Anda di halaman 1dari 7

Modul 3

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR DAN PENGUAT COMMON


EMITTER
Nama : Muhammad Ilham

NIM : 10211078

E-mail : ilham_atlantis@hotmail.com

Shift/Minggu : III/2

Asisten : Catra Novendia Utama (10208074)

: Derina Adriani (10209043)

Tanggal Praktikum : 31 Oktober 2012

Tanggal Pengumpulan : 7 November 2012

Abstrak
Transistor dapat digunakan sebagai saklar serta sebagai penguat tegangan. Transistor
memanfaatkan keaadan saturasi dan cut-off sebagai gerbang logika yang bernilai high dan
low.Curve Tracer adalah alat untuk melihat grafik karateristik transistor.
Kata Kunci : Transistor,Saturasi ,Cut-off,Common Base,Common Emitter,Common
Collector, Curve Tracer
ditempelkan,oleh karena itu ada beda
tegangan antara kaki basis dan kaki
1. Tujuan emitter senilai 0,7 V. Pada pemakaian
a. Menjelaskan cara kerja transistor standar saat ada arus yang mengalir
sebagai saklar dan rangkaian diantara pin BE maka arus yang lebih
common emitter besar akan mengalir diantara CE.
b. Mampu membuat dan menjelaskan
transistor yang bekerja pada
daerah saturasi dan cut-off
2. Teori Dasar

TRANSISITOR

Transistor merupakan salah satu


device semikonduktor yang terdiri dari
3 bagian, yaitu basis,kolektor dan Saat sambungan antara basis
emitter . Secara umum terbagi atas 2 dengan emitter berada pada posisi
yaitu transistor tipe npn dan tipe pnp. panjar mundur , transistor menjadi
Perbedaannya terletak pada penyusun saklar terbuka (open switch) dan pada
keduanya . transistor juga sebagai 2 keadaan cut-off,tegangan Vce = Vcc.
buah sambungan pn yang Saat keadaan panjar maju,transistor
menjadi saklar tertutup ( closed switch)
pada keadaan ini disebut saturasi.
Besarnya arus yang melalui kolektor :

Besarnya penguatan (A) pada


Ic (sat) = Vcc / Rc...........................(1)
rangkaian common emitter dinyatakan
sebagai rasio perbandingan antara
Besarnya arus minimum pada basis
tegangan keluaran (Vout) dengan
untuk keadaan saturasi :
tegangan masukan (Vin) . Vout diukur
IB (min) = Ic(sat) / βDC...................(2) pada kolektor dan Vin pada basis. Saat
saturasi , sambungan basis dengan
Transitor juga berfungsi sebagai
penguat sinyal listrik. Salah satu emitter merupakan panjar maju , maka
tegangan pada basis (Vb)
jenisnya adalah Common Emitter
Amplifier. diaproksimasikan sama dengan
tegangan pada emitter(Ve) karena
terhubung
A = secara paralel.
− Vout Vc . . . . . . . . . . . .(4)
COMMON EMITTER Vin = Ve

Transistor dapat dirangkai


menjadi penguat common base , GERBANG LOGIKA
common collector dan common
emitter. Penguat yang menggunakan Transistor dapat digunakan
transistor ditentukan dari titik operasi sebagai gerbang logika dengan
(titik Q). memanfaatkan keadaan saturasi dan
cut-off transistor sebagai keadaan high
dan low. Dalam keadaan saturasi, arus
collector bernilai maksimum sehingga
tegangan pada Rc hampir sama
dengan Vcc, maka Vce (output)
mendekati nol. Keadaan ini disebut
Besarnya arus saturasi agar low. Saat keadaan cut-off, tidak ada
rangkaian transistor dapat berfungsi arus collector yang mengalir. Hal ini
sebagai penguat : menyebabkan tegangan Rc bernilai
nol sehingga Vce sama dengan Vcc.
Vcc.....................................
Ic (sat) = (3) Keadaan ini disebut high. Dalam
Rc+RE elektronika digital, keadaan high dan
low dilambangkan dengan 1 dan 2.
CURVE TRACER

Curve Tracer merupakan alat


yang digunakan untuk melihat grafik
karakteristik pada peralatan
semikonduktor (transistor) . Pada
curve tracer terdapat 3 buah terminal
yang dihubungkan pada transistor.
Untuk melihat melihat hasil grafik
karakteristik dari transistor, curve
tracer dihubungkan pada osiloskop,
maka pada layar osiloskop grafik
ditampilkan dalam koordinat X dan Y.

Percobaan 2 : Common Emitter

3. Data
Percobaan 1. Transistor Sebagai Saklar Menghitung Penguatan Common Emitter

Rb= 100.5 k Vcc=5.19 V Kondisi


VCC 12.18 V RC 548 Ω
Rc=0.992 k VCE 6.08 V RE 22.4 Ω
VC 5.95 V RB 4.68 KΩ
VBE 0.63 V φ 180o
Vin(mV) Vin(mV) Vout(mV) Vout(mV) IC 0.010858 A IB 0,00018659
127,9 1603 5190 2374 Input - Output
199,7 1701 5190 1976 Inp Outp
50 mV 4000 mV
310,9 1801 5190 1597 ut ut
510 1904 5190 1224 Inp Outp
100 mV 9000 mV
616 2011 5190 839 ut ut
714 2531 5110 456 Inp Outp 11000
150 mV
810 3001 4960 152,4 ut ut mV
898 3500 4740 128,9 Inp Outp 11800
200 mV
1000 3980 4510 115,2 ut ut mV
1107 4510 4200 106,2 Inp Outp 12000
250 mV
1207 3830 98,5 ut ut mV
1300 Pada Daerah Saturasi
Transistor 3478 Kondisi
1394 3137 Inp Outp
50 mV 0 mV
1500 2782 ut ut
VCC 12.18 V RC 548 Ω Inp Outp
100 mV 0 mV
VCE 40.6 mV RE 22.4 Ω ut ut
Inp Outp
VC 11.46 V RB 4.68 KΩ 150 mV 1 mV
ut ut
V 0.795 V φ 180o
IC 0.020912 A IB 0,00026996
Inp Outp Common emitter
200 mV 3 mV
ut ut
Kondi Kondi
Inp Outp si Nilai si Nilai
250 mV 4 mV
ut ut Vcc (V) 12,18 Vbe (V) 0,63
Vce (V) 6,08 Ib (A) 0,000106838
Vin 5 10 15 25
Transistor Pada Daerah Cut-Off Kondisi
Vc (V) 5,95 (mV) 0 0 0 200 0
Vout
Rc (Ω) 548 (V) 4 9 11 11,8 12
VCC 12.18 V RC 548 Ω Fase
VCE 12.11 V RE 22.4 Ω output
0,0108
Ic (A) terhad 180°
VC 76.9 mV RB 4.68 KΩ 58
ap
VBE 0.56 V φ 180o input
IC Input
0.000140 A - Output
IB 0,00012033
Inp Outp
50 mV 150 mV
ut ut 3.2 Transistor pada daerah saturasi
Inp Outp
100 mV 400 mV
ut ut Kond Kondi
Inp Outp isi Nilai si Nilai
150 mV 800 mV
ut ut Vcc Vbe
Inp Outp (V) 12,18 (V) 0,795
200 mV 1500 mV
ut ut Vce
Inp Outp (mV) 40,6 Ib (A) 0,002609915
250 mV 2300 mV
ut ut Vc Vin 5 10 15 20 25
(V) 11,46 (mV) 0 0 0 0 0
Rc Vout
Percobaan 3. Common Emitter (Ω) 548 (mV) 0 0 1 3 4
Fase
3.1 menghitung penguatan rangkaian outpu
0,0209 t
Ic (A) 180°
Rb = 4.68 k Rc = 548 Re = 22.4 12 terhad
V/d = 50mV(input) , 2V/d (output) ap
input

3.3 Transistor pada daerah Cut-off


Percobaan 4. Gerbang Logika Input (V) Output
Kond Kondi
A B (V)
isi Nilai si Nilai
Gerbang NOT 0 0 0,0913
Vcc Vbe
Input (V) Output (V) 0
(V) 5,19
12,18 0,093 (V) 0,56
0 5,19 5,19
Vce 0 0,093
5,19 0,0909 5,19
(V) 5,19
12,11 5,19Ib (A) 0,016548694
Vc Vin 10 15 20 25
(mV) 76,9 (mV) 50 0 0 0 0
Gerbang NAND Gerbang AND RcGerbang NORVout 0,1 Gerbang
0, 0, OR1, 2,
Input (V) Output (Ω) (V)548 Output
Input (V) 5 Input
4 8(V) 5 Output
3
A B (V) A B Fase
(V) A B (V)
0 0 5,19 0 0 outpu
5,19 0 0 0,0915
0,000 t
0 5,19 5,19 Ic0(A) 5,19 0,0884 0 180°
5,19 5,19
5,19 014 terha
0,0887 5,19 0 5,19
5,19 0 5,19
5,19 5,19 0,061 dap 5,19 5,19 5,19
5,19 5,19 0,1734 input
4. PENGOLAHAN DATA Gambar 1. Saat saturasi

Grafik Penguatan
Vout
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0 2374
-1000

Gambar 2. Saat Cut-off

Vin

Gambar 3. Pada Teganan kerja

Tabel 4.1 Skala Kurva Tracer


Skala Signal
127,9

30 mV/cm 0,5 A/cm


0,1 V/cm 1 mA/cm
0,5 V/cm 5 mA/cm
Tabel 4.2 Data Curve Tracer
A 7V
A 0,7 V
Vcb 7V
I 7 mA
Gambar 4. Kurva Karateristik

inputnya berlogika 0 maka outputnya akan


berlogika 1 dan begitu juga sebaliknya.
Gerbang OR adalah gerbang yang berfungsi
untuk menjumlahkan logika inputnya. Pada
prinsipnya penjumlahan logika pada
elektronika digital adalah angka 1 dan 0.
Dengan kata lain selama salah satu dari input
ada yang berlogika 1 maka keluaran
Penguatan pada common emitter : outputnya akan berlogika 1. Output yang
berlogika 0 akan diperoleh hanya jika semua
Pada percobaan : inputnya berlogika 0.Gerbang NOR adalah
kebalikan dari gerbang OR. Jika salah satu
A = - ∑Vout/ ∑Vin = -1,857516
atau semua inputnya berlogika 1 maka
Pada teori outputnya akan berlogika 0. Output
dari gerbang NOR akan berlogika 1 hanya
A = - Vout/Vin = - 2 jika semua inputnya berlogika 0. Gerbang
NAND adalah sebagai kebalikan dari gerbang
AND dimana outputnya akan berlogika 1
5. ANALISIS apabila salah satu atau semua input dari
gerbang NAND tersebut berlogika 0.
Pada saat awal, tegangan konstan pada Sehingga outputnya akan berlogika 0 hanya
titik tertentu karena terjadinya posisi panjar jika semua inputnya berlogika satu.
maju pada rangkaian,arus yang mengalir Nilai β pada percobaan berada pada
sangat kecil sehingga tegangan keluar (Vout) rentaqng nilai β pada teori.
sama dengan tegangan sumber. Saat tegangan
akhir, arus yang mengalir sama besar dengan
tegangan sumber sehingga Vout-nya konstan 6. KESIMPULAN
pada titik akhir dengan nilainya mendekati
nol. Setelah melakukan percobaan, nilai yang  Transistor dapat digunakan sebagai
didapat untuk penguatan tegangan dan nilai saklar dengan adanya hubung
penguatan teori tidak berbeda jauh atau singkat antara kaki kolektor dan
memiliki selisih yang sangat kecil. Selisih emitor yang disebut saturasi dan cut-
yang didapat diakibatkan adanya faktor lain off.
pada saat melakukan percobaan sehingga  Penguat Common Emitor digunakan
mendapat nilai yang sedikit berbeda dengan sebagai penguat tegangan. Pada
teori yang ada. Beda fasa terjadi disebabkan rangkaian ini Emitor di-ground-kan/
perbedaan pada tegangan saat outpunya. ditanahkan, Input adalah Basis, dan
Gerbang NOT adalah gerbang yang output adalah Collector.
berfungsi untuk membalik nilai logika. Jika
 Keadaan saturasi dan cut-off pada
transistor dapat dijadikan sebagai
gerbang logika yang biasa disebut
keadaan high dan low
 Nilai β percobaan sama dengan nilai
rentang β teori

7. REFERENSI

[1]Malvino, Albert and David J. Bates.


Electronic Principles.McGraw-Hill.

[2] http://infokomel.wordpress.com/2011/02/2
7/fungsi-transistor-sebagai-saklar-dan-
penguat/

Anda mungkin juga menyukai