Penulis
ini karena pada persamaan 2 . mengucapkan terimakasih kepada asisten praktikum
Daya berbanding lurus dengan hambatannya. Namun pada Pengukuran Daya Listrik yaitu Siti Hadijah yang telah
percobaan 3 amperemeter ini pada saat nilai R = 0,80Ω nilai memberikan panduan saat melakukan praktikum. Serta tidak
Ketidakpastian Relatif (KR) yang dihasilkan melebihi dari lupa kepada teman-teman praktikum satu kelompok dan
100% yaitu 107 % sehingga derajat kepercayaannya menjadi yang lainnya, yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan
-7%. Hal ini mungkin disebabkan pada saat percobaan percobaan dan Jurnal Laporan ini.
berlangsung multimeter yang digunakan bermasalah sehingga
nilai KR yang dihasilkan lebih dari 100%, selebihnya DAFTAR PUSTAKA
percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan hipotesis yang [1]
Tim Dosen Alat Ukur Listrik. 2015. Penuntun
digunakan. Praktikum Alat Ukur Listrik. Banjarmasin : FKIP
FISIKA UNLAM.
V.KESIMPULAN [2]
Zemansky, Sears. 1967. Fisika Universitas. Jakarta :
Berdasarkan tujuan awal dari percobaan Pengukuran Daya Bina Cipta.
Listrik ini dan berdasarkan pada hasil pengamatan yang [3]
Kanginan, Marthen. 2004. Fisika SMA 2. Jakarta :
diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, Erlangga.
yaitu pada pengukuran dengan metode Voltmeter – [4]
Sutrisno. 1984. Fisika Dasar I. Bandung : ITB.
Amperemeter DC dengan menggunakan persamaan P = VI
diperoleh besarnya daya serta KR dan DK nya seperti pada
Tabel 4.5 untuk rangkaian I dan Tabel 4.6 untuk rangkaian II.
Nilai daya yang diperoleh pada kedua percobaan ini sudah
sesuai dengan hipotesisnya, sehingga diperoleh hubungan
arus dan tegangan terhadap daya yaitu semakin besar
tegangan dan arus yang dihasilkan maka dayanya pun juga
akan semakin besar. Dari persamaan yang digunakan, bahwa
daya berbanding lurus dengan tegangan dan arus.
Sedangkan pada kegiatan kedua, pengukuran dengan
menggunakan metode 3voltmeter-3amperemeter AC, pada
pengukuran 3 voltmeter dengan menggunakan persamaan
1
P= (V 3 2 −V 2 2 −V 1 2 )
2R diperoleh besarnya nilai daya
serta KR dan DK nya seperti pada Tabel 4.7. Hasil yang
diperoleh telah sesuai dengan rumusan hipotesisnya,
sehingga diperoleh hubungan antara hambatan dengan daya
yang dihasilkan yaitu semakin besar hambatannya maka daya
yang diperoleh semakin kecil, karena pada persamaan
tersebut daya berbanding terbalik dengan hambatan.
Dan pada pengukuran 3amperemeter dengan menggunakan
R
P= ( I 3 2−I 2 2 −I 1 2 )
persamaan 2 diperoleh besarnya
daya seperti pada Tabel 4.8 hasil yang diperoleh juga telah
sesuai dengan hipotesisnya, sehingga dapat diketahui